Pages

Kamis, Desember 18, 2014

Saat Kata Tak Mampu Mewakili Rasa


Setiap kali bicara tentang Ibu, entah mengapa aku selalu merasa kehilangan kemampuan untuk menyampaikannya lewat kata-kata. Sudah beberapa kali aku mencoba untuk bicara tentang sosok Ibu di dalam blog-blog milikku, dan selalu saja aku merasa bahwa kata-kata tak mampu mewakili rasa. Salah satunya adalah tulisanku yang berjudul "My Mom is The Best Mom".

Dibandingkan dengan tulisanku lain tentang Ibu, tulisanku yang berjudul "My Mom is The Best Mom" adalah tulisan yang paling 'berkesan'. Banyak alasan yang menjadikan tulisan itu berkesan. Alasan pertama adalah seperti yang aku sampaikan di atas : aku merasa gagal menggambarkan betapa luar biasanya Ibuku. Aku merasa masih sangat banyak hal luar biasa yang telah Ibu lakukan untukku yang belum mampu aku tuangkan dalam tulisanku itu.


Kedua, tulisan itu aku buat dengan terburu-buru. Ceritanya, pagi itu di kantor aku membuka Facebook (setelah sekian lama tak membukanya). Setelah komen sana sini di Facebook, aku mendapat informasi dari Mak Mugniar tentang Kontes Unggulan : Hati Ibu Seluas Samudera yang diselenggarakan oleh Pakde Cholik. Masalahnya, kontes tersebut ditutup pada hari itu juga (3 Desember 2014) jam 12.00.

Sayangnya, aku tak bisa segera mulai menyusun draft untuk kontes tersebut. Pagi itu aku ada agenda rapat dan juga ada pekerjaan yang juga harus aku selesaikan. Aku baru bisa menulis draftnya pada pukul 10.30 WIB. Aku hanya punya waktu 1,5 jam untuk menulis sekaligus mendaftarkannya sebelum pendaftaran ditutup.

Dalam kondisi biasa saja aku kesulitan untuk mengungkapkan rasa cinta dan kagumku pada Ibu, apalagi dalam kondisi terburu-buru seperti itu. Syukurlah, akhirnya tulisanku jadi juga. Namun, aku tak juga bisa bernafas lega.

Aku mendaftarkan tulisanku 29 menit sebelum batas akhir pendaftaran. Masalahnya, aku mencoba 2 kali mendaftar di kotak komentarnya, tapi keduanya tak muncul juga. Aku panik dan takut kalau usahaku sia-sia belaka. Aku berniat menghubungi Pakde Cholik via telpon, namun aku mencari-cari kontak Pakde Cholik di HPku kok gak ketemu, padahal aku sudah pernah menyimpannya di HPku. Aku kemudian mencoba untuk menghubungi Mbak Winny Widyawati untuk meminta kontak Pakde Cholik. Namun sama sepertiku, Mbak Winny juga tak berhasil menemukan kontak Pakde Cholik di HPnya.

Setelah episode menegangkan terlewati, ternyata aku mendapati episode menyenangkan sekaligus mengharukan. Penyebabnya adalah aku menerima SMS dan email dari Pakde Cholik yang mengabarkan bahwa semua tulisan peserta Kontes Hati Ibu Seluas Samudera akan diterbitkan dalam sebuah buku antologi. Waa... siapa yang tak senang mendapat berita gembira seperti itu?

Walau hati senang karena salah satu tulisanku akan muncul dalam sebuah buku antologi, namun ada rasa sedih juga sih. Sedih karena aku merasa tulisanku itu kurang sempurna, kurang maksimal dalam mengungkapkan betapa hebat dan luar biasanya Ibuku. Padahal, jika buku itu terbit nantinya, aku akan mempersembahkannya untuk Ibuku sebagai #KadoHariIbu.

Semua alasan di atas itulah yang membuatku menganggap tulisanku yang berjudul "My Mom is The Best Mom" sebagai tulisanku yang paling berkesan tahun 2014 ini. Aku berharap kelak aku akan dapat mengungkapkan kekagumanku, rasa hormatku, rasa cintaku pada Ibu dengan lebih baik lagi. Semoga aku bisa menerbitkan lagi tulisanku dalam buku selanjutnya, entah itu buku antologi ataupun buku milikku sendiri. Aamiin.

Postingan ini diikut sertakan dalam lomba tengok-tengok blog sendiri berhadiah, yang diselenggarakan oleh blog The Ordinary Trainer

16 komentar:

  1. hmm.. udah mau hari ibu juga yah.. ternyata saya belum pernah menulis ttg ibu. nanti deh dicoba :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaaa... bentar lagi sudah Hari Ibu. Yuk menulis tentang Ibu tercinta :)

      Hapus
  2. wih keren, di detik2 terakhirpun tulisan mbak Reni selalu oke....salut buat mbak Reni :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ga ah... aku kurang puas sih dengan hasil tulisanku itu. Masih banyak yang tak mampu dan tak sempat menuliskannya karena keterbatasan waktu.

      Hapus
  3. Wah sama donk. Saya pun sudah jarang buka facebook sejak kenal blogging , twitter dan Instagram, saya sudah nyaris jarang buka buka FB lagi. Walau tidak sampai di remove atau di delet akun FB saya, tapi memang jarang ditengokin sang FB

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya nih, aku juga jarang banget buka-buka facebook. Kalau twitter sih aku masih sering buka. Entah kenapa aku gak enjoy lagi di facebook.

      Hapus
  4. wah,akhirnya..alhamdulillah akhirnya...deadline nggak selamanya dead ya mbak hehehe *duh bahasanya hehe*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mak Hanaaa.... iyaa lega banget. Alhamdulillah akhirnya aku bisa juga daftar hehehe. Kirain aku pendaftar terakhir, ternyata setelah aku ada 2 orang lagi peserta yang daftar :D

      Hapus
  5. waaah...ikutan GA saya gak boleh terburu2 ya Mbak, ntar gak menang, hehe
    benar2 susah kalau jarang update, ketinggalan banyak info penting. heeem...
    ibu memang tiada duanya, saya juga masih kesulitan ungkapkan rasa cinta pada mama >.<

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga bisa ya ikutan GA mu. Soalnya utk bisa ikutan GA mu aku harus meluangkan cukup banyak waktu utk ngubek2 postinganmu.

      Hapus
  6. Mungkin mbak Reni merasa tulisan mbak saat itu tentang ibu kurang maksimal. Tapi saya melihat, perjuangan mbak reni dalam 1,5 jam itu aungguhlah hebat. Betapa mbak Reni mencibtai ibu teramat jelas bahkan sampai di tulisan ini dari oenyesalan mbak Reni tentang keterburuan mbak Reni saat kontes itu. Ibunda mbak reni benar2 hebat,memiliki putri yang begiu mencintainya sepertimu mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mbak Winny juga demikian mencintai Ibu, sehingga setiap mbak Winny bercerita tentang Ibu selalu detil. Kita beruntung memiliki ibu2 yang luar biasa ya mbak :)

      Hapus
  7. Ibu emang sosok all The BEst in the World ya, MakREn setuju deh 100% :)

    BalasHapus
  8. Saya datang dan sudah membaca “Self Reflection” di blog ini
    Terima kasih telah berkenan untuk ikut lomba saya ya
    Semoga sukses

    Salam saya
    #68

    BalasHapus

Komentarnya dimoderasi dulu ya? Terimakasih sudah mampir dan meninggalkan jejak. (^_^)