Aku yakin setiap orang punya liburan impian, demikian juga aku. Tapi kok aku yakin yaaa... liburan impianku ini selamanya akan jadi impian yang mustahil untuk diwujudkan. Sebabnya adalah... liburan impianku ini sangat tidak biasa. Jelas tak mungkin jika aku tak melibatkan Shasa dan suami di liburan impianku ini. Sayangnya, aku yakin sekali kalo Shasa dan suami tak tertarik dengan liburan impianku ini. Nah, inilah alasan pertama mengapa liburan impianku ini mustahil untuk terwujud.
Alasan kedua mengapa liburan impianku ini selamanya akan tetap menjadi impian adalah... budget yang dibutuhkan sangat tidak sedikit. Jika budget yang dibutuhkan terkumpul, rasanya aku akan menyimpannya saja untuk membiayai kuliah Shasa kelak. Sayang banget jika uang sebanyak itu hanya untuk memenuhi kepuasanku semata.
Liburan impianku ini sebenarnya tak jauh-jauh dari buku. Mungkin aneh ya...? Inilah mengapa aku sempat ragu juga untuk mengakui liburan impianku ini, karena memang benar-benar tak biasa. Tapi kali ini liburan ini bukan sekedar membeli buku, membaca buku atapun membagikan buku lo. Liburan impiankuyang aku pendam sekian lama adalah mengunjungi New York Public Library atau Perpustakaan Umum New York.
Nah sekarang pertanyaannya adalah... mengapa harus ke perpustakaan dan mengapa harus perpustakaan di New York. Oke, ijinkan aku untuk menjelaskannya. Dulu, sebelum aku kuliah aku tidak familiar dengan perpustakaan, karena aku memang tak pernah sekalipun masuk ke dalam perpustakaan sekolahku. Barulah setelah aku menyandang status mahasiswi aku mengenal yang namanya perpustakaan. Maklum saja, aku harus rajin-rajin cari referensi untuk berbagai tugas kuliahku. Walau perpustakaan fakultasku tidak besar, tapi aku mencintainya. Rasa cintaku semakin besar setelah aku mengenal perpustakaan pusat UGM.
Aku benar-benar menikmati keheningannya dan semua yang ada di dalamnya. Aroma bukunya menimbulkan sensasi yang tak bisa aku utarakan dengan kata-kata. Aku suka melihat orang-orang yang sibuk di meja masing-masing dengan tumpukan buku di depannya. Aku benar-benar merasa nyaman dan rileks saat berada di dalam perpustakaan. Bahkan, saat aku sedang jenuh aku akan 'melarikan diri' ke perpustakaan lho.
Bahkan, karena ingin menikmati sensasi perpustakaan lain, aku akhirnya mengunjungi juga perpustakaan umum DIY yang berada di barat Stasiun Tugu. Selain itu, aku juga berkesempatan untuk mengunjungi perpustakaan pusat IKIP Yogyakarta. Aku menikmati sekali setiap kunjunganku ke berbagai perpustakaan itu.
Jujur, kenangan menjelajahi bagian dalam perpustakaan-perpustakaan itu masih lekat dalam ingatan. Bahkan saat aku menuliskan ini detak jantungku berpacu cepat dan perutku terasa digelitik karena aku sangat antusias. Namun, sayangnya semenjak aku meninggalkan Yogyakarta 19 tahun yang lalu (ups, sudah tua aku ini ya?), aku tak pernah lagi masuk ke dalam perpustakaan. Di kotaku memang ada perpustakaan, dan aku sudah pernah mengunjunginya satu kali. Sayangnya, perpustakaan daerah di kotaku kecil dan koleksi bukunya tak banyak. Selain itu, hari Sabtu perpustakaan itu tutup. Padahal justru di hari Sabtu lah aku punya waktu untuk berkunjung ke perpustakaan setelah Senin sampai Jumat aku harus bekerja.
Kerinduan akan perpustakaan, rindu akan suasananya, aroma bukunya dan rindu akan segala aktivitas di dalamnya membuatku sering ngintip mbah Google untuk mencari gambar-gambar perpustakaan. Aku benar-benar terpesona akan keindahan perpustakaan di berbagai negara. Deretan rak-rak buku yang penuh terisi buku membuatku ingin datang kesana dan berdiam di dalamnya. Setiap melihat foto-foto perpustakaan di berbagai negara dan di berbagai universitas ternama di luar negeri, aku selalu merasakan sensasi yang sama : jantung berdetak dan perut seperti digelitik! Aku bersemangat sekali saudara-saudara....
Harus kuakui bahwa berbagai perpustakaan itu luar biasa banget. Tapi... dari berbagai foto perpustakaan itu aku terpesona pada foto-foto New York Public Library (NYPL). Pertama, karena bangunan gedungnya keren banget.... Aku kurang suka dengan bangunan perpustakaan yang bergaya modern. Untungnya bangunan NYPL bergaya klasik. Aku suka dengan pilarnya yang besar-besar yang menunjukkan 'kegagahan' sebuah perpustakaan.
New York Public Library (sumber)
saat lampu menyala keren ya? (sumber)
seluruh bangunan (sumber)
Yang kedua, di NYPL aku melihat ada deretan kursi yang diletakkan di tengah, sementara deretan rak buku di letakkan di sekeliling dindingnya. Ada banyak foto perpustakaan lain yang menampilkan deretan rak buku, tapi aku tak melihat ada banyak meja dan kursi di tengahnya. Sementara ada foto lain yang meskipun dilengkapi kursi tapi tanpa dilengkapi meja. Nah, yang model seperti ini aku juga tak suka. Menurutku, perpustakaan itu tempat asyik untuk membaca sekaligus mencatat hal-hal penting dari apa yang dibaca. Kalau tak ada meja, maka pengunjung tak bisa membawa laptop ke dalamnya untuk menyalin hal-hal penting dari buku yang dibaca bukan?
meja dan kursi tersedia banyak (sumber)
bisa puas membaca (sumber)
Yang ketiga, aku suka sekali dengan model meja dan kursi kayunya. Entah mengapa, aku kurang suka dengan perpustakaan yang menyediakan sofa. Meja dan kursi bergaya klasik yang ada dalam NYPL benar-benar sesuai dengan seleraku... apalagi di masing-masing meja disediakan lampu duduk berwarna gold yang cantik banget! Aku bayangkan, jika aku berada di sana saat sore atau malam hari... pasti suasananya akan indah sekali karena lampu-lampu yang menyala di sana.
rose reading room saat sepi (sumber)
indahnya saat lampu menyala (sumber)
Yang keempat, aku sangat suka dengan desain interiornya. Di NYPL ini ternyata ada banyak ruang baca yang semuanya didesain dengan cantik. Untuk ruang baca utama (rose reading room) tempatnya paling luas dan langit-langitnya tinggi. Aku suka dengan lukisan yang indah pada langir-langit ruangan. Ruangan semakin cantik karena ada beberapa lampu gantung yang besar dengan model yang indah di beberapa bagian.
ini ruangan dalam NYPL (sumber)
inilah lukisan di langit-langit ruangan (sumber)
rose reading room dan lukisan di langit2nya(sumber)
lampu-lampu gantung yang indah (sumber)
Sementara di ruang baca lainnya tak sebesar ruang baca utama dan pada langit-langitnya hanya kayu biasa. Ada yang pada bagian dindingnya terpajang lukisan-lukisan yang indah. Sementara ruangan yang lain meski langit-langitnya tak ada lukisan dan dindingnya tak ada pajangan lukisan, namun tetap saja cantik. Untuk semua ruang baca itu bentuk meja dan kursinya sama begitu juga dengan lampu duduknya.
periodicals room (sumber)
tanpa lukisan ruang baca ini tetap indah (sumber)
Yang kelima, tentu saja karena koleksi bukunya yang lengkap! Konon kabarnya, perpustakaan yang dibangun Tahun 1895 itu memiliki koleksi buku lebih dari 11 juta. Selain ada jutaan buku dan majalah, perpustakaan ini memiliki koleksi digital yang meliputi gambar, cetak dan foto yang cukup banyak. Informasi yang kudapat dari felindar.blogspot.com bahwa :
"Perpustakaan bekerja sama dengan Google untuk membuat pilihan buku digital dan pengunjung menawarkan sejumlah besar koleksi teks online. Perpustakaan ini juga cerdas sangat tech dengan RSS feed yang aktif serta podcast di iTunes U. Pembina dapat men-download ebooks, video dan audio langsung dari situs web atau menikmati buku cerita video, video on demand dan webcast juga."
koleksi buku-buku NYPL (sumber)
buku-buku tertata dalam rak cantik (sumber)
buku di sekeliling ruang baca (sumber)
banyak ya koleksinya? (sumber)
mungkin ini digital roomnya (sumber)
Mungkin kalau aku sampai di sana, tak ada satupun buku yang aku baca... mengingat kemampuanku berbahasa Inggris sangat payah. Namun aku akan memuaskan diri untuk menjelajah semua ruangan yang ada, memilih buku-buku yang ada di sana, menikmati duduk di ruang baca sambil membuka-buka buku, menikmati aroma buku (yang mungkin sudah banyak yang tua), menikmati keheningannya dan mengamati berbagai kesibukan orang di sana. Hadeehhh.. membayangkan itu semua kok aku jadi #ngiler ya? Seperti melihat makanan yang lezat aja hehehe. Inilah liburan impian yang pastinya akan sangat membahagiakanku jika dapat terwujud.
Selama ini aku harus cukup puas berlibur dan berkunjung ke NYPL lewat dunia maya. Saking seringnya aku ngintip NYPL via internet, rasa-saranya aku sudah hafal bentuk bangunannya dan segala perabotannya hahaha. Ini namanya berlibur lewat dunia maya. Murah meriah (^_^)
Oya, aku mau titip pesan pada Mak Indah yang cantik dan kebaikannya sudah terkenal ke seluruh pelosok jagad blogsphere. Mak, nanti kalau sudah ke New York. sempatkan mampir ke New York Public Library. Tolong wakili aku mengunjungi tempat liburan impianku itu. Dan yang terpenting, share foto-foto NYPL untukku. Plisss.... #merayu
Tulisan ini diikutkan dalam My Dreamy Vacation Giveaway
Alasan kedua mengapa liburan impianku ini selamanya akan tetap menjadi impian adalah... budget yang dibutuhkan sangat tidak sedikit. Jika budget yang dibutuhkan terkumpul, rasanya aku akan menyimpannya saja untuk membiayai kuliah Shasa kelak. Sayang banget jika uang sebanyak itu hanya untuk memenuhi kepuasanku semata.
Liburan impianku ini sebenarnya tak jauh-jauh dari buku. Mungkin aneh ya...? Inilah mengapa aku sempat ragu juga untuk mengakui liburan impianku ini, karena memang benar-benar tak biasa. Tapi kali ini liburan ini bukan sekedar membeli buku, membaca buku atapun membagikan buku lo. Liburan impianku
Nah sekarang pertanyaannya adalah... mengapa harus ke perpustakaan dan mengapa harus perpustakaan di New York. Oke, ijinkan aku untuk menjelaskannya. Dulu, sebelum aku kuliah aku tidak familiar dengan perpustakaan, karena aku memang tak pernah sekalipun masuk ke dalam perpustakaan sekolahku. Barulah setelah aku menyandang status mahasiswi aku mengenal yang namanya perpustakaan. Maklum saja, aku harus rajin-rajin cari referensi untuk berbagai tugas kuliahku. Walau perpustakaan fakultasku tidak besar, tapi aku mencintainya. Rasa cintaku semakin besar setelah aku mengenal perpustakaan pusat UGM.
Aku benar-benar menikmati keheningannya dan semua yang ada di dalamnya. Aroma bukunya menimbulkan sensasi yang tak bisa aku utarakan dengan kata-kata. Aku suka melihat orang-orang yang sibuk di meja masing-masing dengan tumpukan buku di depannya. Aku benar-benar merasa nyaman dan rileks saat berada di dalam perpustakaan. Bahkan, saat aku sedang jenuh aku akan 'melarikan diri' ke perpustakaan lho.
Bahkan, karena ingin menikmati sensasi perpustakaan lain, aku akhirnya mengunjungi juga perpustakaan umum DIY yang berada di barat Stasiun Tugu. Selain itu, aku juga berkesempatan untuk mengunjungi perpustakaan pusat IKIP Yogyakarta. Aku menikmati sekali setiap kunjunganku ke berbagai perpustakaan itu.
Jujur, kenangan menjelajahi bagian dalam perpustakaan-perpustakaan itu masih lekat dalam ingatan. Bahkan saat aku menuliskan ini detak jantungku berpacu cepat dan perutku terasa digelitik karena aku sangat antusias. Namun, sayangnya semenjak aku meninggalkan Yogyakarta 19 tahun yang lalu (ups, sudah tua aku ini ya?), aku tak pernah lagi masuk ke dalam perpustakaan. Di kotaku memang ada perpustakaan, dan aku sudah pernah mengunjunginya satu kali. Sayangnya, perpustakaan daerah di kotaku kecil dan koleksi bukunya tak banyak. Selain itu, hari Sabtu perpustakaan itu tutup. Padahal justru di hari Sabtu lah aku punya waktu untuk berkunjung ke perpustakaan setelah Senin sampai Jumat aku harus bekerja.
Kerinduan akan perpustakaan, rindu akan suasananya, aroma bukunya dan rindu akan segala aktivitas di dalamnya membuatku sering ngintip mbah Google untuk mencari gambar-gambar perpustakaan. Aku benar-benar terpesona akan keindahan perpustakaan di berbagai negara. Deretan rak-rak buku yang penuh terisi buku membuatku ingin datang kesana dan berdiam di dalamnya. Setiap melihat foto-foto perpustakaan di berbagai negara dan di berbagai universitas ternama di luar negeri, aku selalu merasakan sensasi yang sama : jantung berdetak dan perut seperti digelitik! Aku bersemangat sekali saudara-saudara....
Harus kuakui bahwa berbagai perpustakaan itu luar biasa banget. Tapi... dari berbagai foto perpustakaan itu aku terpesona pada foto-foto New York Public Library (NYPL). Pertama, karena bangunan gedungnya keren banget.... Aku kurang suka dengan bangunan perpustakaan yang bergaya modern. Untungnya bangunan NYPL bergaya klasik. Aku suka dengan pilarnya yang besar-besar yang menunjukkan 'kegagahan' sebuah perpustakaan.
New York Public Library (sumber)
saat lampu menyala keren ya? (sumber)
seluruh bangunan (sumber)
Yang kedua, di NYPL aku melihat ada deretan kursi yang diletakkan di tengah, sementara deretan rak buku di letakkan di sekeliling dindingnya. Ada banyak foto perpustakaan lain yang menampilkan deretan rak buku, tapi aku tak melihat ada banyak meja dan kursi di tengahnya. Sementara ada foto lain yang meskipun dilengkapi kursi tapi tanpa dilengkapi meja. Nah, yang model seperti ini aku juga tak suka. Menurutku, perpustakaan itu tempat asyik untuk membaca sekaligus mencatat hal-hal penting dari apa yang dibaca. Kalau tak ada meja, maka pengunjung tak bisa membawa laptop ke dalamnya untuk menyalin hal-hal penting dari buku yang dibaca bukan?
meja dan kursi tersedia banyak (sumber)
bisa puas membaca (sumber)
Yang ketiga, aku suka sekali dengan model meja dan kursi kayunya. Entah mengapa, aku kurang suka dengan perpustakaan yang menyediakan sofa. Meja dan kursi bergaya klasik yang ada dalam NYPL benar-benar sesuai dengan seleraku... apalagi di masing-masing meja disediakan lampu duduk berwarna gold yang cantik banget! Aku bayangkan, jika aku berada di sana saat sore atau malam hari... pasti suasananya akan indah sekali karena lampu-lampu yang menyala di sana.
rose reading room saat sepi (sumber)
indahnya saat lampu menyala (sumber)
Yang keempat, aku sangat suka dengan desain interiornya. Di NYPL ini ternyata ada banyak ruang baca yang semuanya didesain dengan cantik. Untuk ruang baca utama (rose reading room) tempatnya paling luas dan langit-langitnya tinggi. Aku suka dengan lukisan yang indah pada langir-langit ruangan. Ruangan semakin cantik karena ada beberapa lampu gantung yang besar dengan model yang indah di beberapa bagian.
ini ruangan dalam NYPL (sumber)
inilah lukisan di langit-langit ruangan (sumber)
rose reading room dan lukisan di langit2nya(sumber)
lampu-lampu gantung yang indah (sumber)
Sementara di ruang baca lainnya tak sebesar ruang baca utama dan pada langit-langitnya hanya kayu biasa. Ada yang pada bagian dindingnya terpajang lukisan-lukisan yang indah. Sementara ruangan yang lain meski langit-langitnya tak ada lukisan dan dindingnya tak ada pajangan lukisan, namun tetap saja cantik. Untuk semua ruang baca itu bentuk meja dan kursinya sama begitu juga dengan lampu duduknya.
periodicals room (sumber)
tanpa lukisan ruang baca ini tetap indah (sumber)
Yang kelima, tentu saja karena koleksi bukunya yang lengkap! Konon kabarnya, perpustakaan yang dibangun Tahun 1895 itu memiliki koleksi buku lebih dari 11 juta. Selain ada jutaan buku dan majalah, perpustakaan ini memiliki koleksi digital yang meliputi gambar, cetak dan foto yang cukup banyak. Informasi yang kudapat dari felindar.blogspot.com bahwa :
"Perpustakaan bekerja sama dengan Google untuk membuat pilihan buku digital dan pengunjung menawarkan sejumlah besar koleksi teks online. Perpustakaan ini juga cerdas sangat tech dengan RSS feed yang aktif serta podcast di iTunes U. Pembina dapat men-download ebooks, video dan audio langsung dari situs web atau menikmati buku cerita video, video on demand dan webcast juga."
koleksi buku-buku NYPL (sumber)
buku-buku tertata dalam rak cantik (sumber)
buku di sekeliling ruang baca (sumber)
banyak ya koleksinya? (sumber)
mungkin ini digital roomnya (sumber)
Mungkin kalau aku sampai di sana, tak ada satupun buku yang aku baca... mengingat kemampuanku berbahasa Inggris sangat payah. Namun aku akan memuaskan diri untuk menjelajah semua ruangan yang ada, memilih buku-buku yang ada di sana, menikmati duduk di ruang baca sambil membuka-buka buku, menikmati aroma buku (yang mungkin sudah banyak yang tua), menikmati keheningannya dan mengamati berbagai kesibukan orang di sana. Hadeehhh.. membayangkan itu semua kok aku jadi #ngiler ya? Seperti melihat makanan yang lezat aja hehehe. Inilah liburan impian yang pastinya akan sangat membahagiakanku jika dapat terwujud.
Selama ini aku harus cukup puas berlibur dan berkunjung ke NYPL lewat dunia maya. Saking seringnya aku ngintip NYPL via internet, rasa-saranya aku sudah hafal bentuk bangunannya dan segala perabotannya hahaha. Ini namanya berlibur lewat dunia maya. Murah meriah (^_^)
Oya, aku mau titip pesan pada Mak Indah yang cantik dan kebaikannya sudah terkenal ke seluruh pelosok jagad blogsphere. Mak, nanti kalau sudah ke New York. sempatkan mampir ke New York Public Library. Tolong wakili aku mengunjungi tempat liburan impianku itu. Dan yang terpenting, share foto-foto NYPL untukku. Plisss.... #merayu
Tulisan ini diikutkan dalam My Dreamy Vacation Giveaway
enak banget tempatnya ya, mba. aku liat ini kenapa jadi inget setting film harry potter ya, hehe. ada lampu2 tinggi di atas itu dan ruangannya luas bangettt. bisa buat ratusan orang sekaligus hehe
BalasHapusIla, sebenarnya ada perpustakaan lain kok yang lebih mirip dengan 'setting' Harry Potter.
HapusEmang keren banget ya ruangan itu.. lampu2nya juga bagus.
saya juga pengin ke sana, lihat di film The Day After Tomorrow bener-bener kepengin
BalasHapusEmang pernah NYPL dipakai untuk syuting film tapi aku lupa judulnya hehehe
HapusMak Reniiiiii...hiiks, aku kok jadi terharu..dan mengangaaa...sempet beberapa kali lewat tapi belum sempet meyambangi NYPL...kereeeeeeen....makasih sudha sharing impiannya yaa..dan lebih terima kasih lagi sudah ikutan GAKu...semoga Tuhan YME mendengar mimpi-mimpi kita maaak....cheeers..
BalasHapusMak Indah.... lain kali sempatkan mampir kesana ya? Dan tentu saja jangan lupa utk buat "laporan pandangan mata" untukku... lengkap dengan foto-fotonya tentu saja hehehe
HapusMak Reni.... Aku jg suka bgt perpustakaan pusat UGM, aku betah bgt dsna, bca buku sharing sambil menghirup aroma buku tua... Jd kita se almamater ya.. Toss Yuk ;-)
BalasHapusAku doain mimpimu tercapai mak, aku jg pgn bgt ke NYPL... Thanks for joining this GA mak :)
Mak Muna... #tos dulu utk almamater kita tercinta hehehe....
HapusSemoga kita berdua berkesempatan mengunjungi NYPL suatu saat nanti... dan gratis !! Aamiin....
Uwaaaa...ya betah bgt kl kyk gini tempatnya hihi
BalasHapusKeren kan Mak Hanna tempatnya? Itu makanya aku pengeeennn banget bisa kesana :D
Hapuskeren ya mak,,,betah deh baca buku lama-lama disitu,,,walau sampai nginep rela deh,,,
BalasHapusHahaha iyaa... pasti betah di dalam sana.... nginep disana kayaknya boleh juga kok hehehe. Kebanyakan perpustakaan luar kan buka 24 jam ya? Tapi aku belum dapat info NYPL buka berapa jam sehari :D
Hapusmudah2an tercapai liburan impian ya mbak.cinta buku bener ya mba..
BalasHapussukses ga nya ya
Aamiin... terimakasih Mak Fitri...
HapusGak cinta banget-bangets sih... tapi sukaaa aja dengan buku hehehe
Bisa betah nih baca-baca buku di situ. Aih, semoga kesampaian jalan-jalannya ya, mak :D
BalasHapusPerlu berapa tahun buat namatin koleksinya yang berjeti-jeti ini, ya? Aku mau hidup seribu tahun lagi *mendadak inget puisi Chairil Anwar*
Woww pastinya akan betah banget disana Mak Efi...
HapusDengan koleksi sebanyak itu kayaknya gak akan pernah habis deh, kan setiap tahun akan bertambah koleksinya dg tambahan buku2 baru? :)
Seperti di Film Harry Potter sj ya mak Reni, ruangannya besarrrrrr dan tinggiiiii....wah wah klo kt sendirian disana pasti spt lalat nemplok ya....hihi...aku jd pingin jg ni...
BalasHapusIyaa.. itu ruangan emang gede banget Mak...
HapusKita emang kayak lalat aja kalo masuk kesana hahaha
Wuih... liburan impiannya keren. Semoga terwujud, Mbak. ^^
BalasHapusAamiin... terimakasih doanya Mak
Hapuswuih perpus di Indonesia yang perpus umum/publik atau perpus pemerintah ga pernah liat senyaman dan sebagus itu, malahan cenderung horor tuh kayak yg di IPB, di LIPI, di balitnak Bogor, ah pokoknya serba ala kadarnya padahal perpus kan tempat yg hrsnys bisa bikin orang betah berlama-lama ya... jadi kepengen juga ke perpus yg di new york itu, cuma bingung klo kesana mau baca buku apa ya, hahahahaha
BalasHapusPengen banget ya Mak ada perpustakaan di Indonesia yang sekeren itu...
HapusWah kok kayak aku.... bingung mau baca buku apa hehehe
woww... perpustakaannya benar2 keren mbak...
BalasHapusEmang keren banget ya Mak... :)
HapusIya kayak mirip Hogwarts. Di sini kayaknya belum nemu perpus keren. Perpustakaan Provinsi DKI, koleksinya lumayan, tapi perpustakaannya jelek. Kampus juga nggak oke oke amat. Perpus di sini yang paling oke pernah kudatengin sih paling perpustakaannya Freedom Institute, Bakrie punya. Cozy bangettt... Tapi bagusan NYPL sih :P
BalasHapusPerpustakaan Freedom Institute itu dimana sih Una? Bukan di Yogya kan? Kok aku gak tahu? Jangan2 aku yang kudet hehehe...
HapusJadi penasaran pengen tahu tentang Freedom Institute nih
kalau perpusnya kayak gitu bisa2 bikin tenda depan perpus ituuu *lebay, keren, hehe tpi klo smpek sana mau baca buku apa ya mak ? hahaha
BalasHapusKenapa bikin tenda di depan perpustakaan? Mendingan nginep aja sekalian di dalamnya hahaha. Tempatnya asyik banget gitu kok
Hapusmbaaaaa...
BalasHapussemoga tercapai cita cita mu buat ngunjungin perpustakaan di New York sonoh yah mbaaaaa :)
Kalo aku bisa sampe ke New York sih, kayaknya bakalan langsung nyari teokboki disono deh..eh salah yah..hihihi...
Hahaha.. kalo gitu pergi sendiri aja kesna mbak kaerna tujuan kita beda... :p
HapusBTW makasih utk doanya yaa...
Itu perpustakaan apa istana ya mbak ckckck kereeennn ..... Aku juga mau ke situ mbak, bareng mb Reni, biar ada temen yg bingung mau baca apaan, kita keliling-keliling aja ya mbak hihihihi. Moga impian yang akan jadi kenyataan mbak, aamiiinnn
BalasHapusAyo mbak Winny... kita berdoa supaya bisa kesana gratis...
HapusNtar kita puas-puasin keliling perpustakaan, buka2 buku menikmati suasana di sana...
Asyik lah pokoknya. :D
subhanallah ... perpustakaan yang keren
BalasHapusimpiannya juga keren, mbak Reni. Semoga tercapai, ya, aamiiin
sukses dengan GA nya
Wah kalo teh Ani sih pasti langsung pengen ikut kesana juga kan?
HapusKarena pulang dari sana pasti Teh Ani akan dapat banyak ilmu bagaimana membuat perpustakaan bisa keren banget :D
waduuuh perpustakaannya keren banget mbak..
BalasHapuspengen juga jadinya..,
Ayo Mak Monda... kita berombongan kesana... makin banyak aja nih peminatnya :)
HapusAiih...aku juga suka perpustakaan. Waktu SMA, kagum banget pas masuk ke perpustakaan nasional di Jakarta. Lihat luas dan banyak buku, jadi pengen nginep di situ seharian baca buku terus. Apalagi perpus NY yah...duh, langsung kemping deh di situ :D
BalasHapusSemoga kesampean impiannya ya, mak Reni.
En gut lak buat GA-nya ^_^
Nah, satu lagi nih yang pengen kemping di sana...
HapusKalau gitu daftar sekalian utk bisa berangkat berombongan kesana ya Mak hehehe
BTW makasih banget utk doanya :*
wah mak reni, perpusnya nyaman banget, netah deh berlama-lama disana, mau bikin skripsi juga tenang dan nyaman heee
BalasHapusBener banget... disana sih mau ngapain aja juga betah. Meskipun bikin makalah atau nyusun skripsi sih ayo aja.
HapusAda teman yang dulu kuliah S2 di Malaysia, katanya mahasiswa S2 yg nyusun tesis dapat kamar kerja khusus di perpustakaan lho. Jadi mereka bisa tenang nyusun tesis tanpa banyak gangguan. Keren ya?
Kayaknya nyaman banget ya baca buku di sana. Selain itu, koleksi bukunya juga pasti lengkap banget :)
BalasHapusItu dia... bener banget! Nyaman dan puas hehehe
Hapussaya doakan dream come true ya MBak, nanti jangan lpa ajak-ajak saya jugak lho
BalasHapusAamiin... terimakasih banyak....
HapusAaaaak mupeng banget perpusnya. Kalau beneran, ikut ya mak :D
BalasHapusAyo Mak Lusi... kita berdoa aja semoga kita dapat kesempatan utk kesana bareng2... gratis pula hahaha
Hapuskelihatan megah banget, semoga bisa kesampaian datang ke sana mbak...
BalasHapusIya megah bangettt... bener2 mupeng pengen bisa kesana.
HapusAamiin... terimakasih banyak doanya.
Weeeh mantap dah
BalasHapusHehehe... mau ikut juga?
Hapuswuih, keren banget yak entu perpustakaan...
BalasHapusemang keren banget :)
HapusEdyannnnnn
BalasHapusItu perpus, keren pisan bangunannya
Mbak Anaz gak pengen juga jalan2 kesana...?
Hapusperpustakaan apa lapangan itu? luas banget..
BalasHapusorg luar ternyata menghargai sama yg namanya perpustakaan ya.. liat aja ruangannya di buat mewah gt
Orang luar itu sudah mengerti sekali tentang manfaat dari perpustakaan.
HapusMereka memelihar dokumen dg sangat baik....
Semoga saja Indonesia bisa mencontohnya.
Mak, aku meluuuuuu.... Bikin mupeng ya NYPL. Iya aku pernah buka2 situs yg memuat foto2 itu dulu pas ikutan GA perpustakaannya Mb Luckty. Sumpe memang keren abis. Kayaknya keren banget klo aku bisa foto2 di berbagai sudut NYPL. Berpose loh ya, bukan membaca hihiiii... aku juga ngik banget klo disuruh baca buku2 berbahasa selain Indonesia dan Jawa :D
BalasHapusSemoga mimpimu terijabahi, Mak Reni.
Hahaha aku mak Uniek... aku juga kalo kesana bukan utnuk baca buku, paling2 lihat2 koleksi buku yang ada di sana. Buka2 isinya, bukan untuk baca tapi untuk mengaguminya hahaha
HapusAamiin... makasih juga utk doanya Mak.
Perpusnya keren banget ya mbak. Pengen kesana juga sih, tapi bisa baca bukunya nggak ya. Aku nggak fasih bahasa enggeres mbak
BalasHapusLah, sama dong kayak aku. Aku gak fasih bahasa enggres mbak hehehe
Hapusemang paling enak klo perpus ada meja n kursinya. dulu perpus kami waktu SMP sempittttt.... gak ada meja, gak ada kursi.... kumuh deh pokoknya... tapi aku cukup sering mampir buat pinjam buku cerita. klo di kampusku perpusnya ada meja n kursinya... klo lagi sepi enak banget di perpus ya....
BalasHapusaku melihat (dari google) banyak perpustakaan keren yang lengkap... tapi meja kursinya gak ada, kalaupun ada jumlahnya terbatas. Aku gak suka yg kayak gitu.
Hapusaku kok malah mbayangin Harry Potter lagi lewat sama Ron Weasley di bawah jas-tak-tembus-pandangnya mak hahahahhaaa
BalasHapusHahaha Mak Tanti bener2 penggermar Harry Potter nih... sampai punya imajinasi spt itu :D
HapusKalau saya kesana, yg saya lakukan adalah menikmati megahnya gedung tersebut dengan mengelilingi semua ruangnya, lah wong saya nggak fasih bhs Inggris, jadi nggak bisa menikmati buku yg tersedia, paling banter lihat gambar aja ....dasar wong desa ya, mbak .....hehehehehe
BalasHapusiya kalau wisata itu seneng yang gaseneng kulit langsung deh jadi item padahal susah banget buat mutihin kayak gini
BalasHapus