Pada suatu malam yang bersalju, seorang lelaki tua kebingunan karena tak dapat berjalan menembus ketebalan salju. Dia termangu di depan sungai yang tertutup lapisan tipis es dimana-mana. Jika jatuh ke dalam sungai, maka dia akan mati membeku sebelum mencapai separuh jalan.
Lelaki tua itu semakin putus asa karena hari semakin gelap. Sementara berdiri menunggu di luar dalam cuaca bersalju seperti itu jelas tidak mungkin, apalagi dia sudah begitu lelah dan kelaparan. Pada saat hari semakin gelap didengarnya suara kaki kuda. Muncul harapan di hati si lelaki tua.
Lelaki tua itu semakin putus asa karena hari semakin gelap. Sementara berdiri menunggu di luar dalam cuaca bersalju seperti itu jelas tidak mungkin, apalagi dia sudah begitu lelah dan kelaparan. Pada saat hari semakin gelap didengarnya suara kaki kuda. Muncul harapan di hati si lelaki tua.
Ternyata yang terdengar bukan hanya derap kaki seekor kuda, namun ada beberapa ekor kuda. Beberapa orang lelaki berkuda berlalu melewatinya, namun si lelaki tua tak berani memohon pertolongan. Sampai akhirnya lelaki tua melihat seorang lelaki berkuda agak di belakang dari rombongan tersebut.
Ditatapnya lelaki berkuda itu, setelah sekian lama barulah si lelaki tua berkata, "Tuan, apakah anda bersedia menolong laki-laki tua ini menyeberangi sungai ? Aku tak dapat berjalan menyeberanginya."
"Tidak masalah, saya akan menolong Anda. Saya akan membantu Anda menyeberang. Ayo naik," jawab lelaki berkuda.
"Terima kasih banyak. Setelah menyeberangi sungai, aku dapat meneruskan perjalanan dengan berjalan kaki."
"Meskipun sudah menyeberangi sunagi, musim dingin di Amerika sangat ganas. Aku akan mengantar Anda pulang," kata lelaki berkuda.
"Oh.., Tuhan Maha Pemurah. Anda benar-benar baik hati. Aku sedikit khawatir karena perjalanan ke rumah membutuhkan beberapa jam lagi. Saljunya deras sekali. Untung aku bertemu dengan Anda," kata lelaki tua dengan terharu.
Sesampainya di tempat tujuan si lelaki tua mengajak lelaki berkuda untuk mampir dan minum teh hangat, tetapi lelaki berkuda menolak dengan halus.
"Tidak perlu, pak. Tetapi ada yang ingin aku tanyakan," kata lelaki muda.
"Beberapa saat lalu ada orang-orang berkuda melewati Anda, tetapi Anda tidak meminta pertolongan mereka. Tetapi Anda langsung memohon begitu aku di dekat Anda. Mengapa Anda menunggu sampai aku ada di dekat Anda untuk meminta pertolongan ? Jika aku menolak, Anda tidak akan punya kesempatan lagi dan akan tinggal sendirian."
"Aku sudah lama tinggal di daerah ini. Jadi aku yakin aku kenal orang-orangnya dengan cukup baik. Aku menatap mata para pengendara berkuda itu dan aku sadar mereka tidak peduli sama sekali dengan apa yang terjadi padaku. Jadi, tak ada gunanya minta pertolongan mereka. Tetapi Anda melihat padaku dan membalas tatapanku. Dan ketika melihat sorot mata Anda, aku melihat sinar kebaikan dan belas kasih di sana. Saat itu aku tahu, hati Anda yang hangat akan menolongku keluar dari kesulitan ini," jawab lelaki tua.
"Ah.... Terima kasih Anda bersedia menceritakannya. Aku akan berusaha tidak hanya memikirkan diri sendiri dan membuat kesalahan dengan mengabaikan sesama yang sedang dalam kesulitan."
Setelah mengatakan itu, Thomas Jefferson, Presiden Ketiga Amerika Serikat, kembali berkuda, pulang ke White House..........
Cerita diambil dari Chicken Soup for the soul "Pelajaran Berharga"
Ditatapnya lelaki berkuda itu, setelah sekian lama barulah si lelaki tua berkata, "Tuan, apakah anda bersedia menolong laki-laki tua ini menyeberangi sungai ? Aku tak dapat berjalan menyeberanginya."
"Tidak masalah, saya akan menolong Anda. Saya akan membantu Anda menyeberang. Ayo naik," jawab lelaki berkuda.
"Terima kasih banyak. Setelah menyeberangi sungai, aku dapat meneruskan perjalanan dengan berjalan kaki."
"Meskipun sudah menyeberangi sunagi, musim dingin di Amerika sangat ganas. Aku akan mengantar Anda pulang," kata lelaki berkuda.
"Oh.., Tuhan Maha Pemurah. Anda benar-benar baik hati. Aku sedikit khawatir karena perjalanan ke rumah membutuhkan beberapa jam lagi. Saljunya deras sekali. Untung aku bertemu dengan Anda," kata lelaki tua dengan terharu.
Sesampainya di tempat tujuan si lelaki tua mengajak lelaki berkuda untuk mampir dan minum teh hangat, tetapi lelaki berkuda menolak dengan halus.
"Tidak perlu, pak. Tetapi ada yang ingin aku tanyakan," kata lelaki muda.
"Beberapa saat lalu ada orang-orang berkuda melewati Anda, tetapi Anda tidak meminta pertolongan mereka. Tetapi Anda langsung memohon begitu aku di dekat Anda. Mengapa Anda menunggu sampai aku ada di dekat Anda untuk meminta pertolongan ? Jika aku menolak, Anda tidak akan punya kesempatan lagi dan akan tinggal sendirian."
"Aku sudah lama tinggal di daerah ini. Jadi aku yakin aku kenal orang-orangnya dengan cukup baik. Aku menatap mata para pengendara berkuda itu dan aku sadar mereka tidak peduli sama sekali dengan apa yang terjadi padaku. Jadi, tak ada gunanya minta pertolongan mereka. Tetapi Anda melihat padaku dan membalas tatapanku. Dan ketika melihat sorot mata Anda, aku melihat sinar kebaikan dan belas kasih di sana. Saat itu aku tahu, hati Anda yang hangat akan menolongku keluar dari kesulitan ini," jawab lelaki tua.
"Ah.... Terima kasih Anda bersedia menceritakannya. Aku akan berusaha tidak hanya memikirkan diri sendiri dan membuat kesalahan dengan mengabaikan sesama yang sedang dalam kesulitan."
Setelah mengatakan itu, Thomas Jefferson, Presiden Ketiga Amerika Serikat, kembali berkuda, pulang ke White House..........
Cerita diambil dari Chicken Soup for the soul "Pelajaran Berharga"
**********
Sebarkanlah kasih sayang di hati kita kepada orang-orang di sekitar kita. Hati yang penuh kasih sayang akan terpancar pada mata kita dan hal itu akan membuat orang-orang di sekitar kita akan merasa nyaman ada bersama kita. Jika kita mampu memberikan kasih sayang kita kepada orang lain, maka orang lain yang menerima kebahagiaan karena mendapatkan kasih sayang itu akan menyebarkan lagi kasih sayang itu kepada orang lain. Alangkah indahnya hidup ini jika kita selalu diselimuti kasih sayang dari orang-orang di sekitar kita.
Masih bicara tentang kasih sayang, kali ini aku mendapatkan perwujudan kasih sayang yang diberikan oleh seorang sahabat kepadaku. Dia menyebarkan kasih sayangnya lewat dunia maya yang diwakilinya lewat sebuah award cantik saat mengetuk pintu rumahku. Award yang membawa cinta... "spread the love". Sahabat itu adalah mbak Evylia Hardy. Terima kasih mbak atas awardnya yang cantik ini.... Dan.., aku juga ingin menyebarkan cinta itu lewat award "spread the love" kepada mbak Anazkia, mbak Elly, mbak Fanny, mbak Kuyus, mbak Gati, mbak Ateh75 dan Shasa Imutz.
Masih bicara tentang kasih sayang, kali ini aku mendapatkan perwujudan kasih sayang yang diberikan oleh seorang sahabat kepadaku. Dia menyebarkan kasih sayangnya lewat dunia maya yang diwakilinya lewat sebuah award cantik saat mengetuk pintu rumahku. Award yang membawa cinta... "spread the love". Sahabat itu adalah mbak Evylia Hardy. Terima kasih mbak atas awardnya yang cantik ini.... Dan.., aku juga ingin menyebarkan cinta itu lewat award "spread the love" kepada mbak Anazkia, mbak Elly, mbak Fanny, mbak Kuyus, mbak Gati, mbak Ateh75 dan Shasa Imutz.
pertamakah? horee..dpt award lagi. cantik lho.
BalasHapuskasih sayang itu memang seharusnya ditebarkan bagai garam yg menyebar di seluruh samudra.
balik lagi...lupa bilang makasi. saking senengnya nih.
BalasHapusWah dapat award lagi mbak yuk..senangnya .langsung aku boyong nih mbak yuk makasih banyak ya .
BalasHapusWah,... ada ritual bagi Award lagi nih. Awardnya keren lagi....
BalasHapusSukses selalu untuk mbak.
Cerita yang bagus... Award yang bagus,.... mantap
BalasHapusO ya.. mbak Award dari mbak reni sudah aku pasang di blogku.. terima kasih.
tapi aku binggung.. award tsb mau aku sebarkan ke siapa lagi ya.. sptnya udah kebagian semua ya.
wah keren ceritanya, memang seharusnya kita lebih memperhatikan sekeliling kita, siapa sajakah yang memerlukan pertolongan, awardnya cantik mbak.. ada award juga ditempatku untk mbak, diambil yah...
BalasHapusDisini
What a beautiful story, mbak Reni! Aku benar2 tersentuh. Memang kasih itu dapat memancar dari diri seseorang. Lewat mata dan senyuman. Lagipula, tak salah bila dikatakan mata adalah jendela hati, ya?
BalasHapusJangan lupa ikut selamatan di Curhat Fanda loh! Nanti kehabisan suvenir!!
Dulu ketika pertama kali membaca kisah ini aku begitu terpesona, sekarang setelah membaca untuk kesekian kali aku masih tetap terpesona. Memang luar biasa.
BalasHapusMakasih mbak Reni sudah ambil bagian dalam menyebarkan cinta. Semoga cinta di antara para sahabat blogger tetap terjalin indah.
waaahhh ceritanya mantab mbak......dan selamat untuk award nya ya....siiip
BalasHapusHihi... Makasssssihhh atas awardnya :) Sabar ya mbak Reni, nanti baru di postingnya :D
BalasHapushihihi datang kemari jadi berasa kaya'bulan pebuari deh mbak;)
BalasHapusya..terlambat! selamat ya sis..
BalasHapusMbak Reni, makasih yah awardnya. Insya Allah nanti malem saya post. Tentunya, dengan meminjam nama mbak reni dalam postingannya. :)
BalasHapus