Selamat pagi sobat blogger... Pagi ini aku akan menggelar sebuah giveaway untuk dan atas nama seorang sahabat blogger, Mbak Hariyanti Sukma. Sebenarnya, sudah sejak beberapa bulan lalu mbak Sukma (begitu aku menyapanya) memberiku 2 buah buku hasil karyanya yang baru diterbitkan. Mbak Sukma menginginkan kedua buku yang diberikan kepadaku itu untuk dibagikan kepada orang lain melalui giveaway.
Namun, beberapa bulan terakhir akivitas bloggingku sedang menurun drastis. Penyebabnya adalah kesibukan di dunia kerja yang berhasil membuat moodku untuk menulis menguap. #Alesan. Itulah sebabnya, giveaway yang disponsori oleh Mbak Sukma tak kunjung kugelar. Maafkan aku ya mbak....
Sebenarnya, rencanaku semula adalah memposting giveaway ini di blog baruku : Dari Buku. Rencananya aku akan menulis review buku "Beningkan Hati dengan Al-Qur'an" karya perdana Mbak Sukma ini sekaligus memposting giveawaynya. Apa daya, sampai sekarang buku mbak Sukma baru separo aku baca. Bahkan karena (lagi-lagi) alasan sibuk di dunia kerja, moodku membaca pun menguap. Sekali lagi, maafkan aku Mbak Sukma....
Namun, Selasa yang lalu seorang teman memberiku kabar bahwa suami mbak Sukma sakit. Katanya, dia mengetahui hal itu lewat status yang ditulis Mbak Sukma di facebook. Aku yang memang jarang membuka facebook tentu saja kaget mendengar berita tersebut. Langsung saja aku cek timeline Mbak Sukma, dan betapa terkejutnya aku membaca kabar tentang kondisi Pak Natta (suami Mbak Sukma).
Itu sebabnya, aku terdorong untuk menggelar Giveaway ini saat ini juga. Aku tak ingin menundanya lagi. Giveaway ini kugelar untuk Mbak Sukma dan berharap agar semua peserta Giveaway ini dan semua yang membaca tulisan ini ikut membantu mendoakan agar Allah memberikan kesembuhan pada Pak Natta dan agar Mbak Sukma tabah dan sabar menghadapi cobaan ini.
Cara mengikuti Giveaway ini sangat simpel, yaitu :
Nah..., simpel kan? Selamat mengikuti giveaway ini. Jangan lupa, selain berdoa agar bisa mendapatkan buku yang keren ini, berdoa juga untuk kesembuhan Pak Natta (suami Mbak Sukma) yaaa.... Terimakasih (^_^)
Namun, beberapa bulan terakhir akivitas bloggingku sedang menurun drastis. Penyebabnya adalah kesibukan di dunia kerja yang berhasil membuat moodku untuk menulis menguap. #Alesan. Itulah sebabnya, giveaway yang disponsori oleh Mbak Sukma tak kunjung kugelar. Maafkan aku ya mbak....
Sebenarnya, rencanaku semula adalah memposting giveaway ini di blog baruku : Dari Buku. Rencananya aku akan menulis review buku "Beningkan Hati dengan Al-Qur'an" karya perdana Mbak Sukma ini sekaligus memposting giveawaynya. Apa daya, sampai sekarang buku mbak Sukma baru separo aku baca. Bahkan karena (lagi-lagi) alasan sibuk di dunia kerja, moodku membaca pun menguap. Sekali lagi, maafkan aku Mbak Sukma....
Namun, Selasa yang lalu seorang teman memberiku kabar bahwa suami mbak Sukma sakit. Katanya, dia mengetahui hal itu lewat status yang ditulis Mbak Sukma di facebook. Aku yang memang jarang membuka facebook tentu saja kaget mendengar berita tersebut. Langsung saja aku cek timeline Mbak Sukma, dan betapa terkejutnya aku membaca kabar tentang kondisi Pak Natta (suami Mbak Sukma).
Itu sebabnya, aku terdorong untuk menggelar Giveaway ini saat ini juga. Aku tak ingin menundanya lagi. Giveaway ini kugelar untuk Mbak Sukma dan berharap agar semua peserta Giveaway ini dan semua yang membaca tulisan ini ikut membantu mendoakan agar Allah memberikan kesembuhan pada Pak Natta dan agar Mbak Sukma tabah dan sabar menghadapi cobaan ini.
Cara mengikuti Giveaway ini sangat simpel, yaitu :
- Peserta yang boleh mengikuti giveaway ini memiliki alamat di Indonesia
- Ceritakan pengalaman sahabat blogger tentang apa yang pernah kamu lakukan untuk sahabat/teman dekatmu yang sangat berkesan bagi sahabat/teman dekatmu atau sebaliknya apa yang pernah sahabat/teman dekatmu lakukan untukmu yang sangat berkesan bagimu
- Tulis jawabanmu di kotak komentar postingan ini, jangan lupa cantumkan nama dan kota domisili
- Giveaway ini diselenggarakan mulai tanggal 10 Oktober sampai dengan 17 Oktober 2014.
- Juri Giveaway ini adalah Mbak Uniek Kaswarganti.
- 2 orang pemenangnya Insha Allah akan diumumkan tanggal 25 Oktober 2014.
- Masing-masing pemenang akan mendapatkan 1 buku Beningkan Hati dengan Al-Qur'an
Nah..., simpel kan? Selamat mengikuti giveaway ini. Jangan lupa, selain berdoa agar bisa mendapatkan buku yang keren ini, berdoa juga untuk kesembuhan Pak Natta (suami Mbak Sukma) yaaa.... Terimakasih (^_^)
Semoga suami dari mba Sukma cepat diberi kesehatan kembali. Aamiin. Semoga bisa ikutan mba... :)
BalasHapusSemoga bisa ikutan Mak Santi, aku tunggu :)
HapusAssalamu'alaikum. Apa kabar, Mbak Renny? Apa kabar juga Dik Salsa?
BalasHapusMengenai giveaway ini, aga sulit jika harus menceritakan apa yang kita lakukan untuk sahabat yang begitu terkesan, tapi kalau yang dilakukan oleh sahabat untuk kita dan itu sangat berkesan, itu lebih mudah dan banyak tentunya. Gimana nih? (nawar.com)
Waalaikumsalam... Alhamdulillah kabar kami baik2 semua Abi.
HapusGimana kabar Abi dan keluarga?
Oya, soal usulannya sudah aku akomodir... semoga Abi bisa ikutan ya? :)
Terima kasih, Mbak Reni.
BalasHapusAlhamdulillah, saya dan keluarga sehat dan baik juga. Mohon maaf, tadi sempat salah tulis, harusnya Shasa, bukan Salsa. Mau saya edit sudah terlanjut terposting. Maaf ya Dik Shasa...
Iya gak apa2... Bagaimana kabar Sabila?
HapusSebelumnya mohon maaf, jika ternyata komentar ini terposting dua kali.
BalasHapusTerkait dengan kondisi yang sekarang dialami Pak Natta (apapun ujian sakit yang sedang dialami, semoga senantiasa diberikan kesabaran dan kesadaran bahwa semua ini datang dari dan atas kehendak Allah Swt, karenanya doa, ikhtiar dan tawakal menjadi sebuah kewajiban, semoga kesembuhan segera didapatkan. Aamiin).
Ada satu dari sekian pengalaman yang rasanya tak ingin dan tak mungkin saya lupakan. Empat tahun lalu, saat istri (almh) mengidap tekanan darah yang 'super' tinggi ( yang kemudian berlanjut dengan gagal ginjal - entah hypertensi yang menyebabkan gagal ginjal atau sebaliknya) seorang rekan kerja membawakan sekantung bawang merah untuk istriku. Yang terlihat mata memang 'hanya' bawang putih, tapi yang kami rasa dan kami terima, jauh lebih besar dan hebat dibandingkan resep yang diberikan oleh dokter. Bukan mengecilkan peran dokter, tapi perhatian, kepedulian rekan kerja yang dilandasi keikhlasanlah yang membuatnya sangat berkesan. Saking berkesannya, saya pernah 'mengabadikan' peristiwa ini dalam sebuah tulisan berjudul "Bawang Putih Untuk Istriku" dan "Sang Kupu-Kupu" khusus untuk rekan kerja tersebut yang sampai saat ini alhamdulillah, meski telah berpisah kerja, komunikasi masih berlanjut, bukan hanya antara saya dan dia, tapi juga anak-anak kami. Sabila memanggilnya Pakde, sementara anaknya memanggilku Om. Subhanallah, walhamdulillah.
koreksi, #bawang merah, yang benar adalah bawang putih
HapusTerimakasih Abi sudah ikutan... biar nanti juri yang menilai ya?
HapusHai, Mba..., smg suami Mba Sukma segera mendapat kesembuhan spt sedia kala yaaa...
BalasHapusPengen ikutan, tp blm sempat mba. Semoga bisa dimeriahkan oleh sobats blogger lainnya yaaa. Sukses selalu utk Mbak Reni sekeluarga, jg utk mba Sukma. Cepat sembuh utk sang suami. Aamiin.
Aamiin... makasih banyak Mak Al untuk doanya... :)
Hapusteriring doa semoga suami mbak sukma bisa segera pulih dan semoga Allah memberikan kekuatan dan kesabaran buat mbak sukma dan putranya, aamiin...
BalasHapusaku pun mendapatkan buku yg sama mbak. awalnya aku emang pesan karena suprise dgn lahirnya karya pertama mbak sukma. gak disangka buku yg aku pesan diberikan cuma2 alias gratis ke aku. masyaAllah terharu...
buku yg berisi kumpulan postingan beliau ttg satu hari satu ayat, benar2 menginspirasi dan penuh hikmah... dan kali ini aku ingin berpartisipasi saja mbak, meramaikan GA ini.
aku merasa belum pernah melakkan hal berkesan buat org lain, entahlah...
tapi ada banyak hal berkesan yg telah dilakukan oleh org2 terdekatku untukku. aku merasa ada begitu banyak org yang mencintaiku.. yg paling ku ingat saat ini adalah ketika Allah menolongku lewat seseorang yg tidak aku kenal sebelumnya. aku jatuh dari sepeda motor, betis kiri sobek dan darah mengalir membasahi seragam kerjaku. aku shock, menjerit2 histeris di jalan raya sementara orang2 hanya melihatku saja. hingga akhirnya salah seorang pengemudi motor berhenti. mencoba menenangkanku, kemudian marah dengan kerumunan org yang hanya bisa menjadi penonton. aku di bawa ke rumah sakit. beliau menungguiku, menghubungi keluargaku, menjaga semua barang2 di dalam tas ranselku. setelah lukaku ditangani dan keluargaku datang, beliau meninggalkan kami sembari mendoakan agar kakiku bisa segera pulih.. pertolongan Allah sangat dekat dan tak terduga dari mana datangnya.
Makasih sudah ikutan yaa..., biar juri yang menilai nanti :)
HapusMbak Reny makasih colekannya :D pertanyaannya menarik tapi harus nyari ide dulu nih hehe.. Insya Allah kembali secepatnya :)
BalasHapusOkey... ditunggu peran sertanya ya... :)
HapusAssalamu'alaikum mbak Reni, apa kabar ? Terima kasih sudah ajak aku ikut GAnya lewat twitter ya.
BalasHapusMbakkku, aku dikarunia keluarga, dan sahabat-sahabat yg sangat baik. Aku tidak tahu apa yang sudah kulakukan, yang aku rasakan, aku hanya jalankan apa yang orang lain juga kerjakan pada sesamanya.
Tapi, selama ini aku sering menerima banyak kebaikan lebih dari yg mungkin pernah kuberikan.
Tiba-tiba beberapa orang sahabat atau adik-adik angkatan di masa lalu menghubungku lalu mengungkapkan rasa kangennya dan ingin bertemu. Ada yang sampai memimpikan saya juga. Hal yg mungkin biasa bagi orang lain tapi sangat berarti untukku. Karena aku sering merasa, bahwa aku termasuk orang yang mudah dilupakan :-D
Atau suatu hari seorang teman lama yang sudah lama terputus hubungan bbm, memintaku menemui seorang sahabat kami yg dulu pernah dekat karena beliau sedang kritis dan mencari-cariku hanya utk meminta maaf.
Menurut cerita keluarganya, semua anggota keluarga dan teman2 kampusnya sampai kelimpungan mencari-cari yang namanya winny, karena nama winny itu banyak. Baru waktu disebut winny dari Bogor temenku ada yang baru sadar bahwa itu aku. Saat kami berhasil bertemu, betapa sedih sekaligus terharunya saya melihat sahabatku dalam derita menanggung penyakitnya berseru, memeluk dan meminta maaf kepadaku (seminggu sesudah kutemui sahabatku itu wafat).
Atau orang-orang "kecil" di sekitar rumah yang mulia hatinya, seringkali tanpa saya tahu siapa orangnya letakkan sesuatu buah tangan (buah-buahan) di teras rumah. Itu beelangsung bertahun-tahun sampai sekarang.
Saya fikir, ya Allah siapalah saya mendapat karunia ini. Tak ada yg istimewa yg saya lakukan, tapi merekalah orang yg istimewa itu yg membuat hati saya semakin jatuh sayang.
Saya bukan siapa-siapa, tetapi kebaikan-kebaikan merekalah membuat saya merasa menjadi "seseorang".
Semoga Allah karuniakan kebaikan untukku agar bisa kubalas kebaikan2 mereka. Aamin. Terima kasih Allah, atas segala cinta.
Senang sekali mbak Winny bisa ikutan... selanjutnya tugas juri untuk menilai mbak :)
HapusTeriring do'a pula untuk suami mbak Sukma semoga beliau mendapat kesembuhan yang lebih baik dari sebelumnya, aamin.
BalasHapusAaamiin... terimakasih untuk doanya :)
HapusYang namanya sahabat itu adalah dia yang selalu ada disamping kita kala suka dan duka. Siap menjadi pendengar segala curahan hati kita sekaligus membantu memberikan solusi terbaik dari masalah yang kita hadapi. Namanya Kak Ana. Sahabat sekaligus saudara bagi saya. Saat saya mengalami masalah hebat dikantor, pemecatan tiba-tiba dari pihak sekolah, Kak Ana lah yang hadir duluan memberi pembelaan, dukungan moril dan do'a yang menentramkan hatiku dihadapan pimpinan kantor. Menurut kabar negatif yang beredar, memang ada-ada saja teman kantor yang merasa cemburu/iri hati dengan prestasi yang saya raih. Merasa disaingi dan dikalahkan, akhirnya fitnah-fitnah pun disebarkan hampir ke semua teman kantor lainnya sampai terdengar di telinga pimpinan. Yang membuat saya bingung dan heran, kok mereka dengan mudahnya ya terhipnotis dengan kabar bohong seperti itu. Bahkan masalah sepele yang berasal dari kepribadianku pun di umbar dan dibesar-besarkan sama sang pefitnah itu. Saya hany bisa tertunduk dan menangis. Kak Ana tak putus asa, karena menurut dia, tak ada yang salah pada diri saya, semuanya murni kebohongan belaka. Saling menjatuhkan dan meyikut satu sama lain ternyata sudah biasa dikantor tempat saya bekerja baru setahun yang lalu. Dengan usaha yang maksimal, tibalah waktu yang ditunggu-tunggu, Kak Ana berhasil membantu saya mengumpulkan bukti-bukti atas kekeliruan dan kinerja sebagian staff kantor. Apa yang selama difitnahkan pada saya ternyata hasil rekayasa teman yang tak bertanggungjawab. Setelah dipecat, saya tak mau lagi kembali ke kantor itu untuk bekerja, walau sudah dipanggil oleh pihak pimpinan disertai permohonan maaf tertulis. Ya, saya sangat menghargai apa yang telah diupayakan oleh kak Ana, tetapi keputusan saya sudah bulat. Kini kami tak sekantor tapi persahabatan tetap terjalin dengan baik dan awet seperti sedia kala. Beberapa bulan setelah kejadian, saya memilih untuk menjadi blogger, berusaha menjadi penulis yang kreatif, inovatif, dan produktif. Aida.
BalasHapusNama : Aida Al Fath
HapusDomisili: Makassar
Makasi udah di tag ya mak, juga kesempatannya :))
Makasih juga sudah ikutan Mak Aida :)
HapusSemoga yang sakit segera diberikan kesembuhan yang maksimal dari Allah swt, yang sehat semoga bisa membawa manfaat bagi yang lain, semakin jaya, ceria, dan produktif selamanya. aaamiiin. :))
HapusAamiin... terimakasih banyak untuk doanya Mak :)
HapusSemoga Mas Natta segera sehat kembali dan mbak Sukma selalu diberi kesabaran dan kekuatan lahir batin. Amin
BalasHapusSukses GAnya Jeng
Salam hangat dari Surabaya
Aamiin... terimakasih doanya Pakde Cholik :)
HapusWaah.. semoga lekas sembuh bagi yang sakit, semoga sakitmyabmenjadibpenggugur dosa-dosa, sabar iklas dan naik kelas. Aamiin...
BalasHapusSebagai seorang yang suka petualangan, di perjalanan akubserin menerima kebaikan dr org lain. Semisal saja diberi tumpangan menginap gratis di bandung, atau ketika di bali. Tentunya aki sangat senang. Namun begitu, aku yidak semata2 datang dan numpang seenaknya. Bagiku, ini semacam mebemukan saudara baru. Pemikiran praktisku begini, dr pd harus bayar mahal untuk hotel, lebih baik menginap di rumah teman, uang yang ada bisa digunakan untuk membeli buah tangan untuk si tuan rumah, atau mengajak sintuan rumah sekalian jalan-jalan di sekitar tempat tinggalnya.
Selama menjalani hobi backpacking, ada satu kebaikan yang aku terima dan sangat berkesan, yaitu ketika suatu pagi aku berada di kabupaten maros. Waktu itu saya baru saja tiba setelah dari toraja dan dlm keadaan lapar, saya berkenalan dengan penduduk setempat dan diajak ke rumahnya untuk sarapan. Rasanya seperti menemukan rumah di tanah orang. :)
Mak Noe... terimakasih sudah ikutan, selanjutnya biar juri yang menilai ya? :)
HapusSemoga suami mbak Sukma, pak Natta segera di beri kesembuhan, aamiin.
BalasHapusIkutan ya mbak :)
Nama: Fenny
Domisili: Klaten
Pengalaman yang berkesan dari sahabat adalah ketika Fenny habis melahirkan. Kalau itu 3 sahabat Fenny berdomisili di luar Klaten dan masing-masing memiliki kesibukan sendiri. Disaat sedang down karena dihampiri sindrom baby blues, mereka tiba-tiba hadir. Mereka menyemangati Fenny bahwa semuanya akan kembali baik-baik saja. Kehadiran meraka saja sudah membuat Fenny bahagia. Tidak mudah menyatukan jadwal mereka yang dua diantara adalah tenaga medis yang sering berubah-ubah jam kerjanya. Terlebih dengan cerita-cerita dan oleh-oleh yang mereka berikan untuk putraku tercinta. Sungguh mereka adalah sahabat-sahabat terbaikku.
Makasih Mak sudah ikutan..., selanjutnya tunggu penilaian juri ya? :)
HapusAssalamu'alaikum ...,mbak Reni. Terimakasih sudah ngetag saya di fb. Sudah lama saya tidak blogging. (*malu)
BalasHapusTeriring doa untuk mbak Sukma wabil khusus utk kesembuhan Pak Natta : Allahumma rabbannaasi mudzhibal ba'tsi isfi anta syafi laa syifa'a illa syifa'uka syifa'a laa yughodiru saqoma, aamiin ...
Aamiin.. terimakasih banya doanya Teh Ani. :)
Hapusmbak Rennnn,,,lama nggak ada kabar,,,,,sibukkah mbak ren,,,,sampe jarang nulis lagi,,,,????sampe kangennnn
BalasHapusIya nih..., sedang ngaku sok sibuk... trus mood nulis jadi menguap deh gara2 capek hehe. Yuk ikutan GA :)
HapusSemoga Allah melimpahkan kesembuhan untuk pak Natta (suami mak Hariyanti Sukma)....
BalasHapusinsya Allah ikutan...lagi gali inspirasi dulu dech.... :-)
Aamiin... terimakasih banyak utk doanya :)
HapusAssalamu'alaikum Mbak Reni?
BalasHapusLong time no see ya?
Turut mendokan semoga pak Natta (suami mbak Sukma), segera di beri kesembuhan dan bisa beraktiftas kembali.
Mbak, sukses GAnya ya.
Aamiin... terimakasih doanya ya :)
HapusSemoga Pak Nata diangkat penyakitnya, dan Bu Sukma dihadiahi kesabaran dan keberkahan, aamiin.
BalasHapussukses GA nya mak :)
Aamiin... terimakasih banyak untuk doanya :)
HapusCoba ikutan ya Mak Reni :)
BalasHapusHari Rabu kemarin IIDN Makassar, sebuah komunitas menulis khusus perempuan di mana saya bergabung dan ditunjuk sebagai Ketua Presidium Korwil Makassar mengadakan Bincang Buku. Bukan hal mudah pada awalnya menggerakkan kawan-kawan di Makassar untuk aktif berkegiatan. Alhamdulillah pelan2 diiringi dengan pertambahan peserta yang kebanyakan masih muda, kami bisa mulai aktif.
Awalnya sasaran saya adalah keaktifan di grup Facebook yang sebelumnya kurang sekali yang mau aktif. Alhamdulillah grup Facebook sudah ramai dan santai.
Waktu Bincang Buku dari salah seorang kawan kami Rabu kemarin, kawan2 yang datang memberikan support yang mengharukan. Ada yang membantu bersih2, ada yang membawa minuman dan makanan untuk dikonsumsi bersama. Kami tak punya uang kas, jadi senang sekali mereka mau berpartisipasi dengan ikhlas (tenaga dan makanan.minuman itu). Setelah berakhir, teman2 bersedia mengumpulkan dana spontan utk kas IIDN Makassar untuk dipakai pada kegiatan2 yang membutuhkan biaya. Saya terharu sekali atas support teman2, mereka tak melihat mata saya sempat berkaca2 sembari mengucap hamdalah dalam hati. Terima kasih ya teman2 IIDN Makassar ....
Nama: Mugniar
Domisili: Makassar
Maaf .. lupa .. semoga Pak Natta diberi kesembuhan oleh Allah dan Mbak Sukma diberi kesabaran yang luar biasa. Juga semoga berkah berlimpah buat Mak Reni :)
HapusTerimakasih banyak utk doanya dan partisipasinya Mak Niar... selanjutnya biar juri yang menilai yaa :)
HapusSemoga pak Natta segeta bisa pulih.
BalasHapusNgomongin sahabat yang berkesan banyak. Cuman feel utk ceritanya kok kayaknya kurang. Berkesan tapi nggak banget :) Dan karena pengen banget ikutan memeriahkan GA ini aku cerita temen saat ini yang terdekat aja ya. Sahabat dekatku saat ini ya mbak Lieshadi. Kenal di dumay. Saking dktnya kami jd sprti saudara. Karena aku hidup jauh dari saudara kandung, persahabatan aku dng mbak lies berarti banget. Seperti menemukan saudara baru di daerah yang jauh dari saudara. Kami sering berbagi. Yah, berbagi apa saja. Pokoknya jadi kayak saudara.
Terimakasih banyak utk doanya dan juga partisipasinya Mak Ika... selanjutnya biar juri yang menilai :)
Hapussemoga suami mba Sukma diberi kesembuhan ya dan mba Sukma beserta keluarga diberi keikhlasan dan kesabaran.
BalasHapusAamiin... terimakasih banyak utk doanya :)
HapusSemoga suami mbak Sukma segera diberi kesehatan. Aamiin.
BalasHapusAku punya cerita.
Waktu hamil anak ke 6 (kalo jadi semua anakku sudah 6 orang, tapi yang hidup alhamdulillah hanya 3 pada akhirnya), aku terus menerus muntah muntah. Apa saja yang aku masukkan ke dalam mulut langsung dimuntahkan lagi. Masuk sesendok makanan keluar lima sendok. Bahkan ketika tidak makan apa2 tetap saja aku muntah2. Kepala sampai pusing, badan sampai lemas. Hingga suatu hari, di rumah seorang diri dan aku terus saja muntah2. Hingga pusing, dan gemetar lapar. Tapi ketika buka kulkas, kulkasku kosong. Tidak ada makanan apa2, jangankan yang matang, yang mentah saja tidak ada. Semua orang pada pergi. Suami kerja, anak2 sekolah dan aku tidak punya pembantu memang. Akhirnya aku menangis sendirian krn utk jalan ke warung benar2 sudah tidak ada tenaga lagi. Ketika itulah tiba2 pintu rumahku diketuk orang. Ketika dibuka ternyata ada temanku disana. Dia membawakan semangkuk makanan, tempe oseng cabe hijau dengan sedikit nasi.
"bu ade, ini saya bawain makanan. Saya masak tadi terus kok keingetan bu ade terus ya. Saya inget bu ade pernah cerita kalo bu ade suka olahan tempe, diapain aja asal tempe bu ade suka. Jadi saya bawain siang ini."
Subhanallah, pingin nangia rasanya. Kok kebetulan banget datangnya. Dan ketika aku lihat mangkuk yang jadi wadah oseng tempe itu, tangisku pun pecah beneran. Sampai aku terduduk karena luruh lemas menahan haru.
"maaf bu ade.. Maaf... Di rumah saya, cuma ini mangkok yang paling bagus untuk tempat wadahnya. Maaf ya."
Langsung aja kupeluk temanku itu erat-erat. Sudah gak bisa ngomong lagi. Bukan apa-apa. Bukan masalah pemberiannya yang bikin haru. Tapi... Mangkuk itu, dulu termasuk dalam rombongan mangkuk yang akan aku buang ke tempat sampah karena somplak pinggirnya. Temanku itu, yang juga tetanggaku, melihatnya dan meminta mangkuk itu. "jangan dibuang bu ade. Buat saya saja... Di rumah, saya cuma mampu beli mangkuk plastik soalnya. Biar somplak tapi ini mangkuk beling bisa buat tadahan makanan panas.
Subhanallah... Dan aku diberi kiriman makanan oleh temanku itu dengan wadah dari sumbangan mangkuk bekas yang kukira akan jadi penghuni tempat sampah tadinya.
Mak Adeee terimakasih sudah ikutan, selanjutnya kita serahkan pada juri ya... :)
HapusSayafakallah untuk beliau, semoga kesabarannya dalam menahan sakit menjadi jihad.
BalasHapusMengenai pengalaman saya:
DIMANA LILI?
Lili teman sebangku saya semasa SMP lama tak masuk-masuk sekolah. Sahabat yang sering juara kelas ini jarang sekali absen. Tergeraklah saya dan 2 orang teman mengunjungi rumahnya yang lumayan sulit dicari.
Ia memang tak seperti teman lain yang mudah mengajak teman sekolah main kerumah. Entah mengapa?
Sampai di alamat yang dituju, terperangahlah kami. Rumahnya Lili sahabat kami sangat kecil! hanya bisa ditempati 1 tempat tidur dan sebuah lemari ukuran sedang. Disanalah ia tidur bersama kedua orang tuanya.
Lili mengajak kami ngobrol di warung es ayahnya dipinggir jalan raya.
Disanalah kami tau bahwa ayahnya yang sudah renta dan penyakitan itu tak mengizinkan lagi Lili sekolah.
" Bapak sudah nggak kuat bayar SPP dan ongkos sehari-harinya, Neng..." begitu katanya dengan suara pelan diiringi sesak nafas.
Keadaan Lili membuat saya tak tenang beberapa hari. Karna tak tahan akhirnya saya ceritakan pada Ibu. Dan Alhamdulillah hasil cerita ibu ke ayah, akhirnya kami bertiga mengunjungi mereka.
Wajah Lili tak pernah saya lupa, bagaimana gembiranya ia saat menerima kabar bahwa Ayah akan memasukkan Lili di sekolah tempat Ayah mengajar tanpa biaya apapun!
Ibu Lili rajin datang kerumah dengan membawa ketan serundeng kesukaan kami. Namun setelah sang Ayah wafat, bertahun kami tak jumpa.
Dengar kabar Lili langsung melamar pekerjaan. Sementara saya tengah dirundung duka karna tak masuk perguruan tinggi negeri yang jadi idaman.
Saat duka itulah, seorang kerabat kami datang. Ia meminta data saya untuk dimasukkan ke perguruan tinggi termahal dan ternama di Jakarta dengan beasiswa rektor, berkat jasanya pada sang rektor.
Alhamdulillah...keluarga kami bersyukur, karna besaran gaji ayah tak mungkin bisa mendapatkan kesempatan itu.
Saya yakin inilah jawaban Allah yang tak pernah tidur, dan doa Lili yang sampai sekarang masih saya cari keberadaannya.
Terimakasih sudah berpartisipasi dan semoga bisa ketemu dengan Lili yaa.. :)
HapusAmiinn ya Rabb...terimakasih juga atas kesempatannya. Smg sukses ya,Mbak...:)
HapusMbak Reny.. apa kabar? semoga sehat selalu ditengah kesibukan kerja ya... Oya, untuk Pak Natta semoga segera sembuh dan keluarga diberi kekuatan & kesabaran dalam merawat beliau..
BalasHapusCerita tentang kebaikan sahabat memang tak ada habisnya yaa... Alhamdulillah aku diberi kesempatan mempunyai banyak sahabat dan mendapatkan bantuan yang tak terhitung nilainya dari mereka... Salah satu cerita kebaikan mereka yang sudah lama berlalu namun masih tetap kukenang hingga kini, adalah dukungan yang diberikan oleh salah satu sahabatku, di saat akhir masa kuliah kami dulu.
Saat itu sebagai bahan pembuatan skripsi aku melakukan penelitian di lab sementara Arie -demikian nama sahabatku itu- penelitiannya di lapangan/masyarakat. Aku sudah sampai pada tahap akhir penelitian ketika ternyata mengalami suatu kendala hingga nyaris menggagalkan semua penelitianku. Saat itu aku sangat stres, terlebih karena jauh dari keluarga yang selama ini selalu menjadi penguat hati di kala sedih.
Alhamdulillah, ada Arie di sisiku selama itu. Ia yang menguatkan hatiku untuk meninggalkan rasa sedih dan panik, memulai lagi dari awal untuk hasil yang lebih baik. Di sela-sela kegiatan penelitiannya sendiri, ia tak lelah menemaniku dan menjadi tempatku bersandar kala itu. Bahkan beberapa kali ia pun mengajakku ikut ke lapangan untuk mencari suasana baru agar aku tak terpaku dengan kegagalanku.
Alhamdulillah..., semua berakhir dengan baik. Tugas akhir itu dapat kuselesaikan dan kami pun berhasil menjalani wisuda bersama-sama. Terima kasih, sahabatku tersayang... hingga saat ini, meski tlah bertahun-tahun berlalu kejadian itu, akan tetap jadi kenangan manis buah persahabatan kami.
Demikian cerita tentang indahnya berbagi antara sahabat yang pernah kualami.
Mechta Deera - Pekalongan.
Mak Mechta terimakasih sudah ikutan... selanjutnya biar juri yang menilai ya :)
HapusSukses buat GAnya Mak Reni. Saya skip dulu, ga dapet ide ceritanya nih. :)
BalasHapusOke Mak Efi... ditunggu partisipasinya :)
HapusCoba ikutan ya Mak Ren, aku dan sahabatku itu suka cela-celaan di depan, tapi sebenarnya di belakang kami saling memuji dan mengagumi. Saya sih mengagumi dia entah dia ke saya gimana hihihi. Waktu komik Mak Irits terbit, saya BBM dia bilang suruh cari di Gramedia Makassar dan BELI. Hihihi pemaksaan banget ya. Trus katanya dia udah cari, tapi stok di komputer tertulis "0". Dia bilang belum distok kali, ngga mungkin kalo udah sold out. Huh ngenyek tenan ya, tapi aku sih ngga tersinggung karena emang kita biasa saling cela. Beberapa saat kemudian aku buka FB ternyata dia upload foto komputer dengan tulisan stok mak irits yang kosong. Sambil dia kasih caption "Best seller.. Di gramedia dah habis .. Ayoo buruan cari di tempat lain" ngetag saya dan beberapa teman lain. Terharuuu ternyata meskipun sempat seperti underestimate, ternyata itu cuma becandaan sebenarnya dia support banget :) Beberapa hari kemudian dia coba cari lagi di Gramedia dan udah ada, kemudian dia pamer ke aku dua buah komik Mak Irits yang sudah dibelinya :D
BalasHapusCeritanya tidak mengharu biru babar blas yo mak hihihi
Mak Rahmi makasih ya sudah ikutan... nanti biar juri yang menilainya :)
HapusPeluk mbak Reni dengan air mata haru ..... makasih ya mbak doa dan suport .... nggak bisa berkata2 mbak .... haru dan bahagia yg saya rasakan ..... I love U
BalasHapusPeluk mbak Sukma juga :)
HapusMbak Reniiiii....kangen banget....apa kabar ?
BalasHapusSaya doakan semoga Bapak Natta cepat diberi kesembuhan oleh Allah, dan untuk mbak Sukma selalu diberi kesabaran dan keiklasan menghadapi semua ujian ini,
Ikutan juga ya mbak Reni
Nama : Irowati
Domisili : Sidoarjo
Saya bersahabat dg teman sy ini ( sebut sj A ), sejak anak kami sama-sama satu sekolah di SD yg sama waktu itu ( skrg anak kami sdh SMU ), dari pertama kenal, A sangat baik tp banyak masalah keluarga yg sering dihadapinya. A menjadikan sy tempat curhatnya, krn kemudian A pergi ke luar pulau utk mengikuti tugas suaminya, komunikasi kami terjalin lewat HP, masih sering A curhat masalahnya baik telp/ sms, tak kenal pagi siang atau malam, sering dia menangis bermenit menit di telp, sbg sahabat sy hanya bs memberinya sedikit saran dan mendengar semua keluh kesahnya. Hingga suami A pindah lagi di Jawa dan tinggal menumpang di rmh Ibunya ( rmhnya sendiri sdh dijual utk biaya pengobatan Ayahnya), masalah tak kunjung habis malah bertambah banyak seiiring ketika A mengadopsi seorang anak, dan keluarga baik dari suami atau darinya yg diawal mendukung tp ketika si anak sdh mulai tumbuh besar, keluarga menunjukkan ketidak senangnya. Akhirnya A memutuskan mencari kontrakan dekat dg rumah sy. Konflik semakin meruncing ditambh lagi anak kandungnya ( wkt itu msh SMP ) sering bolos dan terlibat dg anak2 bandel disekolahnya sp merokok,mencuri dan memakai uang SPP utk sekedar mentraktir tmn2nya dan membeli rokok. Sedang suami A ditugaskan lg ke luar pulau, otomatis A menjadi single parent. Hampir setiap hari A curhat, menangis bahkan sampai pingsan berkali-kali dipangkuan saya. Saya sendiri sampai kelabakan, mungkin bila tidak sabar dan kuat sy pun akan larut dlm kesedihannya atau menjauhinya, tapi sebagai teman tidak mungkin sy meninggalkannya. Setiap hari saya sisihkan waktu untuk selalu menyemangatinya dan membesarkan hatinya. Tak jarang sy harus mengurus si kecil ketika Ibunya sedang tergolek pingsan, atau menghandle yg besar bila A sdh kwalahan. Rasanya saat itu sy jg ingin menyerah krn masalahnya begitu ruwet seperti benang kusut, tp demi melihat wajahnya yg sendu sy tidak tega. Hingga akhirnya A pindah lagi ke rumah barunya di luar kota. Dan walaupun masalah tetap ada tapi A skrng lebih tangguh dan kuat, walau masih sering menangis dan curhat. A berkata kepada sy dan inilah yg paling membuat sy terharu, yaitu bahwa dia masih menyimpan sms saya dari yg bertahun-tahun lalu, sampai sekarang yg berisi nasehat utk menguatkannya ( HP jadulnya tidak dibuang karena itu, walaupun dia punya HP yg baru ) dan dia berkata bahwa saya sudah seperti saudara baginya bahkan lebih. Itu membuat sy merasa terharu dan berguna walaupun yg sy lakukan tdklah seberapa dan mgkn jg bs dilakukan oleh orang lain tp dia merasa apa yg sy lakukan adalah luar biasa baginya. Sekian mbak cerita saya. Terimakasih
Mak Irowati... alhamdulillah kabar baik mak..cuma sedang sok sibuk dg kerjaan di kantor hehehe
HapusMakasih utk doa dan partisipasinya Mak :)
Semoga suami Mbak Sukma lekas sembuh ya Mbak Ren :)
BalasHapusSampai sekarang pengalaman paling berkesan adalah ketika sahabat saya menemani saya saat teman-teman sekelas SMK dulu menjauh. Saat itu saya tidak tahu kalau ternyata mereka menjauhi saya hanya untuk mengerjai saya yang sedang ulang tahun. Tapi yah karena saya tidak sadar, dan 'dikerjai' nya pun berlangsung selama lebih dari sehari saya waswas sekali. Dan sahabat sayalah satu-satunya orang yang benar-benar menemani saya. Bahkan ia rela menemani saya sampai dijemput kakak saya (padahal biasanya tidak pernah).
Esokkannya,oleh teman-teman saya digiring ke lapangan. Tangan saya ditarik-tarik, saya disuruh mengakui kesalahan yang pada saat itu sungguh saya sendiri tidak mengerti apa kesalahan saya (karena belum mengerti juga kalau sedang dikerjai). Lucunya, sahabat saya menarik tangan saya dan marah pada teman-teman saya agar mereka tidak memarahi saya. Dan finally, plok. Telur menyembul di kepala saya. Dan sahabat sayapun ikut terkena getahnya disiram pakai terigu :D
Dibalik kejadian itu satu yang saya sadari, bahwa rasa sayang sahabat saya ternyata lebih besar daripada saya sendiri ke dia. Dan itulah kali pertama saya mengerti arti kesetiaan itu apa :)
Nama: Ade Delina Putri
Domisili: Bekasi
Terimasih utk partisipasinya yaa...., selanjutnya kita serahkan saja pada juri :)
HapusNama: Artha (@argalitha)
BalasHapusDomisili: Pasuruan, Jawa Timur
Apa yaaa? Semua hal yang teman saya lakukan sangat berkesan, sih. Soalnya saya mudah terkesan #eh
Kalau apa yang saya lakukaaaan... ialah puasa-puasa silaturrahim ke rumah mereka. Jadi ceritanya, setelah lulus kuliah saya tidak lagi tinggal di Surabaya tapi kembali ke kota asal, Pasuruan, kemudian melanjutkan petualangan ke berbagai kota di Indonesia. Mencari pengalaman hidup dan beberapa keping uang #tsahhh
Nah karena saya sibuk kerja, walau saya masih main internet dan ponsel tapi jaraaaaang banget menghubungi sobat-sobat saya semasa kuliah. Kangen, kangen banget! Tapi apa dayaaa...cari nafkah harus gencar saya lakukan demi mewujudkan punya motor impian.
Beberapa tahun kemudian, tepatnya setahun lalu, impian saya terwujud. Saya punya motor impian yang saya namai Semi. Setelah plat nomor berubah warna dari putih menjadi hitam yang artinya bisa dibawa ke luar kota, berangkatlah saya dari Pasuruan ke rumah sobat-sobat saya yang berada di luar kota.
Mungkin akan terasa biasa saja andai kala itu bukan siang terik di bulan Ramadhan. Andai biasa saja kalau saja saya pengendara motor yang telah mahir. Mungkin biasa saja kalau saya telah mengetahui alamat rumah mereka dan berkunjung ke sana sebelumnya.
Iyaaa... ketiga sobat saya yang masing-masing berada di Bangil (Kabupaten Pasuruan), Sidoarjo dan Benowo (Surabaya) syoook setengah mati melihat saya seorang diri naik motor dan tiba di rumah mereka (yang semuanya telah berkeluarga) dengan sehat dan selamat. Kok gak nyasar? Kasihan banget keringetaaaan. Bersyukuuur banget lihat saya makin manis dengan hijab yang saya kenakan. Asal tahu saja, saat kuliah hanya saya yang tidak berhijab :) Juga hanya saya yang tidak punya motor dan tidak bisa naik motor. Plus hanya saya yang buta arah dan lupa nama-nama jalan >.<
Saya melihat mereka berkaca-kaca saat menyerahkan oleh-oleh kecil hasil merantau saya di Jogja. Mereka bilang, "Sudaaaah, di sini saja. Jangan jauh-jauh lagi." Ah, saya rasa pengalaman ini berkesan sekaliii...bagi saya dan sobat-sobat saya. Hingga kini, mereka masih mengingat itu dan sering berpesan agar tidak nekad lagi, hihi.
Cieee yang punya motor baru hehehe...
HapusMakasih ya sudah ikutan... tunggu aja pengumumannya :)
BalasHapusPernah kita bolos ekstra pramuka yang notabene Pramuka termasuk ekstra wajib, bolosnya Alpa lagi, main ke Pendopo, latian tari juga sih, tapi berkali-kali dan gokilnya, nggak dihukum x) terus tukeran sepatu saat pelajaran, yang satu biru yang satu merah, ikut liat salah satu acara osis buat menghindar dari pelajaran matematika, bikin fans club buat kakak kelas, tidur bareng dikelas dan jadwal ngegalau tiap Jum'at dan dia kasih aku buku yang isinya foto-foto lama pas ulang taun, isinya bagus sekali, soalnya kita tak pernah mengumbar kasih sayang, namun dia memang sahabat :)))
Ah iya, semoga suaminya ka, atau mbak Sukma lekas sembuh sehingga bisa melakukan tugas seeperti sedia kala^^ dan sukses selalu untuk ka Renny:)
Nama : Umi Marfa
Domisili : Banyumas, Purwokerto
Terimakasih untuk doa dan partisipasinya.... Selanjutnya tunggu pengumumannya yaa..
HapusTurut mendoakan semoga cepat sembuh :)
BalasHapusGoodluck buat yang ikut giveaway :)
Terimakasih doanya.... kok gak ikutan GAnya :)
Hapusmantep mba give away nya
BalasHapusTerimakasih :)
HapusAssalamualaikum bu Reni. mohon ijin ikutan GA-nya ya...
BalasHapusIni kisah semasa saya masih di sekolah dasar, saat itu saya kelas lima. Di SD sering terjadi cekcok kecil-kecilan, yang berujung kepada saling bermusuhan antara sesame teman SD. Hal ini juga menimpa saya dan teman sekelas saya, karena alasan yang tak begitu jelas membuat saya dan teman sekelas yang bernama Frans Sujaya jadi enggan saling menyapa, kami bersikap seolah-olah sedang berhadapan dengan musuh besar bila bertemu. Padahal saya dan Frans Sujaya sebelumnya dikenal sebagai dua orang sahabat.
Salah seorang sahabat saya yang bernama Amyar Muis rupanya tak tahan melihat situasi ini, dia berusaha mencari solusi untuk kembali menyatukan saya dan Frans Sujaya sebagai dua sahabat.
Suatu waktu Frans Sujaya, yang rumahnya tepat bersebelahan dengan SD tempat saya sekolah, tidak masuk sekolah berapa lama, tanpa kabar yang jelas. Sehingga saat kami pulang sekolah, teman-teman sekelas menyempatkan diri mampir ke rumah Frans Sujaya. Saya juga diajak oleh Amyar Muis, tapi saya enggan memenuhinya. Namun saya tetap harus lewat di depan rumah Frans Sujaya saat pulang sekolah, dan tepat pada saat saya lewat di sana, saat itu pula Frans Sujaya ada di depan pagar rumahnya bersama-sama teman-teman.
Oleh Amyar Muis, tanganku di tariknya mendekatkan diriku dengan Frans Sujaya, di situ ada juga orang tua dari Frans Sujaya. Mengetahui bahwa saya dan Frans Sujaya sedang bermusuhan, merekapun mengusajakan agar Frans Sujaya mau berteman kembali dengan ku. Akhirnya setelah kami berdua dibujuk dan dirayu oleh Amyar Muis dan teman-teman serta orang tua dari Frans Sujaya, saya dan Frans Sujaya pun bersalaman dan berkawan serta menjadi sahabat kembali.
Dua minggu kemudian setelah peristwa itu terdengar kabar berita bahwa sahabatku Frans Sujaya telah meninggal dunia karena terkena penyakit kanker darah. Bilasaja sahabatku Amyar Muis saat itu tidak mengupayakan sehingga saya dan Frans Sujaya bisa bersahabat kembali, tentunya saya dan Frans Sujaya akan tetap bermusuhan, dan itu akan menjadi penyesalan seumur hidupku.
Alhamduillah, sebelum kepergian Frans Sujaya menghadap Sang Khaliq, saya bisa menjadi sahabatnya kembali, dan itu berkat upaya sahabatku Amyar Muis.
Terimakasih bu Reni,
Keep Happy Blogging Always,..salam dari Makassar :-)
Terimakasih untuk partisipasinya Pak.... tunggu pengumuman selanjutnya yaa...
Hapuswaktu itu pertama kali bekerja, dan mendapat sahabat di tempat kerja rasanya seneng banget, pokoknya berasa klop, selera makan fashion dan sebagainya itu klop banget, apalagi kalau diajak curhat, sahabatku selalu memberikan saran yang #makjleb, ya pengalaman dia lebih banyak sih, apalagi dia (sahabatku) sudah berkeluarga, jadi pengalaman hidupnya lebih banyak daripada aku. Dan hari yang tak terduga muncul, pagi - pagi aku ditelpon sahabatku kalau anaknya jatuh sakit, muntah - muntah dan butuh duit untuk dirawat di rumah sakit. Siapa sih yang hatinya gak #maknyes dengar anak yang berumur satu tahun sakitnya sampai seperti itu, tanpa pikir panjang aku kasih duit dari hasil gaji pertamaku. Dia janji untuk mengembalikan uangku secepat mungkin, tapi kecurigaanku muncul ketika teman - teman lainnya juga "ditodong" dengan modus yang sama, aku baru tahu ketika teman yang lainnya tiba - tiba minta aku tanggung jawab karena duit mereka belum dibalikin apalagi si sahabatku ternyata mau keluar dari kerjaan. Waduh! rasanya nyesek banget ya tiba - tiba ditusuk dari belakang dan disuruh tanggung jawab atas perbuatan yang tidak aku lakukan. Ya, aku gak mau ganti rugi dong meskipun aku sahabatnya, lah gimana, duit aku juga melayang. Saat aku temui di tempat kerjanya yang baru, ternyata sahabatku gak kerja di sana. Beberapa kemudian juga ada orang yang nagih duit ke aku, padahal aku sama sekali gak pinjam duit ke orang, eh setelah ditelusur, ternyata yang pinjem duit itu sahabatku yang dulu, tapi memakai namaku dan kasih nomor telponku ke orang asing itu. Aku tetap ngotot gak tanggung jawab atas perbuatan sahabatku itu.
BalasHapusTapi, sekarang kalau inget kejadian itu, cuma senyum - senyum pahit sih, memang pilah - pilih teman itu benar juga, astagaaaa ternyata aku orangnya polos sekali, mudah percaya sama oranglain :)))
nama : sari widiarti.
domisili : sidoarjo-jawa timur
Terimakasih sudah ikutan yaa... selanjutnya tunggu pengumumannya :)
HapusSukses GAnya Mak Ren...keren deeh !
BalasHapusBuat Mbak Sukma semoga di beri kesabaran dan ketabahan ya, mudah2an Pak Nata segera diberi kesembuhan dan pulih seperti sedia kala. Amin YRA
Terimakasih banyak utk doanya mbak... :)
HapusMakkkkkkkkkkkkkkkkk GA nya keren....aku keder sampe mau ikut
BalasHapussemoga pak natta cepet sembuh..aamiin
Mak Echaaa... ayo ikutan :)
HapusOya makasih doanya yaa....
Semoga Pak Natta cepat sembuh dan semoga Ibu Sukma dan keluarga diberi kesabaran dan ketabahan aamiin...
BalasHapusSaat ini saya sedang tinggal jauh dari kota kelahiran, otomatis saya juga jauh dari keluarga dan teman. Selain keluarga, ada banyak teman yang saya rindukan, terutama salah seorang teman saya saat mengajar dulu. Deasy Indriati namanya, saya biasa memanggilnya Miss Deasy karena kami dulu sama-sama mengajar di sebuah lembaga Bahasa Inggris. Yang ngangenin dari Miss Deasy adalah sifatnya yang sabar, lucu, dan penolong. Di satu saat ia bisa jadi orang pemalu terhadap orang yang belum dikenal, tapi bisa jadi sangat heboh di depan teman-teman dekatnya. Yang paling saya kagumi adalah sifat pekerja keras dan tidak manjanya. Dan saat mempelajari sesuatu ia termasuk orang yang tekun. Saat ia sedang di Makassar dan mendengar bahwa saya sedang mengalami morning sickness di Manado, ia sempat akan mengirimkan makanan yang kira-kira cocok untuk saya, namun niat itu tidak bisa terlaksana. Saat saya pulang ke Bandar Lampung, ia dengan sabar mau mengantar saya hunting makanan yang tidak bisa saya temukan di Manado (ceritanya lagi ngidam he he). Dan saat saya melahirkan, ternyata diam-diam sudah menyiapkan hadiah berupa selimut, kaus kaki dan topi bayi yang ia rajut sendiri. Saya terharu ia menyempatkan diri menyiapkan hadiah yang dibuat sendiri untuk bayi saya, saat itu ia memang sedang rajin-rajinnya belajar merajut. Terakhir pertemuan kami adalah bulan Januari lalu. Saat ini ia sudah bekerja di Jakarta dan saya kembali merantau ke Manado. Semoga secepatnya kami bisa bertemu lagi bersama teman-teman yang lain.
Nama: Heni Puspita.
Domisili: Manado.
Terima kasih Mbak :)
Terimakasih sudah ikutan... tunggu pengumuman lebih lanjut ya :)
HapusMak Reni, kebetulan malam ini Bunda buka Twitter dan langsung tahu ada mention untuk Bunda, langsung saja Bunda ke TKP dan inilah dia. Bunda ikutan ya: Begini, sejak tahun 2005 Bunda punya seorang sahabat yang sudah seperti soulmate. Nah, belum lama ini, ketika Bunda sudah ditinggalkan oleh anak lelaki Bunda selamanya, sedang anak-anak perempuan tinggal berjauhan tempat tinggal -- maka ketika Bunda merasakan kesehatan ini terganggu bukan kepalang, tak mungkin Bunda menelpon anak-anak yang jauh. Dan alangkah malang rasanya, badan ringkih, tua renta, dengan perasaan perut kembung, mual dan deman yang lumayan tinggi -- tiba-tiba saja mendera Bunda. Haruskah Bunda menghubungi anak-anakku yang jauh, sedang belum tentu juga mereka akan datang dan mungkin saja mereka pun mempunyai kesibukan yang tidak bisa mereka tinggalkan. Satu-satunya orang yang Bunda hubungi adalah soulmate tadi. Dengan keadaan lemah lunglai, Bunda coba menghubunginya via telepon genggang. Alhamdulillah, tersambung. Dengan terbata-bata Bunda utarakan apa yang Bunda rasakan, rasanya ingin menghilang saja dari bumi ini andaikan bisa. Sudah gak tahan sakitnya. Kejadian ini pada tahun 2012. Alhamdulillah, dalam hitungan menit, my soulmate itu muncul dengan tergopoh-gopoh. Pintu memang sengaja tidak Bunda kunci. Kesigapan soulmate tadi dengan segala keterampilannya merawat orang sakit sangat mengagumkan. Cekatan diparutnya bawang merah, dibalurkan ke seluruh tubuh Bunda, kemudian dibuatkan Bunda segelas teh manis bercampur madu. Seluruh tubuh Bunda dipijat dan diurut (kebetulan profesi soulmate ini juga tukang urut, jadi klop-lah dalm membantu Bunda). Dia tidak mau meninggalkan Bunda sendiri, bahkan dia juga melarang Bunda menelpon anak-anak Bunda. "Tunggu aja ampe besok, kalo gak mendingan, baru telepon anak-anak," usulnya. Alangkah bahagianya Bunda memiliki seorang sahabat yang satu ini. Hingga kini persahabatan tetap terikat erat. Begitu cerita Bunda yang sangat mengesankan betapa persahabatan itu tidak bisa dinilai dengan materi. Subhaanallah.
BalasHapusBunda Yati... terimakasih banyak yaa... sudah ikut berpartisipasi :)
HapusMakRen, ini cerita tentang sahabatku yang tak mungkin terlupa...
BalasHapusDi pertengahan tahun 1994, Bapak mengalami sakit prostat, dan di rawat di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta beberapa minggu.Dan keputusan final Bapak diharuskan operasi. Saya yang sendirian menunggui Bapakpun harus menyetujuinya demi kesembuhan Bapak.
Di antara persiapan operasi yang cukup ribet menurut saya ( waktu itu masih 'gagap' ), ternyata persediaan kantong darah dengan golongan yang sama dengan golongan darah Bapak habis. Bingung, panik dan segala macam perasaan jadi satu, padahal saya seorang diri kesana kemari untuk menyiapkan segala kebutuhan Bapak. ( Mamak berada di Purworejo, karena adik2 saya masih kecil - kecil ).
Di kota Yogyakarta memang saya tidak asing, namun seorang diri menunggu Bapak di rumah sakit, apalagi membutuhkan pertolongan donor darah segera adalah pengalaman pertama. Entah siapa yang menggerakan tangan untuk menelpon seorang teman, yang wajahnyapun susah sekali saya ingat, karena hanya bertemu sekali, pada waktu saya dan beliau sama - sama masih 'nunut' belajar di kota ini. Karena dia mengambil pendidikan lebih lanjut, maka saya yakin beliau masih kost di Yogyakarta.
Beruntung yang mengakat teman yang saya maksud, tanpa banyak kata sayapun mengutarakan maksud dan tujuan, alhamdulillah sang teman mengiyakan dan golongan darahnyapun sama dengan Bapak. Alhamdulillah ya Rabb.
Selang kurang lebih satu jam kamipun bertemu setelah menyebutkan ciri dan warna baju masing - masing. Tanpa membuang waktu kamipun segera menuju ruang donor darah. Untuk kemudian segera menuju ruang operasi Bapak. Proses operasi berjalan lancar dan sampai hari ini Bapak sehat wal afiat, tanpa ada keluhan berarti lagi. Setiap ingat cerita ini, saya selalu merasa berhutang 'nyawa' dengan a teman yang kemudian menjadi sahabat saya hingga kini, meski bertemu terakhir beberapa tahun lalu, dan belum saling berkabar lagi.
Semoga Allah SWT memberikan pahala yang setimpal padamu sahabat. ^_^
Spesial buat sahabat saya : Aan, di manapun kamu berada.
Makasih banyak Mak Lies sudah berpartisipasi... ditunggu pengumumannya yaa :)
HapusTake anda give antar sahabat adalah sesuatu yang biasa terjadi, dan ...sangat indah. Sulit bagi saya bila harus menyebut apa yang membuat sahabat saya terkesan atas sikap dan atau ucapan saya. Namun bila sebaliknya, banyak sekali kesan mendalam yang bisa saya rasakan dari sahabat saya itu.
BalasHapusTapi, baiklah saya akan sebut salah satunya.
Suatu hari, saya lupa harinya, dia menghampiri meja kerja saya di perpustakaan sekolah. Kami beda ruang, karena dia guru sedangkan saya pustakawan. Dari pintu depan, sudah terdengar suaranya. Saya sambut dia, karena beberapa hari kami tidak bertemu. Biasanya nanti akan banyak cerita mengalir dari kami berdua.
Tapi hari itu beda. Dia memeluk saya lamaaa sekali. Sambil membisikkan asma Allah, lalu menangis. Saya yang tidak mengerti, balik memeluk erat dan mengusap-usap punggungnya. Dan entahlah ...saya jadi ikut menangis, oleh sebab yang saya tak tahu. Kami berpelukan lama ...
Lalu, setelah lepas berpelukan, dia menatap saya, dan memeluk lagi.
Singkat cerita, dia lalu berkisah tentang perjalanan yang telah dia tempuh beberapa hari sebelumnya ke Jatibening. (Sebelumnya kami sering berbagi cerita tentang perjalanan ruhani menuju Allah). Rupanya dia mengikuti pelatihan sholat khusyu, di bawah bimbingan ustadz Abu Sangkan. Mengalirlah kisahnya, panjang dan penuh syukur. Menurutnya, pencariannya selama ini hingga tiba di titik tersebut adalah karena saya. Tentu saja saya terkejut. Saya? Bahkan saya belum pernah ikut pelatihan bersama ustadz Abu Sangkan. Saya hanya pernah baca buku beliau dan menontonnya di televisi. Itu saja.
Namun begitu, sahabat saya itu keukeuh, obrolannya dengan sayalah yang membuatnya terus mencari. Dan setelah sekian lamanya, ia merasa telah mendapat anugerah hidayah Allah melalui pelatihan di Jatibening. Subhanallah ...
Dan tahukah, mbak. Justru pelukan hangat dan lama dari sahabat saya, ucapan tulusnya yang basah dengan asmaNya, telah membuka ruhani saya untuk makin merasakan betapa banyak dan berlimpah nikmat hidup yang telah diberikan Tuhan selama ini, dan betapa saya harus lebih istiqomah dalam menjalankan kewajiban saya sebagai seorang hamba.
Ucapan syukur sahabat saya itu seakan menampar saya untuk tidak terlena. Bahwa selama kita hidup, selama itu pula perjalanan menujuNya tak akan pernah selesai.
Itulah, hal yang paling berkesan bagi saya dari seorang sahabat, mbak Reni. Semoga Allah swt himpunkan segala kebaikanNya bagi dia, juga bagi saya. Bagi kami berdua. Dan semoga Allah swt ridlo dengan persahabatan kami. Aaamiiin ...
Terimakasih banyak Teh Ani untuk partisipasinya..., ditunggu pengumumannya ya?
HapusAss.... Mbak Reni. Salam kenal. Semoga Pak Natta cepat sembuh dari sakitnya.
BalasHapusNama : Abby Onety.
Domisili : Makassar
Aku pernah mengunjungi seorang sahabat yang sedang sakit. Aku melihat dia sangat senang karena kedatanganku. Mulai saat itu aku berpikir, mungkin ada baiknya waktu luang harus ku sisihkan untuk bersamanya.
Saat bersamanya, aku sering berkisah tentang hal yang lucu karena ingin membuatnya tertawa. Aku sering bercerita tentang harapan masa depan karena ingin memberinya semangat untuk bertahan dari sakitnya sekaligus menginspirasinya untuk melanjutkan hidup.
Suatu ketika dia sembuh dan bertanya padaku. Mengapa saat sakit dulu, aku tidak pernah bercerita tentang masa susah yang pernah kami lalui dulu? Saat pulang kuliah kembali ke kost trus ketiduran karena kecapekan dan ngantuk gara-gara tidak tidur semalaman karena mengerjakan tugas kuliah? Lalu saat kita terbangun, kita berdua menyerbu dapur bersamaan dan mendapati sepiring nasi dingin? Saat itu kita berdua hanya bertatapan menunggu siapa yang akan mengambil sepiring nasi tsb. kau menghalangi langkahku yang hendak berbalik menuju kamar sambil berbisik "yuk...kita makan sepiring berdua. Aku tertawa dan kaupun tertawa. Kita makan sepiring berdua, nikmatnya sungguh luar biasa.
Aku terdiam tak bisa menjawab. Tapi aku berbalik, merangkulmu. Tertawa bersama dalam tangis bahagia karena kesembuhanmu.
Terima Kasih Sahabat :-D
Salam kenal kembali... terimakasih banyak utk doa dan partisipasinya.
HapusTunggu pengumumannya yaa :)
Saya punya dua sahabat semasa kuliah, tak terhitung cerita yang kami lalui bersama. Meskipun sudah diwisuda bersama sama lebih dari 10 tahun yang lalu, tapi kedua sahabat saya sampai sekarang masih siap sedia membantu kala saya membutuhkan mereka.
BalasHapusbeberapa waktu lalu, saya merasakan ada benjolan benjolan di payudara. Jelas langsung panik dan ketakutan, jangan janagn ini kanker payudara. Yang teringat pertama kali adalah sahabat saya tadi, yang pertama namanya Ika, dia pernah mengalami hal serupa. Bahkan saat masih kuliah dulu, saya dan sahabat satunya lagi, Merry ikut mengantarkan Ika menjalani operasi pengangkatan tumor payudara.
ketika saya ceritakan ke Ika masalah saya, Ika langsung menghibur dan menceritakan hal hal baik mengenai prosedur penanganan tumor payudara. Dan ketika saya menceritakan masalah saya ke Merry, dia langsung bertindak, mencarikan dokter perempuan yang tepat dan langsung membuatkan janji untuk saya di RS Onkologi Surabaya.
Keduanya juga mendampingi saya yang ketakutan luar biasa menhadapi dokter, mereka tetap mendampingi saya menjalani semua prosedur pemeriksaan, dan menguatkan saya ketika harus mendengarkan vonis dokter. Saya yang ketakutan dan sedih luar biasa merasa agak nyaman ada mereka, merasa tidak sendirian karena mereka.
Hasilnya pun keluar, dan dokter menyatakan saya bersih. Bukan tumor, bukan kanker. Alhamdulillah, saya tak henti hentinya bersyukur atas segala sesuatu, termasuk bersyukur punya dua sahabat yang siap sedia menemani tak hanya di waktu senang, tetapi juga benar benar menemani di kala kita bersedih. Kami memang jarang bertemu karena tinggal di kota yang berbeda, tapi komunikasi tak pernah putus, dan kami bertiga selalu ada ketika dibutuhkan.
Nama : Elsa
Domisili : Jombang
Teriring doa untuk Mbak Sukma, dan suaminya. Semoga cepat sembuh, dan mbak sukmanya diberi kekuatan ekstra untuk menjalani nya,
Terimakasih utk doa dan partisipasinya Mbak Elsa, tunggu pengumumannya yaa :)
HapusAssalamu'alaikum mbak Reni.
BalasHapusApa kabar? Salam kenal. Saya baru pertama kali berkunjung. Ini pun karena terbawa dari hasil pencarian google. Jika diperbolehkan saya mau ikutan GA-nya. Berikut adalah pengalaman saya.
Ada dua orang teman/sahabat yang pernah memberikan bantuan yang sangat besar menurut saya.
Pertama adalah sahabat saya yang bernama Rizki. Teman saya di kampus. Apa yang Rizki lakukan ketika kami lulus dan mengurus kelengkapan berkas sangat membantu saya. Kami mempersiapkan semua persyaratan dan dokumen untuk membuat lamaran kerja, seperti kartu kuning, hasil rontgen, dan surat keterangan bebas narkoba.
Terus terang, saat itu saya tidak memiliki gambaran sama sekali berkas apa yang harus dipersiapkan terlebih dahulu dan di mana tempat untuk mengurusnya. Untunglah Rizki tahu semua tempat-tempat tersebut. Apalagi, dia memiliki saudara yang bekerja di sebuah rumah sakit, sehingga pelaksanaan tes untuk rontgen dan surat keterangan bebas narkoba sangat terbantu sekali. Selain cepat, biaya yang kami keluarkan juga kauh lebih murah.
Saat pembuatan kartu kuning pun saya merasa dibantu sekali oleh Rizki. Sepertinya, dia sudah mengetahui tentang apa dan bagaimana yang harus dilakukan.
Alhamdulillah, kami bisa memenuhi berkas dan dokumen persyaratan secara lengkap dan tepat waktu. Kami pun akhirnya diterima di instansi yang sama.
Yang kedua adalah Teguh. Setelah saya bekerja, saya melanjutkan kuliah lagi. Teguh adalah salah satu teman seperjuangan di kampus untuk meraih gelar S1. Kantor kami terletak di tempat yang berbeda, namun rumah kami cukup dekat.
Setiap jadwal kuliah kami yang dilakukan di malam hari selesai, Teguh selalu memberikan tumpangan motor untuk saya. Dengan tumpangan tersebut, saya bisa jauh lebih cepat tiba di rumah dan tentunya irit ongkos.
Sayangnya, saya belum bisa memberikan balasan yang setimpal kepada kedua orang teman/sahabat saya itu. Semoga keduanya selalu diberikan limpahan rahmat dan nikmat oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Assalamu'alaikum mbak Reni.
BalasHapusApa kabar? Salam kenal. Saya baru pertama kali berkunjung. Ini pun karena terbawa dari hasil pencarian google. Jika diperbolehkan saya mau ikutan GA-nya. Berikut adalah pengalaman saya.
Ada dua orang teman/sahabat yang pernah memberikan bantuan yang sangat besar menurut saya.
Pertama adalah sahabat saya yang bernama Rizki. Teman saya di kampus. Apa yang Rizki lakukan ketika kami lulus dan mengurus kelengkapan berkas sangat membantu saya. Kami mempersiapkan semua persyaratan dan dokumen untuk membuat lamaran kerja, seperti kartu kuning, hasil rontgen, dan surat keterangan bebas narkoba.
Terus terang, saat itu saya tidak memiliki gambaran sama sekali berkas apa yang harus dipersiapkan terlebih dahulu dan di mana tempat untuk mengurusnya. Untunglah Rizki tahu semua tempat-tempat tersebut. Apalagi, dia memiliki saudara yang bekerja di sebuah rumah sakit, sehingga pelaksanaan tes untuk rontgen dan surat keterangan bebas narkoba sangat terbantu sekali. Selain cepat, biaya yang kami keluarkan juga kauh lebih murah.
Saat pembuatan kartu kuning pun saya merasa dibantu sekali oleh Rizki. Sepertinya, dia sudah mengetahui tentang apa dan bagaimana yang harus dilakukan.
Alhamdulillah, kami bisa memenuhi berkas dan dokumen persyaratan secara lengkap dan tepat waktu. Kami pun akhirnya diterima di instansi yang sama.
Yang kedua adalah Teguh. Setelah saya bekerja, saya melanjutkan kuliah lagi. Teguh adalah salah satu teman seperjuangan di kampus untuk meraih gelar S1. Kantor kami terletak di tempat yang berbeda, namun rumah kami cukup dekat.
Setiap jadwal kuliah kami yang dilakukan di malam hari selesai, Teguh selalu memberikan tumpangan motor untuk saya. Dengan tumpangan tersebut, saya bisa jauh lebih cepat tiba di rumah dan tentunya irit ongkos.
Sayangnya, saya belum bisa memberikan balasan yang setimpal kepada kedua orang teman/sahabat saya itu. Semoga keduanya selalu diberikan limpahan rahmat dan nikmat oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
salam.
Twitter : @rifki_jampang
Salam kenal kembali... terimakasih ya utk partisipasinya, dan jangan lupa tunggu pengumumannya :)
HapusPengalaman hidup di tahun 2010-2012 lalu memberikan banyak pelajaran berharga bagi saya dan seorang sahabat. Kami berdua sama-sama mengalami kejatuhan yang paling jatuh, dengan kondisi kestabilan diri berada di bawah nol, dan kehidupan personal maupun akademik sama-sama terkena imbas yang tidak menyenangkan. Masing-masing dari kami mengalami kejatuhan bertubi-tubi, tetapi dengan bentuk pengalaman hidup yang berbeda.
BalasHapusSalah satu yang terberat bagi sahabat saya terkait dengan pengalaman domestic violence dari pacarnya saat itu, di mana untuk pertama kalinya sahabat saya dilecehkan oleh laki-laki (secara fisik maupun verbal, mental dan seksual), dan itu membuat kepercayaan dirinya benar-benar runtuh. Sementara saya, harus berkutat dengan segala jenis trauma yang pernah saya alami sejak kecil, dan banyak sekali yang harus saya benahi terkait pengalaman-pengalaman traumatis tersebut karena mengganggu keseharian saya.
Saya dan sahabat saya sama-sama calon Psikolog, tetapi sepanjang 2010-2012 tersebut kami berdua beberapa kali bolak-balik menjalani terapi oleh Psikolog. Siapa bilang Psikolog atau orang yang belajar Psikologi tidak pernah mengalami masalah? Justru tantangan terbesar menjadi seorang Psikolog adalah ketika dituntut untuk mampu menyelesaikan masalahnya sendiri, hehehe.
Perbedaan mendasar antara problem solving yang dipilih oleh saya dan sahabat saya adalah ketika saya memilih menjauhi (bahkan menentang dan menantang Tuhan), sedangkan sahabat saya justru memilih untuk semakin mendekati Tuhan. Melihat bagaimana sahabat saya tetap berpegang teguh untuk mendekatkan diri pada Tuhan – padahal saat itu kondisi saya sedikit lebih “stabil” karena (paling tidak) saya tidak sampai mengalami delusional saking inginnya “lepas” dari dunia sosial sehari-hari yang dianggap “mengancam” (sahabat saya sampai di fase yang begitu ketakutan dengan laki-laki, dan kemudian menjalar menjadi takut bertemu banyak orang) – terus terang, membuat saya malu. Berkat interaksi dengan sahabat saya di masa-masa jatuhnya kami saat itu, saya mencoba untuk kembali kepada Tuhan. Setidaknya, ketika sudah tidak ada lagi “pegangan hidup” yang bisa diandalkan di sekitar kita, masih ada Tuhan yang bersedia untuk menjadi pegangan kita kapanpun juga.
Hingga saat ini, saya dan sahabat saya masih sama-sama berjuang menjalani hidup ke depannya. Kami sama-sama belajar dari pengalaman satu sama lain, kami juga sama-sama bangkit dari pengalaman masing-masing. Pengalaman-pengalaman di masa lalu tadi sama-sama kami jadikan pijakan untuk bisa menjadi lebih baik, bahkan kami sama-sama bersyukur karena pernah mengalami momen penuh kepahitan tersebut karena mengubah cara pandang kami dalam melihat suatu masalah. Dulu, masalah kami anggap sebagai “masalah”, bukan dianggap sebagai “pembelajaran hidup”. Jadi, masalah cenderung kami anggap sebagai sebuah hal yang negatif, bukannya dilihat secara lebih positif karena toh pada akhirnya masalah memang memberikan pembelajaran hidup yang luar biasa bagi kami. Bisa dibilang, sekarang, kami lebih “santai” dalam melihat masalah. Rumus kami saat ini: apapun itu, hadapi saja.
***
PS:
Semoga Pak Natta, suami dari Bu Sukma lekas membaik. Aamiin.
PSS:
Salam kenal Mbak Reni. Terima kasih untuk ide GA-nya, membuat saya merinding karena teringat dengan apa saja yang sudah pernah saya dapatkan dari beberapa sahabat. Saya sampai bingung harus memilih cerita apa yang bisa saya “pamerkan” tentang para sahabat yang banyak membantu saya hingga saat ini, hehe.
***
Nia Fajriyani Sofyan (Twitter: @niafajriyani)
Bandung
Salam kenal kembal... terimakasih ya sudah berpartisipasi. Tunggu pengumumannya ya :)
HapusMak mohon maaf banget. Sabtu sore aku buka linknya dab membaca dengan sante GA mu..ternyata sdh telat. Untuk semua sahabat blogger smg sll sehat ya. Khususnya suaminya mba Sukma. Salam
BalasHapus