Dunia anak adalah dunia bermain. Bermain memberikan kebahagiaan pada anak-anak, apapun jenis permainannya. Dengan bermain mereka bisa mengekspresikan semua perasaanya sekaligus mengeksplorasi kemampuannya. Singkatnya, bermain merupakan kebutuhan mental, fisik dan psikologis bagi anak dalam masa perkembangannya.
Shasaku juga sangat suka bermain. Aneka jenis permainan dia suka. Namun, hasil dari pengamatanku ternyata Shasa lebih suka bermain dengan menciptakan sendiri mainannya. Dia memang tak banyak bermain di luar rumah, karena tak ada anak perempuan seusia Shasa di sekitar rumahku. Sementara bergabung bersama anak-anak laki-laki bermain bola atau sepeda keliling perumahan, Shasa tak suka.
Itu makanya dia lebih sering berkutat di rumah. Kalau dia sudah mulai asyik menciptakan mainan, aku harus siap-siap dengan rumah yang berantakan. Sudah menjadi hal yang sangat biasa jika meja belajar Shasa penuh dengan potongan kertas, potongan benang, lem yang berceceran, sisa-sia clay/plastisin yang lengket di meja, meja yang coreng moreng terkena cat air dan sebagainya.
Suatu saat Shasa sangat berminat membuat gelang/kalung dari manik-manik. Tentu saja aku pun ikut dibuatnya sibuk membantunya menyimpul tali-tali yang digunakannya untuk gelang/kalung itu. Setelah jadi, ternyata dia kemudian berinisiatif untuk menjualnya kepada teman-temannya. Kemudian suatu kali dia sibuk dengan mainan barunya. Rupanya dia sedang asyik membuat pembatas buku. Sama seperti sebelumnya aku pun dilibatkannya untuk membuat tulisan pada pembatas buku yang dibuatnya. Dan, lagi-lagi setelah pembatas buku itu jadi, dijualnya juga ke teman-teman sekolahnya #bakat dagang.
Shasaku juga sangat suka bermain. Aneka jenis permainan dia suka. Namun, hasil dari pengamatanku ternyata Shasa lebih suka bermain dengan menciptakan sendiri mainannya. Dia memang tak banyak bermain di luar rumah, karena tak ada anak perempuan seusia Shasa di sekitar rumahku. Sementara bergabung bersama anak-anak laki-laki bermain bola atau sepeda keliling perumahan, Shasa tak suka.
Itu makanya dia lebih sering berkutat di rumah. Kalau dia sudah mulai asyik menciptakan mainan, aku harus siap-siap dengan rumah yang berantakan. Sudah menjadi hal yang sangat biasa jika meja belajar Shasa penuh dengan potongan kertas, potongan benang, lem yang berceceran, sisa-sia clay/plastisin yang lengket di meja, meja yang coreng moreng terkena cat air dan sebagainya.
Suatu saat Shasa sangat berminat membuat gelang/kalung dari manik-manik. Tentu saja aku pun ikut dibuatnya sibuk membantunya menyimpul tali-tali yang digunakannya untuk gelang/kalung itu. Setelah jadi, ternyata dia kemudian berinisiatif untuk menjualnya kepada teman-temannya. Kemudian suatu kali dia sibuk dengan mainan barunya. Rupanya dia sedang asyik membuat pembatas buku. Sama seperti sebelumnya aku pun dilibatkannya untuk membuat tulisan pada pembatas buku yang dibuatnya. Dan, lagi-lagi setelah pembatas buku itu jadi, dijualnya juga ke teman-teman sekolahnya #bakat dagang.
Lain waktu dia sibuk bermain dengan clay yang dia punya. Dia membentuk clay itu menjadi aneka jenis makanan ala Shasa. Kali ini aku hanya melihatnya yang asyik sendiri dengan mainannya. Dia tak merasa perlu melibatkanku dalam permainannya kali ini.
Di lain kesempatan Shasa punya mainan baru lagi. Kali ini dia sibuk bermain dengan gunting dan kertas. Aku tak diijinkannya melihat apa yang dilakukannya. Setelah sekian lama berkutat, dia menunjukkan padaku hasil karyanya. Rupanya dia membuat pigura untuk foto kenangannya bersama sahabatnya. Dan, pigura itu pun diberikannya kepada sahabatnya tercinta itu.
Di lain kesempatan ada lagi permainan baru dia ciptakan. Kali ini dia bermain dengan menggunakan tissue gulung, cat air dan minyak. Lagi-lagi dia membuat aneka jenis makanan (sesuai banget dengan hobbynya : makan hehehe). Tapi kali ini aku tak terlalu paham makanan apa yang dia buat. Soalnya bentuknya aneh-aneh menurutku. Tapi, dia puas sekali dengan hasilnya dan aku trenyuh sekali melihat air tumpah dimana-mana, cat air belepotan kemana-mana dan aku harus merelakan tissue gulungku habis dipakainya bermain. #sigh
Itulah beberapa jenis mainan Shasa yang bisa aku ceritakan disini. Aku memang mengijinkannya melakukan apapun yang dia suka. Aku tak ingin menghambat kreativitasnya. Terkadang memang idenya sungguh unik dan tak terduga. Tapi seunik apapun idenya dan seunik apapun hasilnya, aku tetap tersenyum bangga. Memang bermain memberikan manfaat yang luar biasa dalam mengembangkan imajinasi serta melatih ketrampilan Shasaku.
“Artikel ini diikutsertakan pada Mainan Bocah Contest di Surau Inyiak”. Bagi yang tertarik untuk ikutan segera saja bergabung, karena kontes ini akan ditutup pada tanggal 30 Oktober 2011 (pukul 23.00). Ayo berbagi cerita tentang mainan anak.
“Artikel ini diikutsertakan pada Mainan Bocah Contest di Surau Inyiak”. Bagi yang tertarik untuk ikutan segera saja bergabung, karena kontes ini akan ditutup pada tanggal 30 Oktober 2011 (pukul 23.00). Ayo berbagi cerita tentang mainan anak.
sama ni mbak kayak si sulung.. ga ada temen sebaya, jadi berkreasi sendiri di rumah
BalasHapusKreatif sekali Sasha ya... :)
BalasHapusTerima kasih sudah mengirimkan artikelnya Bu Reni
Saya sudah catat sebagai peserta dalam MAINAN BOCAH CONTEST
wahhhhhhh, shasa bakat dagang ya .. sipppp, apalagi yang di jual adalah hasil karya sendiri.
BalasHapusmasih ada waktu ya mbak kalau aku ikutan,Insya Allah nanti malem deh. good luck ya untuk kontesnya
BalasHapusini blognya mbak renny juga toh ya,,bener2 kreatip bgt dech ,,smoga kontes nya dapet kriteria juga y mbak,,oh ya sxalian yg ini sy follow juga
BalasHapusshasa jiawanya kreatif suka bikin ini dan itu
BalasHapusbagus bagus :D
Good luck ya mba
wah mainannya kreatif2 ya :)..
BalasHapusWahhh mainannya Shasa kreatif banget. Lempernya lucu, hihihi...
BalasHapus@Hilsya >> ada untungnya juga bermain sendiri ya? Tapi jadinya dia kurang bersosialisasi
BalasHapus@Vizon >> terimakasih... semoga kontesnya sukses ya Uda.
@Dey >> awalnya aku gak nyangka mbak kalau dia kemudian menjual mainan hasil karyanya itu... hehehe
@Lidya >> ayo mbak, buruan buat artikelnya dan segera ikutan. Semoga beruntung ya..
@Al kahfi >> makasih doanya dan dukungannya ya..
@Ria >> Shasa emang gak bisa diem. Dia baru diem kalau udah asyik baca... hehehe
@socafahreza >> kreativitas yg tercipta mungkin karena bosan main sendiri hehehe
@Una >> Lempernya gosong mbak... hehehe
kayaknya Shasa bakat memasak deh, soalnya suka bikin kue2 an ya.hehhee
BalasHapus2 jempol buat Shasa..... kreasi Shasa ... keren banget... dikembangkan trus, mbak... kalo dekat bisa order nih pada Shasa....hehehehe...
BalasHapus@Fanny >> mungkin juga begitu ya mbak.. :)
BalasHapus@Sukma >> emang mbak Sukma mau order yg mana sih? :p
Wah Sasha kreatif banget ya mba... dan mamanya juga, keren dan sigap abis, semoga menang di kontes ini ya...
BalasHapuskl ada bakat dagang, lumayan mbak, itung2 latihan cari uang jajan sendiri, hehehe
BalasHapusLucu sekali yah bund shasa nya..
BalasHapusbenar-benar kreatif dan bakat dagangnya nurun dari siapa nih ?
kalau anak-anakku sepertinya punya bakat dagang semua, soalnya nurun dari nenek dan mamanya ..
@Alaika >> oalah mbak, yg bikin mainan Shasa kok mamanya katut2 dipuji ki piye to? hehehe. Padahal setelah Shasa mainan, mamanya ngenes tuh karena semuanya jadi berantakan hehehe. Dan Shasa dengan wajah tak berdosa tersenyum bangga memamerkan mainan hasil karyanya.
BalasHapus@Sarah >> akhir2 ini Shasa udah gak 'jualan' lagi di sekolah. Yang terakhir dia mengejutkan aku karena tiba2 dia bilang kalau sudah menjual beberapa penghapus koleksinya pada teman2 sekolahnya. aku hanya bisa geleng2 kepala aja hehehe.
@Mama Ani >> itulah, aku gak tahu dia punya bakat dagang dari siapa. Karena kebetulan di keluarga kami gak ada yg bisa dagang. Tapi aku sih bersyukur saja jika Shasa tetap mau coba2 utk dagang... apapun maunya lah pokoknya mbak. :)
Mb makanannya itu lho cantik-cantik, kayaknya kalau udah besar punya rumah makan nich...
BalasHapus@ibuDini >> amin.. semoga saja beneran bisa punya rumah makan deh mbak. Makasih doanya ya :)
BalasHapus..
BalasHapuswah buah hatinya kreatif sekali Mbak..
semoga jadi anak yg cerdas dan berprestasi.. amiin..
..