tag:blogger.com,1999:blog-2928469104557142670.post4850667858735738121..comments2023-09-15T19:02:14.471+07:00Comments on The Others....: Giveaway Untuk SahabatRenihttp://www.blogger.com/profile/08876032784771841991noreply@blogger.comBlogger98125tag:blogger.com,1999:blog-2928469104557142670.post-74254642425961231072014-10-18T17:02:00.400+07:002014-10-18T17:02:00.400+07:00Mak mohon maaf banget. Sabtu sore aku buka linknya...Mak mohon maaf banget. Sabtu sore aku buka linknya dab membaca dengan sante GA mu..ternyata sdh telat. Untuk semua sahabat blogger smg sll sehat ya. Khususnya suaminya mba Sukma. SalamAstin Astantihttps://www.blogger.com/profile/09285032743185783688noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2928469104557142670.post-25957462573598554472014-10-17T22:50:32.319+07:002014-10-17T22:50:32.319+07:00Salam kenal kembal... terimakasih ya sudah berpart...Salam kenal kembal... terimakasih ya sudah berpartisipasi. Tunggu pengumumannya ya :) Renihttps://www.blogger.com/profile/08876032784771841991noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2928469104557142670.post-59045265564471497162014-10-17T22:48:25.120+07:002014-10-17T22:48:25.120+07:00Salam kenal kembali... terimakasih ya utk partisip...Salam kenal kembali... terimakasih ya utk partisipasinya, dan jangan lupa tunggu pengumumannya :) Renihttps://www.blogger.com/profile/08876032784771841991noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2928469104557142670.post-16153520105357621402014-10-17T22:32:09.295+07:002014-10-17T22:32:09.295+07:00Terimakasih utk doa dan partisipasinya Mbak Elsa, ...Terimakasih utk doa dan partisipasinya Mbak Elsa, tunggu pengumumannya yaa :) Renihttps://www.blogger.com/profile/08876032784771841991noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2928469104557142670.post-51236247143934213062014-10-17T22:27:52.237+07:002014-10-17T22:27:52.237+07:00Salam kenal kembali... terimakasih banyak utk doa ...Salam kenal kembali... terimakasih banyak utk doa dan partisipasinya.<br />Tunggu pengumumannya yaa :) Renihttps://www.blogger.com/profile/08876032784771841991noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2928469104557142670.post-49506920817077935022014-10-17T21:15:35.140+07:002014-10-17T21:15:35.140+07:00Pengalaman hidup di tahun 2010-2012 lalu memberika...Pengalaman hidup di tahun 2010-2012 lalu memberikan banyak pelajaran berharga bagi saya dan seorang sahabat. Kami berdua sama-sama mengalami kejatuhan yang paling jatuh, dengan kondisi kestabilan diri berada di bawah nol, dan kehidupan personal maupun akademik sama-sama terkena imbas yang tidak menyenangkan. Masing-masing dari kami mengalami kejatuhan bertubi-tubi, tetapi dengan bentuk pengalaman hidup yang berbeda. <br /><br />Salah satu yang terberat bagi sahabat saya terkait dengan pengalaman domestic violence dari pacarnya saat itu, di mana untuk pertama kalinya sahabat saya dilecehkan oleh laki-laki (secara fisik maupun verbal, mental dan seksual), dan itu membuat kepercayaan dirinya benar-benar runtuh. Sementara saya, harus berkutat dengan segala jenis trauma yang pernah saya alami sejak kecil, dan banyak sekali yang harus saya benahi terkait pengalaman-pengalaman traumatis tersebut karena mengganggu keseharian saya.<br /><br />Saya dan sahabat saya sama-sama calon Psikolog, tetapi sepanjang 2010-2012 tersebut kami berdua beberapa kali bolak-balik menjalani terapi oleh Psikolog. Siapa bilang Psikolog atau orang yang belajar Psikologi tidak pernah mengalami masalah? Justru tantangan terbesar menjadi seorang Psikolog adalah ketika dituntut untuk mampu menyelesaikan masalahnya sendiri, hehehe.<br /><br />Perbedaan mendasar antara problem solving yang dipilih oleh saya dan sahabat saya adalah ketika saya memilih menjauhi (bahkan menentang dan menantang Tuhan), sedangkan sahabat saya justru memilih untuk semakin mendekati Tuhan. Melihat bagaimana sahabat saya tetap berpegang teguh untuk mendekatkan diri pada Tuhan – padahal saat itu kondisi saya sedikit lebih “stabil” karena (paling tidak) saya tidak sampai mengalami delusional saking inginnya “lepas” dari dunia sosial sehari-hari yang dianggap “mengancam” (sahabat saya sampai di fase yang begitu ketakutan dengan laki-laki, dan kemudian menjalar menjadi takut bertemu banyak orang) – terus terang, membuat saya malu. Berkat interaksi dengan sahabat saya di masa-masa jatuhnya kami saat itu, saya mencoba untuk kembali kepada Tuhan. Setidaknya, ketika sudah tidak ada lagi “pegangan hidup” yang bisa diandalkan di sekitar kita, masih ada Tuhan yang bersedia untuk menjadi pegangan kita kapanpun juga.<br /><br />Hingga saat ini, saya dan sahabat saya masih sama-sama berjuang menjalani hidup ke depannya. Kami sama-sama belajar dari pengalaman satu sama lain, kami juga sama-sama bangkit dari pengalaman masing-masing. Pengalaman-pengalaman di masa lalu tadi sama-sama kami jadikan pijakan untuk bisa menjadi lebih baik, bahkan kami sama-sama bersyukur karena pernah mengalami momen penuh kepahitan tersebut karena mengubah cara pandang kami dalam melihat suatu masalah. Dulu, masalah kami anggap sebagai “masalah”, bukan dianggap sebagai “pembelajaran hidup”. Jadi, masalah cenderung kami anggap sebagai sebuah hal yang negatif, bukannya dilihat secara lebih positif karena toh pada akhirnya masalah memang memberikan pembelajaran hidup yang luar biasa bagi kami. Bisa dibilang, sekarang, kami lebih “santai” dalam melihat masalah. Rumus kami saat ini: apapun itu, hadapi saja.<br /><br />***<br />PS: <br />Semoga Pak Natta, suami dari Bu Sukma lekas membaik. Aamiin.<br /><br />PSS:<br />Salam kenal Mbak Reni. Terima kasih untuk ide GA-nya, membuat saya merinding karena teringat dengan apa saja yang sudah pernah saya dapatkan dari beberapa sahabat. Saya sampai bingung harus memilih cerita apa yang bisa saya “pamerkan” tentang para sahabat yang banyak membantu saya hingga saat ini, hehe.<br /><br />***<br />Nia Fajriyani Sofyan (Twitter: @niafajriyani)<br />Bandung<br />Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/06380374938195832965noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2928469104557142670.post-59879528350584720582014-10-17T16:58:11.751+07:002014-10-17T16:58:11.751+07:00Assalamu'alaikum mbak Reni.
Apa kabar? Salam ...Assalamu'alaikum mbak Reni.<br /><br />Apa kabar? Salam kenal. Saya baru pertama kali berkunjung. Ini pun karena terbawa dari hasil pencarian google. Jika diperbolehkan saya mau ikutan GA-nya. Berikut adalah pengalaman saya.<br /><br />Ada dua orang teman/sahabat yang pernah memberikan bantuan yang sangat besar menurut saya.<br /><br />Pertama adalah sahabat saya yang bernama Rizki. Teman saya di kampus. Apa yang Rizki lakukan ketika kami lulus dan mengurus kelengkapan berkas sangat membantu saya. Kami mempersiapkan semua persyaratan dan dokumen untuk membuat lamaran kerja, seperti kartu kuning, hasil rontgen, dan surat keterangan bebas narkoba.<br /><br />Terus terang, saat itu saya tidak memiliki gambaran sama sekali berkas apa yang harus dipersiapkan terlebih dahulu dan di mana tempat untuk mengurusnya. Untunglah Rizki tahu semua tempat-tempat tersebut. Apalagi, dia memiliki saudara yang bekerja di sebuah rumah sakit, sehingga pelaksanaan tes untuk rontgen dan surat keterangan bebas narkoba sangat terbantu sekali. Selain cepat, biaya yang kami keluarkan juga kauh lebih murah.<br /><br />Saat pembuatan kartu kuning pun saya merasa dibantu sekali oleh Rizki. Sepertinya, dia sudah mengetahui tentang apa dan bagaimana yang harus dilakukan.<br /><br />Alhamdulillah, kami bisa memenuhi berkas dan dokumen persyaratan secara lengkap dan tepat waktu. Kami pun akhirnya diterima di instansi yang sama.<br /><br />Yang kedua adalah Teguh. Setelah saya bekerja, saya melanjutkan kuliah lagi. Teguh adalah salah satu teman seperjuangan di kampus untuk meraih gelar S1. Kantor kami terletak di tempat yang berbeda, namun rumah kami cukup dekat. <br /><br />Setiap jadwal kuliah kami yang dilakukan di malam hari selesai, Teguh selalu memberikan tumpangan motor untuk saya. Dengan tumpangan tersebut, saya bisa jauh lebih cepat tiba di rumah dan tentunya irit ongkos.<br /><br />Sayangnya, saya belum bisa memberikan balasan yang setimpal kepada kedua orang teman/sahabat saya itu. Semoga keduanya selalu diberikan limpahan rahmat dan nikmat oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala.<br /><br />salam.<br /><br />Twitter : @rifki_jampangAnonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2928469104557142670.post-54037246162554178322014-10-17T16:56:51.160+07:002014-10-17T16:56:51.160+07:00Assalamu'alaikum mbak Reni.
Apa kabar? Salam k...Assalamu'alaikum mbak Reni.<br />Apa kabar? Salam kenal. Saya baru pertama kali berkunjung. Ini pun karena terbawa dari hasil pencarian google. Jika diperbolehkan saya mau ikutan GA-nya. Berikut adalah pengalaman saya.<br />Ada dua orang teman/sahabat yang pernah memberikan bantuan yang sangat besar menurut saya.<br />Pertama adalah sahabat saya yang bernama Rizki. Teman saya di kampus. Apa yang Rizki lakukan ketika kami lulus dan mengurus kelengkapan berkas sangat membantu saya. Kami mempersiapkan semua persyaratan dan dokumen untuk membuat lamaran kerja, seperti kartu kuning, hasil rontgen, dan surat keterangan bebas narkoba.<br />Terus terang, saat itu saya tidak memiliki gambaran sama sekali berkas apa yang harus dipersiapkan terlebih dahulu dan di mana tempat untuk mengurusnya. Untunglah Rizki tahu semua tempat-tempat tersebut. Apalagi, dia memiliki saudara yang bekerja di sebuah rumah sakit, sehingga pelaksanaan tes untuk rontgen dan surat keterangan bebas narkoba sangat terbantu sekali. Selain cepat, biaya yang kami keluarkan juga kauh lebih murah.<br />Saat pembuatan kartu kuning pun saya merasa dibantu sekali oleh Rizki. Sepertinya, dia sudah mengetahui tentang apa dan bagaimana yang harus dilakukan.<br />Alhamdulillah, kami bisa memenuhi berkas dan dokumen persyaratan secara lengkap dan tepat waktu. Kami pun akhirnya diterima di instansi yang sama.<br />Yang kedua adalah Teguh. Setelah saya bekerja, saya melanjutkan kuliah lagi. Teguh adalah salah satu teman seperjuangan di kampus untuk meraih gelar S1. Kantor kami terletak di tempat yang berbeda, namun rumah kami cukup dekat. <br />Setiap jadwal kuliah kami yang dilakukan di malam hari selesai, Teguh selalu memberikan tumpangan motor untuk saya. Dengan tumpangan tersebut, saya bisa jauh lebih cepat tiba di rumah dan tentunya irit ongkos.<br />Sayangnya, saya belum bisa memberikan balasan yang setimpal kepada kedua orang teman/sahabat saya itu. Semoga keduanya selalu diberikan limpahan rahmat dan nikmat oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala.<br />Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2928469104557142670.post-46834813363756283892014-10-17T15:44:28.300+07:002014-10-17T15:44:28.300+07:00Saya punya dua sahabat semasa kuliah, tak terhitun...Saya punya dua sahabat semasa kuliah, tak terhitung cerita yang kami lalui bersama. Meskipun sudah diwisuda bersama sama lebih dari 10 tahun yang lalu, tapi kedua sahabat saya sampai sekarang masih siap sedia membantu kala saya membutuhkan mereka.<br /><br />beberapa waktu lalu, saya merasakan ada benjolan benjolan di payudara. Jelas langsung panik dan ketakutan, jangan janagn ini kanker payudara. Yang teringat pertama kali adalah sahabat saya tadi, yang pertama namanya Ika, dia pernah mengalami hal serupa. Bahkan saat masih kuliah dulu, saya dan sahabat satunya lagi, Merry ikut mengantarkan Ika menjalani operasi pengangkatan tumor payudara. <br /><br />ketika saya ceritakan ke Ika masalah saya, Ika langsung menghibur dan menceritakan hal hal baik mengenai prosedur penanganan tumor payudara. Dan ketika saya menceritakan masalah saya ke Merry, dia langsung bertindak, mencarikan dokter perempuan yang tepat dan langsung membuatkan janji untuk saya di RS Onkologi Surabaya.<br /><br />Keduanya juga mendampingi saya yang ketakutan luar biasa menhadapi dokter, mereka tetap mendampingi saya menjalani semua prosedur pemeriksaan, dan menguatkan saya ketika harus mendengarkan vonis dokter. Saya yang ketakutan dan sedih luar biasa merasa agak nyaman ada mereka, merasa tidak sendirian karena mereka.<br /><br />Hasilnya pun keluar, dan dokter menyatakan saya bersih. Bukan tumor, bukan kanker. Alhamdulillah, saya tak henti hentinya bersyukur atas segala sesuatu, termasuk bersyukur punya dua sahabat yang siap sedia menemani tak hanya di waktu senang, tetapi juga benar benar menemani di kala kita bersedih. Kami memang jarang bertemu karena tinggal di kota yang berbeda, tapi komunikasi tak pernah putus, dan kami bertiga selalu ada ketika dibutuhkan. <br /><br />Nama : Elsa<br />Domisili : Jombang<br /><br />Teriring doa untuk Mbak Sukma, dan suaminya. Semoga cepat sembuh, dan mbak sukmanya diberi kekuatan ekstra untuk menjalani nya,Elsahttps://www.blogger.com/profile/13600786894124752004noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2928469104557142670.post-35749274984477161682014-10-17T11:50:47.006+07:002014-10-17T11:50:47.006+07:00Ass.... Mbak Reni. Salam kenal. Semoga Pak Natta c...Ass.... Mbak Reni. Salam kenal. Semoga Pak Natta cepat sembuh dari sakitnya.<br /><br />Nama : Abby Onety. <br />Domisili : Makassar<br /><br /><br />Aku pernah mengunjungi seorang sahabat yang sedang sakit. Aku melihat dia sangat senang karena kedatanganku. Mulai saat itu aku berpikir, mungkin ada baiknya waktu luang harus ku sisihkan untuk bersamanya. <br /><br />Saat bersamanya, aku sering berkisah tentang hal yang lucu karena ingin membuatnya tertawa. Aku sering bercerita tentang harapan masa depan karena ingin memberinya semangat untuk bertahan dari sakitnya sekaligus menginspirasinya untuk melanjutkan hidup.<br /><br />Suatu ketika dia sembuh dan bertanya padaku. Mengapa saat sakit dulu, aku tidak pernah bercerita tentang masa susah yang pernah kami lalui dulu? Saat pulang kuliah kembali ke kost trus ketiduran karena kecapekan dan ngantuk gara-gara tidak tidur semalaman karena mengerjakan tugas kuliah? Lalu saat kita terbangun, kita berdua menyerbu dapur bersamaan dan mendapati sepiring nasi dingin? Saat itu kita berdua hanya bertatapan menunggu siapa yang akan mengambil sepiring nasi tsb. kau menghalangi langkahku yang hendak berbalik menuju kamar sambil berbisik "yuk...kita makan sepiring berdua. Aku tertawa dan kaupun tertawa. Kita makan sepiring berdua, nikmatnya sungguh luar biasa.<br /><br />Aku terdiam tak bisa menjawab. Tapi aku berbalik, merangkulmu. Tertawa bersama dalam tangis bahagia karena kesembuhanmu.<br /><br />Terima Kasih Sahabat :-D<br />Abby Onetyhttps://www.blogger.com/profile/01631277317841274416noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2928469104557142670.post-26208029708213900842014-10-17T09:57:33.345+07:002014-10-17T09:57:33.345+07:00Terimakasih banyak Teh Ani untuk partisipasinya......Terimakasih banyak Teh Ani untuk partisipasinya..., ditunggu pengumumannya ya?Renihttps://www.blogger.com/profile/08876032784771841991noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2928469104557142670.post-5475865639978079112014-10-16T14:53:14.061+07:002014-10-16T14:53:14.061+07:00Take anda give antar sahabat adalah sesuatu yang b...Take anda give antar sahabat adalah sesuatu yang biasa terjadi, dan ...sangat indah. Sulit bagi saya bila harus menyebut apa yang membuat sahabat saya terkesan atas sikap dan atau ucapan saya. Namun bila sebaliknya, banyak sekali kesan mendalam yang bisa saya rasakan dari sahabat saya itu.<br /><br />Tapi, baiklah saya akan sebut salah satunya. <br />Suatu hari, saya lupa harinya, dia menghampiri meja kerja saya di perpustakaan sekolah. Kami beda ruang, karena dia guru sedangkan saya pustakawan. Dari pintu depan, sudah terdengar suaranya. Saya sambut dia, karena beberapa hari kami tidak bertemu. Biasanya nanti akan banyak cerita mengalir dari kami berdua.<br /><br />Tapi hari itu beda. Dia memeluk saya lamaaa sekali. Sambil membisikkan asma Allah, lalu menangis. Saya yang tidak mengerti, balik memeluk erat dan mengusap-usap punggungnya. Dan entahlah ...saya jadi ikut menangis, oleh sebab yang saya tak tahu. Kami berpelukan lama ...<br /><br />Lalu, setelah lepas berpelukan, dia menatap saya, dan memeluk lagi.<br />Singkat cerita, dia lalu berkisah tentang perjalanan yang telah dia tempuh beberapa hari sebelumnya ke Jatibening. (Sebelumnya kami sering berbagi cerita tentang perjalanan ruhani menuju Allah). Rupanya dia mengikuti pelatihan sholat khusyu, di bawah bimbingan ustadz Abu Sangkan. Mengalirlah kisahnya, panjang dan penuh syukur. Menurutnya, pencariannya selama ini hingga tiba di titik tersebut adalah karena saya. Tentu saja saya terkejut. Saya? Bahkan saya belum pernah ikut pelatihan bersama ustadz Abu Sangkan. Saya hanya pernah baca buku beliau dan menontonnya di televisi. Itu saja.<br /><br />Namun begitu, sahabat saya itu keukeuh, obrolannya dengan sayalah yang membuatnya terus mencari. Dan setelah sekian lamanya, ia merasa telah mendapat anugerah hidayah Allah melalui pelatihan di Jatibening. Subhanallah ...<br /><br />Dan tahukah, mbak. Justru pelukan hangat dan lama dari sahabat saya, ucapan tulusnya yang basah dengan asmaNya, telah membuka ruhani saya untuk makin merasakan betapa banyak dan berlimpah nikmat hidup yang telah diberikan Tuhan selama ini, dan betapa saya harus lebih istiqomah dalam menjalankan kewajiban saya sebagai seorang hamba.<br /><br />Ucapan syukur sahabat saya itu seakan menampar saya untuk tidak terlena. Bahwa selama kita hidup, selama itu pula perjalanan menujuNya tak akan pernah selesai. <br /><br />Itulah, hal yang paling berkesan bagi saya dari seorang sahabat, mbak Reni. Semoga Allah swt himpunkan segala kebaikanNya bagi dia, juga bagi saya. Bagi kami berdua. Dan semoga Allah swt ridlo dengan persahabatan kami. Aaamiiin ...Ani Rostianihttp://www.annie-rosetyani.blogspot.comnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2928469104557142670.post-26115788451339639972014-10-16T11:24:54.302+07:002014-10-16T11:24:54.302+07:00Makasih banyak Mak Lies sudah berpartisipasi... di...Makasih banyak Mak Lies sudah berpartisipasi... ditunggu pengumumannya yaa :) Renihttps://www.blogger.com/profile/08876032784771841991noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2928469104557142670.post-45518765242444153352014-10-16T09:52:35.990+07:002014-10-16T09:52:35.990+07:00MakRen, ini cerita tentang sahabatku yang tak mung...MakRen, ini cerita tentang sahabatku yang tak mungkin terlupa...<br /><br />Di pertengahan tahun 1994, Bapak mengalami sakit prostat, dan di rawat di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta beberapa minggu.Dan keputusan final Bapak diharuskan operasi. Saya yang sendirian menunggui Bapakpun harus menyetujuinya demi kesembuhan Bapak.<br /><br />Di antara persiapan operasi yang cukup ribet menurut saya ( waktu itu masih 'gagap' ), ternyata persediaan kantong darah dengan golongan yang sama dengan golongan darah Bapak habis. Bingung, panik dan segala macam perasaan jadi satu, padahal saya seorang diri kesana kemari untuk menyiapkan segala kebutuhan Bapak. ( Mamak berada di Purworejo, karena adik2 saya masih kecil - kecil ).<br /><br />Di kota Yogyakarta memang saya tidak asing, namun seorang diri menunggu Bapak di rumah sakit, apalagi membutuhkan pertolongan donor darah segera adalah pengalaman pertama. Entah siapa yang menggerakan tangan untuk menelpon seorang teman, yang wajahnyapun susah sekali saya ingat, karena hanya bertemu sekali, pada waktu saya dan beliau sama - sama masih 'nunut' belajar di kota ini. Karena dia mengambil pendidikan lebih lanjut, maka saya yakin beliau masih kost di Yogyakarta.<br /><br />Beruntung yang mengakat teman yang saya maksud, tanpa banyak kata sayapun mengutarakan maksud dan tujuan, alhamdulillah sang teman mengiyakan dan golongan darahnyapun sama dengan Bapak. Alhamdulillah ya Rabb.<br /><br />Selang kurang lebih satu jam kamipun bertemu setelah menyebutkan ciri dan warna baju masing - masing. Tanpa membuang waktu kamipun segera menuju ruang donor darah. Untuk kemudian segera menuju ruang operasi Bapak. Proses operasi berjalan lancar dan sampai hari ini Bapak sehat wal afiat, tanpa ada keluhan berarti lagi. Setiap ingat cerita ini, saya selalu merasa berhutang 'nyawa' dengan a teman yang kemudian menjadi sahabat saya hingga kini, meski bertemu terakhir beberapa tahun lalu, dan belum saling berkabar lagi.<br /><br />Semoga Allah SWT memberikan pahala yang setimpal padamu sahabat. ^_^<br /><br />Spesial buat sahabat saya : Aan, di manapun kamu berada.<br />Lieshadiehttps://www.blogger.com/profile/16011708362660864825noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2928469104557142670.post-31145636769416116072014-10-16T07:29:51.333+07:002014-10-16T07:29:51.333+07:00Bunda Yati... terimakasih banyak yaa... sudah ikut...Bunda Yati... terimakasih banyak yaa... sudah ikut berpartisipasi :) Renihttps://www.blogger.com/profile/08876032784771841991noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2928469104557142670.post-19755828416788320982014-10-15T20:47:34.946+07:002014-10-15T20:47:34.946+07:00Mak Reni, kebetulan malam ini Bunda buka Twitter d...Mak Reni, kebetulan malam ini Bunda buka Twitter dan langsung tahu ada mention untuk Bunda, langsung saja Bunda ke TKP dan inilah dia. Bunda ikutan ya: Begini, sejak tahun 2005 Bunda punya seorang sahabat yang sudah seperti soulmate. Nah, belum lama ini, ketika Bunda sudah ditinggalkan oleh anak lelaki Bunda selamanya, sedang anak-anak perempuan tinggal berjauhan tempat tinggal -- maka ketika Bunda merasakan kesehatan ini terganggu bukan kepalang, tak mungkin Bunda menelpon anak-anak yang jauh. Dan alangkah malang rasanya, badan ringkih, tua renta, dengan perasaan perut kembung, mual dan deman yang lumayan tinggi -- tiba-tiba saja mendera Bunda. Haruskah Bunda menghubungi anak-anakku yang jauh, sedang belum tentu juga mereka akan datang dan mungkin saja mereka pun mempunyai kesibukan yang tidak bisa mereka tinggalkan. Satu-satunya orang yang Bunda hubungi adalah soulmate tadi. Dengan keadaan lemah lunglai, Bunda coba menghubunginya via telepon genggang. Alhamdulillah, tersambung. Dengan terbata-bata Bunda utarakan apa yang Bunda rasakan, rasanya ingin menghilang saja dari bumi ini andaikan bisa. Sudah gak tahan sakitnya. Kejadian ini pada tahun 2012. Alhamdulillah, dalam hitungan menit, my soulmate itu muncul dengan tergopoh-gopoh. Pintu memang sengaja tidak Bunda kunci. Kesigapan soulmate tadi dengan segala keterampilannya merawat orang sakit sangat mengagumkan. Cekatan diparutnya bawang merah, dibalurkan ke seluruh tubuh Bunda, kemudian dibuatkan Bunda segelas teh manis bercampur madu. Seluruh tubuh Bunda dipijat dan diurut (kebetulan profesi soulmate ini juga tukang urut, jadi klop-lah dalm membantu Bunda). Dia tidak mau meninggalkan Bunda sendiri, bahkan dia juga melarang Bunda menelpon anak-anak Bunda. "Tunggu aja ampe besok, kalo gak mendingan, baru telepon anak-anak," usulnya. Alangkah bahagianya Bunda memiliki seorang sahabat yang satu ini. Hingga kini persahabatan tetap terikat erat. Begitu cerita Bunda yang sangat mengesankan betapa persahabatan itu tidak bisa dinilai dengan materi. Subhaanallah.bundayati.comhttps://www.blogger.com/profile/02046658939675431942noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2928469104557142670.post-56521605498225197002014-10-15T18:12:41.277+07:002014-10-15T18:12:41.277+07:00Amiinn ya Rabb...terimakasih juga atas kesempatann...Amiinn ya Rabb...terimakasih juga atas kesempatannya. Smg sukses ya,Mbak...:)mutia ohorellahttps://www.blogger.com/profile/18058280414489393290noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2928469104557142670.post-56669686438865363522014-10-15T08:22:11.482+07:002014-10-15T08:22:11.482+07:00Terimakasih sudah ikutan... tunggu pengumuman lebi...Terimakasih sudah ikutan... tunggu pengumuman lebih lanjut ya :) Renihttps://www.blogger.com/profile/08876032784771841991noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2928469104557142670.post-47934655351249486622014-10-15T08:18:47.863+07:002014-10-15T08:18:47.863+07:00Mak Echaaa... ayo ikutan :)
Oya makasih doanya ya...Mak Echaaa... ayo ikutan :) <br />Oya makasih doanya yaa.... Renihttps://www.blogger.com/profile/08876032784771841991noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2928469104557142670.post-74963328839912553762014-10-15T08:12:24.543+07:002014-10-15T08:12:24.543+07:00Terimakasih banyak utk doanya mbak... :) Terimakasih banyak utk doanya mbak... :) Renihttps://www.blogger.com/profile/08876032784771841991noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2928469104557142670.post-80858971315979938092014-10-15T00:28:16.735+07:002014-10-15T00:28:16.735+07:00Semoga Pak Natta cepat sembuh dan semoga Ibu Sukma...Semoga Pak Natta cepat sembuh dan semoga Ibu Sukma dan keluarga diberi kesabaran dan ketabahan aamiin...<br /><br />Saat ini saya sedang tinggal jauh dari kota kelahiran, otomatis saya juga jauh dari keluarga dan teman. Selain keluarga, ada banyak teman yang saya rindukan, terutama salah seorang teman saya saat mengajar dulu. Deasy Indriati namanya, saya biasa memanggilnya Miss Deasy karena kami dulu sama-sama mengajar di sebuah lembaga Bahasa Inggris. Yang ngangenin dari Miss Deasy adalah sifatnya yang sabar, lucu, dan penolong. Di satu saat ia bisa jadi orang pemalu terhadap orang yang belum dikenal, tapi bisa jadi sangat heboh di depan teman-teman dekatnya. Yang paling saya kagumi adalah sifat pekerja keras dan tidak manjanya. Dan saat mempelajari sesuatu ia termasuk orang yang tekun. Saat ia sedang di Makassar dan mendengar bahwa saya sedang mengalami morning sickness di Manado, ia sempat akan mengirimkan makanan yang kira-kira cocok untuk saya, namun niat itu tidak bisa terlaksana. Saat saya pulang ke Bandar Lampung, ia dengan sabar mau mengantar saya hunting makanan yang tidak bisa saya temukan di Manado (ceritanya lagi ngidam he he). Dan saat saya melahirkan, ternyata diam-diam sudah menyiapkan hadiah berupa selimut, kaus kaki dan topi bayi yang ia rajut sendiri. Saya terharu ia menyempatkan diri menyiapkan hadiah yang dibuat sendiri untuk bayi saya, saat itu ia memang sedang rajin-rajinnya belajar merajut. Terakhir pertemuan kami adalah bulan Januari lalu. Saat ini ia sudah bekerja di Jakarta dan saya kembali merantau ke Manado. Semoga secepatnya kami bisa bertemu lagi bersama teman-teman yang lain.<br /><br />Nama: Heni Puspita.<br />Domisili: Manado.<br /><br />Terima kasih Mbak :)Heni Puspitahttps://www.blogger.com/profile/05793226624694824954noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2928469104557142670.post-66905258334621054082014-10-14T23:28:24.718+07:002014-10-14T23:28:24.718+07:00Makkkkkkkkkkkkkkkkk GA nya keren....aku keder samp...Makkkkkkkkkkkkkkkkk GA nya keren....aku keder sampe mau ikut<br />semoga pak natta cepet sembuh..aamiinechaimutenanhttps://www.blogger.com/profile/10545499770073491898noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2928469104557142670.post-35773349640465661182014-10-14T13:30:30.066+07:002014-10-14T13:30:30.066+07:00Sukses GAnya Mak Ren...keren deeh !
Buat Mbak Suk...Sukses GAnya Mak Ren...keren deeh !<br /><br />Buat Mbak Sukma semoga di beri kesabaran dan ketabahan ya, mudah2an Pak Nata segera diberi kesembuhan dan pulih seperti sedia kala. Amin YRALieshadiehttps://www.blogger.com/profile/16011708362660864825noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2928469104557142670.post-74341328897635119852014-10-14T06:47:19.930+07:002014-10-14T06:47:19.930+07:00Terimakasih sudah ikutan yaa... selanjutnya tunggu...Terimakasih sudah ikutan yaa... selanjutnya tunggu pengumumannya :) renihttps://www.blogger.com/profile/17168555689255764890noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2928469104557142670.post-48162651774280199922014-10-13T14:56:39.055+07:002014-10-13T14:56:39.055+07:00waktu itu pertama kali bekerja, dan mendapat sahab...waktu itu pertama kali bekerja, dan mendapat sahabat di tempat kerja rasanya seneng banget, pokoknya berasa klop, selera makan fashion dan sebagainya itu klop banget, apalagi kalau diajak curhat, sahabatku selalu memberikan saran yang #makjleb, ya pengalaman dia lebih banyak sih, apalagi dia (sahabatku) sudah berkeluarga, jadi pengalaman hidupnya lebih banyak daripada aku. Dan hari yang tak terduga muncul, pagi - pagi aku ditelpon sahabatku kalau anaknya jatuh sakit, muntah - muntah dan butuh duit untuk dirawat di rumah sakit. Siapa sih yang hatinya gak #maknyes dengar anak yang berumur satu tahun sakitnya sampai seperti itu, tanpa pikir panjang aku kasih duit dari hasil gaji pertamaku. Dia janji untuk mengembalikan uangku secepat mungkin, tapi kecurigaanku muncul ketika teman - teman lainnya juga "ditodong" dengan modus yang sama, aku baru tahu ketika teman yang lainnya tiba - tiba minta aku tanggung jawab karena duit mereka belum dibalikin apalagi si sahabatku ternyata mau keluar dari kerjaan. Waduh! rasanya nyesek banget ya tiba - tiba ditusuk dari belakang dan disuruh tanggung jawab atas perbuatan yang tidak aku lakukan. Ya, aku gak mau ganti rugi dong meskipun aku sahabatnya, lah gimana, duit aku juga melayang. Saat aku temui di tempat kerjanya yang baru, ternyata sahabatku gak kerja di sana. Beberapa kemudian juga ada orang yang nagih duit ke aku, padahal aku sama sekali gak pinjam duit ke orang, eh setelah ditelusur, ternyata yang pinjem duit itu sahabatku yang dulu, tapi memakai namaku dan kasih nomor telponku ke orang asing itu. Aku tetap ngotot gak tanggung jawab atas perbuatan sahabatku itu.<br /><br />Tapi, sekarang kalau inget kejadian itu, cuma senyum - senyum pahit sih, memang pilah - pilih teman itu benar juga, astagaaaa ternyata aku orangnya polos sekali, mudah percaya sama oranglain :)))<br /><br />nama : sari widiarti.<br />domisili : sidoarjo-jawa timursari widiartihttp://www.sariwidiarti.comnoreply@blogger.com