Hi friends, yuk kali ini kita bahas soal Tuberkulosis (TB) resistan obat. Hayooo..., siapa yang penasaran apa itu TB resistan obat? Bagi yang penasaran dan ingin tahu lebih banyak, mari merapat dan kita bahas bersama soal TB resistan obat berikut cara mengobati dan mencegahnya.
Apa dan Bagaimana TB Resistan Obat
Menurut Dirjen Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (PP dan PL) Kementerian Kesehatan Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan bahwa TB resistan obat dapat timbul melalui dua cara, yakni pasien TB yang drop out pengobatan (berhenti berobat) dan kasus penularan dari pasien TB resistan kepada pasien baru TB.
ilustrasi oleh penulis (sumber gambar)
Kuman penyebab TB (Mycobacterium tuberculosis) akan menjadi resistan (kebal) apabila penderita TB tidak mendapatkan atau tidak menjalani pengobatan secara tepat dan tuntas.
Ada 2 jenis TB resistan obat, yaitu:
ilustrasi oleh penulis (sumber gambar)
Pengobatan TB Resistan Obat
Pasien TB yang sudah kebal seperti itu masih bisa diobati dan masih memiliki harapan untuk sembuh. Akan tetapi, TB resistan obat memerlukan penanganan yang jauh lebih serius dan tentunya jauh lebih mahal, lebih sulit dan lebih lama (kurang lebih 18-24 bulan).
Untuk MDR-TB akan menggunakan Obat Anti TB lini kedua yang harganya tentu saja lebih mahal dari obat TB biasa. Pengobatan untuk MDR-TB akan berjalan lebih lama, kompleks dan beracun, dan membatasi kemanjuran pengobatan. Sedangkan untuk XDR-TB lebih sulit lagi, karena panduan obat anti TB yang sangat terbatas.
Intinya, bagi penderita TB resistan obat yang diperlukan adalah terapi agresif dengan berpedoman pada takaran obat yang tepat dan cara pemakaian obat yang benar selama terapi.
Pencegahan TB Resistan Obat
Setelah tahu bagaimana berat dan repotnya pengobatan terhadap RB resistan obat, maka mencegah akan jauh lebih baik daripada mengobati. Cara pencegahan yang bisa dilakukan antara lain:
ilustrasi oleh penulis (sumber gambar)
Referensi
http://www.tbindonesia.or.id/tb-mdr/
http://poskotanews.com/2013/08/11/disiplin-kunci-penanganan-penyakit-tb/
http://www.depkes.go.id/downloads/TB_DAY_08/Artikel_TB.pdf
Tulisan ini disertakan dalam Blog Writing Competition dalam rangka Hari Tuberkolosis
Apa dan Bagaimana TB Resistan Obat
Menurut Dirjen Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (PP dan PL) Kementerian Kesehatan Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan bahwa TB resistan obat dapat timbul melalui dua cara, yakni pasien TB yang drop out pengobatan (berhenti berobat) dan kasus penularan dari pasien TB resistan kepada pasien baru TB.
ilustrasi oleh penulis (sumber gambar)
Kuman penyebab TB (Mycobacterium tuberculosis) akan menjadi resistan (kebal) apabila penderita TB tidak mendapatkan atau tidak menjalani pengobatan secara tepat dan tuntas.
Ada 2 jenis TB resistan obat, yaitu:
- MDR-TB (Multi Drug Resistant Tuberculosis) adalah TB yang resistan terhadap pengobatan anti TB lini pertama (isoniazid dan rifampisin)
- XDR-TB (Extensively Drug Resistant Tuberculosis) adalah TB yang resistan terhadap hampir semua obat anti TB yang efektif (misalnya MDR-TB plus resistan terhadap fluoroquinolones) dan segala bentuk pengobatan anti TB lini kedua injeksi: amikasin, kanamisin atau kapreomisin)
ilustrasi oleh penulis (sumber gambar)
Pengobatan TB Resistan Obat
Pasien TB yang sudah kebal seperti itu masih bisa diobati dan masih memiliki harapan untuk sembuh. Akan tetapi, TB resistan obat memerlukan penanganan yang jauh lebih serius dan tentunya jauh lebih mahal, lebih sulit dan lebih lama (kurang lebih 18-24 bulan).
Untuk MDR-TB akan menggunakan Obat Anti TB lini kedua yang harganya tentu saja lebih mahal dari obat TB biasa. Pengobatan untuk MDR-TB akan berjalan lebih lama, kompleks dan beracun, dan membatasi kemanjuran pengobatan. Sedangkan untuk XDR-TB lebih sulit lagi, karena panduan obat anti TB yang sangat terbatas.
Intinya, bagi penderita TB resistan obat yang diperlukan adalah terapi agresif dengan berpedoman pada takaran obat yang tepat dan cara pemakaian obat yang benar selama terapi.
Pencegahan TB Resistan Obat
Setelah tahu bagaimana berat dan repotnya pengobatan terhadap RB resistan obat, maka mencegah akan jauh lebih baik daripada mengobati. Cara pencegahan yang bisa dilakukan antara lain:
- Diagnosa dini terhadap dugaan TB resistan obat, sehingga dapat segera dilanjutkan dengan pemberian obat anti TB lini kedua sesuai standar. Tentu saja pengobatan itu harus tuntas dilaksanakan.
- Menerapkan strategi DOTS (Directly Observed Treatment Shortcourse) atau strategi pendampingan minum obat dengan melibatkan orang-orang terdekat, keluarga atau petugas kesehatan untuk memantau meminum obat.
- Pemerintah perlu memastikan tatalaksana pengobatan TB telah dilakasanakan sesuai standar (mulai dari paduan obat, dosis obat, kualitas obat, lama pengobatan sampai ketersediaan obat), sehingga tidak memicu munculnya TB resistan obat.
- Agar TB resistan obat tidak menular kepada orang lain, maka perlu menjaga kebersihan lingkungan khususnya lingkungan para penderita TB resistan obat.
- Yang tak kalah penting adalah terus menerus melakukan sosialisasi terhadap masyarakat sehingga masyarakat memiliki pemahaman yang benar tentang penyakit TB sehingga setiap gejala TB dapat segera ditangani dengan tepat agar menghindari terjadinya TB resistan obat.
ilustrasi oleh penulis (sumber gambar)
Referensi
http://www.tbindonesia.or.id/tb-mdr/
http://poskotanews.com/2013/08/11/disiplin-kunci-penanganan-penyakit-tb/
http://www.depkes.go.id/downloads/TB_DAY_08/Artikel_TB.pdf
Iya mencegah selalu lebih baik dari pada mengobati. Disamping biaya lebih murah, kita tak perlu merasakan sakit terlebih dahulu :)
BalasHapusIya Mak Evi, khususnya dalam kasus TB resistan obat, memang sebaiknya kita mencegahnya karena pengobatan TB resistan obat yang memakan waktu lebih lama, lebih mahal, efek samping pun lebih banyak
Hapusinfo tentang TB yang bermanfaat.
BalasHapusmencegah lebih baik ya daripada mengobati.
untunglah TB bs diobati.
sukses buat kontesnya mak :)
Yups... untung saja masih bisa diobati :)
HapusJadi bagi para penderita TB resistan obat juga masih memiliki harapan sembuh :)
Makasih doanya yaaa....
tes komenku sudah masuk belum ya?
BalasHapusSudaaahh... terimakasih banyak :)
HapusMaaf tadi masuk kotak moderasi dulu
aku ngga suka obat, aku pilih tetap sehat, badan kuat cari rejeki tetap semangat
BalasHapusYa Pak, semoga kita tetap sehat ya? Aamiin
Hapus