Pages

Sabtu, Maret 01, 2014

How to be a wonderful wife

Mbak Ida Nur Laila saat ini sedang berusaha mencari masukan yang dapat memperluas pandangannya tentang sosok "wonderful wife", tema buku yang sedang digarapnya. Mbak Ida hanya meminta agar masing-masing dapat menuliskan 3 karakter wonderful wife berikut tips untuk mewujudkannya.

Nah, kebetulan beberapa hari yang lalu aku baru saja membaca Novel Athirah, yang menceritakan tentang Ibunda dari Bapak Jusuf Kalla. Mumpung masih segar dalam ingatan, maka aku aku akan menuliskan 3 karakter Bu Athirah yang menurutku telah mampu memerankan diri sebagai sosok istri yang luar biasa.

Inilah dia 3 karakter wonderful wife yang ada pada diri Bu Athirah.

Menyadari peran Ibu/Istri sebagai "nafas" keluarga
Bu Athirah sangat menyadari bahwa beliau adalah "nafas" keluarga yang akan mengatur denyut semangat keluarganya. Untuk mewujudkannya, beliau berusaha untuk selalu menjaga dan mengontrol emosinya, karena beliau yakin bahwa emosi seorang Ibu akan sangat mempengaruhi emosi seluruh anggota keluarga. Untuk itu, beliau berusaha sekuat tenaga untuk selalu mampu menciptakan damai di rumah, dengan senyumnya dan sikap tenangnya.
Beliau juga berusaha menjaga agar kehidupan keluarga tetap harmonis dan tertata dengan baik. Bahkan saat ada masalah pun, beliau tetap berusaha menjaga perasaan putra-putrinya agar tak terpengaruh atas masalah yang tengah melilit kedua orang tuanya.

Mampu mengembangkan diri dan mengimbangi suami
Bu Athirah percaya bahwa seorang istri harus senantiasa mampu mengimbangi suaminya. Beliau menciptakan keindahan-keindahan di rumah, agar suaminya yang sibuk di luar rumah merasa nyaman di rumah.
Beliau berusaha untuk terus belajar dan berkembang agar mampu mengimbangi langkah-langkah suami di luar rumah, dengan mengembangkan ide dan kreativitas yang sejalan dan mendukung kegiatan suami.
Beliau berusaha untuk ikut "menerbangkan diri" mengikuti perjalanan suami tanpa merusak pengabdian di rumah, sehingga beliau yang berasal dari desa dan tak mengenyam pendidikan tinggi dapat berdiri sama tegak dan bergaul dengan anggun dengan kolega-kolega suami yang sebagian besar adalah pejabat penting.

Siap menerima resiko dari pilihannya
Setiap pilihan bukannya tanpa resiko dan Bu Athirah tetaplah manusia biasa, yang di saat titik terlemahnya akan merasa jatuh juga. Namun hebatnya, beliau dengan cepat dapat 'memperbaiki diri' karena menyadari bahwa setiap pilihan ada resiko yang harus ditanggung.
Cara untuk bisa menerima resiko dari pilihan itu tak lain hanyalah kedewasaan untuk ikhlas. Beliau mampu mengubah kekecewaan menjadi kesadaran untuk melakukan hal lain yang lebih baik.
Tentu saja penyemangat beliau untuk tetap kuat menerima segala resiko tersebut adalah kecintaan beliau yang luar biasa besar terhadap putra putrinya.

Itulah 3 karakter sosok istri yang luar biasa yang aku temukan pada diri Bu Athirah. Seorang istri yang meski tak mengenyam pendidikan tinggi, namun mampu membantu mengembangkan usaha suami, bahkan pada saatnya mampu menjadi penyelamat bisnis suami yang sedang terpuruk. Seorang istri yang mampu berusaha untuk tetap mencintai dan menghormati suami yang telah memilih untuk menikah lagi. Seorang ibu yang berusaha untuk tetap mampu menumpahkan begitu banyak cinta dan kasih sayang bukan saja untuk putra putrinya, namun juga suami yang telah menorehkan luka yang sangat dalam di hatinya.

Memang, sebagai manusia biasa juga diceritakan bahwa Bu Athirah sempat juga terpuruk dan lemah. Namun hebatnya, di saat seperti itu beliau tetap mampu tampil sebagai Ibu yang luar biasa bagi putra putrinya dan istri yang penuh pengabdian bagi suaminya. Kepandaian beliau memendam luka membuatku terharu sekali. Dan..., jujur saja, aku belajar sangat banyak dari beliau, Ibu Athirah.


Bu Athirah, sumber : ini

Oya, kembali kepada si penggagas tulisan ini (Mbak Ida Nur Laila), aku mau sedikit bercerita tentang blognya. Isi blog Mbak Ida sudah sesuai dengan sub judul blognya : Berbagi inspirasi keluarga dan pendidikan anak. Mbak Ida benar-benar konsisten dengan hal itu. Soal konten blog, aku tak mempersoalkan sama sekali karena sudah bagus menurutku.

Soal penampilan blognya sudah cukup rapi, sederhana dan tidak ribet karena tidak terlalu banyak tempelan widget di sana. Hanya saja aku ingin memberi saran untuk Mbak Ida agar tampilan blognya bisa semakin manis. Tapi, saranku ini sifatnya subyektif sekali, karena berdasarkan seleraku. Jadi, kalau Mbak Ida tidak setuju sih sah-sah saja. Saranku itu tentang tampilan postingan Mbak Ida.

Yang pertama, aku melihat font yang dipilih Mbak Ida untuk postingannya berbeda-beda. Selain itu, terkadang ukuran fontnya besar sekali namun terkadang tebal. Sebenarnya aku senang jika tulisan yang aku baca hurufnya besar-besar, karena mataku cepat lelah dengan huruf yang kecil. Tapi, menurutku huruf yang dipilih Mbak Ida tetap terlalu besar dan terlalu tebal buatku.

Kedua, judul tulisannya terlalu kecil jika dibandingkan tulisannya yang besar atau tebal itu. Selain itu, tanggal posting juga jauh lebih besar dan tebal dibandingkan judul tulisannya. Semua itu membuat judulnya jadi kalah "gebyar" dibandingkan tulisannya.

Ohya, Mbak Ida terkadang membuat tulisan dengan menggunakan huruf besar semua, namun di saat lain menggunakan huruf besar hanya di depan masing-masing katanya. Saat judulnya menggunakan huruf besar semua, maka judulnya akan lebih tampak, tapi akan makin jelas lagi jika dipertebal hurufnya. Mungkin blognya Mbak Ida akan semakin terlihat rapi jika Mbak Ida membuat tulisan dengan jenis font yang sama. Itu menurutku sih.


Tulisan postingan jauh lebih besar daripada judulnya, tapi huruf ini menurutku terlalu besar


Kalau postingan ini hurufnya tebal, namun aku lebih suka jika hurufnya tidak setebal itu

Itu saran yang dapat aku berikan untuk Mbak Ida demi penampilan blog yang lebih cantik. Tapi sekali lagi, karena saranku sifatnya subyektif sekali (karena sesuai dengan seleraku) jadi kalau Mbak Ida tak sependapat juga tak mengapa kok. Akhir kata, semoga buku yang kini tengah disusun Mbak Ida dapat segera terbit dan memberikan inspirasi bagi kaum perempuan. Aamiin.

Artikel ini disertakan dalam GA “WONDERFUL WIFE" by Ida Nur Laila

47 komentar:

  1. Assalamu'alaikum ...
    semoga sukses GA nya, ya, mbak reni. Saya juga ikut nih hehe ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin... terimakasih doanya Teh.
      Semoga Teh Ani juga berhasil dalam GA kali ini :)

      Hapus
  2. Saya juga turut kagum dengan kesabaran Beliau atas pengabdiannya menemani sang suami menjadi orang penting di negeri ini Bu.
    Terima kasih untuk artikelnya Bu. Saya do'akan berjaya selalu. Semangat Maret ya Bu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Suami dari Bu Athirah memang pebisnis yang sukses dan disegani di Makasar. Kini Pak Jusuf Kalla dan saudara-saudaranya yang meneruskan usaha beliau.
      Aamin.. terimakasih doanya.

      Hapus
  3. Sukses Maaakkkk...semoga dapet buku dari Mbak Ida yg keren2 itu..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin.. terimakasih banyak doanya Mak Lies :)

      Hapus
  4. Wah, terinspirasi banget ya sama Bu Athirah, Saya sempat lho ngajar di sekolah itu, SD Islam Athirah cabang Bukit Baruga Makassar , selama satu tahun. 2012-2013 yang lalu. semoga sukses ya mak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya... aku sungguh terinspirasi dengan beliau.
      Oh ada juga to sekolah yang didirikan oleh keluarga besar Bapak Kalla?

      Hapus
  5. Teladan bu Athirah mang contoh yg pas bgt utk Wonderful wife.. Sip deh.
    Sukses GA nya Mbak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Begitulah mak menurutku... beliau sungguh pantas diteladani.
      Terimakasih banyak utk doanya :)

      Hapus
  6. pelajaran berarti buat yg mau jadi istri
    nice post
    dan semoga sukses ya mbak

    BalasHapus
  7. Belom baca bukunya...
    Seru neh, klo blm merit bisa ikutankah? ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siapa saja boleh kok ikutan GA ini.
      Kan bs menceritakan tentang ibunya masing2 atau berkisah tentang wanita2 lain yg juga sempurna sebagai wonderful wife

      Hapus
  8. makasih sudah ikutan mak Reni, juga makasih banyak masukannya...hihi betul semua kok, saya suka kurang konsisten dalam pemilihan huruf, suka-suka ya...moga sukses semua deh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya semoga saja saran masukanku bermanfaat bagi Mbak Ida ya?
      Semoga sukses dg buku yg tengah disusun mbak :)

      Hapus
  9. wonerful wife...memang sepertinya jadi dambaan ...salah satu contoh, ya kisah dari Ibu Athirah itu, namun masih banyak contoh2 tauladan dari ibu2 yang ada disekitar kita.....,
    selamat berlomba ya , semoga menjadi yang terbaik....keep happy blogging always,,,salam dari Makassar :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tentu Pak Har... banyak sekali contoh nyata tentang wanita2 hebat yang mampu berperan sebagai ibu / istri yang luar biasa.
      Terimakasih banyak utk doanya :)

      Hapus
  10. mak Reni, detail banget.. jadi pengen inbo nih minta masukan juga :D
    sukses yaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Detil tentang apa Mak Tanti?
      Monggo aja kalau mau inbox aku.

      Hapus
  11. kagum dengan sosok ibu Athirah :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama Mak Chi... aku juga kagum sekali pada beliau :)

      Hapus
  12. Kepandaian beliau memendam luka ...

    Tidak banyak wanita yang bisa seperti itu ...
    Tidak banyak manusia yang bisa seperti itu ...
    Salut untuk ibu Athirah

    Salam saya Mbak Reni

    (1/3 : 12)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang tak mudah untuk menyimpan luka Om...
      Tapi beliau kemudian mampu mengalihkan kekecewaan pada berbagai kegiatan yang positif sehingga dalam waktu yang relatif cepat beliau mampu menerima dg ikhlas keadaannya.

      Hapus
  13. kisah yang inspiratif mak, berharap bisa jadi istri yang luar biasa seperti itu *walau nikahnya masih jauh*, hehe..
    sukses, semoga menang GA-nya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yups.. semoga kelak kalo sudah jadi istri bisa benar2 menjadi wonderful wife ya?
      Aamiin...

      Makasih doanya ya Mak. :)

      Hapus
  14. Aku pengen sekali baca novelnya. Udh kesengsem sejak dipromoin awal2 terbitnya. Ternyata memang banyak inspirasi dari bu Athirah utk menjadi wonderful wife ya. Kebetulan besok ahad di pameran buku Bandung ada talkshownya sama penulisnya, Mbak Alberthine Endah. Aku bersemangat mau kesana besok... hihi *semoga bisa jd inspirasi posting di blog juga :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jadi ikut talkshownya?
      Buku yang aku punya ada tandatangannya JK dan AE lho hehehe

      Hapus
  15. cantik juga ya, Bu Athirah ini (Lho?)
    Hmm...salut ya...walaupun pendidikannya gak tinggi tapi pemikirannya itu loh, luar binasa...ehhh...luar biasa maksudnya, hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kan kabarnya bu Athirah itu gadis paling cantik di desanya dulu..
      Iya beliau hebat banget.

      Hapus
  16. kayanya para cewe harus baca ini haha nicepost mba

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha... baca bukunya aja... disana juga banyak "ilmu" utk para cowok lo

      Hapus
  17. Biasanya, pada suami yang sukses, maka dibelakangnya ada sosok istri yang hebat yang mampu mengayomi semuanya luar dan dalam sehingga menambah semangat dalam mengarungi hidup

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali... tanpa dukungan istri yang hebat maka suami juga tak akan bisa hebat sendiri hehehe

      Hapus
  18. huaaaaaaa semoga bisa jadi wonderful wife, belum baca buku ini.. huhuhuh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin... semoga jadi wonderful wife ya..

      Hapus
  19. mau jadi wonderful wife tapi dengan apa adanya diriku? #dasar

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tentu saja bisa.... kan setiap orang punya kelebihan dan kekurangan masing2 :)

      Hapus
  20. mbak Reni, 3 kriteria di atas itu bisa jd inspirasi buat semua..
    dan buat mbak Ida semoga bukunya lekas terbit ya.. :-)

    BalasHapus
  21. berharap juga bisa mendapatkan istri yang wonderfull seperti itu ...

    BalasHapus

Komentarnya dimoderasi dulu ya? Terimakasih sudah mampir dan meninggalkan jejak. (^_^)