Nasrudin adalah seorang sufi yang terkenal karena lelucon dan anekdotnya. Lelucon atau anekdotnya masih banyak ditampilkan di banyak film, buku, atau pun cerita hingga sampai sekarang. Bahkan, UNICEF pun sudah mengakui kebesaran dirinya sehingga pernah membuat tahun khusus bagi sang sufi.
Lahir di Desa Hortu Sivrihisar, Eskisehir pada abad ke 13. Awalnya ia tinggal di Anatolia, sebelum akhirnya menetap di Konya. Sejak muda, ia sudah dikenal bijak, tapi suka membuat ulah dan konyol sehingga mengundang tawa. Sewaktu di sekolah, gurunya pernah berkata, ''Kelak, ketika engkau sudah dewasa, engkau akan menjadi orang yang bijak. Tetapi, sebijak apa pun kata-katamu, orang-orang akan menertawaimu.''
Kisah Nasruddin sudah seperti cerita Abu Nawas yang terkenal melintasi batas negara dan waktu. Cerita mengenai Nasrudin bahkan telah berubah menjadi cerita rakyat yang tak jarang disesuaikan dengan konteks lokal. Tak heran bila dia banyak mendapatkan sebutan di negara yang berbeda seperti Hodja, Mullah, atau Effendi
Salah satu kisahnya adalah seperti berikut ini :
Suatu malam seorang pencuri membobol rumah Nasruddin. Untung saja Nasruddin melihatnya. Karena takut, dengan cepat Nasruddin bersembunyi di dalam sebuah kotak besar yang terletak di sudut ruangan.
Si pencuri sedang mengaduk-aduk isi rumah Nasruddin mencari uang ataupun barang berharga yang dimiliki Nasruddin. Dia membuka lemari, laci-laci, kolong-kolong, dan lain-lain. la tapi tidak menemukan satu pun barang berharga.
Pencuri itu hampir saja menyerah dan memutuskan untuk keluar dari rumah Nasruddin. Tapi tiba-tiba matanya tertuju pada kotak besar yang terletak di sudut ruangan kamar Nasruddin. Dia sangat senang karena dia yakin dalam kotak itulah disimpan harta benda yang dia cari.
Walaupun kotak itu terkunci kuat dari dalam, tapi dengan kekuatan penuh, pencuri itu berhasil membuka kotak tersebut. Pencuri itu sangat kaget ketika melihat Nasruddin berada di dalam kotak itu. Pencuri itu sangat marah dan berkata, "Hei! Apa yang kau lakukan di dalam situ?"
"Aku bersembunyi darimu," jawab Nasruddin.
"Kenapa?"
"Aku malu, karena aku tak punya apapun yang dapat kuberikan padamu. Itulah alasan mengapa aku bersembunyi dalam kotak ini."
Lahir di Desa Hortu Sivrihisar, Eskisehir pada abad ke 13. Awalnya ia tinggal di Anatolia, sebelum akhirnya menetap di Konya. Sejak muda, ia sudah dikenal bijak, tapi suka membuat ulah dan konyol sehingga mengundang tawa. Sewaktu di sekolah, gurunya pernah berkata, ''Kelak, ketika engkau sudah dewasa, engkau akan menjadi orang yang bijak. Tetapi, sebijak apa pun kata-katamu, orang-orang akan menertawaimu.''
Kisah Nasruddin sudah seperti cerita Abu Nawas yang terkenal melintasi batas negara dan waktu. Cerita mengenai Nasrudin bahkan telah berubah menjadi cerita rakyat yang tak jarang disesuaikan dengan konteks lokal. Tak heran bila dia banyak mendapatkan sebutan di negara yang berbeda seperti Hodja, Mullah, atau Effendi
Salah satu kisahnya adalah seperti berikut ini :
Suatu malam seorang pencuri membobol rumah Nasruddin. Untung saja Nasruddin melihatnya. Karena takut, dengan cepat Nasruddin bersembunyi di dalam sebuah kotak besar yang terletak di sudut ruangan.
Si pencuri sedang mengaduk-aduk isi rumah Nasruddin mencari uang ataupun barang berharga yang dimiliki Nasruddin. Dia membuka lemari, laci-laci, kolong-kolong, dan lain-lain. la tapi tidak menemukan satu pun barang berharga.
Pencuri itu hampir saja menyerah dan memutuskan untuk keluar dari rumah Nasruddin. Tapi tiba-tiba matanya tertuju pada kotak besar yang terletak di sudut ruangan kamar Nasruddin. Dia sangat senang karena dia yakin dalam kotak itulah disimpan harta benda yang dia cari.
Walaupun kotak itu terkunci kuat dari dalam, tapi dengan kekuatan penuh, pencuri itu berhasil membuka kotak tersebut. Pencuri itu sangat kaget ketika melihat Nasruddin berada di dalam kotak itu. Pencuri itu sangat marah dan berkata, "Hei! Apa yang kau lakukan di dalam situ?"
"Aku bersembunyi darimu," jawab Nasruddin.
"Kenapa?"
"Aku malu, karena aku tak punya apapun yang dapat kuberikan padamu. Itulah alasan mengapa aku bersembunyi dalam kotak ini."
ha...ha...ada-ada aja nusurdin
BalasHapusapa yah yang dipikirkan pencuri itu setelah mendengar ucapan Nasruddin >.<
BalasHapusuntung nasrudin miskin. klao kayak malah seneng dia di maling. ghehehe
BalasHapusbisa aja ya si Nasruddin..hehee
BalasHapusBetul kata gurunya mba : "Tetapi, sebijak apa pun kata-katamu, orang-orang akan menertawaimu" he..he..
BalasHapusSebuah kisah yang sangat mengesankan di hati...
BalasHapushahahahaaa...
BalasHapuskirain takut,, taunya malu,, :D
beuh, kirain si nasruddin takut sama pencuri. eh malah sembunyi karena malu ngga ada apa2. justru malah bagus harta kita ngga bisa di curi dehh
BalasHapusuntung tidak dicolong sekalian dia
BalasHapusNasrudin, kamu ada-ada aja.. :-D
BalasHapusWAh dulu aku juga sering denger cerita ttg Nasrudin ini mbak, lucu tp banyak hikmah rasanya. :)
BalasHapushyaa.. aneh-aneh aja nih Nasruddin..
BalasHapuseh kalo nggak salah ada bukunya juga kan mbak?.
isinya kumpulan cerita-cerita Nasruddin
Mbak Reni nih, selalu saja bikin tertawa
BalasHapussambil berpikir tentunya
lucu Mbak!
BalasHapus@Justmeilani > Nasrudin mbak... bukan Nusurdin... hehehe
BalasHapus@m.Inge > pasti mikirnya begini : "betul2 tuan rumah yang baik dan pemalu nih" hehehe
@ReBorn > wah, mungkin juga begitu ya..? ada2 aja emang...
@M.Fanny > dia emang terkenal konyol mbak... ^_^
@M.Nita > gurunya emang luar biasa, mampu menilai muridnya dengan baik.
@Bang Dino > Alhamdulillah...
@Siroel > Iya ya.., ternyata si Nasrudin sangat pemalu... ^_^
@M.Meutia > Nasrudin justru malu gak punya harta yang bisa dicuri ya..? hahaha
@M.Joe > gak kuat ngangkat Nasrudin kali mas...
@M.Vicky > oh... ini to yang mergokin Nasrudin sembunyi..? hahaha
@M.Winny > benar sekali mbak, dia sama terkenalnya dg Abunawas.
@Gaphe > Emang buku tentang cerita2 Nasrudin ada kok.
@M.Elsa > katanya tertawa itu bisa menyehatkan jiwa kan mbak..?
@LIB > mari kita tersenyum bersama2... :)
bersembnuyi karena malu...aQ jd tdk tahan utk segera ketawa setelah membaca yg ini :
BalasHapus"Aku malu, karena aku tak punya apapun yang dapat kuberikan padamu. Itulah alasan mengapa aku bersembunyi dalam kotak ini."
mungkin memang seperti itulah,,,sebab rasa malu itu adanya di wajah kita,,,,seandainya rasa malu itu ada di kaki mungkin ia tidak akan bersembnunyi.
wah,,,,artikel yang unik dan menarik,,tidak jarang memang kita harus sembunyi karena malu,,
BalasHapus@hantu facebook > memang rasa malu ada di wajah to ? bukan di hati kita ? hehehe... Tapi kalau rasa malu ada di kaki, kan kakinya disembunyikan juga tuh... ^_^
BalasHapus@Catatan Kecil > malah orang2 Jepang memilih harakiri kalau malu... hehehe