Jika bicara soal usia, rasanya tak bisa dipisahkan dari misteri. Bagiku, usia adalah sebuah misteri dari Sang Maha Kuasa. Tak ada satu pun manusia yang tahu berapa tepatnya 'jatah' usia yang diberikan kepada mereka oleh Sang Pencipta. Bahkan, paranormal seterkenal Mama Lauren pun tak bisa menebak secara pasti berapa usia yang akan dijalaninya untuk hidup di dunia.
Salah satu kejadian yang pasti tak dapat dilupakan oleh kaum muslim di Indonesia adalah berpulangnya Ustadz Jefri beberapa hari setelah ulang tahunnya yang ke-40. Sebuah usia yang relatif tergolong 'muda'. Kepergiannya yang begitu tiba-tiba mengejutkan banyak orang. Tak ada yang menduga bahwa Ustadz gaul itu tak berumur panjang. Begitulah... usia hanyalah sebuah misteri bagi kita manusia.
Bukan sekali dua kali aku terkejut dengan berpulangnya orang-orang muda yang aku kenal, bahkan sebagian diantaranya masih anak-anak. Tak ada yang dapat mengelaknya, saat misteri itu terkuak di depan mata. Namun sebaliknya, tak jarang kita mendapatkan berita tentang orang-orang yang lanjut usia, bahkan mampu mencapai usia ratusan tahun. Subhanallah... semuanya hanya bisa terjadi karena kuasaNYA semata.
Jika kita diminta memilih, memiliki usia yang panjang atau usia yang pendek, manakah yang akan kita pilih? Kalau aku, terus terang masih sulit memilihnya. Namun jika diperkenankan memilih, aku ingin diberikan usia dimana aku dapat menjalani usia itu penuh dengan keberkahan. Aku ingin di sepanjang usiaku itu, aku mampu memberikan yang terbaik dari yang aku miliki untuk orang-orang di sekitarku. Aku ingin memiliki usia yang cukup untuk bisa mengantarkan anakku mandiri dan meraih kebahagiaannya di masa depan.
Jika aku masih diperkenankan memilih, aku tak ingin usia yang terlalu panjang. Aku tak ingin menjadi "sendiri" karena tak lagi memiliki teman sebaya untuk berbagi. Mungkin enak menjadi yang dituakan, tapi apa enaknya menjadi yang paling tua sendirian? Seperti orang yang berdiam di atas menara gading, sesuatu yang terlihat wah tapi terasa sepi karena tak ada teman yang menemani. Apalagi jika usia yang panjang tak dapat dinikmati dengan gembira, karena adanya gangguan kesehatan. Jadi, buat apa usia yang panjang jika aku nantinya malah menjadi beban bagi orang lain?
Karena usia masih merupakan misteri... semoga aku masih memiliki banyak kesempatan untuk melakukan banyak kebaikan di dunia ini. Aamiin..
Salah satu kejadian yang pasti tak dapat dilupakan oleh kaum muslim di Indonesia adalah berpulangnya Ustadz Jefri beberapa hari setelah ulang tahunnya yang ke-40. Sebuah usia yang relatif tergolong 'muda'. Kepergiannya yang begitu tiba-tiba mengejutkan banyak orang. Tak ada yang menduga bahwa Ustadz gaul itu tak berumur panjang. Begitulah... usia hanyalah sebuah misteri bagi kita manusia.
Bukan sekali dua kali aku terkejut dengan berpulangnya orang-orang muda yang aku kenal, bahkan sebagian diantaranya masih anak-anak. Tak ada yang dapat mengelaknya, saat misteri itu terkuak di depan mata. Namun sebaliknya, tak jarang kita mendapatkan berita tentang orang-orang yang lanjut usia, bahkan mampu mencapai usia ratusan tahun. Subhanallah... semuanya hanya bisa terjadi karena kuasaNYA semata.
Jika kita diminta memilih, memiliki usia yang panjang atau usia yang pendek, manakah yang akan kita pilih? Kalau aku, terus terang masih sulit memilihnya. Namun jika diperkenankan memilih, aku ingin diberikan usia dimana aku dapat menjalani usia itu penuh dengan keberkahan. Aku ingin di sepanjang usiaku itu, aku mampu memberikan yang terbaik dari yang aku miliki untuk orang-orang di sekitarku. Aku ingin memiliki usia yang cukup untuk bisa mengantarkan anakku mandiri dan meraih kebahagiaannya di masa depan.
Jika aku masih diperkenankan memilih, aku tak ingin usia yang terlalu panjang. Aku tak ingin menjadi "sendiri" karena tak lagi memiliki teman sebaya untuk berbagi. Mungkin enak menjadi yang dituakan, tapi apa enaknya menjadi yang paling tua sendirian? Seperti orang yang berdiam di atas menara gading, sesuatu yang terlihat wah tapi terasa sepi karena tak ada teman yang menemani. Apalagi jika usia yang panjang tak dapat dinikmati dengan gembira, karena adanya gangguan kesehatan. Jadi, buat apa usia yang panjang jika aku nantinya malah menjadi beban bagi orang lain?
Karena usia masih merupakan misteri... semoga aku masih memiliki banyak kesempatan untuk melakukan banyak kebaikan di dunia ini. Aamiin..
Tulisan ini diikutsertakan dalam Milad Giveaway
Hanya ALlah pemiliki rahasia. Btw mba, sebelu mampir ke sini, aku baru aja selesai nge draft tulisan tentang kematian juga lho, dan mengangkat kisah alm Uje juga, tapi belum aku posting : (*sukses GA nya)
BalasHapusya benar...usia adalah misteri yang siapapun tak bisa memprediksinya..
BalasHapusintinya usia kita yg ada sekarang harus dimanfaatkan sebaik2nya
@Mira Sahid >> Jadi penasaran pengen intip postingan Mak Mira soal Uje. Pasti mantap spt biasanya... Kalau tulisanku di atas kan cuma sepintas aja. Sbg pengantar :)
BalasHapus@Fian Syauqi >> bener... sepakat deh. #tos! :)
Sukses ya mak dgn GA nya, iya...aku setuju...aku jg gak ingin berumur panjang tapi dlm kondisi sakit atau jadi beban org lain :)
BalasHapusMbak Reni! Terimakasih sudah berpartisipasi sebagai peserta ya, sudah tercatat. Gudlak, mbak! ;)
BalasHapus@Irma Senja >> Makasih doanya Mbak... Kudoakan mbak bisa sehat shg bisa menjalani umur panjang dg bahagia bersama keluarga tercinta. Aamiin..
BalasHapus@Rin >> makasih udah mencatatku sbg peserta :)
iya ya, mbak ....umur "RAHASIA ALLAH"
BalasHapusyang menjadi tanggung jawab kita adalah mengisi hidup ini.
Bicara soal usia selalu membuatku merinding Mbak...secara aku belum punya bekal apa2 di usia yg udah segini..
BalasHapus@Hariyanti Sukma >> Iya mbak... sepakat :)
BalasHapus@Lies Hadie >> sama mbak... :(
Mbak Reni, udah ada pengumuman tentang GA nya nih. Silahkan di cek ;)
BalasHapus