Sudah kenal dengan mbak Susan kan? Belum...? Duh, buruan kenalan dengan mbak Susan, gak bakalan rugi deh! Soalnya mbak Susan itu adalah blogger yang ramah dan sangat 'meriah'. Blogger Indonesia yang terdampar di Malaysia bersama keluarganya itu sangat heboh dalam menceritakan pengalaman hidupnya. Dijamin bakalan mules dan sakit perut setiap baca postingannya yang gokil banget.
Nah, sesuai dengan sifatnya yang suka dengan kehebohan itulah, maka dalam rangka merayakan ultah pernikahannya yang ke-3 pada tanggal 19 Januari 2011 yang lalu, dia membuat even untuk semakin memeriahkan wedding anniversary-nya. Even itu berupa tantangan bagi para blogger untuk bercerita tentang pasangan/orang yang terdekat dengan kita dan bagaimana kedekatan itu. Yang tak boleh lupa adalah... pajang juga foto kita bersama pasangan/orang yang terdekat dengan kita. Postingan yang terpilih akan mendapat "tanda cinta" 100 RM lho... Nah, untuk lebih jelasnya silahkan baca sendiri aturan dalam mengikuti lomba itu di sini.
Oke... inilah postingan yang akan aku ikutan dalam even berbagi tali kasih versi mbak Susan itu. Cekidot.....
Sebenarnya kalau aku ceritakan tentang diriku dan suamiku (sebagai orang yang terdekat denganku saat ini)... rasanya tak akan ada habisnya deh. Secara, aku mengenalnya sejak aku masih imut-imut dulu (ups... numpang narsis). Tepatnya saat aku masih duduk di bangku kelas 1 SMP. Suamiku saat itu adalah teman sekelasku dan... ehm, dia adalah cinta pertamaku *tersipu malu*
Walau dia cinta pertamaku, tapi aku jaim dan jual mahal banget. Waktu dia menyatakan rasa sukanya padaku... (syukurlah, cintaku tak bertepuk sebelah tangan hehehe), aku tak bisa menerimanya. Soalnya, ortuku melarang anak kelas 1 SMP pacaran..! Hahaha... So, kami hanya berteman saja. Aku kan anak baik-baik, jadi kalau ortu melarang pacaran, aku harus patuh dong. *senyum manis*
Kami sekelas selama 2 tahun, saat kami kelas 3 SMP kami pisah kelas. Walaupun kami tak pernah pacaran, tapi kisah cinta kami banyak diketahui oleh orang-orang di sekolah kami (termasuk guru-guru lho!). Aku sebenarnya sudah berusaha menyembunyikan rasa yang ada di dada, tapi... dia (suamiku) malah tak pernah sungkan-sungkan menunjukkan rasa tertariknya padaku di hadapan semua teman-teman dan guru-guru. Gara-gara 'keterbukaan'nya itu, satu sekolah tahu tentang kisah kami deh.
Begitulah, banyak yang tahu bahwa walaupun kami benar-benar saling suka tapi kami tak pernah benar-benar pacaran. Selama itu kami hanya berteman saja dan kami tak pernah putus komunikasi, meskipun setelah kelas 3 SMA dia pindah ke Yogyakarta. Barulah pada saat aku kuliah tahun ke-3, aku dan dia mulai pacaran. Itupun setelah dia berulang kali minta ketegasan dariku untuk menerima rasa cintanya... *nyaris tersedak* :p
Tak sampai setahun kemudian, saat aku mau berangkat KKN, dia berhasil "merayu" kedua orang tuanya untuk memintaku secara resmi kepada kedua orang tuaku. Rupanya dia khawatir kalau aku akan pindah ke lain hati gara-gara KKN. Maklum cerita cinta lokasi gara-gara KKN sudah kerap terdengar dan rupanya dia tak sanggup jika penantian panjangnya menungguku berantakan gara-gara aku jadi korban cinlok di tempat KKN (maaf, dilarang muntah).
Saat teman-temanku SMP tahu bahwa pada akhirnya aku menikah juga dengan dia, banyak yang surprise. Banyak juga yang meledek kami. Aku sih hanya pasrah dan tak bisa membela diri kalau diledekin seperti itu. Maklum, soalnya aku dulu jual mahal banget pada suamiku. Sebenarnya sih... aku bersikap begitu kan hanya untuk menutupi rasa suka yang ada di hati... hahaha.
Nah, mengapa aku memilihnya sebagai pendamping hidupku? Jawabannya banyak banget... tapi 4 alasan yang bisa aku sampaikan (takut kalau disebutkan semua, yang baca bakalan capek) adalah :
Dan... inilah foto kami berdua....
So, sampai hari ini aku telah menjalani pernikahan bersamanya selama 12 tahun dan dikaruniai seorang anak yang sangat manis. Alhamdulillah..
Kalau dihitung-hitung... 27 tahun aku mengenalnya dan itu berarti separo lebih hidupku telah diwarnai olehnya. Suka duka telah kami lalui bersama. Walau sudah mengenalnya sekian lama bukan berarti aku telah memahaminya 100%. Tapi Alhamdulillah, sejauh ini kami bisa melewati pertengkaran dan perselisihan diantara kami. Dan aku merasa... rasa sayang suamiku padaku makin besar saja. Rasa sayang yang bila aku mengingatnya, memunculkan rasa hangat di hati. *senyum-senyum sendiri*
Semoga kebersamaan ini akan berlangsung selamanya, sampai maut memisahkan kami. Amin.
Oke... that's all. Rasanya panjang postinganku kali ini bisa bersaing dengan panjang postingannya mbak Susan yang suka me-rapel postingan, jadi bisa dimaklumi kalau postingannya mbak Susan selalu panjang kali lebar.. hahaha.
Untuk mbak Susan, semoga keluarga yang dibinanya menjadi keluarga SAMARA, Amin.
Nah, sesuai dengan sifatnya yang suka dengan kehebohan itulah, maka dalam rangka merayakan ultah pernikahannya yang ke-3 pada tanggal 19 Januari 2011 yang lalu, dia membuat even untuk semakin memeriahkan wedding anniversary-nya. Even itu berupa tantangan bagi para blogger untuk bercerita tentang pasangan/orang yang terdekat dengan kita dan bagaimana kedekatan itu. Yang tak boleh lupa adalah... pajang juga foto kita bersama pasangan/orang yang terdekat dengan kita. Postingan yang terpilih akan mendapat "tanda cinta" 100 RM lho... Nah, untuk lebih jelasnya silahkan baca sendiri aturan dalam mengikuti lomba itu di sini.
Oke... inilah postingan yang akan aku ikutan dalam even berbagi tali kasih versi mbak Susan itu. Cekidot.....
Sebenarnya kalau aku ceritakan tentang diriku dan suamiku (sebagai orang yang terdekat denganku saat ini)... rasanya tak akan ada habisnya deh. Secara, aku mengenalnya sejak aku masih imut-imut dulu (ups... numpang narsis). Tepatnya saat aku masih duduk di bangku kelas 1 SMP. Suamiku saat itu adalah teman sekelasku dan... ehm, dia adalah cinta pertamaku *tersipu malu*
Walau dia cinta pertamaku, tapi aku jaim dan jual mahal banget. Waktu dia menyatakan rasa sukanya padaku... (syukurlah, cintaku tak bertepuk sebelah tangan hehehe), aku tak bisa menerimanya. Soalnya, ortuku melarang anak kelas 1 SMP pacaran..! Hahaha... So, kami hanya berteman saja. Aku kan anak baik-baik, jadi kalau ortu melarang pacaran, aku harus patuh dong. *senyum manis*
Kami sekelas selama 2 tahun, saat kami kelas 3 SMP kami pisah kelas. Walaupun kami tak pernah pacaran, tapi kisah cinta kami banyak diketahui oleh orang-orang di sekolah kami (termasuk guru-guru lho!). Aku sebenarnya sudah berusaha menyembunyikan rasa yang ada di dada, tapi... dia (suamiku) malah tak pernah sungkan-sungkan menunjukkan rasa tertariknya padaku di hadapan semua teman-teman dan guru-guru. Gara-gara 'keterbukaan'nya itu, satu sekolah tahu tentang kisah kami deh.
Begitulah, banyak yang tahu bahwa walaupun kami benar-benar saling suka tapi kami tak pernah benar-benar pacaran. Selama itu kami hanya berteman saja dan kami tak pernah putus komunikasi, meskipun setelah kelas 3 SMA dia pindah ke Yogyakarta. Barulah pada saat aku kuliah tahun ke-3, aku dan dia mulai pacaran. Itupun setelah dia berulang kali minta ketegasan dariku untuk menerima rasa cintanya... *nyaris tersedak* :p
Tak sampai setahun kemudian, saat aku mau berangkat KKN, dia berhasil "merayu" kedua orang tuanya untuk memintaku secara resmi kepada kedua orang tuaku. Rupanya dia khawatir kalau aku akan pindah ke lain hati gara-gara KKN. Maklum cerita cinta lokasi gara-gara KKN sudah kerap terdengar dan rupanya dia tak sanggup jika penantian panjangnya menungguku berantakan gara-gara aku jadi korban cinlok di tempat KKN (maaf, dilarang muntah).
Saat teman-temanku SMP tahu bahwa pada akhirnya aku menikah juga dengan dia, banyak yang surprise. Banyak juga yang meledek kami. Aku sih hanya pasrah dan tak bisa membela diri kalau diledekin seperti itu. Maklum, soalnya aku dulu jual mahal banget pada suamiku. Sebenarnya sih... aku bersikap begitu kan hanya untuk menutupi rasa suka yang ada di hati... hahaha.
Nah, mengapa aku memilihnya sebagai pendamping hidupku? Jawabannya banyak banget... tapi 4 alasan yang bisa aku sampaikan (takut kalau disebutkan semua, yang baca bakalan capek) adalah :
- Dia sangat gigih untuk mendapatkan aku (dia butuh waktu 14 tahun untuk bisa membawaku ke pelaminan! Hebat gak tuh?!)
- Tentu saja karena dia sangat sayang padaku dan perhatian juga kepada keluargaku.
- Keluarga besarnya sangat terbuka dan menerimaku, baik dan religius, sehingga aku merasa sangat nyaman berada dalam lingkungan keluarganya.
- Bersamanya... aku merasa sangat aman dan terlindungi.
Dan... inilah foto kami berdua....
So, sampai hari ini aku telah menjalani pernikahan bersamanya selama 12 tahun dan dikaruniai seorang anak yang sangat manis. Alhamdulillah..
Kalau dihitung-hitung... 27 tahun aku mengenalnya dan itu berarti separo lebih hidupku telah diwarnai olehnya. Suka duka telah kami lalui bersama. Walau sudah mengenalnya sekian lama bukan berarti aku telah memahaminya 100%. Tapi Alhamdulillah, sejauh ini kami bisa melewati pertengkaran dan perselisihan diantara kami. Dan aku merasa... rasa sayang suamiku padaku makin besar saja. Rasa sayang yang bila aku mengingatnya, memunculkan rasa hangat di hati. *senyum-senyum sendiri*
Semoga kebersamaan ini akan berlangsung selamanya, sampai maut memisahkan kami. Amin.
Oke... that's all. Rasanya panjang postinganku kali ini bisa bersaing dengan panjang postingannya mbak Susan yang suka me-rapel postingan, jadi bisa dimaklumi kalau postingannya mbak Susan selalu panjang kali lebar.. hahaha.
Untuk mbak Susan, semoga keluarga yang dibinanya menjadi keluarga SAMARA, Amin.
wah, 14 tahun? lama banget ya utk mendapatkan hati mbak Reni. keren..keren...semoga langgeng terus ya,mbak. btw, semoga menang nih.
BalasHapuswow,....bukan cuma panjang kali lebar ceritanya mba reni ini,tapi juga indah.....^^
BalasHapuskisah cinta yg luar biasa mba .... sayangnya aku gak bisa menceritakan perjalanan perkenalan kami,karena memang sangat singkat...Tuhan dan keluarga yg mengikat aku dengan hubby.
semoga cinta mba reni abadi selamanya....soal menang dan kalah...gak penting buatku,yg terpenting memenuhi undangan sahabatku susan dan silaturahmi dgn sahabat2 seperti mba reni ^^
waw..it's long love story mbak reni..selamet..semoga awe sampai akhir hayat bahkan di surganya..aminnn..
BalasHapuswah sudah selama itu ya, semoga bahagia selalu mbak...
BalasHapusAjegile Mba Reni, salut banget deh gw sama Mba & Papanya Shasa. 14 taun penantian? Wow, kudu masuk rekor MURI tuh hehhe. Betapa sabarnya Beliau & ga patah arang untuk mendapatkan cinta Mba Reni.
BalasHapusBtw makasih banget yah Mba udah mau berpartisisapi di acara keluargazulfadhli. Semoga Mba & suami selalu dalam lindungan Allah SWT, dan selalu menjadi keluarga SAMARA. Amien
Udah dicatet Mba sebagai peserta. Sekali lagi, tengkiu yah Mba
Salam centil dari Zahia untuk Ka Shasa :-)
wah perjuangan cintanya panjang,bahagia selalu ya mba
BalasHapusBtw maap Mba Reni gw lama buangeth ga BW. Wong blog ajah ga apdet2 hehehe.
BalasHapusNgomong2 tampilan baru ni yeeee. Sueger boo ngeliat bunga yang di bawah. Kayanya Mba Reni penggemar warna ijo yah? karna yang kali ini juga ada nuansa ijo2nya
Mbak beruntung sekali mendapatkan suami yang cinta mati kepada mbak. 14 tahun penantian bukanlah waktu yang sedikit untuk mengenal karakter masing2. Dan keseriusan untuk mengikat dalam hubungan pertunangan sewaktu KKN merupakan bukti cinta yang dilandasi dengan rasa sayang yang kuat
BalasHapussubhanallah...semoga pernikahan mba berdua langgeng...amin3x...
BalasHapusn semoga memang kontesnya!
pasangan muda atau yang baru mencari calon layak berkaca pada kegigihan suami mba Reni
BalasHapusapa resepnya mba? (loh koq malah aku yg nanya?)
:)
Yeaaah.. akhiirnyaaa Mbak Reni memposting siapakah suaminya.. hehehe..
BalasHapuscakep juga mbak.. *wink.wink*
Semoga menang dapet 300 Ringgitnya yaa.. *eh bener nggak sih?*
Saya doain deh, biar menaang!..
wow..! klo kata anak abege sekaang unyu-unyu deh mbak..hehehe
BalasHapuseffort dan kesabarannya menanti cinta bu reni perlu saya contoh neh sepertinya..:) klo suami bu reni buka privat, saya akan jadi orang pertama yang mendaftar *daftar doang kan boleh..hehehe*
Wahhh Mb, dari SMP....saya harus memberi jempolan yang banyak nich Mb.
BalasHapusSalut buat Mb dan Suami mb yang sangat sabar dan pengertian...aku jadi ngiri Mb.
Semoga langgeng selalu ya Mb
Gile bener. ini yang namanya jodoh.
BalasHapusSaya jadi tambah tahu tentang Mbak Reni. Salam hormat saya untuk teman foto Mbak Reni.
BalasHapuswah mbak, saya belom pernah liat deh suaminya. hehehe.. akhirnya, nulis jg ttg kehidupan cinta.
BalasHapussemoga menang ya mbak :)
wahhh mba ternyata dah kenal dari smp yah
BalasHapustak disangka2 hihii^^
sukses mba semoga dapat hadiah nya
oya chika ngundang give away^^
http://simple-rei.blogspot.com/2011/02/chika-reis-give-away.html
wah, ibu ama anaknya pada ikutan tantangan ya?
BalasHapuskalo menang smua asik donk...
hehe...
fotonya mesra bgt... hihihi..
slm bwt suaminya ya mba
mbak Reni, saya surprise banget membaca postingan ini, terasa lain. apa karena sedang membicarakan orang yang dicintai ya, subhanallah.
BalasHapusKisah cintanya sangat indah, betul2 saya menikmati kisahnya mbak. Semoga selalu bahagia ya mbak *Peluk2 mb.Reni*
waaah , cinta setaji nih . mantaaaap
BalasHapusjiahahahahahaaaaaaaaaaaa......
BalasHapusmantap mba
love forever n ever
cerita cintanya manis bangeet.. 14 tahun?! waaaahh
BalasHapusSaya belum punya pasangan, Mba...huukk..hukk.. :(
BalasHapusgood luck deh :)
BalasHapuswah narzis dengan pasangan hidup nih , mantap kontesnya, btw saya belum kenal dengan mbak susan, saya kesana dulu mbak
BalasHapussemoga berhasil ya dalam lombanya... saya juga tadinya mau ikut cuman sayang ga ada foto hehe
BalasHapusberkunjung ikutan baca-baca artikelnya
BalasHapushi,, you hv a nice blog!
BalasHapusmind to follow me? I'll follow u back then..=)
http://pramuditapuspitatemi.blogspot.com/
Oh, kisah cinta yang sangat menarik sekali, satu dari beberapa yang penah aku baca.
BalasHapusmungkin suami anda pernah mengubur impiannya, tapi setelah 14 tahun ia kembali berlutut, dan ketika ia mengeluarkan cincin tunangan dari kantungnya, ia mendengar jawaban, “Ya, aku bersedia!”
Your love will lead the way for you like a guiding star. For really, I envy.
wah hebat mbak, cinta pertama menjadi suami,
BalasHapusdan dia bertahan selama 14tahun!
semoga mbak reni selalu saling mengasihi dengan suami sampai maut memisahkan :D
luarbiasa,,,,apa rahasianya mba bisa sampe langgeng gitu ????
BalasHapus