Belajar dari Kupu-kupu

Bagiku kupu-kupu adalah binatang yang cantik. Sayapnya yang berwarna-warni sungguh sangat memikat. Aku tak tahu pasti sejak kapan aku suka dengan binatang ini. Namun sku sangat ingat akan kejadian yang membuatku sangat terpukau dengan kupu-kupu... beberapa tahun yang lalu.


Waktu itu, hari belum beranjak siang saat aku berjalan menuju ke kampus. Seperti biasa, aku selalu berjalan melewati "lembah" UGM untuk sampai ke kampusku. Aku sangat menikmati acara jalan kaki menuju kampus ini, karena pemandangan di "lembah" UGM sangat asri. Banyak sekali pepohonan di sana, sehingga memberikan pemandangan yang sejuk di mata. Ditambah lagi, di sisi utara, tampak kokoh berdiri sosok Gunung Merapi seakan melengkapi keindahan itu.

Namun pada hari itu... keindahan itu belum cukup. Tak jauh dari "lembah" UGM, pada deretan pohon yang berjajar di depan Fakultas Filsafat aku melihat pemandangan yang sangat indah. Saat itu kulihat banyak sekali kupu-kupu beterbangan... Karena banyaknya, sampai-sampai aku mengira ada hujan kupu-kupu di tempat itu...! Subhanallah.... suatu pemandangan yang sangat mempesona dan tak akan pernah aku lupakan.

Kupu-kupu adalah binatang kecil yang unik. Bahkan darinya kita dapat memetik banyak pelajaran yang berharga tentang kehidupan. Kupu-kupu adalah binatang yang mengalami metamorfosis. Dalam Wikipedia dijelaskan bahwa Metamorfosis adalah suatu proses perkembangan biologi pada hewan yang melibatkan perubahan penampilan fisik dan/atau struktur setelah kelahiran atau penetasan.

Seekor kupu-kupu telah melewati berbagai tahap kehidupan yang mengantarkannya pada sosok yang sekarang ini. Sebelumnya dia adalah seekor ulat yang buruk rupa. Kemudian badannya terbujur kaku menggantung di dahan atau dedaunan... menjadi kepompong..! Jika sudah tiba waktunya, dia akan keluar dari kepompongnya dan menjelma menjadi seekor kupu-kupu yang cantik. Untuk menjadi kupu-kupu yang cantik pun masih diperlukan perjuangan. Dia harus berjuang sekuat tenaga untuk dapat keluar dari kepompongnya. Namun proses yang sulit ini pun harus dilewatinya, karena ternyata usaha kerasnya keluar dari kepompong itulah yang membuat sayap-sayapnya kuat untuk terbang. Jika usaha keras itu tak dilewatinya, maka dia hanya akan menjadi kupu-kupu cantik tapi 'cacat' karena tak bisa terbang.

Mampukah kita menjalani metamorfosis kehidupan seperti yang dilalui oleh seekor kupu-kupu ? Maukah kita menjadi si 'ulat' yang buruk rupa dan tak berdaya bahkan dijelek-jelekkan ? Maukah kita menderita sekian lama terbungkus dalam 'kepompong' kita dalam proses menuju pribadi baru yang mempesona ? Mampukah kita bersabar menghadapi cobaan, godaan dan tempaan kehidupan ? Mampukah kita terus berusaha sekuat tenaga agar menjadi pribadi yang cantik dan memukau..? Rasanya, aku yakin bahwa sebagian besar dari kita akan memilih untuk langsung menjadi memukau, mengagumkan dan jadi pusat perhatian banyak orang, langsung jadi kupu-kupu!

Itulah pelajaran yang dapat aku petik dari seekor kupu-kupu. Ternyata mbak Fanda dapat menangkap kecintaanku pada kupu-kupu ini, sehingga saat dia merayakan ulang tahun pertama Blog Baca Buku Fanda, dia mendesain sebuah award bergambar kupu-kupu. Sebuah award yang sangat istimewa, karena dibuat sendiri oleh mbak Fanda untuk semua sahabat-sahabatnya. Yang lebih menarik adalah mbak Fanda berhasil membuat award khusus bagi tiap-tiap sahabatnya, sesuai dengan karakteristiknya masing-masing. Dan khusus untukku, mbak Fanda membuatkan sebuah award coklat bergambar kupu-kupu. Meskipun kupu-kupunya sangat kecil dan nyaris tak terlihat, aku tetap suka. Apalagi warnanya coklat.... Hmmm... I love it very much... Terima kasih mbak Fanda....


Itulah sekelumit ceritaku tentang kupu-kupu. Semoga kupu-kupu mampu memberikan inspirasi kepada kita. Semoga kita semua dapat menjalani tiap-tiap tahap dalam kehidupan kita dengan kesabaran. Semoga kita dapat sabar menjalani proses menjadi pribadi yang lebih baik, pribadi yang memukau dan berguna bagi orang lain.