Pages

Selasa, Maret 13, 2012

Kehamilan yang ditunggu, kehamilan yang seru

Pernikahanku dan suami disambut suka cita kedua belah pihak keluarga besar. Tahu gak apa yang paling diharapkan dari pernikahan kami saat itu? Tak lain dan tak bukan adalah... aku cepat hamil. Maklum saja, baik orang tuaku dan mertuaku sama-sama belum punya cucu.

Aku anak pertama, dan darikulah orangtuaku berharap akan segera dapat cucu pertamanya. Walau suamiku anak kedua, tapi kakak suamiku yang sudah menikah 4 tahun sebelum kami belum juga dikaruniai anak sampai kami menikah. Jadi dari suamiku jugalah, mertuaku sangat berharap dapat segera menimang cucu pertama mereka.

Dengan harapan besar kedua belah pihak akan kehamilanku itulah, rasa-rasanya kok aku jadi merasa terbebani ya? Apalagi setelah 3 bulan berlalu tak ada tanda-tanda kehamilan. Aku juga sudah berulang kali dihadapkan pada pertanyaan : sudah hamil belum? Kalau sudah begitu rasanya ingin tahu resep cara cepat hamil.

Andai saja saat itu aku sudah bisa buka cara cepat hamil, mungkin aku bisa lebih cepat hamil ya? Tapi Untunglah, setelah 4 bulan menunggu Allah memberikan kepercayaan padaku untuk hamil. Alhamdulillah... Tentu saja saat itu perasaanku plong banget. Reaksi orang tua dan mertua jangan ditanya lagi. Mereka begitu antusias akan kehamilanku ini dan harapan mereka untuk dapat segera menimang cucu pertama sudah semakin nyata.

Bisa dibilang kehamilanku lancar-lancar saja. Aku yang dulunya tak doyan makan, jadi suka sekali makan. Bahkan aku yang dulunya tak doyan makan bakso, gara-gara hamil itu aku jadi doyan bakso. Aku juga tak mengalami mual-mual. Hanya jika aku merasa kedinginan saja aku jadi mual, selain itu tidak. Alhamdulillah.

Meskipun kehamilanku dapat dikatakan lancar, tapi kehamilan yang kujalani selama 9 bulan sangat seru. Tentu saja karena aku mendapatkan perhatian yang berlimpah dari suami, orang tua dan mertua. Bahkan sahabatku di kantor (yang belum menikah) ikutan antusias. Setiap hari dia selalu saja membawakan aku aneka jenis makanan. Bukan hanya saat di kantor, bahkan dia seringkali tak segan datang ke rumah hanya untuk membawakan makanan untukku.

Saat hamil aku mengalami banyak peristiwa "seru" yang tak hanya membuat keluarga panik tapi juga teman-teman kantor ikutan repot. Mau tahu apa saja peristiwa seru itu? Aku sih akan dengan senang hati bercerita... tapi takut yang baca bosen. Karena, ceritanya banyaaaak.

Gini aja deh, bagi yang penasaran dan ingin tahu silahkan klik tombol di bawah ini. Sementara bagi yang tak siap membaca ceritaku yang panjang kali lebar (meskipun aku sudah mati-matian meringkasnya seringkas-ringkasnya) boleh langsung lanjut ke penutup aja deh. Oke, silahkan tentukan pilihanmu... hehehe

Pertama : aku sering pingsan di kantor (yang herannya selalu pada pagi hari) gara-gara HBku drop. Hal itu tentu saja membuat teman kantorku beberapa kali harus mengantarku pulang ke rumah. Awalnya tentu saja mertuaku panik luar biasa, tapi ternyata setelah mertuaku menggosokkan minyak di badanku, aku langsung sehat lagi... hehehe.

Kedua : aku beberapa kali terpeleset, bahkan aku pernah satu kali terpeleset dan jatuh dari tangga kantor. Akibatnya, selama beberapa hari aku tak bisa jalan, karena bagian belakang tubuhku biru lebam. Aku sempat stress gara-gara tak bisa bergerak selama beberapa hari itu. Sst.., saat itu aku bahkan sampai nangis-nangis di rumah, karena bete tak bisa bergerak kemana-mana dan stres harus tiduran terus di kamar.

Ketiga : suatu kali saat kehamilanku masuk bulan ketujuh (kalau tak salah) aku salah minum obat. Rupanya pihak apotek salah membaca resep dan aku yang harusnya mendapat obat untuk ibu hamil malah diberi obat pencahar. Untung saja, pihak apotek menyadari kesalahannya dan sengaja mencariku untuk memberikan obat yang benar. Dan yang terpenting, aku bersyukur kandunganku aman-aman saja. Alhamdulillah ya... :)

Keempat : selama hamil pekerjaan kantorku sedang banyak banget. Bahkan saat aku mengambil cuti melahirkan (1 bulan sebelum tanggal perkiraan melahirkan) aku masih saja harus 'memindahkan' kantor ke rumah. Jadi, setiap hari selalu saja ada teman yang mengantarkan pekerjaan itu ke rumah, dan esoknya mereka datang untuk mengambilnya sekaligus menyetorkan pekerjaan yang baru. Begitu setiap hari.. sampai saat melahirkan tiba. Hiks..

Kelima : kelahiran yang mundur dari perkiraan dokter membuat orang tua (terutama mertuaku) panik. Terus terang saja, selama hamil dan selama cuti di rumah itu aku sering mengelus-elus perut dan berkata pada bayi yang ada di kandunganku untuk bersabar dan jangan lahir dulu sebelum pekerjaan Ibu selesai. Eh, ternyata bayi dalam perutku menurut dan meskipun pekerjaan kantor sudah kelar aku selesaikan, tapi ujung-ujungnya... dia malah gak juga mau keluar-keluar.

Keenam : beberapa hari sebelum melahirkan aku baru tahu kalau ternyata plasenta menutup jalan lahir bayiku (plasenta previa). Hanya saja saat itu aku kurang paham apa artinya dan seberapa banyak (total atau hanya sebagian saja) plasenta itu menutup jalan lahir. Saat aku bertanya apa yang akan terjadi, dokter dan bidan menjawab bahwa jika nanti plasenta tak mau 'minggir' saat persalinan berarti aku harus operasi. Tapi parahnya aku tak mencoba mencari tahu lebih banyak tentang hal itu. Malah rupanya suamiku diam-diam sudah mencari tahu tentang kemungkinan terburuk yang akan aku hadapi. Bahkan diam-diam dia sudah memesan beberapa temannya untuk ikut mendonorkan darahnya jika diperlukan. Sementara aku yang tak tahu banyak tentang kemungkinan terburuknya, aku malah menghadapi saat-saat persalinan dengan sangat santai, sementara suamiku sangat tegang dan cemas hehehe.

Begitulah, kehamilan itu memang menyenangkan walau seringkali banyak hal-hal unik yang terjadi. Apapun itu, aku bersyukur sekali telah merasakan hamil. Merasakan bayi yang ada dalam kandungan bergerak-gerak adalah suatu kenikmatan yang luar biasa. Betapa menakjubkan menyaksikan janin yang terpampang dari layar USG setiap kali kami periksa. Kenangan akan kehamilan itu rasanya tak akan pernah terhapus dari ingatan.

Ups... banyak sekali cerita yang aku bagikan tentang pengalamanku saat hamil dulu. Nah, ceritanya selesai sampai disini saja ya...? Karena cerita selanjutnya sudah ganti topik : pengalaman saat melahirkan. Bener kan? hehehe

Artikel ini diikutsertakan pada acara Giveaway Awal Maret 2012 yang diselenggarakan Mama Sedja


16 komentar:

  1. halo mbak Reni,

    cerita kehamilannya seru banget.

    semoga menang mbak

    have a great day

    BalasHapus
  2. Saya menyimak saja ya Mbak, belum punya pengalaman sendiri neh..hehehe

    Sukses untuk GAnya Mbak:)

    BalasHapus
  3. wah pengalaman hamilnya bener2 seru hehe..gak kebayang yg kepleset itu dan jatuh dari tangga. aduh untung gak papa.

    BalasHapus
  4. pengalamannya lebih mendebarkan ya mbak ,tapi Allhamdulillah shasha sehat ya skr. salam untuknya ya

    BalasHapus
  5. Wahahah..seru sekaligus bikin deg-degan orang y mbak,
    Shasa tau gak mbak?hehe
    Gut lak buat kontesny y mbak
    =)

    BalasHapus
  6. @Rika >> iya mbak, saking serunya aku gak akan bisa lupa sampai sekarang heheh

    @Ririe >> Makasih doanya... Ikutan GA ini saja aku sudah senang sekali dan tidak terlalu berharap menang kaerna sudah terbiasa kalah sih hehehe

    @SCB >> Mbak Fanny, saat aku kepleset itu kan saat aku turun tangga mau ikutan upacara. Nah, waktu aku jatuh itu otomatis banyak yg tahu dan mereka menjerit menyaksikan aku tumbang. Mereka semua ngeri menyaksikan orang hamil jatuh. Untung saja hanya kakiku yg terkilir saat itu (meskipun kemudian selama berhari-hari gak bisa jalan) yg penting janinku selamat

    @Lidya >> Alhamdulillah banget mbak.. itu satu hal yg sangat aku syukuri karena Shasa sehat dan selamat saat lahir. :)

    BalasHapus
  7. untung terpeleset danjatuh dari tangga gak membuat kehamilannya bermasalah, khan banyak kejadian keguguran karena kejadian tsb

    BalasHapus
  8. saya lagi nunggu istri hamil mbak, sudah enam tahun nih. santai aja kali ya?

    BalasHapus
  9. waduh mba banyak peristiwa2 menegangkan itu pas hamil
    pernah terpleset untung Shasa dalam perut gak apa2 :D ketawan Mba Reni aktif ya pas hamil :D

    BalasHapus
  10. @Iwan >> itu salah satu hal yg sangat aku syukuri... bahwa meski aku sempat terpeleset dan jatuh kandunganku baik2 saja. Kalau gak salah kejadian itu pas usia kandunganku 7 bulan.

    @MAV >> semoga tak lama lagi istrinya bisa segera hamil ya, mas. Yang sabar aja, mungkin memang mas dan istri harus sedikit bersabar utk dapat menimang buah hati :)

    @Ria >> bukan aku yg aktif, tapi mungkin aku ceroboh. Jalan seenaknya jadi bisa terpeleset dan jatuh dari tangga hehehe

    BalasHapus
  11. waaaah, pengen hamil saya mbak tapi sayang belum nikah :p

    kata temenku, cewek itu akan jauh lebih seksi saat mereka hamil
    *penasaran*

    BalasHapus
  12. Maaf baru sempat berkunjung, sudah dicatat sebagai peserta ;)

    BalasHapus
  13. @Syam >> Kata siapa cewek bisa jauh lebih seksi saat hamil? Duhhh.. jadi ingin hamil lagi... hehehe

    @Mama Sedja >> Terimakasih mbak sudah mencatatnya :)

    BalasHapus
  14. inyong baca ikut tegang juga mba seperti dulu nungguin istri melahirkan

    BalasHapus
  15. sering pingsan di kantor?
    ya ampuuun
    perjuangan Ibu hamil sungguh berat ya

    BalasHapus
  16. Kunci keberhasilan adalah menanamkan kebiasaan sepanjang hidup Anda untuk melakukan hal - hal yang Anda takuti.
    tetap semangat tinggi untuk jalani hari ini ya gan ! ditunggu kunjungannya :D

    BalasHapus

Komentarnya dimoderasi dulu ya? Terimakasih sudah mampir dan meninggalkan jejak. (^_^)