Tentang Benda Kesayangan

Setiap orang pastinya punya benda kesayangan. Begitu juga aku. Tapi jujur, saat pertama kali aku ditanya tentang apa benda kesayanganku, ternyata aku tak bisa langsung menjawabnya. Aku perlu waktu untuk memikirkannya. Mengapa? Karena dari beberapa benda yang aku miliki dan juga aku sayangi, aku merasa perlu untuk memilih satu benda yang paling aku sukai. Dan itu ternyata tak mudah bagiku (^_^)

Aku suka buku dan aku menyayangi buku-buku koleksiku. Namun aku sadari bahwa kini waktuku untuk buku memang tak sebanyak dulu dan itu tak terlalu mengganguku. Lalu, apakah saat bukuku hilang aku akan panik dan menangis? Ternyata tidak! Memang aku merasa sedih yang luar biasa, tapi tak sampai membuat aku panik dan lesu kehilangan semangat. Jadi... kupikir, buku bukan benda yang paling aku sayangi.

Aku suka lapie mungilku dan akupun menyayanginya. Namun saat aku harus berpisah sementara dengan lapie-ku yang terpaksa harus mondok karena serbuan virus ganas, aku pun tak terlalu merasa 'kesepian'. Karena aktivitasku bisa kualihkan sementara ke HP-ku. Walau akses internet via HP-ku tak selancar jika aku menggunakan lapie, tapi aku masih bisa menerima keadaan itu. Jadi, kupikir lapie juga bukan benda yang paling aku sayangi.

Akhirnya aku menemukan sebuah benda yang rasa-rasanya pantas kusebut sebagai benda kesayanganku. Benda kesayangaku ini bukan hanya 1 tapi 2 buah. Oke, sebelum menyebutkan benda kesayanganku ini aku akan mendiskripsikannya. Siapa tahu ada yang bsia menebaknya. Hehehehe.

Aku memiliki benda itu pada tahun 2008 dan 2009 yang lalu. Sejak memiliki benda itu aku telah merasakan berbagai rasa yang luar biasa. Rasa yang aku miliki bukan saja sekedar rasa "suka" tapi juga rasa "bangga" karena aku mampu memilikinya. Apalagi saat itu (yang aku tahu) belum terlalu banyak orang yang memilikinya seperti sekarang ini. Itu sebabnya aku sangat menyayanginya dan berusaha sesering mungkin untuk menyentuhnya.

Beberapa kali kedua benda itu pernah rusak bahkan sempat juga hilang. Yang aku rasakan saat itu adalah sedih yang luar biasa, bahkan kalau tak malu dengan Shasaku aku pasti sudah nangis saat itu. Yang lebih parah adalah aku seperti kehilangan sesuatu yang besarnya sangat tak ternilai bagiku. Dan itu membuatku menjadi tak bersemangat! Untunglah, keduanya dapat kembali padaku setelah ada yang berbaik hati memperbaikinya dan mengembalikannya padaku. Andaikan bisa, rasanya aku ingin memeluk orang yang telah berhasil memperbaiki dan mengembalikan mereka kepadaku.

Namun jujur, pernah beberapa kali aku tak bersemangat untuk menyentuhnya. Biasanya itu terjadi karena aku disibukkan dengan pekerjaan kantor atau masalah-masalah di kantor yang menyita perhatianku. Walau pada saat seperti itu aku jarang menyentuhnya, bukan berarti aku tak pernah mengingatnya. Namun sejauh ini telah terbukti bahwa meski beberapa kali aku sempat menjauh dari benda kesayangan ini, toh pada akhirnya aku seperti ditariknya kembali untuk mendekat dengannya.

Kedua benda kesayangan ini memang special, karena merekalah aku merasa lebih PD dan berkembang. Selain itu karena keduanya jugalah aku mendapatkan banyak sekali teman-teman yang memiliki minat yang sama denganku. Satu lagi, berkat mereka juga aku mendapatkan banyak (kalau boleh dikatakan sebagai) keuntungan materi.

Dengan berbagai pertimbangan di atas, maka aku yakin sekali bahwa itulah benda kesayanganku. Benda yang telah memberiku banyak sekali hal-hal yang luar biasa. Segala kenangan bersamanya juga selalu terasa istimewa bagiku.

Nah... apakah sudah ada yang bisa menebak apa benda kesayanganku itu? Untuk mengetahui jawabannya... silahkan intip di bawah ini ya?

Yups... benda yang aku maksud adalah kedua blogku. Maaf bagi yang menganggap blog itu bukan termasuk "benda" tapi bagiku blog-ku itu tetaplah benda yang paling aku sayangi karena saat ini tak ada benda lain yang aku sayangi melebihi kedua blogku ini. Dan aku tak akan pernah rela kehilangan keduanya!

Diikutsertakan dalam event Giveaway Wedges, Kaos dan Buku di www.argalitha.blogspot.com