Sebelum mengenal blog, hobbyku adalah membaca buku. Makanya, waktu aku sudah mulai ngeblog muncul keinginan dalam hatiku untuk bisa menulis review tentang buku-buku yang sudah aku baca. Tapi ternyata, menulis review tak semudah yang aku bayangkan saudara-saudara.
Buku karya Greg Mortenson yang berjudul Three Cups of Tea adalah yang pertama kali aku review. Pertama kali aku menulis review itu, aku masih tidak percaya diri. Aku meminta seorang sahabat blogger yang kutu buku dan suka menulis review buku untuk mengoreksi review perdana hasil karyaku. Darinya aku mendapatkan banyak sekali masukan.
Berbekal pengalaman perdana serta koreksi dari seorang sahabat blogger itulah, aku mencoba untuk menulis lagi review buku yang kedua. Kali ini aku mencoba untuk membuat review buku karya Sanie B. Kuncoro yang berjudul : Ma Yan.
Review buku kedua yang aku lakukan memberikan kejutan yang luar biasa manis buatku. Betapa senangnya hatiku ketika review-ku mendapat respon dari penulisnya langsung : Sanie B. Kuncoro! Bayangkan saudara-saudara.., penulis terkenal seperti dia dan tak mengenalku telah menuliskan komentar di shoutmix blogku usai membaca reviewku atas bukunya seperti ini : "Dirimu pembaca yg mengesankan, menangkap jitu esensi cerita. Tks ya."
Aku ~yang tidak percaya bahwa dia adalah Sanie B. Kuncoro yang penulis besar itu~ mencoba untuk mengirimkan email padanya untuk menanyakan kebenaran tentang pesan yang tertulis di shoutmix blogku yang mengatasnamakannya. Ternyata memang benar dia yang menuliskannya. Bahkan dalam emailnya itu ditulisnya bahwa dia berterima kasih karena aku mampu menangkap makna dari tulisannya itu. Tak terkira rasa bahagiaku apalagi ditulisnya pula : Tentu tidak banyak pembaca sepertimu. Rasanya mau pingsan saudara-saudara....
Sayangnya, seiring berjalannya waktu, aku semakin tenggelam dalam blogosphere dan melupakan buku-bukuku. Aku makin jarang membaca buku apalagi menulis review buku. Barulah di saat semangatku ngeblog turun drastis selama kurang lebih satu setengah tahun belakangan ini, aku kembali berkutat dengan buku. Tapi, karena memang sedang tak ada mood untuk ngeblog, maka buku-buku yang telah aku baca itu tak aku buatkan review-nya.
Barulah sebulan terakhir ini aku kembali ngeblog lagi dan kembali semangat untuk membuat review buku. Di saat kebangkitanku seperti itu, aku kembali mendapatkan kejutan manis. Betapa senangnya hatiku saat review buku CEO Wisdom yang aku buat mendapat respon dari penulisnya : Lilik Agung.
Memang, respon yang aku dapatkan dari Lilik Agung ini berbeda dari Sanie B. Kuncoro. Jika respon dari Sanie B. Kuncoro diberikan secara spontan olehnya. Sementara respon dari Lilik Agung aku dapatkan setelah aku mengirimkan email padanya dan memintanya memberikan komentar atas review yang kubuat. Namun sejujurnya aku tak pernah menduga bahwa Lilik Agung akan benar-benar membaca review-ku dan memberikan komentarnya padaku.
Komentar dari Lilik Agung juga dikirim via email, seperti Sanie B. Kuncoro dulu, bunyinya seperti ini :
Kedua pengalaman membahagiakan itu tak akan pernah aku lupakan sampai kapan pun juga. Betapa senangnya hatiku saat review yang aku buat mendapatkan respon dari penulis yang belum mengenalku. Sebenarnya kebahagiaanku itu sudah pernah aku ceritakan di sini untuk respon dari Sanie B. Kuncoro dan di sini untuk respon dari Lilik Agung.
Apakah aku berlebihan jika merasakan rasa senang yang luar biasa karena mendapatkan respon dari penulisnya secara langsung saudara-saudara ?
Buku karya Greg Mortenson yang berjudul Three Cups of Tea adalah yang pertama kali aku review. Pertama kali aku menulis review itu, aku masih tidak percaya diri. Aku meminta seorang sahabat blogger yang kutu buku dan suka menulis review buku untuk mengoreksi review perdana hasil karyaku. Darinya aku mendapatkan banyak sekali masukan.
Berbekal pengalaman perdana serta koreksi dari seorang sahabat blogger itulah, aku mencoba untuk menulis lagi review buku yang kedua. Kali ini aku mencoba untuk membuat review buku karya Sanie B. Kuncoro yang berjudul : Ma Yan.
Review buku kedua yang aku lakukan memberikan kejutan yang luar biasa manis buatku. Betapa senangnya hatiku ketika review-ku mendapat respon dari penulisnya langsung : Sanie B. Kuncoro! Bayangkan saudara-saudara.., penulis terkenal seperti dia dan tak mengenalku telah menuliskan komentar di shoutmix blogku usai membaca reviewku atas bukunya seperti ini : "Dirimu pembaca yg mengesankan, menangkap jitu esensi cerita. Tks ya."
Aku ~yang tidak percaya bahwa dia adalah Sanie B. Kuncoro yang penulis besar itu~ mencoba untuk mengirimkan email padanya untuk menanyakan kebenaran tentang pesan yang tertulis di shoutmix blogku yang mengatasnamakannya. Ternyata memang benar dia yang menuliskannya. Bahkan dalam emailnya itu ditulisnya bahwa dia berterima kasih karena aku mampu menangkap makna dari tulisannya itu. Tak terkira rasa bahagiaku apalagi ditulisnya pula : Tentu tidak banyak pembaca sepertimu. Rasanya mau pingsan saudara-saudara....
Sayangnya, seiring berjalannya waktu, aku semakin tenggelam dalam blogosphere dan melupakan buku-bukuku. Aku makin jarang membaca buku apalagi menulis review buku. Barulah di saat semangatku ngeblog turun drastis selama kurang lebih satu setengah tahun belakangan ini, aku kembali berkutat dengan buku. Tapi, karena memang sedang tak ada mood untuk ngeblog, maka buku-buku yang telah aku baca itu tak aku buatkan review-nya.
Barulah sebulan terakhir ini aku kembali ngeblog lagi dan kembali semangat untuk membuat review buku. Di saat kebangkitanku seperti itu, aku kembali mendapatkan kejutan manis. Betapa senangnya hatiku saat review buku CEO Wisdom yang aku buat mendapat respon dari penulisnya : Lilik Agung.
Memang, respon yang aku dapatkan dari Lilik Agung ini berbeda dari Sanie B. Kuncoro. Jika respon dari Sanie B. Kuncoro diberikan secara spontan olehnya. Sementara respon dari Lilik Agung aku dapatkan setelah aku mengirimkan email padanya dan memintanya memberikan komentar atas review yang kubuat. Namun sejujurnya aku tak pernah menduga bahwa Lilik Agung akan benar-benar membaca review-ku dan memberikan komentarnya padaku.
Komentar dari Lilik Agung juga dikirim via email, seperti Sanie B. Kuncoro dulu, bunyinya seperti ini :
Ibu Reni yg budiman,
Terimakasih atas apresiasinya terhadap buku saya "CEO Wisdom." Kalo pada awal mula Ibu perlu banyak waktu untuk membaca halaman demi halaman, sy kira wajar karena memang buku ini murni untuk bisnis. Untuk masukan yang lain, ini saja: Silahkan tulisan-tulisan Bu Reni (terutama yang resensi buku) dikirim ke media massa. Tentu kalo tulisan dimedia massa agak berbeda dengan tulisan di blog. Contoh2 resensi buku bisa Ibu baca di koran sbg pembanding. Alangkah senangnya apabila buku berikut yang diresensi buku saya yang paling baru. Buku lanjutan dari CEO Wisdom ini dan barusaja beredar disemua toko buku. Judulnya "CEO Wisdom 2 - Kiat 29 Pemimpin Asli Indonesia."
Salam sukses,
Lilik Agung
Kedua pengalaman membahagiakan itu tak akan pernah aku lupakan sampai kapan pun juga. Betapa senangnya hatiku saat review yang aku buat mendapatkan respon dari penulis yang belum mengenalku. Sebenarnya kebahagiaanku itu sudah pernah aku ceritakan di sini untuk respon dari Sanie B. Kuncoro dan di sini untuk respon dari Lilik Agung.
Apakah aku berlebihan jika merasakan rasa senang yang luar biasa karena mendapatkan respon dari penulisnya secara langsung saudara-saudara ?
Wow ^^ apalagi kalau penulis yang disukai merespon, keren :) Masya Allah!
BalasHapusMereview buku adalah pekerjaan yang sangat kaya. Pertama, tentu ilmu dari buku yang kita baca. Kedua, menuliskan kembali tentu menambah ilmu tersendiri, baik yang kita baca sebelumnya, maupun disadari atau tidak kita telah jadi penulis. Ketiga, berbagi kpd orang lain mengenai buku yg kita baca tentu luar biasa manfaatnya. Keempat, apalagi dapat respos dari penulisnya. Sungguh ini menyenangkan. Maka, secara resmi artikel tersebut saya nyatakan TERDAFTAR.
BalasHapusMakasih banyak ya, Mbak. Salam hangat dari Jogja.
Yap saya sepakat, jika apa yang kita upayakan mendapatkan respon positp dari sumbernya langsung akan menjadikan sebuah kebahagiaan tersendiri dan menambah semangat kita dalam menulis. Sayangnya saya nggak pandai bikin review buku
BalasHapusDuchh Mbak aku jugA pastinya akan bahagiaaa banget :)
BalasHapusLuar biasa deh Mbak Reni ini, senang bisa mengenalmu :)
membaca tulisan ini inyong merasakan kegembiraan/kebahagiaan yang luar biasa, selamat mba teruslah berkarya
BalasHapuspasti bahagia banget ya Mbak bisa dapat apresiasi langsung dari penulisnya. ayooo Mbak, lebih semangat lagi utk buat review ;)
BalasHapus@Nurmayanti Zain >> Bener banget mbak, aku pasti akan meloncat kegirangan jika penulis favoritku merespon tulisan/review-ku
BalasHapus@Akhmad Muhaimin Azzet >> terimakasih sudah mendaftar tulisanku sbg salah satu peserta pak
@Pakies >> PakIes kan belum mencoba mereview to? Aku yakin PakIes pasti bisa
@Yunda Hamasah >> aku juga senang banget bisa mengenal mbak Keke #peluk
@Cerita Tugu >> ya pak, semoga saja aku makin termotivasi menulis review
@diah >> iya... semoga aku makin semangat nge-review ya? semoga gak hilang mood ngeblog lagi aja hehehe
waaah mantabh sekali bu.....
BalasHapus:)
Pasti nya seneng banget dapet respon dari penulis nya langsung yah mba:-)
BalasHapusAku pun pasti bakalan begitu deh:-)
Bikin review buku nya raditya dika ah..hihihi..
Iya mba Ren, buatku sulit sekali menulis sebuah review buku, nyerah duluan hihihihi
BalasHapusdirespon oleh penulisnya sendiri.....luarbiasa...sungguh pengalaman yang menyenangkan hati :)
BalasHapus@Dihas Enrico >> terimakasih ya..
BalasHapus@Bibi Titi teliti >> ayo mbak, buruan bikin review bukunya Raditya Dika... Sayang aku bukan penggemar karya2nya hehehe
@Orin >> aku malah nyerah duluan kalau disuruh buat fiksi mbak.
@BlogS of Hariyanto >> memang sangat menyenangkan pengalaman itu Mas :)
Wah keren si ibu.. kalo gw sih paling cuma dapet respon raditya dika di twitter karena nulis pandangan gw tentang film pendek yg digarapnya "Malam Minggu Miko". :D
BalasHapus@Feby Oktarista Andriawan >> Kalau di twitter sih paling2 aku dapat mention dari A. Fuadi dan Andrea Hirata gara2 twit-ku tentang mereka hehehe
BalasHapusdengan memnbacanya saja saya ikut merasakan senang dan gembira,
BalasHapuspokoknya selalu sukses untuk Ibu reni
terima kasih sudah berbagi
aku gak pernah kepikiran review buku aku bisa dibaca sama penulisnya mbak. lagian sepertinya tulisan aku amburadul deh, jadi kurang meyakinkan gitu >.<
BalasHapus@Penyuluh Perikanan >> terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan ini ya?
BalasHapus@Niee >> awalnya aku juga gak pernah nyangka jika penulisnya ada yang nyempetin baca review tentang bukunya. Soal Sanie B. Kuncoro aku sampai sekarang heran darimana dia tahu aku telah menulis review utk bukunya, padahal saat itu blogku belum bisa masuk ke halaman pertama google lo.
Perasaaan aku dah komen deh disini mba, tapi kok ga ada yaaa?
BalasHapus@Alaika Abdullah >> berarti komennya gagal terkirim mbak.. soalnya aku cek di kotak spam juga gak ada tuh. BTW makasih sudah nyempetin utk ninggalin komen lagi :)
BalasHapussipppp......... sory lama tak bersuo...
BalasHapus@DJ Tri >> makasih utk kunjungannya :)
BalasHapus