Mbak Ida Nur Laila saat ini sedang berusaha mencari masukan yang dapat memperluas pandangannya tentang sosok "wonderful wife", tema buku yang sedang digarapnya. Mbak Ida hanya meminta agar masing-masing dapat menuliskan 3 karakter wonderful wife berikut tips untuk mewujudkannya.
Nah, kebetulan beberapa hari yang lalu aku baru saja membaca Novel Athirah, yang menceritakan tentang Ibunda dari Bapak Jusuf Kalla. Mumpung masih segar dalam ingatan, maka aku aku akan menuliskan 3 karakter Bu Athirah yang menurutku telah mampu memerankan diri sebagai sosok istri yang luar biasa.
Inilah dia 3 karakter wonderful wife yang ada pada diri Bu Athirah.
Menyadari peran Ibu/Istri sebagai "nafas" keluarga
Bu Athirah sangat menyadari bahwa beliau adalah "nafas" keluarga yang akan mengatur denyut semangat keluarganya. Untuk mewujudkannya, beliau berusaha untuk selalu menjaga dan mengontrol emosinya, karena beliau yakin bahwa emosi seorang Ibu akan sangat mempengaruhi emosi seluruh anggota keluarga. Untuk itu, beliau berusaha sekuat tenaga untuk selalu mampu menciptakan damai di rumah, dengan senyumnya dan sikap tenangnya.
Beliau juga berusaha menjaga agar kehidupan keluarga tetap harmonis dan tertata dengan baik. Bahkan saat ada masalah pun, beliau tetap berusaha menjaga perasaan putra-putrinya agar tak terpengaruh atas masalah yang tengah melilit kedua orang tuanya.
Mampu mengembangkan diri dan mengimbangi suami
Bu Athirah percaya bahwa seorang istri harus senantiasa mampu mengimbangi suaminya. Beliau menciptakan keindahan-keindahan di rumah, agar suaminya yang sibuk di luar rumah merasa nyaman di rumah.
Beliau berusaha untuk terus belajar dan berkembang agar mampu mengimbangi langkah-langkah suami di luar rumah, dengan mengembangkan ide dan kreativitas yang sejalan dan mendukung kegiatan suami.
Beliau berusaha untuk ikut "menerbangkan diri" mengikuti perjalanan suami tanpa merusak pengabdian di rumah, sehingga beliau yang berasal dari desa dan tak mengenyam pendidikan tinggi dapat berdiri sama tegak dan bergaul dengan anggun dengan kolega-kolega suami yang sebagian besar adalah pejabat penting.
Siap menerima resiko dari pilihannya
Setiap pilihan bukannya tanpa resiko dan Bu Athirah tetaplah manusia biasa, yang di saat titik terlemahnya akan merasa jatuh juga. Namun hebatnya, beliau dengan cepat dapat 'memperbaiki diri' karena menyadari bahwa setiap pilihan ada resiko yang harus ditanggung.
Cara untuk bisa menerima resiko dari pilihan itu tak lain hanyalah kedewasaan untuk ikhlas. Beliau mampu mengubah kekecewaan menjadi kesadaran untuk melakukan hal lain yang lebih baik.
Tentu saja penyemangat beliau untuk tetap kuat menerima segala resiko tersebut adalah kecintaan beliau yang luar biasa besar terhadap putra putrinya.
Itulah 3 karakter sosok istri yang luar biasa yang aku temukan pada diri Bu Athirah. Seorang istri yang meski tak mengenyam pendidikan tinggi, namun mampu membantu mengembangkan usaha suami, bahkan pada saatnya mampu menjadi penyelamat bisnis suami yang sedang terpuruk. Seorang istri yang mampu berusaha untuk tetap mencintai dan menghormati suami yang telah memilih untuk menikah lagi. Seorang ibu yang berusaha untuk tetap mampu menumpahkan begitu banyak cinta dan kasih sayang bukan saja untuk putra putrinya, namun juga suami yang telah menorehkan luka yang sangat dalam di hatinya.
Memang, sebagai manusia biasa juga diceritakan bahwa Bu Athirah sempat juga terpuruk dan lemah. Namun hebatnya, di saat seperti itu beliau tetap mampu tampil sebagai Ibu yang luar biasa bagi putra putrinya dan istri yang penuh pengabdian bagi suaminya. Kepandaian beliau memendam luka membuatku terharu sekali. Dan..., jujur saja, aku belajar sangat banyak dari beliau, Ibu Athirah.
Bu Athirah, sumber : ini
Oya, kembali kepada si penggagas tulisan ini (Mbak Ida Nur Laila), aku mau sedikit bercerita tentang blognya. Isi blog Mbak Ida sudah sesuai dengan sub judul blognya : Berbagi inspirasi keluarga dan pendidikan anak. Mbak Ida benar-benar konsisten dengan hal itu. Soal konten blog, aku tak mempersoalkan sama sekali karena sudah bagus menurutku.
Soal penampilan blognya sudah cukup rapi, sederhana dan tidak ribet karena tidak terlalu banyak tempelan widget di sana. Hanya saja aku ingin memberi saran untuk Mbak Ida agar tampilan blognya bisa semakin manis. Tapi, saranku ini sifatnya subyektif sekali, karena berdasarkan seleraku. Jadi, kalau Mbak Ida tidak setuju sih sah-sah saja. Saranku itu tentang tampilan postingan Mbak Ida.
Yang pertama, aku melihat font yang dipilih Mbak Ida untuk postingannya berbeda-beda. Selain itu, terkadang ukuran fontnya besar sekali namun terkadang tebal. Sebenarnya aku senang jika tulisan yang aku baca hurufnya besar-besar, karena mataku cepat lelah dengan huruf yang kecil. Tapi, menurutku huruf yang dipilih Mbak Ida tetap terlalu besar dan terlalu tebal buatku.
Kedua, judul tulisannya terlalu kecil jika dibandingkan tulisannya yang besar atau tebal itu. Selain itu, tanggal posting juga jauh lebih besar dan tebal dibandingkan judul tulisannya. Semua itu membuat judulnya jadi kalah "gebyar" dibandingkan tulisannya.
Ohya, Mbak Ida terkadang membuat tulisan dengan menggunakan huruf besar semua, namun di saat lain menggunakan huruf besar hanya di depan masing-masing katanya. Saat judulnya menggunakan huruf besar semua, maka judulnya akan lebih tampak, tapi akan makin jelas lagi jika dipertebal hurufnya. Mungkin blognya Mbak Ida akan semakin terlihat rapi jika Mbak Ida membuat tulisan dengan jenis font yang sama. Itu menurutku sih.
Tulisan postingan jauh lebih besar daripada judulnya, tapi huruf ini menurutku terlalu besar
Kalau postingan ini hurufnya tebal, namun aku lebih suka jika hurufnya tidak setebal itu
Itu saran yang dapat aku berikan untuk Mbak Ida demi penampilan blog yang lebih cantik. Tapi sekali lagi, karena saranku sifatnya subyektif sekali (karena sesuai dengan seleraku) jadi kalau Mbak Ida tak sependapat juga tak mengapa kok. Akhir kata, semoga buku yang kini tengah disusun Mbak Ida dapat segera terbit dan memberikan inspirasi bagi kaum perempuan. Aamiin.
Artikel ini disertakan dalam GA “WONDERFUL WIFE" by Ida Nur Laila
Nah, kebetulan beberapa hari yang lalu aku baru saja membaca Novel Athirah, yang menceritakan tentang Ibunda dari Bapak Jusuf Kalla. Mumpung masih segar dalam ingatan, maka aku aku akan menuliskan 3 karakter Bu Athirah yang menurutku telah mampu memerankan diri sebagai sosok istri yang luar biasa.
Inilah dia 3 karakter wonderful wife yang ada pada diri Bu Athirah.
Menyadari peran Ibu/Istri sebagai "nafas" keluarga
Bu Athirah sangat menyadari bahwa beliau adalah "nafas" keluarga yang akan mengatur denyut semangat keluarganya. Untuk mewujudkannya, beliau berusaha untuk selalu menjaga dan mengontrol emosinya, karena beliau yakin bahwa emosi seorang Ibu akan sangat mempengaruhi emosi seluruh anggota keluarga. Untuk itu, beliau berusaha sekuat tenaga untuk selalu mampu menciptakan damai di rumah, dengan senyumnya dan sikap tenangnya.
Beliau juga berusaha menjaga agar kehidupan keluarga tetap harmonis dan tertata dengan baik. Bahkan saat ada masalah pun, beliau tetap berusaha menjaga perasaan putra-putrinya agar tak terpengaruh atas masalah yang tengah melilit kedua orang tuanya.
Mampu mengembangkan diri dan mengimbangi suami
Bu Athirah percaya bahwa seorang istri harus senantiasa mampu mengimbangi suaminya. Beliau menciptakan keindahan-keindahan di rumah, agar suaminya yang sibuk di luar rumah merasa nyaman di rumah.
Beliau berusaha untuk terus belajar dan berkembang agar mampu mengimbangi langkah-langkah suami di luar rumah, dengan mengembangkan ide dan kreativitas yang sejalan dan mendukung kegiatan suami.
Beliau berusaha untuk ikut "menerbangkan diri" mengikuti perjalanan suami tanpa merusak pengabdian di rumah, sehingga beliau yang berasal dari desa dan tak mengenyam pendidikan tinggi dapat berdiri sama tegak dan bergaul dengan anggun dengan kolega-kolega suami yang sebagian besar adalah pejabat penting.
Siap menerima resiko dari pilihannya
Setiap pilihan bukannya tanpa resiko dan Bu Athirah tetaplah manusia biasa, yang di saat titik terlemahnya akan merasa jatuh juga. Namun hebatnya, beliau dengan cepat dapat 'memperbaiki diri' karena menyadari bahwa setiap pilihan ada resiko yang harus ditanggung.
Cara untuk bisa menerima resiko dari pilihan itu tak lain hanyalah kedewasaan untuk ikhlas. Beliau mampu mengubah kekecewaan menjadi kesadaran untuk melakukan hal lain yang lebih baik.
Tentu saja penyemangat beliau untuk tetap kuat menerima segala resiko tersebut adalah kecintaan beliau yang luar biasa besar terhadap putra putrinya.
Itulah 3 karakter sosok istri yang luar biasa yang aku temukan pada diri Bu Athirah. Seorang istri yang meski tak mengenyam pendidikan tinggi, namun mampu membantu mengembangkan usaha suami, bahkan pada saatnya mampu menjadi penyelamat bisnis suami yang sedang terpuruk. Seorang istri yang mampu berusaha untuk tetap mencintai dan menghormati suami yang telah memilih untuk menikah lagi. Seorang ibu yang berusaha untuk tetap mampu menumpahkan begitu banyak cinta dan kasih sayang bukan saja untuk putra putrinya, namun juga suami yang telah menorehkan luka yang sangat dalam di hatinya.
Memang, sebagai manusia biasa juga diceritakan bahwa Bu Athirah sempat juga terpuruk dan lemah. Namun hebatnya, di saat seperti itu beliau tetap mampu tampil sebagai Ibu yang luar biasa bagi putra putrinya dan istri yang penuh pengabdian bagi suaminya. Kepandaian beliau memendam luka membuatku terharu sekali. Dan..., jujur saja, aku belajar sangat banyak dari beliau, Ibu Athirah.
Bu Athirah, sumber : ini
Oya, kembali kepada si penggagas tulisan ini (Mbak Ida Nur Laila), aku mau sedikit bercerita tentang blognya. Isi blog Mbak Ida sudah sesuai dengan sub judul blognya : Berbagi inspirasi keluarga dan pendidikan anak. Mbak Ida benar-benar konsisten dengan hal itu. Soal konten blog, aku tak mempersoalkan sama sekali karena sudah bagus menurutku.
Soal penampilan blognya sudah cukup rapi, sederhana dan tidak ribet karena tidak terlalu banyak tempelan widget di sana. Hanya saja aku ingin memberi saran untuk Mbak Ida agar tampilan blognya bisa semakin manis. Tapi, saranku ini sifatnya subyektif sekali, karena berdasarkan seleraku. Jadi, kalau Mbak Ida tidak setuju sih sah-sah saja. Saranku itu tentang tampilan postingan Mbak Ida.
Yang pertama, aku melihat font yang dipilih Mbak Ida untuk postingannya berbeda-beda. Selain itu, terkadang ukuran fontnya besar sekali namun terkadang tebal. Sebenarnya aku senang jika tulisan yang aku baca hurufnya besar-besar, karena mataku cepat lelah dengan huruf yang kecil. Tapi, menurutku huruf yang dipilih Mbak Ida tetap terlalu besar dan terlalu tebal buatku.
Kedua, judul tulisannya terlalu kecil jika dibandingkan tulisannya yang besar atau tebal itu. Selain itu, tanggal posting juga jauh lebih besar dan tebal dibandingkan judul tulisannya. Semua itu membuat judulnya jadi kalah "gebyar" dibandingkan tulisannya.
Ohya, Mbak Ida terkadang membuat tulisan dengan menggunakan huruf besar semua, namun di saat lain menggunakan huruf besar hanya di depan masing-masing katanya. Saat judulnya menggunakan huruf besar semua, maka judulnya akan lebih tampak, tapi akan makin jelas lagi jika dipertebal hurufnya. Mungkin blognya Mbak Ida akan semakin terlihat rapi jika Mbak Ida membuat tulisan dengan jenis font yang sama. Itu menurutku sih.
Tulisan postingan jauh lebih besar daripada judulnya, tapi huruf ini menurutku terlalu besar
Kalau postingan ini hurufnya tebal, namun aku lebih suka jika hurufnya tidak setebal itu
Itu saran yang dapat aku berikan untuk Mbak Ida demi penampilan blog yang lebih cantik. Tapi sekali lagi, karena saranku sifatnya subyektif sekali (karena sesuai dengan seleraku) jadi kalau Mbak Ida tak sependapat juga tak mengapa kok. Akhir kata, semoga buku yang kini tengah disusun Mbak Ida dapat segera terbit dan memberikan inspirasi bagi kaum perempuan. Aamiin.
Assalamu'alaikum ...
BalasHapussemoga sukses GA nya, ya, mbak reni. Saya juga ikut nih hehe ...
Aamiin... terimakasih doanya Teh.
HapusSemoga Teh Ani juga berhasil dalam GA kali ini :)
Saya juga turut kagum dengan kesabaran Beliau atas pengabdiannya menemani sang suami menjadi orang penting di negeri ini Bu.
BalasHapusTerima kasih untuk artikelnya Bu. Saya do'akan berjaya selalu. Semangat Maret ya Bu.
Suami dari Bu Athirah memang pebisnis yang sukses dan disegani di Makasar. Kini Pak Jusuf Kalla dan saudara-saudaranya yang meneruskan usaha beliau.
HapusAamin.. terimakasih doanya.
Sukses Maaakkkk...semoga dapet buku dari Mbak Ida yg keren2 itu..
BalasHapusAamiin.. terimakasih banyak doanya Mak Lies :)
HapusWah, terinspirasi banget ya sama Bu Athirah, Saya sempat lho ngajar di sekolah itu, SD Islam Athirah cabang Bukit Baruga Makassar , selama satu tahun. 2012-2013 yang lalu. semoga sukses ya mak :)
BalasHapusIya... aku sungguh terinspirasi dengan beliau.
HapusOh ada juga to sekolah yang didirikan oleh keluarga besar Bapak Kalla?
good luck ya, mbak :)
BalasHapusTerima kasih banyak Indi :)
HapusTeladan bu Athirah mang contoh yg pas bgt utk Wonderful wife.. Sip deh.
BalasHapusSukses GA nya Mbak :)
Begitulah mak menurutku... beliau sungguh pantas diteladani.
HapusTerimakasih banyak utk doanya :)
pelajaran berarti buat yg mau jadi istri
BalasHapusnice post
dan semoga sukses ya mbak
Semoga bermanfaat bu dokter :)
HapusBelom baca bukunya...
BalasHapusSeru neh, klo blm merit bisa ikutankah? ;)
Siapa saja boleh kok ikutan GA ini.
HapusKan bs menceritakan tentang ibunya masing2 atau berkisah tentang wanita2 lain yg juga sempurna sebagai wonderful wife
makasih sudah ikutan mak Reni, juga makasih banyak masukannya...hihi betul semua kok, saya suka kurang konsisten dalam pemilihan huruf, suka-suka ya...moga sukses semua deh
BalasHapusYa semoga saja saran masukanku bermanfaat bagi Mbak Ida ya?
HapusSemoga sukses dg buku yg tengah disusun mbak :)
amiin
Hapuswonerful wife...memang sepertinya jadi dambaan ...salah satu contoh, ya kisah dari Ibu Athirah itu, namun masih banyak contoh2 tauladan dari ibu2 yang ada disekitar kita.....,
BalasHapusselamat berlomba ya , semoga menjadi yang terbaik....keep happy blogging always,,,salam dari Makassar :-)
Tentu Pak Har... banyak sekali contoh nyata tentang wanita2 hebat yang mampu berperan sebagai ibu / istri yang luar biasa.
HapusTerimakasih banyak utk doanya :)
mak Reni, detail banget.. jadi pengen inbo nih minta masukan juga :D
BalasHapussukses yaaa
Detil tentang apa Mak Tanti?
HapusMonggo aja kalau mau inbox aku.
kagum dengan sosok ibu Athirah :)
BalasHapusSama Mak Chi... aku juga kagum sekali pada beliau :)
HapusKepandaian beliau memendam luka ...
BalasHapusTidak banyak wanita yang bisa seperti itu ...
Tidak banyak manusia yang bisa seperti itu ...
Salut untuk ibu Athirah
Salam saya Mbak Reni
(1/3 : 12)
Memang tak mudah untuk menyimpan luka Om...
HapusTapi beliau kemudian mampu mengalihkan kekecewaan pada berbagai kegiatan yang positif sehingga dalam waktu yang relatif cepat beliau mampu menerima dg ikhlas keadaannya.
kisah yang inspiratif mak, berharap bisa jadi istri yang luar biasa seperti itu *walau nikahnya masih jauh*, hehe..
BalasHapussukses, semoga menang GA-nya :D
Yups.. semoga kelak kalo sudah jadi istri bisa benar2 menjadi wonderful wife ya?
HapusAamiin...
Makasih doanya ya Mak. :)
good luck
BalasHapusAamiin...
HapusAku pengen sekali baca novelnya. Udh kesengsem sejak dipromoin awal2 terbitnya. Ternyata memang banyak inspirasi dari bu Athirah utk menjadi wonderful wife ya. Kebetulan besok ahad di pameran buku Bandung ada talkshownya sama penulisnya, Mbak Alberthine Endah. Aku bersemangat mau kesana besok... hihi *semoga bisa jd inspirasi posting di blog juga :D
BalasHapusJadi ikut talkshownya?
HapusBuku yang aku punya ada tandatangannya JK dan AE lho hehehe
cantik juga ya, Bu Athirah ini (Lho?)
BalasHapusHmm...salut ya...walaupun pendidikannya gak tinggi tapi pemikirannya itu loh, luar binasa...ehhh...luar biasa maksudnya, hehe
Kan kabarnya bu Athirah itu gadis paling cantik di desanya dulu..
HapusIya beliau hebat banget.
kayanya para cewe harus baca ini haha nicepost mba
BalasHapusHahaha... baca bukunya aja... disana juga banyak "ilmu" utk para cowok lo
HapusBiasanya, pada suami yang sukses, maka dibelakangnya ada sosok istri yang hebat yang mampu mengayomi semuanya luar dan dalam sehingga menambah semangat dalam mengarungi hidup
BalasHapusBetul sekali... tanpa dukungan istri yang hebat maka suami juga tak akan bisa hebat sendiri hehehe
Hapushuaaaaaaa semoga bisa jadi wonderful wife, belum baca buku ini.. huhuhuh
BalasHapusAamiin... semoga jadi wonderful wife ya..
Hapusmau jadi wonderful wife tapi dengan apa adanya diriku? #dasar
BalasHapusTentu saja bisa.... kan setiap orang punya kelebihan dan kekurangan masing2 :)
Hapusmbak Reni, 3 kriteria di atas itu bisa jd inspirasi buat semua..
BalasHapusdan buat mbak Ida semoga bukunya lekas terbit ya.. :-)
Aamiin... :)
Hapusberharap juga bisa mendapatkan istri yang wonderfull seperti itu ...
BalasHapusAamiin... :)
Hapus