Shasaku kini sudah remaja, sudah kelas IX SMP. Tahun depan dia sudah SMA. Aaahh... waktu terasa seperti berlari. Rasanya baru kemarin menimang Shasa-ku yang masih kecil, sekarang aku malah sudah kalah tinggi dengannya. Rasanya baru kemarin aku mengajarinya berjalan, sekarang malah dia sudah berlari lebih kencang daripada aku.
Aku ingat saat Shasa masih balita dulu. Shasa dulu senang banget duduk dan tidak mau merangkak. Jadi dulu untuk berpindah tempat, Shasa tak mau merangkak. Dia berpindah tempat dengan cara menggeser pantat dan kakinya (ngesot). Sampai akhirnya bisa berjalan, Shasa benar-benar tak pernah belajar merangkak hehehe. Sementara, Shasa baru bisa berjalan pada usia 14 bulan.
Namun, Shasa sudah mulai belajar bicara sejak usia 7 bulan. Yaaa... Shasa memang cerewet sekali waktu kecil. Lucu sekali mendengar celoteh Shasa saat itu. Kemampuan verbal Shasa memang lebih berkembang daripada kemampuan motoriknya, kala itu.
Soal makan, Shasa dulu tak pernah rewel dan merepotkan. Shasa tak pernah menolak makanan dan tak pernah "ngemut" makanannya. Makan Shasa pun cepat, karena dia selalu lahap kalau makan. Dulu tetanggaku heran waktu melihat Shasa makan sayur bayam dengan lahap, bahkan Shasa mengambil sendiri bayamnya pake tangan dan memasukkannya ke mulut hehehe. Jadi tak heran kalau saat kecil dulu Shasa montok sekali.
Sayangnya..., dulu Shasa pemalu sekali. Saking pemalunya, dia selalu bersembunyi dibelakangku setiap bertemu orang. Kalau ada orang yang bertanya padanya, selalu menjawab dengan senyuman. Itu karena Shasa terlalu malu untuk bicara. Saking seringnya tersenyum untuk menjawab pertanyaan, sampai-sampai guru-guru TK mengatakan bahwa senyum Shasa adalah senjata yang luar biasa. Tapiii... senyum Shasa memang manis sekali (^_^).
Karena sifat pemalunya itulah maka aku dulu memutuskan untuk memasukkan Shasa ke Play Group saat usianya 4 tahun. Untung pihak sekolah juga sangat mensupport aku dalam membantu membuat Shasa lebih berani. Ada pengalaman seru waktu pertama kali Shasa diikutkan lomba mewarna waktu TK dulu. Saat itu aku sedang batuk parah, namun Shasa hanya mau ikut lomba jika aku mendampinginya. Padahal aturannya kan orang tua tak boleh di dekat peserta lomba. Akhirnya, Shasa tetap ikut lomba tapi duduknya di paling pinggir, biar bisa dekat aku. Sementara aku duduk tak jauh dari Shasa, dan selama lomba berlangsung aku tak henti-hentinya batuk. Suamiku yang kasihan padaku melihat kondisiku itu tak bisa berbuat banyak, karena jika aku tak ada, bisa-bisa Shasa nangis dan tak mau melanjutkan lomba.
Alhamdulillah, Shasa kini sudah jauh lebih berani meski sifat pemalunya masih saja ada. Mengenang kembali kenangan Shasa saat kecil dulu membuatku rindu untuk bisa menimangnya seperti dulu lagi. (^_^)
Aku ingat saat Shasa masih balita dulu. Shasa dulu senang banget duduk dan tidak mau merangkak. Jadi dulu untuk berpindah tempat, Shasa tak mau merangkak. Dia berpindah tempat dengan cara menggeser pantat dan kakinya (ngesot). Sampai akhirnya bisa berjalan, Shasa benar-benar tak pernah belajar merangkak hehehe. Sementara, Shasa baru bisa berjalan pada usia 14 bulan.
Namun, Shasa sudah mulai belajar bicara sejak usia 7 bulan. Yaaa... Shasa memang cerewet sekali waktu kecil. Lucu sekali mendengar celoteh Shasa saat itu. Kemampuan verbal Shasa memang lebih berkembang daripada kemampuan motoriknya, kala itu.
Soal makan, Shasa dulu tak pernah rewel dan merepotkan. Shasa tak pernah menolak makanan dan tak pernah "ngemut" makanannya. Makan Shasa pun cepat, karena dia selalu lahap kalau makan. Dulu tetanggaku heran waktu melihat Shasa makan sayur bayam dengan lahap, bahkan Shasa mengambil sendiri bayamnya pake tangan dan memasukkannya ke mulut hehehe. Jadi tak heran kalau saat kecil dulu Shasa montok sekali.
Sayangnya..., dulu Shasa pemalu sekali. Saking pemalunya, dia selalu bersembunyi dibelakangku setiap bertemu orang. Kalau ada orang yang bertanya padanya, selalu menjawab dengan senyuman. Itu karena Shasa terlalu malu untuk bicara. Saking seringnya tersenyum untuk menjawab pertanyaan, sampai-sampai guru-guru TK mengatakan bahwa senyum Shasa adalah senjata yang luar biasa. Tapiii... senyum Shasa memang manis sekali (^_^).
Karena sifat pemalunya itulah maka aku dulu memutuskan untuk memasukkan Shasa ke Play Group saat usianya 4 tahun. Untung pihak sekolah juga sangat mensupport aku dalam membantu membuat Shasa lebih berani. Ada pengalaman seru waktu pertama kali Shasa diikutkan lomba mewarna waktu TK dulu. Saat itu aku sedang batuk parah, namun Shasa hanya mau ikut lomba jika aku mendampinginya. Padahal aturannya kan orang tua tak boleh di dekat peserta lomba. Akhirnya, Shasa tetap ikut lomba tapi duduknya di paling pinggir, biar bisa dekat aku. Sementara aku duduk tak jauh dari Shasa, dan selama lomba berlangsung aku tak henti-hentinya batuk. Suamiku yang kasihan padaku melihat kondisiku itu tak bisa berbuat banyak, karena jika aku tak ada, bisa-bisa Shasa nangis dan tak mau melanjutkan lomba.
Alhamdulillah, Shasa kini sudah jauh lebih berani meski sifat pemalunya masih saja ada. Mengenang kembali kenangan Shasa saat kecil dulu membuatku rindu untuk bisa menimangnya seperti dulu lagi. (^_^)
wah Mba Reni dah mau py anak SMA yah..Shasa cantik ya...
BalasHapusWaktu berlalu begitu cepat ya mba...
Iya Mak... gak kerasa a nakku sudah jadi gadis remaja. Kalau lihat foto2 di atas aku masih saja kangen dengan Shasa yg imut2 dulu hehehe
HapusShasa sudah jadi gadis remaja yaa ..
BalasHapusIya Mak Dey... sudah ABG sekarang. Aa Fauzan juga sudah besar ya sekarang?
Hapusshasa bukan anak kecil lagi
BalasHapusShasa sudah menjelma jadi perempuan dewasa yang sangat cantik
Shasa sudah remaja tante Elsa.... :)
HapusTante Elsa pangling to waktu ketemu Shasa beberapa saat lalu? hehehe
Kenangan ttg anak-anak balita selalu membuat kita kangen untuk menimangnya kemana-mana ya mak...klo sdh besar spt skrg susah diajak kemana-mana, "'ah ibu, aku ada PR ada belajar kelompok..bla..bla.." ya mak..
BalasHapusTerimakasih atas kisahnya utk meramaikan GA saya mak..
Bener banget Mak Iron... kenangan anak2 saat masih balita itu memang bikin kangen.
HapusApalagi sekarang memang makin susah bisa kumpul dg anak, ya itu karena kesibukannya yg kian padat spt itu
Menikmati tumbuh kembang Shasa sang buah semakin menambah rasa syukur ya Jeng Reny.
BalasHapusSelamat berakhir pekan
Iya Mbak Prih alhamdulillah.... Shasa tumbuh dengan baik selama ini. Apa kabar mbak?
HapusNgangenin ya mbak masa2 kecil anak kita, kangen kelucuan, spontanitasnya yg membuat kita takjub
BalasHapusIya Mbak Sukma... bener2 bikin kangen :)
Hapusduh ngga terasa yah.. awal2 saya baca blog ini perasaan sasha masi SD deh. Sekarang tingginya udah ngalahin ibunya?? subhanallah..
BalasHapusKeke dan Nai sama kayak Sasha. Gak merangkak ketika bayi :)
BalasHapusnice to meet you all guys ..please visit me back..
BalasHapus