Bapakku kini telah berusia 73 tahun. Alhamdulillah... di usia senjanya ini bapak sehat-sehat saja. Mungkin itu semua berkat kedisiplinan yang bapak terapkan sejak dulu. Ya, bapakku adalah orang yang sangat ketat menjaga kedisiplinan. Meski bapak bukan anggota militer dan bukan terlahir dari keluarga militer, namun soal disiplin bapak patut diacungi jempol.
Saat bapak masih bekerja dulu, bapak selalu bangun pukul 4 pagi. Dan segera setelah bangun bapak akan langsung mandi. Barulah setelah itu bapak akan melakukan berbagai aktivitas sehari-hari. Pukul 6 tepat, bapak akan mengayuh sepedanya menuju kantor. Bisa dipastikan setiap pagi bapak adalah orang pertama yang hadir di kantor. Itu terus berlangsung hingga bapak menduduki sebuah jabatan dan pensiun. Tak ada yang berubah sama sekali.
Setelah pensiun, pola bapak sedikit berubah. Bapak bangun pukul 4.30 pagi dan meski tidak akan berangkat ke kantor, bapak tetap saja langsung mandi pagi sebelum melakukan berbagai aktivitas lainnya. Sejak kecil hingga sekarang, bapak tidak pernah sarapan dalam kondisi belum mandi dan gosok gigi.
Dulu, sewaktu kecil aku ingat sekali betapa "bawel"nya bapak menyuruhku mandi pagi dan sore hari. Jika sampai jam 5.30 pagi aku belum mandi, pasti bapak akan ribut menyuruhku. Begitu juga saat jam menunjukkan pukul 4.00 sore dan aku belum juga berangkat mandi, pasti lagi-lagi bapak akan ribut menyuruhku mandi.
Untuk urusan makan bapak juga sangat disiplin. Dulu waktu kecil bapak pernah sakit gara-gara kebanyakan minum es. Semenjak itu, tak sekalipun bapak tergoda untuk minum es. Pengalaman sakit sewaktu kecil itu sudah cukup bagi bapak untuk merasakan efek tidak enak gara-gara minum es. Kalau sekarang, bapak sangat disiplin menjaga pola makannya. Semua makanan yang dipantang oleh dokter akan dengan mudah dihindari bapak, termasuk makanan yang sebelumnya menjadi favorit beliau sekalipun.
Bahkan untuk urusan kesehatan gigi, bapaklah juaranya di keluarga kami. Sampai saat ini tak satupun gigi bapak yang berlobang dan tanggal. Sementara gigi ibu, gigiku dan gigi adikku entah sudah berapa yang harus ditambal karena berlubang, bahkan sudah ada gigi yang tanggal. Bapak sangat disiplin dalam menggosok gigi dan berpantang menyantap makanan / minuman yang merusak gigi. Hasilnya, gigi bapak masih kuat seperti dulu.
Begitulah bapak, sekali tidak tetap tidak. Sekali dilarang sampai kapan pun dilarang. Sekali wajib sampai kapan pun tetap wajib. Bapak disiplin di segala urusan. Jika aku dan adikku sesekali melenceng dari aturan disiplin yang diterapkan di rumah, tapi bapak tak pernah sekalipun melanggar aturan itu.
Bapakku memang juara 1 disiplin tingkat dunia! Bukan saja untuk urusan yang besar, untuk urusan yang remeh temeh (seperti jam mandi tadi misalnya) beliau sangat disiplin. Aku tak sanggup meniru semuanya. Tapi untuk urusan disiplin masalah pekerjaan, sedikit banyak aku mampu menirunya sampai sekarang. Aku hampir tak pernah terlambat masuk kantor, bahkan bisa dibilang aku juga adalah orang yang seringkali datang pertama kali ke kantor. Seperti bapak dulu... hehehe.
Yang menonjol dari bapak memang masalah kedisiplinan. Dan itulah sepenggal kenanganku bersama beliau yang tak akan pernah aku lupakan.
Artikel ini disertakan dalam Semut Pelari Give Away Time, Kenangan paling berkesan dengan papa
Saat bapak masih bekerja dulu, bapak selalu bangun pukul 4 pagi. Dan segera setelah bangun bapak akan langsung mandi. Barulah setelah itu bapak akan melakukan berbagai aktivitas sehari-hari. Pukul 6 tepat, bapak akan mengayuh sepedanya menuju kantor. Bisa dipastikan setiap pagi bapak adalah orang pertama yang hadir di kantor. Itu terus berlangsung hingga bapak menduduki sebuah jabatan dan pensiun. Tak ada yang berubah sama sekali.
Setelah pensiun, pola bapak sedikit berubah. Bapak bangun pukul 4.30 pagi dan meski tidak akan berangkat ke kantor, bapak tetap saja langsung mandi pagi sebelum melakukan berbagai aktivitas lainnya. Sejak kecil hingga sekarang, bapak tidak pernah sarapan dalam kondisi belum mandi dan gosok gigi.
Dulu, sewaktu kecil aku ingat sekali betapa "bawel"nya bapak menyuruhku mandi pagi dan sore hari. Jika sampai jam 5.30 pagi aku belum mandi, pasti bapak akan ribut menyuruhku. Begitu juga saat jam menunjukkan pukul 4.00 sore dan aku belum juga berangkat mandi, pasti lagi-lagi bapak akan ribut menyuruhku mandi.
Untuk urusan makan bapak juga sangat disiplin. Dulu waktu kecil bapak pernah sakit gara-gara kebanyakan minum es. Semenjak itu, tak sekalipun bapak tergoda untuk minum es. Pengalaman sakit sewaktu kecil itu sudah cukup bagi bapak untuk merasakan efek tidak enak gara-gara minum es. Kalau sekarang, bapak sangat disiplin menjaga pola makannya. Semua makanan yang dipantang oleh dokter akan dengan mudah dihindari bapak, termasuk makanan yang sebelumnya menjadi favorit beliau sekalipun.
Bahkan untuk urusan kesehatan gigi, bapaklah juaranya di keluarga kami. Sampai saat ini tak satupun gigi bapak yang berlobang dan tanggal. Sementara gigi ibu, gigiku dan gigi adikku entah sudah berapa yang harus ditambal karena berlubang, bahkan sudah ada gigi yang tanggal. Bapak sangat disiplin dalam menggosok gigi dan berpantang menyantap makanan / minuman yang merusak gigi. Hasilnya, gigi bapak masih kuat seperti dulu.
Begitulah bapak, sekali tidak tetap tidak. Sekali dilarang sampai kapan pun dilarang. Sekali wajib sampai kapan pun tetap wajib. Bapak disiplin di segala urusan. Jika aku dan adikku sesekali melenceng dari aturan disiplin yang diterapkan di rumah, tapi bapak tak pernah sekalipun melanggar aturan itu.
Bapakku memang juara 1 disiplin tingkat dunia! Bukan saja untuk urusan yang besar, untuk urusan yang remeh temeh (seperti jam mandi tadi misalnya) beliau sangat disiplin. Aku tak sanggup meniru semuanya. Tapi untuk urusan disiplin masalah pekerjaan, sedikit banyak aku mampu menirunya sampai sekarang. Aku hampir tak pernah terlambat masuk kantor, bahkan bisa dibilang aku juga adalah orang yang seringkali datang pertama kali ke kantor. Seperti bapak dulu... hehehe.
Yang menonjol dari bapak memang masalah kedisiplinan. Dan itulah sepenggal kenanganku bersama beliau yang tak akan pernah aku lupakan.
uhuk jadi kangen bapakku :)
BalasHapusWah... aku membangkitkan kenangan lama mbak Hana ya?
HapusBicara kedisiplinan memang merupakan suatu tindakan yang sederhana namun akan membawa kita ke dampak yang besar ya Mba, minimal kita akan tahu arti dari sebuah komitmen yang di terapkan dalam kehidupan. Dan hal ini bisa di jadikan suri tauladan bagi anak-anak dan cucunya. Semoga beliau selalu dalam keadaan sehat wal'afiat ya Mba. Amiiin......
BalasHapusSalam
Kalau aku melihat sekarang ini, disiplin susah sekali diterapkan Pak. Gak usah jauh2 deh.. di kantorku aja sudah keliatan banget kok siapa yg disiplin dan siapa yg gak disiplin. Dan... yg gak disiplin jauh lebih banyak... :(
HapusTerimakasih banyak doanya utk bapak :)
Senyumnya bapak mirip mbak Reni ya??:).
BalasHapusSemoga kapan2 bisa berkenalan dengan beliau dan bisa belajar kedisiplinan dari beliau :)
Oya? senyumku mirip bapak to mbak...? Baru nyadar hehehehe
HapusAyo kapan2 maen ke rumah bapak dan kenalan dg beliau :)
Terima Kasih mba partisipasinya di 2nd GA Semut Pelari :)
BalasHapusTerimakasih juga sudah mampir kemari :)
Hapussalut ya giginya bapak masih utuh. lah aku ?????
BalasHapusIya mbak... utuh dan tetap kuat! hehehe...
HapusAnak, istri dan menantu beliau gak ada yg bisa menandinginya lo hehehe
Seru ya Mbak...
BalasHapusSudah ada hadwalnya...
wiihh hebat mak, usia 73 tahun masih bisa mandi di waktu subuh, bahkan belum subuh ya.. :) ini juga salah satu yg bikin bapak mak Reni jadi kuat dan sehat ya.. harus dicontoh ya mak kedisiplinannya..
BalasHapuseh tapi aku juga bbrp tahun ini selalu mandi pagi sebelum shalat subuh mak, dan aku ngerasain bgt manfaatnya mandi pagi :)