Pages

Minggu, April 06, 2014

Kenali TB dan Obatilah!

Pasti semua sudah tahu kan kalau ada penyakit yang namanya Tuberkulosis (TBC atau TB)? Oke, kalau gitu pertanyaannya aku ganti. Paham gak soal penyakit itu? Apa, tidak? Oh, sama kalau gitu denganku! Hehehe, ceritanya nih aku sedang cari teman yang sama-sama belum paham soal penyakit TB. Soalnya, aku gak mau dianggap sebagai satu-satunya orang yang gak peduli tentang penyakit itu #pengakuan. Terus terang aja nih ya..., selama ini aku cuma tahu kalau TB itu adalah penyakit paru-paru, yang ditandai dengan batuk yang gak sembuh-sembuh dan menular. That's all!

Ternyata ada begitu banyak informasi tentang TB yang terlewatkan olehku. Tapi, kini aku sedang berusaha untuk mengenal lebih jauh tentang TB kok. Mungkin (sedikit) terlambat ya, tapi kupikir lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Eh, tunggu! Mungkin ada yang bertanya-tanya, mengapa sekarang aku (tiba-tiba) merasa perlu untuk mengenal TB. Mungkin ada juga yang mbatin, kenapa aku perlu repot-repot mengenal penyakit yang gak aku derita. Benar kan?

Informasi penting tentang TB

Jadi gini, baru beberapa hari yang lalu aku terkaget-kaget saat mengetahui fakta tentang TB. Ternyata penyakit itu merupakan penyebab kematian kedua terbanyak di Indonesia lho! Menurut data yang kubaca di sini, ternyata dalam setiap jam ada 175 orang yang meninggal karena TB. Bahkan berdasar data di sini menyebutkan kalau Indonesia menduduki peringkat keempat terbanyak di dunia untuk penderita TB, setelah India, China dan Afrika Selatan.OMG....

Pertanyaanya adalah mengapa bisa sebanyak itu jumlah penderitanya? Menurut Direktur Jenderal Pengawasan Penyakit dan Pengelolaan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan RI Tjandra Yoga Aditama yang aku kutip dari sini, ternyata ada 3 faktor yang menyebabkan tingginya kasus TB di Indonesia, yaitu :
  1. Waktu pengobatan TB yang relatif lama (6 - 8 bulan). Seringkali pasien TB berhenti berobat (drop) setelah merasa sehat meski proses pengobatan belum selesai.
  2. Masalah TB diperberat dengan adanya peningkatan infeksi HIV/AIDS yang berkembang cepat dan munculnya permasalahan TB-MDR (Multi Drugs Resistant = kebal terhadap bermacam obat).
  3. Adanya penderita TB laten, dimana penderita tidak sakit namun akibat daya tahan tubuh menurun, penyakit TB akan muncul.
Cara Penularannya


ilustrasi oleh penulis (kartun dari sini dan sini)

Nah, yang harus kita ketahui adalah bahwa TB mudah menular melalui udara yang tercemar kuman Mycobacterium tuberculosis yang dilepaskan pada saat penderita TB batuk atau bersin. Kuman itu akan masuk ke dalam tubuh dan menyerang paru-paru. Mungkin, ada yang mikir begini : "kalo gitu sih gampang aja. Gak usah deket-deket dengan penderita TB. Beres kan?" Eits, tak semudah itu lho. Pasalnya kita gak tahu dengan pasti siapa (diantara orang-orang yang kita jumpai setiap hari) yang sedang menderita TB. Yakin bisa mengetahui secara pasti siapa orangnya yang sakit TB saat kita berada di antara banyak orang saat di pasar, atau di mall, atau di tempat wisata? Padahal kontak dengan penderita TB dengan jarak kurang dari satu meter berpotensi untuk menularkannya. Nah lho....


ilustrasi oleh penulis (kartun dari sini dan sini)

Jadi, hilangkan anggapan bahwa TB hanya akan diderita orang-orang kelas bawah. Hilangkan juga anggapan bahwa TB hanya akan diderita para manula. Ingat ya, manusia tak ada yang dapat 'steril' selamanya, karena setiap hari kita bisa bertemu dengan banyak orang. Kita tak akan pernah tahu jika ternyata salah satu dari orang yang kita temui (tanpa sengaja) menularkan kuman TB.

Bagaimana kita harus bersikap

Itu makanya kita harus waspada, karena seseorang yang terinfeksi kuman TB belum tentu langsung menunjukkan tanda-tanda penyakit TB. Selama daya tahan tubuhnya baik, maka kuman TB itu tidur alias gak aktif. Kondisi ini disebut dengan dengan TB laten. Masih menurut Tjandra Yoga Aditama yang aku baca di sini ternyata sepertiga populasi dunia memiliki TB laten. Namun untungnya kebanyakan dari mereka belum mengalami gejala TB. Asal tahu aja ya, seseorang yang memiliki TB bisa lho seumur hidup gak terkena penyakit TB, asalkan... daya tahan tubuhnya tetap baik!

Makanya, mulai sekarang mari kita berupaya untuk tetap menjaga kekebalan tubuh kita. Caranya tentu saja dengan mengonsumsi makanan sehat, cukup istirahat dan juga olah raga. Selain itu kita juga harus menjaga kebersihan lingkungan, karena kuman TB mudah berkembang di tempat yang kotor, lembab dan dalam lingkungan padat penduduk. Untuk pecegahan pada anak-anak, kita dapat memberikan vaksin BCG pada mereka. Oya, kita juga harus membiasakan diri kita (dan mengingatkan orang lain juga tentunya) untuk gak meludah sembarangan, trus kalo batuk atau bersin mulutnya harus ditutup. Simpel kan sebenarnya?

Nah, kalau pencegahan yang kita lakukan gak berhasil dan kita tertular TB bagaimana? Yang pertama kita harus mengenali dulu gejalanya. Ini dia gejala dini TB :
  • Batuk yang (biasanya) disertai keluarnya darah.
  • Sesak napas dan nyeri pada bagian dada.
  • Deman (meriang panas dingin) lebih dari sebulan
  • Berkeringat pada waktu malam hari tanpa penyebab yang jelas.
  • Merasa lemah dan lesu
  • Penurunan berat badan dikarenakan hilangnya nafsu makan

Seseorang sudah mengalami TB aktif, pilihannya ada dua, diobati atau tidak. Bisa sih seseorang memilih untuk bertahan dan gak berobat, tapi biasanya nyawanya gak akan tertolong. Kalau memilih berobat maka dipastikan akan sembuh, asalkan mau disiplin minum obatnya. Karena sebetulnya kunci pengobatan TB adalah kepatuhan. Kalau pasien diminta minum obat selama 6 bulan ya harus tertib selama 6 bulan, karena jika berhenti di tengah jalan malah membuat kuman "kebal obat". Kalau ini yang terjadi tentu saja pengobatannya jauh lebih berat dan mahal. Selain itu masa pengobatannya jadi lebih panjang, 2 tahun. Lebih repot kan?


ilustrasi oleh penulis (kartun dari sini)

Mari bantu wujudkan Indonesia bebas TB

Makanya itu, jika kita melihat ada keluarga, tetangga atau kenalan kita yang menunjukkan gejala-gejala itu segera kita anjurkan untuk berobat. Supaya mereka sembuh! Kita sampaikan pada mereka bahwa untuk diagnosa awal pengobatan diberikan gratis. Sedangkan bagi pasien TB yang masuk dalam program, semua pengobatan ditanggung pemerintah. Kita jangan sungkan untuk menasehati atau menganjurkan mereka untuk berobat lho ya? Tahu gak kenapa? Ya karena kalau orang lain (di sekitar kita) sehat, maka otomatis akan memperkecil kemungkinan kita tertular TB.

Sebenarnya sih Indonesia sudah mendapat penghargaan sebagai negara yang paling sukses melawan TB. Untuk itu Indonesia mendapatkan Achievement Award dari Global Health USAID yang diberikan kepada Menteri Kesehatan RI, dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH (diwakili Duta Besar RI untuk Amerika Serikat, Dr. Dino Patti Djalal, di Washington DC) pada tanggal 20 Maret 2013 yang lalu.

Tapi prestasi itu jangan lantas membuat kita merasa bebas dari TB. Karena kita tetap harus waspada terhadap penyebarannya, apalagi belum semua penderitanya sudah sembuh. Selama ini pemerintah sudah proaktif dengan menugaskan tenaga kesehatan untuk gak hanya menunggu pasien di puskesmas tapi lebih aktif menemukan kasus TB di masyarakat. Kita bisa membantu pemerintah (demi kesehatan diri kita dan keluarga kita tentunya) untuk menyukseskan pemberantasan TB dengan membantu menemukan kasus TB dari lingkungan kita agar segera mendapatkan penangangan yang tepat.

Nah, sudah paham kan sekarang mengapa aku tiba-tiba tertarik untuk bisa lebih paham tentang penyakit TB? Jadi, mulai sekarang, kenalilah gejala TB dan segeralah berobat!

Referensi :
http://www.depkes.go.id/index.php?vw=2&id=1444
http://www.depkes.go.id/index.php?vw=2&id=2145
http://www.depkes.go.id/index.php?vw=2&id=2261
http://health.kompas.com/read/2013/05/30/14350652/Tiap.Jam.175.Orang.Meninggal.karena.TB
http://health.kompas.com/read/2014/03/21/0800078/Kapan.Bakteri.TB.yang.Tidur.Bisa.Menular.
http://tuberkulosis.org/gejala-tuberkulosis/




Tulisan ini disertakan dalam Blog Writing Competition dalam rangka Hari Tuberkolosis

53 komentar:

  1. ia mak kita temukan dan bantu mereka penderita TB untuk sembuh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga saja dengan bantuan masyarakat maka Indonesia akan segera terbebas dari TB ya Mak :)

      Hapus
    2. setuuuju,,jangan selalu menghandalkan pihak medis,dukungan dari diri kita juga sangat penting ya mak,,hmm,,luar biasa bahasannya

      Hapus
  2. Tulisan yang komplit, eh kartunnya bikin sendiri yaa ^^ *OOT

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kartunnya cari di gugel Mak... tinggal aku gabung2in aja deh hehehe

      Hapus
    2. gileee.. keren tau maaak (Y) *jempol

      Hapus
    3. Wah, aku seneng banget usahanya nyari-nyari kartun dan madu-madankan sendiri buat ilustrasinya. *tepuk tangan*

      Hapus
    4. Mak Tanti bikin aku ke-GR-an aja deh.... Mak Tanti pasti juga bisa kok bikinnya :)

      Bu dokter Vicky terus terang aja nih ya... buat kartun2 itu supaya aku lebih semangat dlm menuliskannya. Maklum, tema kali ini bener2 hal baru bagiku :)

      Hapus
  3. mari temukan dan sembuhkan TB...sukses utk lombanya mak :)

    BalasHapus
  4. Betul emang mematikan dan menyerang siapa saja, suamiku salah satu korbannya! keren mak sukses GA nya ya!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Turut bersedih Mak.... Oya, Mak Siti Aisah pasti lebih bisa menuliskan pengalaman soal TB ini ya. Buat pembelajaran bagi yang lain juga

      Hapus
  5. perlu hati-hati ya,,karena bisa menular lewat udara,,,

    BalasHapus
  6. semoga indonesia bisa segera bebas tb yah :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin... itu harapan kita bersama Mak :)

      Hapus
  7. Semoga semakin banyak yg menyadari bahaya penyakit ini (dan tak membiarkannya). Kreatif, Mak ilustrasi kartunnya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga kampanye dari para blogger yang ikut lomba ini bisa membuat masyarakat lebih paham dan sadar akan penyakit ini Mak

      Hapus
  8. betul mak yg penting tb itu diobati dan jangan nulari ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener banget... berobat agar sembuh secara tuntas dan gak menulari lingkungannya :)

      Hapus
  9. Ikutan kompetisi ini jadi nambah ilmu tentang Tb ya mbak reni

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mak Ika... sebelumnya aku bisa dibilang gak tahu apa2 soal TB lho

      Hapus
  10. wah keren ada ilustrasinya jg hehe, ini tulisan kedua apa pertama mak?

    BalasHapus
  11. ikutan juga ya bu....TB memang penyakit yg sangat berbahaya..namun terkadang orang2 tidak menyadari kalau sudah kena TB...nanti akut baru ke dokter...selamat berlomba ya..semoga menjadi yg terbaik...salam dari Makassar :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, pengen ikutan juga meramaikan kampanye bebaskan Indonesia dari TB hehehe
      Terimakasih doanya Pak :)

      Hapus
  12. ilustrasinya komplit dan membantu menjelaskan dengan terang, mbak Reni.
    informasinya juga lengkap. Semoga makin banyak orang yang paham bahwa penyakit ini bisa disembuhkan. Semoga sukses ya ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih Teh Ani... sengaja dibuat ilustrasi untuk memudahkan memahaminya. Kalau pake istilah2 medis sih aku sendiri gak paham Teh :)

      Hapus
  13. Ulasan lengkap tentang TB,
    Penyakit mematikan tetapi dianggap penyakit klas bawah,
    Kakak temanku pernah kena, dan bisa sembuh dengan pengobatan rutin.
    Sukses di kompetisinya mbak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang masih ada yang beranggapan bahwa TB itu penyakit kelas bawah ya Mak.
      Semoga setelah kampanye bebaskan Indonesia dari TB makin banyak masyarakat yg paham tentang penyakit ini

      Hapus
  14. Sukses utk kompetisi blog nya mbak

    BalasHapus
  15. salah satu penyakit yang mematikan ya, mengerikan

    BalasHapus
  16. Innalillaahi, 175 orang per jam. Semoga kita semua sehat selalu ya, Mba.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener Idah... itulah data yang aku peroleh :(

      Hapus
    2. data yg menyedihkan ya mbak? :(

      Hapus
  17. TB memang penyakit yg menggerikan ya.namun terkadang seseorang tidak menyadari kalau sudah kena TB..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu makanya... banyak orang yang tertular TB tapi tidak menyadarinya... orang2 spt ini kan jadinya gak mendapatkan perawatan dan pengobatan sebagaimana mestinya

      Hapus
  18. hmmm...penularannya yang cepat dan masa pengobatannya yang lama serta pengetahuan yang minim membuat penderita TB semakin bertambah ya...tapi selamat Indonesia atas prestasinya, semoga gak terlena dan terus mengkampayekan anti TB

    BalasHapus
    Balasan
    1. Penularannya sih mudah, tapi selama badan kita sehat, stamina fit maka TB itu tak akan muncul.
      Yups... semoga Indonesia segera bebas dari TB.

      Hapus
    2. Semoga bangsa kita segera bebas dari TBC.

      Hapus
  19. ya allah jadi ngeri ngebaca data yang terserang penyakit ini.. harus bnar2 tau ya penanganan dan ciri2 TB secara dini.. :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga dengan banyaknya blogger yang menuliskan tentang TB makin banyak masyarakat yang jadi lebih paham.

      Hapus
  20. siip... makasih, sharing ttg TB ini, mbak Reni... semoga sukses di kompetisi blog ini yaa....

    BalasHapus
  21. mengobatinya harus konsisten, ya, Mbak :)

    BalasHapus
  22. Keren tulisannya, sukses ya Mak...eh...untuk TB aku serem banget iich, ada saudara suami yang pernah tinggal satu rumah, Alhamdulillah siiih, peralatan makannya terpisah..tapi kalau sudah batuk, ya Allah, sereeeem

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, harusnya Mak Astin bisa ikutan tuh... kan punya pengalaman pribadi soal TB karena pernah tinggal serumah dg penderita TB.

      Hapus
  23. tulisan emak niy keren :)

    pokoe menang..
    sukses ya mak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih banyak utk dukungannya Mak Nchie

      Hapus

Komentarnya dimoderasi dulu ya? Terimakasih sudah mampir dan meninggalkan jejak. (^_^)