tag:blogger.com,1999:blog-29284691045571426702024-03-05T16:22:21.183+07:00The Others....Renihttp://www.blogger.com/profile/08876032784771841991noreply@blogger.comBlogger488125tag:blogger.com,1999:blog-2928469104557142670.post-53082992521467711542016-03-31T10:45:00.000+07:002016-03-31T10:47:40.455+07:00Toko Online Dengan Layanan MyCOD dari MyJNE<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">"Mbak Reni... Aku mau dong pesen sambel pecel seperti yang waktu itu pernah dikasih!" Pesan yang aku terima beberapa waktu lalu dari temanku yang menetap di Jakarta itu mengejutkanku. Kaget aja dia tiba-tiba mau pesan sambel pecel khas dari Madiun.<br />
<br />
<a name='more'></a>Dulu aku memang pernah mengiriminya sambel pecel, karena dia penasaran sekali dengan sambel pecel yang katanya terkenal enak itu. Rupanya dia ketagihan setelah mencicipi sambel pecel yang aku kirimkan kepadanya hehehe.<br />
<br />
Bukan itu saja, temenku itu juga sempat bertanya kenapa aku gak jualan sambel pecel saja. Jualan <i>online</i> maksudnya. Katanya, supaya dia dan orang-orang yang gak tinggal di Madiun bisa sewaktu-waktu beli sambel pecel jika sedang pengen.<br />
<br />
Aku sih bukannya gak mau jualan sebenarnya, tapi <i>online shop</i> kecil seperti ini, baru pula, apa nanti pembeli percaya? Soalnya dalam pemikiranku ini kan yang susah justru membangun kepercayaan pelanggan.<br />
<br />
Tapi rupanya temanku itu memang gigih merayu agar aku mau jualan online sambel pecel. Untuk meyakinkan aku, dia memberikan info berharga. Katanya, sekarang ini <i>online shop</i> kecil seperti aku bisa memanfaatkan layanan terbaru dari JNE. Nama layanannya yaitu MyCOD singkatan dari <i>My Cash On Digital</i>.<br />
<br />
Memang sih, selama ini aku selalu mengirim paket menggunakan JNE. Tapi aku memang belum tahu tentang layanan MyCOD ini. Untungnya temanku berbaik hati memberikan informasi lebih lanjut tentang MyCOD ini.<br />
<br />
Ternyata, untuk bisa menggunakan layanan ini terlebih dahulu aku harus <i>download</i> aplikasi MyJNE pada ponselku. Selanjutnya aku tinggal melakukan registrasi. Setelah men<i>download</i> aplikasi MyJNE dan melakukan registrasi aku bisa mulai menggunakan menu MyCOD.<br />
<br />
<center><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5aEp0LuEiF3cS6mBc8wOoQNHEM81vymceW2FdT1GMqZHEI4CWh2Uow1aaA5vHQ6Ardk66-AqMKY6PytiCC_96jCyK5b6GZz5BC9Xw1j1LXm1tL5ugIjIGUI3vIk9a5NhEVsivE7RIU6c/s1600/MyCOD.png" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5aEp0LuEiF3cS6mBc8wOoQNHEM81vymceW2FdT1GMqZHEI4CWh2Uow1aaA5vHQ6Ardk66-AqMKY6PytiCC_96jCyK5b6GZz5BC9Xw1j1LXm1tL5ugIjIGUI3vIk9a5NhEVsivE7RIU6c/s320/MyCOD.png" /></a></center><br />
Untuk bisa bertransaksi menggunakan MyCOD ini, pihak penjual dan pembeli harus sama-sama mempunyai akun di MyCOD. Jangan lupa untuk mengisi data dan informasi yang lengkap pada menu profile ya. Seperti nomor telpon, nomor rekening dan alamat email.<br />
<br />
Penjual membuat <i>order</i>an sesuai dengan barang yang dibeli oleh pembeli. Setelah itu otomatis pembeli akan mendapatkan notifikasi untuk pembayarannya. Selanjutnya pembeli bisa bertransaksi pada MyCOD sesuai dengan nomor <i>order</i> yang sudah dibuat oleh penjual. Setelah barang dikirim dan diterima oleh pembeli barulah penjual bisa mendapatkan uang yang ditransfer oleh pembeli.<br />
<br />
Praktis ternyata ya menggunakan MyCOD cukup dari ponsel saja, sebagai toko online dan pembeli sama-sama diberikan kemudahan.<br />
<br />
Kupikir, MyCOD ini sangat bermanfaat, bukan saja bagi pihak penjual namun juga bagi pihak pembeli. Dengan menggunakan MyCOD proses tansaksi berjalan aman karena uang yang dibayarkan akan di<i>transfer</i> via MyCOD. Sementara penjual tidak akan menerima uang tersebut jika barang belum diterima oleh pembeli. Dengan sistem seperti itu, pembeli akan merasa puas dan aman dalam berbelanja dan penjual penjual pun mendapatkan kepercayaan.<br />
<br />
MyCOD memberikan keuntungan bagi penjual, karena tentunya penjual ingin memberikan pelayanan yang baik untuk pembeli. Sementara itu, pembeli yang mengetahui jika <i>online shop</i> itu menggunakan sistem pembayaran yang aman (dengan menggunakan MyCOD) tentunya tak akan ragu-ragu untuk berbelanja di <i>online shop</i> itu. <br />
<br />
<center><a href="https://goo.gl/v9XpfH" imageanchor="1" target="new"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgl6UJcD8a4t9JpGYCbnxPQE_DwBWiN6MHnAIXd610KXeRda4XBmKUNeEv73HJSG4SNzhZwXzSmCuQCxJGq3IEMvGtkfEHFcbaPLO2mu1s2pEtmIkvzxp-VBRsjaLPMDg5Tj2VDfbEz3HM/s320/MyJNE.png" /></a></center><br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZ5-woSqHzipe5GMYj4M5pcXZ-iKc1B8_fkqGhJyxs1tXXPDGUrt9r9TYe-JGcBDdHFkKko651ZlNdTJSPN2wDwMqpU9eABHF8wI6PpXXoE-hiozeodmWYrzBeTw0Wx9ikjrv4xvVHpjsx/s1600/tandatangan.png" imageanchor="The Others" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZ5-woSqHzipe5GMYj4M5pcXZ-iKc1B8_fkqGhJyxs1tXXPDGUrt9r9TYe-JGcBDdHFkKko651ZlNdTJSPN2wDwMqpU9eABHF8wI6PpXXoE-hiozeodmWYrzBeTw0Wx9ikjrv4xvVHpjsx/s320/tandatangan.png" /></a></div>Renihttp://www.blogger.com/profile/08876032784771841991noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-2928469104557142670.post-3126025221143868862016-01-30T13:30:00.000+07:002016-03-31T10:54:16.341+07:00Menata Rumah dengan Lazada<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">Saat ini aku dan suami sedang sibuk merenovasi rumah kami. Akhirnya kami bisa juga merenovasi rumah yang telah kami tempati selama sekian tahun lamanya. Ini adalah perrtama kalinya kami merenovasi rumah. Sebelumnya kami hanya melakukan perbaikan di sana sini jika ada bagian rumah yang rusak. Tapi kali ini, urusan renovasi rumah memang mau tak mau harus jadi prioritas kami, karena memang rumah kami sudah rusak. <br />
<br />
<a name='more'></a>Untuk renovasi rumah ini kami harus total mengosongkan rumah, karena rumah kami akan dibongkar total. Tentu butuh waktu yang lama sebelum rumah kami beres kembali. Renovasi ini kami lakukan demi kenyamanan dan keamanan kami tinggal di rumah kecil kami.<br />
<br />
<center><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0ZbeFO3RtkuS_8SXozHci-OXySaX_MAH-iVu03DaLgnmMl-KFoggdUpHs_N8nCcUsw44fxktLQubtb4TO9YeE32yQQVrCslsuT-qhK-4138D5t9A8EhU_kqqOaKdASCw36CeYqqlavMA/s1600/grafik.png" imageanchor="1" target="new"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0ZbeFO3RtkuS_8SXozHci-OXySaX_MAH-iVu03DaLgnmMl-KFoggdUpHs_N8nCcUsw44fxktLQubtb4TO9YeE32yQQVrCslsuT-qhK-4138D5t9A8EhU_kqqOaKdASCw36CeYqqlavMA/s320/grafik.png" /></a><br />
<span style="font-size: xx-small;">klik untuk memperbesar</span></center><br />
Tak lama lagi, proses renovasi rumah kami akan segera selesai. Itu berarti akan menyisakan pekerjaan besar, khususnya untukku, dalam menata rumah kecil kami. Tentu saja aku, suami dan tentu saja Shasa, berharap akan menemukan suasana baru di "rumah baru" kami. Yang jelas berbeda saat ini adalah warna dinding rumah kami. Jika sebelumnya rumah kami dicat dengan warna hijau, kini Shasa minta dicat dengan warna biru.<br />
<br />
Aku sudah semangat untuk bisa segera menata "rumah baru" kami nanti. Tapi karena rumah kami kecil, aku harus memikirkan bagaimana menata ulang rumah kami agar bisa terlihat lebih rapi, bersih dan tertata. Aku sudah kepikiran untuk membeli beberapa barang, yang selama ini belum kami miliki, untuk menata rumah kami nantinya. <br />
<br />
Yang pertama aku pikirkan adalah aku harus punya alat pembersih debu. Maklum saja, selama proses renovasi rumah tersebut, rumah kami jadi sangat kotor dan berdebu. Akan butuh waktu lama bagi kami untuk membersihkannya dari debu. Untuk itu aku jadi kepikiran untuk membeli sebuah <i>vacuum cleaner </i>yang sudah lama aku impikan. Tapi aku harus pandai-pandai memilih <i>vacuum cleaner</i> yang multi fungsi, yang bisa untuk membersihan rumah dan juga mobil tua kami. Dan yang jelas yang tidak membutuhkan daya listrik sangat besar.<br />
<br />
Selain vacuum cleaner, terus terang saja, aku kepikiran untuk membeli juga aneka barang lainnya. Sempat bingung memilih antara membeli rak buku atau meja laptop. Sebenarnya aku ingin membeli rak buku tapi setelah kupikir-pikir aku membatalkannya karena kami sudah memiliki rak buku. Aku hanya perlu menata ulang rak buku kami agar rak buku itu bisa menampung semua koleksi buku kami dengan rapi. <br />
<br />
Untuk meja laptop kurasa aku harus membelinya. Selama ini laptop kami diletakkan di meja belajar Shasa. Tentu saja, hal itu mengurangi kenyamanan Shasa saat dia belajar di meja belajarnya. Sementara selama ini printer aku letakkan di bawah rak bawah televisi. Jadi jika kami ingin menggunakan printer itu, kami harus memboyong laptop ke tempat <i>printer</i> berada. Itu makanya, aku ingin membeli meja yang bisa untuk meletakkan laptop, <i>printer</i> sekaligus kertas dan tinta untuk printer kami. Aku hanya perlu mencari meja yang sesuai dengan keinginganku dan kekuatan kantong kami hehehe.<br />
<br />
Selain itu, agar dapur kami lebih rapi, aku ingin membeli <i>Kitchen Wall Rack</i>. Aku ingin gantungan di dinding untuk tempat aneka bumbu dan tempat aku menggantungkan aneka peralatan dapur. Selama ini aneka bumbu dapur aku letakkan di meja dapur dan peralatan masak aku gantung-gantungkan pada paku di dinding. Dalam "rumah baru" kami nanti, aku ingin dapur kami bisa lebih rapi.<br />
<br />
Nah, yang terakhir untuk menata ruang tamu aku punya banyak keinginan sebenarnya. Setelah menimbang berbagai hal, aku memutuskan untuk membeli hiasan dinding agar ruang tamu kami tak kosong seperti selama ini. Tapi aku ingin hiasan dinding yang simpel, menarik namun "berbeda". Selain itu aku ingin mempercantik ruang tamu kami dengan menambahkan lampu gantung yang simpel dan cantik. <br />
<br />
<center><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyz-xoTyaB7zZfpvC0JwTgmSbLZP7Ff2I5qyZu2I963xqFFnhaV7lq_TNWFjfZiN798UPZ0B_T4wq7kEc0HsJY9UmcQ2wDyds4bahRHI4x0qTVU7jPPZeCnFS9gCJCvk8lyAbXodj9gHM/s1600/grafik1.png" imageanchor="1" target="new"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyz-xoTyaB7zZfpvC0JwTgmSbLZP7Ff2I5qyZu2I963xqFFnhaV7lq_TNWFjfZiN798UPZ0B_T4wq7kEc0HsJY9UmcQ2wDyds4bahRHI4x0qTVU7jPPZeCnFS9gCJCvk8lyAbXodj9gHM/s320/grafik1.png" /></a><br />
<span style="font-size: xx-small;">klik untuk memperbesar</span></center><br />
Selama beberapa hari aku sempat bingung dimana aku bisa menemukan barang-barang yang aku butuhkan itu. Untung Shasa mengingatkanku agar aku melihat-lihat di <a href="http://lazada.co.id/" target="new">Lazada.co.id</a>. Dan ternyata benar, aku bukan saja menemukan barang-barang seperti yang aku inginkan di sana, namun juga aku tergoda dengan barang-barang lainnya juga. Gawat!! Hahaha...<br />
<br />
Namun aku harus kembali pada tujuanku semula, kembali pada prioritas barang yang saat ini aku butuhkan untuk menata rumah. Sementara barang-barang yang lain bisa menyusul kapan-kapan bukan? Akhirnya setelah melalui beberapa pertimbangan, inilah barang-barang yang aku inginkan dari Lazada untuk membantuku menata rumah nanti. <br />
<br />
<center><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8XzYZ5J2BP4_ktOj7iir3sh_AExcD2EDVV_idEQ-TCmu-WNUJu2uK8BWBA3sNRShKFX7e_OS7y3k8Mqy3qo8SLMLxELoCs8LP_LevAbori2OF-JXbwsB_g2ebQBig1LMyqw_CYn-U7Bk/s1600/grafik2.png" imageanchor="1" target="new"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8XzYZ5J2BP4_ktOj7iir3sh_AExcD2EDVV_idEQ-TCmu-WNUJu2uK8BWBA3sNRShKFX7e_OS7y3k8Mqy3qo8SLMLxELoCs8LP_LevAbori2OF-JXbwsB_g2ebQBig1LMyqw_CYn-U7Bk/s320/grafik2.png" /></a><br />
<span style="font-size: xx-small;">klik untuk memperbesar</span></center><br />
1. <b>Success 2088 Turbo Vacuum Cleaner & Blower</b> (http://www.lazada.co.id/success-2088-turbo-vacuum-cleaner-blower-merah-153173.html), aku pilih karena praktis dan ringkas untuk membersihkan setiap sudut ruangan di rumah dan dapat digunakan untuk membersihkan dalam mobil. Dibandingkan penyedot debu lainnya, Success 2088 Turbo <i>Vacuum Cleaner & Blower</i> dengan daya 350 Watt akan lebih hemat energi. Karena bentuk dan ukurannya ramping akan mudah disimpan sehingga ruangan akan tetap terlihat rapi.<br />
<br />
2. <b>FUNIKA Meja Komputer Serbaguna</b> (http://www.lazada.co.id/funika-meja-komputer-serbaguna-11192lcbk-155497.html), aku pilih karena aku suka dengan desainnya yang simple dan stylish. Meja ini bisa juga digunakan untuk printer dan menyimpan kertas serta tinta printer kami nantinya. Bahannya dari kayu terbaik dengan desain simple menjadikan meja ini awet dan tahan lama. Meja ini tak membutuhkan terlalu banyak ruang di rumah kecil kami nantinya. <br />
<br />
3. <b>Jetting Buy Aluminum Seasoning Kitchen Wall Rack Silve</b>r (http://www.lazada.co.id/jetting-buy-aluminum-seasoning-kitchen-wall-rack-silver-1670569.html) telah berhasil membuatku jatuh cinta saat pertama melihatnya! Dengan panjang 50 cm dan bahan dari <i>stainless</i>, sepertinya <i>Kitchen Wall Rack</i> akan mampu menampung aneka bumbu dapur dan peralatan memasakku nantinya,<br />
<br />
4. <b>ZUNCLE 18pcs Square 3D DIY Home Decal Crystal Mirror Wall Sticker - Silver</b> (http://www.lazada.co.id/zuncle-18pcs-square-3d-diy-home-decal-crystal-mirror-wall-sticker-silver-2977227.html) akhirnya aku pilih setelah sekian lama bingung memilihnya di antara beberapa <i>mirror wall sticker</i> lainnya yang ada di Lazada. Dibandingkan lainnya, menurutku <i>mirror wall sticker</i> ini menarik karena simpelnya. Ruang tamuku pasti akan terlihat berbeda dengan adanya <i>mirror wall sticker</i> ini, karena biasanya ruang tamu dihiasi dengan foto keluarga ataupun lukisan. Dan jika kelak aku mulai bosan, aku tinggal melepaskan sticker ini tanpa takut akan merusak dindingku dan bisa menggantinya dengan hiasan lainnya.<br />
<br />
5. <b>Yomiko Lampu hias LM5918-3</b> (http://www.lazada.co.id/yomiko-lampu-hias-lm5918-3-245374.html) adalah lampu gantung hias yang berbentuk minimalis dengan desain yang aku suka. Ruang tamu mungilku akan tampak lebih indah dan "<i>modern</i>" jika aku tambahkan lampu gantung hias yang cantik ini.<br />
<br />
Setelah aku menemukan barang-barang untuk menata rumah di Lazada, aku jadi ingin segera menata rumah kami. Aku ingin segera melihat betapa cantiknya rumah kami nanti. Untung saja ada Lazada. Terimakasih Lazada.... #kecup. <br />
<br />
<a href="http://shopcoupons.co.id/blog/kompetisi-blogger-shopcoupons-lazada-indonesia" target="_blank"><img alt="" src="http://shopcoupons.co.id/files/blogs/kmpetisi_blogger_2016_3_01.jpg" height="134" width="650" /></a><br />
<br />
<br />
Ini adalah sebuah acara <a href="http://shopcoupons.co.id/blog/kompetisi-blogger-shopcoupons-lazada-indonesia" target="new">Kompetisi Blogger ShopCoupons X Lazada Indonesia</a>. Yang diselenggarakan oleh <a href="http://shopcoupons.co.id/" target="new">ShopCoupons</a>. <a href="http://shopcoupons.co.id/store/lazada-id" target="new">Voucher Lazada</a> disponsori oleh Lazada Indonesia.<br />
<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZ5-woSqHzipe5GMYj4M5pcXZ-iKc1B8_fkqGhJyxs1tXXPDGUrt9r9TYe-JGcBDdHFkKko651ZlNdTJSPN2wDwMqpU9eABHF8wI6PpXXoE-hiozeodmWYrzBeTw0Wx9ikjrv4xvVHpjsx/s1600/tandatangan.png" imageanchor="The Others" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZ5-woSqHzipe5GMYj4M5pcXZ-iKc1B8_fkqGhJyxs1tXXPDGUrt9r9TYe-JGcBDdHFkKko651ZlNdTJSPN2wDwMqpU9eABHF8wI6PpXXoE-hiozeodmWYrzBeTw0Wx9ikjrv4xvVHpjsx/s320/tandatangan.png" /></a></div>Renihttp://www.blogger.com/profile/08876032784771841991noreply@blogger.com51tag:blogger.com,1999:blog-2928469104557142670.post-65153972882593268802016-01-22T20:10:00.000+07:002016-01-30T13:35:45.171+07:00Kenangan Manis Permainan Masa Kecil<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">Bicara tentang permainan masa kecil, aku merasa bersyukur karena telah terlahir lebih dari 40 tahun yang lalu (sembunyiin KTP hahaha). Kalau melihat 40 tahun yang lalu, kita biasanya menyebutnya “jadul” atau malah “sangat jadul”. Eits, meskipun jadul tapi ada banyak “keuntungan” yang aku dapatkan karena menjadi bagian dari generasi jadul itu lho.<br />
<br />
<a name='more'></a>Salah satu “keuntungan” yang aku dapatkan menjadi bagian dari generasi jadul adalah kemajuan teknologi yang belum semaju sekarang. Saat aku kecil, televisi masih hitam putih, itupun tak semua rumah memilikinya. Komputer, gadget apalagi… belum dikenal saat itu! <br />
<br />
Hiburan bagi para orang tua biasanya didapatkan dari radio. Sementara anak-anak mencari hiburan melalui berbagai permainan. Ada banyak permainan yang bisa dimainkan anak-anak pada waktu aku kecil dulu. Namun untuk permainan-permainan yang membutuhkan ketangkasan (gobag sodor, petak umpet, betengan dan sebagainya) aku tak terlalu antusias. Maklum saja,waktu kecil dulu aku imut dalam arti, kurus dan kecil. Tak heranlah jika dalam permainan yang membutuhkan ketangkasan aku sering kalah, hahaha.<br />
<br />
Itu makanya aku lebih senang permainan perempuan, seperti main boneka atau masak-masakan. Jika disuruh memilih aku lebih suka main boneka daripada masak-masakan. Kenapa? Karena untuk bisa bermain masak-masakan aku hanya butuh memetik semua jenis daun dan bunga yang ada di halaman rumah. Aku tak butuh aneka peralatan masak-masakan seperti yang ada sekarang, karena memang pada saat itu aku belum punya permainan seperti itu (entah permainan seperti itu sudah ada apa belum pada jamanku. Aku lupa).<br />
<br />
Aku lebih suka main boneka, karena walaupun bentuknya ‘sederhana’ tapi tetap terasa cantik bagiku. Boneka plastik yang diberi pakaian seadanya itu bagiku sudah sangat luar biasa. Saat bermain boneka aku suka memerankan diriku sebagai ibu bagi bayi (bonekaku) hehehe. Dulu aku tak menyadari bahwa permainan seperti itu telah membuatku belajar berlagak menjadi ibu, meniru apa yang dilakukan Ibuku padaku. Bermain peran kalau istilah sekarang sih.<br />
<br />
Jaman dulu foto masih merupakan barang mewah. Tak seperti sekarang, semua momen dalam hidup bisa diabadikan lewat foto ataupun video. Jadi tak mengherankan jika aku tak punya bukti foto saat sedang asyik dengan aneka permainan yang nge-hits pada jamanku dulu. Namun, aku punya lho foto saat sedang bermain boneka! #bangga! Bahkan saking sayangnya dengan boneka yang aku miliki, boneka itu aku bawa serta saat aku ikut pawai Kartinian lho waktu aku TK dulu. <br />
<br />
Penasaran gak dengan foto jadulku dengan boneka kesayanganku itu? Tapi janji yaaa…, jangan diketawain. Fokus pada barang-barang yang sedang aku pegang aja: boneka dan payungnya. Jangan lihat yang lain-lain hahaha….<br />
<br />
<center><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEthrHPuXSOjbDsHZzq_4cxORzqMY8Ek0luAPUl6Smp1xZhEvrPeZxyVvo_v_kpMhh0_8vFSFeIUjN26CmyUtPdb2uZvMSaxv57wLfqZFOwmJBQiuU1MrKfz62nwzoGAsHAr9z5zwwbCc/s1600/boneka.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEthrHPuXSOjbDsHZzq_4cxORzqMY8Ek0luAPUl6Smp1xZhEvrPeZxyVvo_v_kpMhh0_8vFSFeIUjN26CmyUtPdb2uZvMSaxv57wLfqZFOwmJBQiuU1MrKfz62nwzoGAsHAr9z5zwwbCc/s320/boneka.png" /></a><br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgz2_pAgKJWevRut8bM2X_HRUCFZPvtCKeLanqomu5C4FOWjp_DpUkvvyiMRLWxa1HCxWa6ehx7SnMUhOaFa_Qa49sAoSEJaT5z4xuT46DN1HyxugOdsjKCR6ckk2lI0veyXTLBfxobliI/s1600/pawai.png" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgz2_pAgKJWevRut8bM2X_HRUCFZPvtCKeLanqomu5C4FOWjp_DpUkvvyiMRLWxa1HCxWa6ehx7SnMUhOaFa_Qa49sAoSEJaT5z4xuT46DN1HyxugOdsjKCR6ckk2lI0veyXTLBfxobliI/s320/pawai.png" /></a></center><br />
Oya selain main boneka aku punya satu permainan lain yang menjadi favoritku. Permainan ini selalu aku mainkan saat ada pemadaman listrik di malam hari! Bahkan dulu aku selalu menyambut gembira saat malam jadi gelap gulita karena lampu mati. Jadi, dulu saat lampu mati aku tak pernah galau karena aku bisa puas memainkan mainan favoritku. Coba tebak apa mainanku itu? Yups betullll…. Permainanku itu adalah membuat bayangan binatang di dinding dengan menggunakan jari-jari tangan. Modalnya hanya lilin dan jari-jari tangan aja. <br />
<br />
Aku, adikku dan Ibuku akan asyik membentuk bayangan di dinding menjadi aneka bayangan binatang. Kemudian kami akan “bercakap-cakap” dengan menggunakan bahasa binatang. Aku akan keasyikan mencoba membentuk aneka bayangan binatang di dinding. Akan semakin seru saat kami mencoba membuat bentuk bayangan binatang yang belum pernah kami buat sebelumnya. Seru banget pokoknya. <br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqvss5MJjQTH4eqUDPkPNUmCTW57WdsrLoY_K_fApGU1cDs5jE5WJ6xppQyg1FtBS2FOB9AY3dktKzBCtg3fjUPAZXHofkpc666xEaqZ7aTuYf2JTSFYTS6tavt2IwZnyiFz3Adl3LVe4/s1600/shadow.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqvss5MJjQTH4eqUDPkPNUmCTW57WdsrLoY_K_fApGU1cDs5jE5WJ6xppQyg1FtBS2FOB9AY3dktKzBCtg3fjUPAZXHofkpc666xEaqZ7aTuYf2JTSFYTS6tavt2IwZnyiFz3Adl3LVe4/s320/shadow.png" /></a></div><br />
<center><span style="font-size: x-small;">Credit : <a href="https://syachrul45.wordpress.com/page/3/" target="_blank">https://syachrul45.wordpress.com/</a></span></center><br />
Hayoooo… siapa yang pernah memainkan permainan-permaianan yang sama denganku? Asyik kan ya? Gak kalah asyik jika dibandingkan dengan permainan anak-anak jaman milenium ini. Malah menurutku, permainan jadulku lebih asyik tuh. #gagalmoveon. Walau permainan jadul sangat sederhana dan murah, tapi tak membuat kebahagiaan kami jadi berkurang. <br />
<br />
Itu tadi cerita permainan kenangan masa kecil favoritku. Apa cerita permainan kenangan masa kecilmu Sobat?<br />
<br />
<center><i><br />
"Tulisan ini diikutkan dalam Giveaway Permainan Masa Kecil yang diselenggarakan oleh <a href="http://lidyafitrian.com/" target="_blank">Mama Calvin</a> dan <a href="http://istanacinta.com/" target="_blank">Bunda Salfa</a>" </i><br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjG1W1zTHwHdeA8gVkvBrlVmsZXWRVvmYNMpLfg_YZRu2QOhCl_3jLoPs1Tkex8TBywK7pK8mF0HSNUZ0C40zC-cMhnO7NXwdMXb5wrspbySPfLCOsRE2DJU5f7Kv8XZQ3_KWVC5OMNSQs/s1600/mama-calvin-%2526-bunda-salfa-giveaway.jpg" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjG1W1zTHwHdeA8gVkvBrlVmsZXWRVvmYNMpLfg_YZRu2QOhCl_3jLoPs1Tkex8TBywK7pK8mF0HSNUZ0C40zC-cMhnO7NXwdMXb5wrspbySPfLCOsRE2DJU5f7Kv8XZQ3_KWVC5OMNSQs/s320/mama-calvin-%2526-bunda-salfa-giveaway.jpg" /></a></center><br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZ5-woSqHzipe5GMYj4M5pcXZ-iKc1B8_fkqGhJyxs1tXXPDGUrt9r9TYe-JGcBDdHFkKko651ZlNdTJSPN2wDwMqpU9eABHF8wI6PpXXoE-hiozeodmWYrzBeTw0Wx9ikjrv4xvVHpjsx/s1600/tandatangan.png" imageanchor="The Others" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZ5-woSqHzipe5GMYj4M5pcXZ-iKc1B8_fkqGhJyxs1tXXPDGUrt9r9TYe-JGcBDdHFkKko651ZlNdTJSPN2wDwMqpU9eABHF8wI6PpXXoE-hiozeodmWYrzBeTw0Wx9ikjrv4xvVHpjsx/s320/tandatangan.png" /></a></div>Renihttp://www.blogger.com/profile/08876032784771841991noreply@blogger.com31tag:blogger.com,1999:blog-2928469104557142670.post-51631562907652680332015-10-11T16:50:00.000+07:002016-01-22T19:49:19.593+07:00Pentingnya deteksi dini kanker payudara<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">Bicara tentang kanker payudara dan pentingnya deteksi dini kanker payudara aku selalu teringat pada sosok Yulia. Di mataku Yulia adalah seorang wanita cantik, ramah dan menyenangkan. Dia salah satu rekan kerjaku, walau kami tak pernah bekerja bersama dalam tim yang sama. Aku justru lebih banyak mengenal sosok Yulia dari cerita Dini (sahabat Yulia). Kebetulan Dini pernah bekerja dalam tim yang sama denganku.<br />
<br />
<a name='more'></a>Pada saat Yulia berusia 37 tahun, dia divonis terkena kanker payudara. Menurut penjelasan Yulia ke Dini sahabatnya, sebenarnya ada beberapa tanda dan gejala yang mengindikasikan dia terkena kanker payudara. Hanya saja saat itu Yulia tidak menyadarinya. Salah satu gejalanya adalah puting susu yang 'ndlesep' ke dalam. Kondisi itu yang menyebabkan anaknya tak bisa menyusu secara maksimal padahal produksi ASInya lancar, bahkan berlebih. Sementara itu Yulia akan kesakitan setiap kali ASInya tidak dikeluarkan.<br />
<br />
Tak lama setelah memiliki anak atau kurang lebih saat anaknya berusia 1,5 tahun, Yulia mulai sakit-sakitan. Bermula dari flu dan batuk yang tak kunjung sembuh walau sudah berobat ke dokter dan mengonsumsi obat yang diresepkan dokter. Menurut pengakuan Yulia pada Dini, dia sama sekali tidak menyadari kalau flu dan batuknya yang tak kunjung sembuh itu juga merupakan salah satu gejala penyakit kanker yang dideritanya.<br />
<br />
Hingga tibalah pada hari itu, hari dimana Yulia divonis menderita kanker payudara. Tentu saja hal itu membuatnya <i>shock</i>, begitu juga dengan suami dan keluarga besarnya. Yang membuat mereka semakin <i>shock</i> adalah pernyataan dokter bahwa kanker payudara yang diderita Yulia sudah mencapai stadium 2. Saat mengetahui kabar tersebut dari Yulia, Dini tak bisa menahan kepedihan dan akhirnya Dini dan Yulia berpelukan sambil menangis. Ah, andaikan saat itu Yulia sudah memahami pentingnya deteksi dini kanker payudara.<br />
<br />
Semenjak itu, Yulia rajin berobat ke dokter. Bahkan dia juga menuruti saran dokter untuk berobat ke onkologi Surabaya. Saat berobat ke onkologi Surabaya itulah dokternya menyarankan agar Yulia segera melakukan operasi pengangkatan payudara. Hal itu terpaksa dilakukan karena menurut dokter itu cara terbaik untuk mencegah kanker menyebar lebih luas lagi. Akhirnya setelah membicarakan hal tersebut dengan keluarga besarnya, Yulia pun menjalani operasi pengangkatan payudara yang sebelah kanan.<br />
<br />
Usai operasi pengangkatan payudara, kondisi psikis Yulia <i>drop</i>. Melihat payudaranya yang kanan sudah tak ada lagi dia menangis dan merasa dirinya tak lagi sempurna sebagai wanita. Untungnya suami Yulia sangat mendukung Yulia sehingga bisa membesarkan hati istrinya yang sedang <i>down</i>. Selain itu keluarga besar dan sahabat-sahabat Yulia tak henti-henti membesarkan hati Yulia agar dia tetap bersemangat melawan kanker yang menggerogotinya.<br />
<br />
Usai operasi pengangkatan payudara, bukan berarti Yulia bernafas lega. Dia masih harus menjalani kemoterapi yang dilakukan di Madiun dan di onkologi Surabaya. Yulia rajin menjalani kemoterapi walaupun setiap kali usai menjalani kemoterapi Yulia selalu mengeluh tak enak badan. Yulia bertahan menjalani semua itu karena berharap bisa sembuh demi anaknya yang masih sangat kecil.<br />
<br />
Akibat kemoterapi itu rambut Yulia juga perlahan-lahan rontok, hingga akhirnya dia harus mengenakan <i>wig</i> saat ke kantor. Selain itu kondisi fisik Yulia juga naik turun. Saat kondisi fisiknya sedang turun, Yulia akan sangat lemas dan batuk yang tak kunjung sembuh. Kalaupun sembuh sebentar, nanti akan batuk lagi. Begitu terus sampai badan Yulia kurus sekali.<br />
<br />
Pernah suatu kali saat kondisi fisiknya sedang bagus, Yulia mengajak Dini makan <i>steak</i>. Dini tak kuasa mencegah keinginan Yulia, walaupun dia tahu <i>steak</i> sangat tidak dianjurkan bagi penderita kanker seperti Yulia. Di satu sisi Dini merasa bersalah membiarkan sahabatnya makan makanan yang tak sehat, namun di sisi lain Dini tak tega melihat senyum bahagia di wajah sahabatnya harus hilang karena dilarang makan makanan yang sangat diinginkannya.<br />
<br />
Untuk menambah staminanya, Yulia dianjurkan minum jus sayuran. Yulia pun mengikuti anjuran untuk minum jus sayuran itu setiap hari walaupun dia bosan sebenarnya. Selama jangka waktu 2 tahun Yulia telah menjalani kemoterapi sebanyak 15 kali. Sayangnya, upaya itu tak kuasa membendung penyebaran kanker sampai ke paru-paru Yulia. Hal itu kian memperburuk kondisi Yulia dan pada akhirnya di usianya yang masih sangat muda, 39 tahun, Yulia menghembuskan nafas terakhirnya dan meninggalkan suami dan anak yang dikasihinya yang baru berusia 3,5 tahun.<br />
<br />
Apa yang dialami Yulia ini kurang lebih sama dengan yang dialami oleh sahabatku. Kedua kakak kandungnya (mbak Ida dan mbak Poppy) juga menderita kanker payudara. Bedanya, mbak Ida sudah terlebih dahulu divonis menderita kanker payudara dan sama seperti Yulia pada saat dia menghembuskan nafas terakhirnya Mbak Ida meninggalkan anak yang masih kecil, 5 tahun. Sementara mbak Poppy baru divonis kanker setahun lalu dan saat ini masih berjuang keras melawannya.<br />
<br />
Terus terang saja, selama ini aku selalu merasa pedih saat mengetahui ada saudara atau teman yang divonis kanker payudara. Maklum saja, selama ini aku menyaksikan bahwa perjuangan mereka melawan kanker payudara selalu berujung kekalahan. Mereka pada akhirnya pergi meninggalkan keluarga dan anak-anak yang masih kecil. <br />
<br />
Tapi... sedikit demi sedikit pandanganku tentang kanker payudara berubah. Hal ini terjadi sejak aku mengenal mbak Indah Nuria lengkap dengan cerita perjuangannya melawan kanker payudara. Berbeda dari yang lain, aku melihat Mbak Indah Nuria lebih optimis dan lebih ceria menghadapi penyakitnya. Mbak Indah pun tetap optimis dan ceria menjalani hari-harinya termasuk menjalani pekerjaan kantornya.<br />
<br />
Berkat mbak Indah juga aku jadi menyadari bahwa <a href="http://www.cancer.org/" target="_blank">kanker</a> payudara bukanlah penyakit yang perlu ditakuti karena bisa disembuhkan. Mbak Indah yang menyadarkan aku tentang pentingnya deteksi dini kanker payudara. Semakin dini terdeteksi maka kesempatan untuk bisa sembuh dari kanker akan semakin tinggi. <br />
<br />
Satu kalimat positif dari mbak Indah yang melecutku untuk mensyukuri atas apapun yang Allah berikan adalah kalimat berikut ini :<br />
<br />
<center><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5rFh-22IYqZAa9uN3i8lsMdVw4FSW7-7ZE_Yq2hT7fccjLpb4k05l5ttUws0s-TDQzOgCV98uPnKp-pHksnBYaylgHFpYwn8Xkdq-WUq3etgQFaB4HBCzH6c1H_TWvAoLJ1H0BK-e_qo/s1600/cancer1.png" imageanchor="penyakit kanker payudara"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5rFh-22IYqZAa9uN3i8lsMdVw4FSW7-7ZE_Yq2hT7fccjLpb4k05l5ttUws0s-TDQzOgCV98uPnKp-pHksnBYaylgHFpYwn8Xkdq-WUq3etgQFaB4HBCzH6c1H_TWvAoLJ1H0BK-e_qo/s320/cancer1.png" /></a></center><br />
Selain itu, berdasarkan cerita Yulia dan mbak Indah Nuria aku menyadari bahwa dukungan dari keluarga, sahabat dan orang-orang terdekat sangatlah berarti bagi para penderita kanker. Jadi, sudahkah kita menunjukkan dukungan dan kepedulian pada para penderita kanker di sekitar kita? Jangan lupa juga kita harus mulai menyosialisasikan pentingnya deteksi dini kanker payudara. Kita bisa memulainya dengan mengikuti kampanye #finishthefight #gopink #breastcancerawareness bersama-sama.<br />
<br />
<center><a href="http://www.indahnuria.com/2015/10/giveaways-kampanye-finishthefight.html" imageanchor="kanker payudara" target="new"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqfsOVXDpCOx7u0XyQBqpiFXf81zzGbyyV5iLw_wkwB4uHpR9ZkJ9qgHtgGXL5cm_ORdqTsNYik_LqeBx5YcD4XuGgJ9QQCPnuBAO5G3Q5zdJXDsMhKfnWM-O42HVPgovOzdAsx21_fcI/s320/finish+the+fight+REV.jpg" /></a></center><br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZ5-woSqHzipe5GMYj4M5pcXZ-iKc1B8_fkqGhJyxs1tXXPDGUrt9r9TYe-JGcBDdHFkKko651ZlNdTJSPN2wDwMqpU9eABHF8wI6PpXXoE-hiozeodmWYrzBeTw0Wx9ikjrv4xvVHpjsx/s1600/tandatangan.png" imageanchor="The Others" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZ5-woSqHzipe5GMYj4M5pcXZ-iKc1B8_fkqGhJyxs1tXXPDGUrt9r9TYe-JGcBDdHFkKko651ZlNdTJSPN2wDwMqpU9eABHF8wI6PpXXoE-hiozeodmWYrzBeTw0Wx9ikjrv4xvVHpjsx/s320/tandatangan.png" /></a></div>Renihttp://www.blogger.com/profile/08876032784771841991noreply@blogger.com21tag:blogger.com,1999:blog-2928469104557142670.post-40618265615675548142015-10-09T17:50:00.000+07:002015-10-11T15:43:50.593+07:00Tips menulis resensi buku<center><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUwPryolhzE4iENBhcinm6_uP-YBSffiS12ovVeMWjtIe0d7Evdc2oCKkNRiVEVuKv_uVE4RAKIDWtP5sNNH9bRPJnr6W1HY2Ut94F5T5hbYGXYTRJ2hyf4AYg1bXH-K089VDrJ2BjnCc/s1600/cerita+di+balik+blog.jpg" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUwPryolhzE4iENBhcinm6_uP-YBSffiS12ovVeMWjtIe0d7Evdc2oCKkNRiVEVuKv_uVE4RAKIDWtP5sNNH9bRPJnr6W1HY2Ut94F5T5hbYGXYTRJ2hyf4AYg1bXH-K089VDrJ2BjnCc/s320/cerita+di+balik+blog.jpg" /></a></center><br />
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">Ada yang suka menulis resensi buku? Atau, ada yang tahu tentang tips menulis resensi buku? Aku yang selama ini hobby curcol di blog kesayanganku (<a href="http://renijudhanto.blogspot.co.id/" target="_blank">Catatan Kecilku</a>), suka sekali lo menulis resensi buku di blogku <a href="http://daribukubuku.blogspot.co.id/" target="_blank">Dari Buku</a>. Tapi itu dulu sih. Iya dulu..., sebelum aku makin tenggelam dalam dunia kerjaku yang kian hari kian menuntut perhatian dariku. Jujur aja, makin hari aku makin kesulitan untuk meluangkan waktu menulis resensi buku. Jangankan menulis resensinya, membaca bukunya aja aku sekarang sudah tak sempat lagi #sigh. Aduh maaf, keceplosan curcol lagi nih aku. <br />
<br />
<a name='more'></a>Tapi, jujur saja... <i>from the bottom of my heart</i> (#eaaa) aku masih sangat rindu untuk bisa menulis resensi buku lagi. Aku masih menyimpan harapan untuk bisa melihat resensi yang aku buat dimuat di media cetak. Hanya pernah sekali sih resensi yang aku buat dimuat di media online : Koran Jakarta. Dan aku sampai sekarang masih penasaran untuk bisa melihat resensi yang aku buat dimuat di media cetak.<br />
<br />
Walaupun resensi yang aku buat belum pernah dimuat di media cetak, bukan berarti resensi buku yang aku tulis selama ini hanya asal-asalan saja lo ya. Buktinya, beberapa resensi buku yang aku buat di blog telah berhasil menang dalam lomba resensi buku. Bukan bermaksud sombong sih, hanya sekedar pembuktian bahwa aku menulis resensi buku itu tidak asal-asalan. Selama ini aku punya tips menulis resensi buku. Tentu saja tips ini adalah tips yang kurasa paling cocok kulakukan dalam menulis resensi buku.<br />
<br />
Ini dia tips menulis resensi buku <u>ala saya</u> (^_^)<br />
<br />
<h3><span style="color: red;">Menyiapkan bahannya</span></h3>Bahan yang dibutuhkan untuk menulis resensi buku di blog sebenarnya cukup simpel, yaitu :<br />
<ul><li>Buku yang akan diresensi</li>
<li><i>Page marker</i></li>
<li>Laptop/komputer</li>
<li>Kamera/<i>smartphone</i></li>
</ul><br />
<center><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivBIriRdtaccxp7TdjjV5pzLfRjx14Jzk5Qr2mYVUauptO6Cfju5Ag1f8eC_03EYW1BVsTQQS9wF1Jz6EWAyZ5qqqf3eficaM4-_bJsbanchQ69fHYeZ7b19hrhuFn-LC3BdTNpg2Vuxc/s1600/pagemarker.jpg" imageanchor="tips menulis resensi buku"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivBIriRdtaccxp7TdjjV5pzLfRjx14Jzk5Qr2mYVUauptO6Cfju5Ag1f8eC_03EYW1BVsTQQS9wF1Jz6EWAyZ5qqqf3eficaM4-_bJsbanchQ69fHYeZ7b19hrhuFn-LC3BdTNpg2Vuxc/s320/pagemarker.jpg" /></a><i><br />
<span style="font-size: x-small;">page marker</span></i></center><br />
<h3><span style="color: red;">Memilih buku</span></h3>Memilih buku yang tepat untuk diresensi sangatlah penting. Aku selalu memilih buku yang menarik dan sesuai dengan minatku. Jangan sampai aku tak pernah selesai membaca buku tersebut hanya gara-gara aku tak tertarik membacanya. Jika buku itu tak selesai dibaca, maka resensinya juga tak akan pernah dibuat bukan?<br />
<br />
<h3><span style="color: red;">Meluangkan waktu</span></h3>Berbeda dengan menulis blog pada umumnya, menulis resensi buku di blog akan memakan lebih banyak waktu. Waktu yang lebih banyak tentu saja untuk membaca buku tersebut. Selain itu dalam menulis resensi, aku masih saja harus membolak-balik buku tersebut untuk aku ungkapkan dalam resensiku. Bisa dibilang, untuk menulis resensi itu di beberapa bagian/halaman aku akan membacanya beberapa kali sebelum aku tuangkan dalam resensiku.<br />
<br />
<h3><span style="color: red;">Membaca dengan teliti</span></h3>Salah satu hal terpenting dalam menulis resensi buku adalah membaca dengan teliti buku tersebut. Jika ada poin-poin penting di dalam buku tersebut yang butuh dituangkan dalam resensi, aku biasanya memberi <i>page marker</i> pada halaman buku tersebut. Itu sebabnya aku selalu punya banyak persediaan <i>page marker</i> di rumah.<br />
Mungkin ada yang bertanya mengapa aku tak melipat saja halaman yang penting itu. Atau mungkin ada juga yang bertanya mengapa aku tak memberi coretan atau catatan saja pada halaman penting itu. Untuk dua pertanyaan itu jawabanku adalah : tidak! Kedua hal itu adalah pantangan bagiku, karena aku selalu ingin buku yang aku miliki tetap mulus dan bersih. Hehehe.<br />
Atau mungkin yang lain bertanya mengapa aku tidak membuat catatan penting itu di kertas lain. Untuk pertanyaan itu jawabanku tetap sama : tidak! Tapi alasannya sih simpel, karena aku terlalu malas untuk menulis #ditoyor. Aku lebih suka langsung mengetiknya daripada menulis dan kemudian menyalinnya di laptopku.<br />
<br />
<center><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCqplU_FRfpO_DZPm4KDN6g6MGetG-pDjfoz-g0aHOtKCLgpEMERKwABkGmezbl5DTE-iJyANlUqXXgltacDel1LrdMLSmS1j6775v82RGDHaMf46A78RP9Xfhsaz4Fcr41yv4Cx6Qbk0/s1600/tobadream.png" imageanchor="tips resensi buku"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCqplU_FRfpO_DZPm4KDN6g6MGetG-pDjfoz-g0aHOtKCLgpEMERKwABkGmezbl5DTE-iJyANlUqXXgltacDel1LrdMLSmS1j6775v82RGDHaMf46A78RP9Xfhsaz4Fcr41yv4Cx6Qbk0/s320/tobadream.png" /></a><br />
<span style="font-size: x-small;"><i>page marker</i> terpasang</span></center><br />
<h3><span style="color: red;">Menentukan poin-poin penting</span></h3>Sambil membaca dengan teliti buku tersebut, aku selalu menentukan poin-poin penting yang akan aku tuangkan dalam resensiku. Poin-poin itu antara lain tentang :<br />
<ul><li>kelebihan/kekurangan buku </li>
<li>kesalahan ketik (jika ada)</li>
<li>logika tulisan/cerita</li>
<li>kesinambungan tulisan/cerita antar bab</li>
<li>cara penulis menyampaikan ide/cerita</li>
<li>data buku/pengarang </li>
</ul><br />
<h3><span style="color: red;">Menulis resensi dengan hati-hati</span></h3>Aku selalu berusaha menulis resensi buku dengan hati-hati. Maksudnya, jika ada kekurangan buku tersebut aku berusaha menyampaikannya dengan sehalus mungkin. Hal ini aku lakukan karena aku menyadari bahwa menulis buku itu tidaklah mudah, dan mengkritik itu jauh lebih mudah. Selain itu aku juga menyadari bahwa sejelek-jeleknya buku tersebut, tetap saja penulisnya lebih hebat daripada aku yang hanya bisa mengkritik dan tak bisa menerbitkan buku apapun ini hehehe. Oleh sebab itu, menyebutkan kelebihan buku tersebut menjadi poin yang sangat penting sebagai penyeimbang dari kekurangan yang ada dalam buku tersebut.<br />
Setelah semua tulisan selesai, aku masih harus meneliti ulang resensi yang aku buat. Jika ada kata-kata yang kurang pas, aku harus memperbaikinya. Terlebih lagi, aku harus memastikan resensiku tak ada kesalahan ketiknya. Kan aneh jika dalam resensi itu aku mengkritik tentang banyaknya <i>typo</i> dalam buku tersebut, tapi tulisanku sendiri juga banyak <i>typo</i>nya. Jeruk makan jeruk itu namanya hehehe.<br />
<br />
<h3><span style="color: red;">Membuat Foto yang menarik</span></h3>Setelah tulisan selesai, masih ada satu yang harus aku lakukan : memfoto buku yang aku resensikan. Jujur saja, urusan foto memfoto ini bukan keahlianku sebenarnya. Aku sama sekali tak memiliki jiwa seni yang bisa menghasilkan foto yang menarik. Walau begitu, mau tak mau aku tetap harus menampilkan bukti fisik buku yang aku resensi itu. Aku berusaha membuat fotonya semenarik mungkin, tentu saja sebatas kemampuanku. Untuk memfotonya terkadang aku menggunakan kamera saku, tapi terkadang cukup dengan <i>smartphone</i> saja. <br />
Tapi membuat foto untuk resensi buku jauh lebih mudah daripada untuk tulisan perjalanan. Karena untuk resensi buku aku biasanya hanya butuh 1 buah foto, sementara untuk tulisan perjalanan aku biasanya membutuhkan banyak foto. Dan, karena banyak, biasanya foto-foto perjalanan itu aku buat kolase. Belum lagi jika aku menambahkan <i>watermark</i> dalam foto-foto itu. Jadi, memang lebih simpel foto untuk resensi buku.<br />
<br />
<center><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTjrHPojNXIgilX_ueDQ4o8mITsMO-AsHGPiAhZ_7eH8h8aTc8iZDbVG_cCSOGII3kRL_TveYZ4cgZewryfGfq9fTYoxvmUrftObRD1g5MLuSHsSXiQEax74Q3d1ozzFMpwglHIgLhjvU/s1600/coverbuku.png" imageanchor="tips menulis resensi"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTjrHPojNXIgilX_ueDQ4o8mITsMO-AsHGPiAhZ_7eH8h8aTc8iZDbVG_cCSOGII3kRL_TveYZ4cgZewryfGfq9fTYoxvmUrftObRD1g5MLuSHsSXiQEax74Q3d1ozzFMpwglHIgLhjvU/s320/coverbuku.png" /></a><br />
<span style="font-size: x-small;">contoh foto buku yang kubuat</span></center><br />
<h3><span style="color: red;">Membuat judul resensi yang menarik</span></h3>Sama seperti membuat foto yang menarik, membuat judul resensi yang menarik juga bukan keahlianku. Untuk urusan membuat judul resensi saja, aku seringkali membutuhkan banyak waktu untuk memikirkannya. Kalaupun sudah ketemu judulnya, rasa-rasanya judul yang aku buat tetap saja terasa kurang "nendang" menurutku #mirisbanget.<br />
<br />
<h3><span style="color: red;">Memperhatikan syarat dan ketentuan</span></h3>Untuk resensi yang aku buat untuk lomba resensi, aku harus memperhatikan syarat dan ketentuan yang dipersyaratkan oleh penyelenggara. Jangan sampai setelah bersusah payah menulis resensi, ternyata resensiku tak bisa dinilai oleh juri gara-gara ada persyaratan yang terlewatkan atau karena sudah lewat <i>deadline</i>nya! Ngenes banget kan kalau sudah begitu? Kalau ini terjadi, siap-siap deh aku nangis sedih di pojok kamar menyesali kebodohan diri sendiri.<br />
<br />
<h3><span style="color: red;">Mem-<i>publish</i> dengan kebanggaan</span></h3>Eits... bagiku ini bukan bentuk kesombongan lo ya. Untukku pribadi, mem<i>publish</i> dengan kebanggaan adalah bentuk penghargaan pada diriku sendiri. Penghargaan karena aku telah berhasil membuat 'karya' yang murni hasil karyaku sendiri. Penghargaan karena aku telah berhasil menyelesaikan proses panjang untuk bisa menulis resensi berikut segala macam suka dukanya.<br />
<br />
Walau harus kuakui bahwa selama ini tulisanku tentang resensi buku sepi pengunjung, berbeda banget dengan tulisan curcolku yang lebih ramai pengunjung. Namun tetap saja, aku merasa sangat bangga bisa menulis resensi buku dan masih menyimpan harapan untuk bisa melihat resensi yang aku buat termuat di media cetak.<br />
<br />
Oya, buku Toba Dreams yang fotonya aku pajang itu sebenarnya dulu aku baca dan aku persiapkan untuk lomba resensi buku. Halaman yang memuat poin-poin penting sudah aku tandai, foto sudah aku siapkan... tapi ternyata aku tak punya waktu untuk menuliskan resensinya karena aku sedang (sok) sibuk dengan kerjaan kantor. Kalau ditanya perasaanku saat itu... nyesel banget! Dan sampai sekarang pun aku tak kunjung sempat menuliskan resensi Toba Dreams. Kali ini cukuplah diwakili dengan foto-fotonya saja hehehe.<br />
<br />
Itu tadi semua ceritaku tentang suka duka menulis resensi buku. Tertarik untuk menulis resensi buku juga? Yuk, praktekkan tips menulis resensi buku (ala saya) dan <a href="https://www.tokopedia.com/ciptakan%20peluangmu" target="_blank">ciptakan peluangmu</a> untuk menjadi resensor handal. Siapa tahu, rejekimu ada di sana. <br />
<br />
<center><a href="http://www.uniekkaswarganti.com/2015/09/giveaway-cerita-di-balik-blog.html" target="new"><b><br />
Cerita di balik blog</b></a></center><br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZ5-woSqHzipe5GMYj4M5pcXZ-iKc1B8_fkqGhJyxs1tXXPDGUrt9r9TYe-JGcBDdHFkKko651ZlNdTJSPN2wDwMqpU9eABHF8wI6PpXXoE-hiozeodmWYrzBeTw0Wx9ikjrv4xvVHpjsx/s1600/tandatangan.png" imageanchor="The Others" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZ5-woSqHzipe5GMYj4M5pcXZ-iKc1B8_fkqGhJyxs1tXXPDGUrt9r9TYe-JGcBDdHFkKko651ZlNdTJSPN2wDwMqpU9eABHF8wI6PpXXoE-hiozeodmWYrzBeTw0Wx9ikjrv4xvVHpjsx/s320/tandatangan.png" /></a></div>Renihttp://www.blogger.com/profile/08876032784771841991noreply@blogger.com18tag:blogger.com,1999:blog-2928469104557142670.post-17790112049778539722015-08-29T23:14:00.000+07:002015-10-09T17:22:19.389+07:00Berkahku di Bulan Agustus<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">Bicara soal berkah..., aku punya satu cerita tentang berkah luar biasa yang aku terima pada bulan Agustus. Tepatnya 2 Agustus 1998 yang lalu. Sebuah berkah yang selalu dan selalu aku syukuri. Aku tak akan pernah melupakannya. Berkah itu adalah momen spesial dimana aku resmi menyandang predikat seorang istri! Yups... berkahku di bulan Agustus adalah pernikahanku!<br />
<br />
<a name='more'></a>Menikah memang impian bagi siapa saja, demikian juga aku. Bisa menggelar resepsi pernikahan (walaupun sederhana) juga menjadi salah satu impianku. Memasuki tahun 1998, kami sudah memutuskan akan menggelar pernikahan pada bulan Agustus tahun itu juga. Kami pun mulai menyusun dan mengatur segala sesuatunya. Namun apa mau dikata... krisis ekonomi melanda Indonesia. Bahkan memasuki bulan Mei 1998, Indonesia bergolak!<br />
<br />
Kerusuhan Mei 1998 tak hanya terjadi di Jakarta, namun juga merembet ke daerah-daerah. Kerusuhan yang diawali oleh terjadinya krisis ekonomi yang sangat berdampak pada masyarakat luas. Harga-harga barang kebutuhan pokok melonjak drastis, bahkan mencapai kenaikan sebesar 100%. Keadaan di berbagai tempat tak lagi aman. Hal ini tentu saja membuat kami harus mengatur dan menyusun ulang rencana pernikahan kami. Anggaran yang semula dirasa cukup, tiba-tiba menjadi sangat tidak mencukupi.<br />
<br />
Sejujurnya, kedua orangtuaku sangat menginginkan bisa menggelar resepsi pernikahanku di gedung. Alasan pertama karena pernikahanku adalah hajatan pertama yang mereka gelar. Dan karena aku anak pertama, kedua orang tuaku ingin menggelar acara bubakan. Selain itu, rumah kedua orangtuaku ada di dalam gang yang sulit untuk menampung banyak tamu. <br />
<br />
Kenalan kedua orangtuaku sangat banyak. Apalagi ibuku adalah wanita yang tak hanya punya banyak relasi di dunia kerjanya, namun ibuku juga sangat aktif berorganisasi. Hal itu tentunya membuat ibuku memiliki banyak kenalan yang hendak diundangnya di resepsi pernikahanku. Mengingat banyaknya tamu yang akan diundang, tentunya akan lebih memudahkan jika bisa mengundang mereka semua di gedung dan bukan di rumah kami.<br />
<br />
Namun karena krisis ekonomi yang melanda, kedua orangtuaku terpaksa harus membatalkan rencana menggelar resepsi di gedung. Kami pun sudah mulai menyusun berbagai strategi agar kami tetap dapat menggelar pernikahan sekaligus resepsi pernikahan walau sederhana. Jumlah tamu yang akan diundang terpaksa harus dipangkas separonya. Aku pun harus rela hanya mengundang segelintir temanku saja, dan lebih memprioritaskan tamu dari kedua orangtuaku dan juga para kerabat. <br />
<br />
Kami pun juga menyusun strategi penghematan yang lain. Menu hidangan yang semula sudah disusun dengan rapi terpaksa harus dirombak kembali. Kami harus mengurangi jumlah aneka menu yang ada, tanpa harus mengurangi jumlah porsinya. Dan rencana menggelar resepsi pernikahan di gedung terpaksa dibatalkan dan dialihkan diselenggarakan di rumah saja. Aku pun mulai membuat undangan yang minimalis demi menghemat anggaran. Undanganku hanya berisi selembar kertas saja untuk menekan biayanya hehehe.<br />
<br />
<center><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCrb2ZnmKIMxneGe2dQ_JyrhVi1bg_xidIQLYfX4RTwQ4Fyj-ATsaC7kGgZUWYvJCK3nnT838lHzfiDQSTp91bWXiw8l-_xZv3Yklr-OI-SwGXVqOLpSvOqbdrGN_q4KP1-_CPLER9fAE/s1600/11933546_10204898692411019_1415175634_n.jpg" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCrb2ZnmKIMxneGe2dQ_JyrhVi1bg_xidIQLYfX4RTwQ4Fyj-ATsaC7kGgZUWYvJCK3nnT838lHzfiDQSTp91bWXiw8l-_xZv3Yklr-OI-SwGXVqOLpSvOqbdrGN_q4KP1-_CPLER9fAE/s320/11933546_10204898692411019_1415175634_n.jpg" /></a><br />
<span style="font-size: x-small;">undangan minimalis yang aku buat</span></center><br />
Di saat kami mulai gelisah dengan keadaan yang tak menentu saat itu, satu per satu berkah datang pada kami. Bermula dari tawaran calon mertuaku yang menawarkan gedung pertemuan di kantornya sebagai tempat resepsi pernikahanku. Calon ayah mertuaku yang membiayai sewa gedung pertemuan itu, dan karena beliau karyawan di sana maka biayanya juga sangat murah. Alhamdulillah... impian kedua orangtuaku bisa menggelar resepsi pernikahanku di gedung akhirnya dapat terwujud. Lega rasanyaaaa....<br />
<br />
Selanjutnya untuk acara akad nikah dan temu pengantin tetap akan dilaksanakan di rumah. Untuk acara itu, kenalan ibu itu meminjamkan terop, kursi, peralatan makan (piring, mangkok dan sendok) secara gratis! Kenalan ibu itu benar-benar tak mau dibayar sama sekali. Alasannya, karena dia sudah menganggap Ibu sebagai saudaranya. Alhamdulillah... berkah yang tak terduga kembali kami terima. <br />
<br />
<center><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXH1mIvEJGNLfPjo8IjYwk8gsZkXRoUHfnByH29TKGSTsebm_-WRyELiM62ioFHbFowqjZ9F4SVKXkCLMBp5rjwpvQzJ5MR0nARgXSF3fTN-ctbQhLfaTKSc7-pgS2F7WhZXdOMKWzh5Y/s1600/11951052_10204898699491196_1930582058_n.jpg" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXH1mIvEJGNLfPjo8IjYwk8gsZkXRoUHfnByH29TKGSTsebm_-WRyELiM62ioFHbFowqjZ9F4SVKXkCLMBp5rjwpvQzJ5MR0nARgXSF3fTN-ctbQhLfaTKSc7-pgS2F7WhZXdOMKWzh5Y/s320/11951052_10204898699491196_1930582058_n.jpg" /></a><br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjk2_wvQtu7v7ecL1K2T0fey39AMqBBXSadfrQkV4XnD7g6-Xl_knceMN94TfXyCRMrcT4scyfetqtmit0SvKqshOH_h6J0BDhvroIgJEPRp-wMrGgl3uSLQfwDhU2lO4DER-kIWw_XSXo/s1600/11933612_10204898709371443_1000692960_n.jpg" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjk2_wvQtu7v7ecL1K2T0fey39AMqBBXSadfrQkV4XnD7g6-Xl_knceMN94TfXyCRMrcT4scyfetqtmit0SvKqshOH_h6J0BDhvroIgJEPRp-wMrGgl3uSLQfwDhU2lO4DER-kIWw_XSXo/s320/11933612_10204898709371443_1000692960_n.jpg" /></a><br />
<span style="font-size: x-small;">usai acara temu pengantin yang digelar di rumah</span></center><br />
Berkah selanjutnya yang kami terima adalah dari MC di pernikahan kami. Sejak acara akad nikah, temu pengantin dan resepsi pernikahan kami, MC nya adalah teman-teman Ibu dan mereka juga tak mau dibayar. Mereka bilang, sumbangan mereka untuk pernikahan kami adalah dengan menjadi MC itu. Alhamdulillah... terimakasih ya Allah atas segala karuniaMu yang tak terduga ini.<br />
<br />
Berkah yang tak terhingga yang aku terima dalam acara pernikahanku adalah... restu dari keluarga besar kami. Keluarga dari pihak kedua orangtuaku dan keluarga dari pihak kedua mertuaku banyak sekali yang hadir. Meski saat itu krisis ekonomi melanda, namun mereka meniatkan diri datang jauh-jauh ke Madiun untuk menghadiri pernikahan kami. Aku sungguh senang dan bahagia karena momen bahagiaku itu disaksikan dan dirasakan juga oleh keluarga besar kami.<br />
<br />
Kalau sekarang aku melihat foto-foto pernikahanku 17 tahun yang lalu, aku selalu saja terharu. Sungguh tak terbayangkan di saat situasi seperti itu kami masih bisa menggelar resepsi pernikahan di gedung. Hal ini tentunya tak akan terjadi tanpa bantuan dari berbagai pihak. Sungguh berkah luar biasa dalam hidupku.<br />
<br />
<center><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiK3L4ox91dcy6de4w5sfmoY_nGCmYgVWeMkCvaK7AC4c_PcpGpzy6KMrQR4VxUraBqEoxR-1bwFseJDH8YuvXD2GJENJyC7bmnz9rQS6MRhL_ZcssJbmYhjNFVv1pz_TXnfabx8lKtovY/s1600/11913288_10204898705091336_1412660599_n.jpg" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiK3L4ox91dcy6de4w5sfmoY_nGCmYgVWeMkCvaK7AC4c_PcpGpzy6KMrQR4VxUraBqEoxR-1bwFseJDH8YuvXD2GJENJyC7bmnz9rQS6MRhL_ZcssJbmYhjNFVv1pz_TXnfabx8lKtovY/s320/11913288_10204898705091336_1412660599_n.jpg" /></a><br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEja8C3mR6Gu0aVuahUGXscAgZfvd4Kota3hYkrearesT_mUHMnteQNpWSp1c1Gm8aKutH9GqcqMmYrwoZreq4Q4DzDZZ3htTcj3ivGdZMR89dLCgw35f1uY-JLmXHkRpJ16MouR7-6eY5I/s1600/11921984_10204898700851230_1472104520_n.jpg" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEja8C3mR6Gu0aVuahUGXscAgZfvd4Kota3hYkrearesT_mUHMnteQNpWSp1c1Gm8aKutH9GqcqMmYrwoZreq4Q4DzDZZ3htTcj3ivGdZMR89dLCgw35f1uY-JLmXHkRpJ16MouR7-6eY5I/s320/11921984_10204898700851230_1472104520_n.jpg" /></a><br />
<span style="font-size: x-small;">saat itu tak terbayang aku bisa menggelar resepsi pernikahanku di gedung</span></center><br />
Yang juga perlu disyukuri adalah seluruh rangkaian acara pernikahanku bisa berjalan lancar sesuai jadwal tanpa ada kendala sama sekali. Padahal sebelumnya sudah banyak orang yang kuatir akan munculnya 'penyusup' di resepsi pernikahan kami. Maklumlah, saat itu adalah masa-masa sulit, sehingga banyak kejahatan yang terjadi. Sudah banyak berita tentang munculnya 'penyusup' (tamu tak diundang) di berbagai acara pernikahan untuk menjarah makanan dan juga uang sumbangan. Walau kami sudah menyiapkan petugas untuk mengantisipasi masuknya 'penyusup', Alhamdulillah... sampai resepsi berakhir semua yang kami khawatirkan tak terjadi.<br />
<br />
Agustus tahun ini pernikahan kami telah memasuki tahun ke-17. Sebuah perjalanan panjang yang patut disyukuri. Kami telah berhasil melewati berbagai rintangan dan permasalahan dan masih bisa berjalan bersama hingga hari ini. Dan, berdasar pengalamanku itu aku percaya bahwa Allah akan memberikan jalan bagi hambaNYA yang berniat menjalankan ibadahnya. Telah terbukti bahwa di saat krisis ekonomi, saat harga-harga melonjak 100%, kami tetap dapat menggelar pernikahan sebagaimana yang kami impikan. BerkahNYA kami rasakan lewat bantuan berbagai pihak yang membuat pernikahan impian kami bisa menjadi nyata. Bila Allah telah berkehendak, dalam situasi sesulit apapun (bahkan yang terasa mustahil pun) tetap akan terjadi. Itu pelajaran penting yang aku ambil saat itu.<br />
<br />
Itulah cerita salah satu berkah yang aku terima dalam hidupku, yang terjadi di bulan Agustus. Apa berkah yang kau rasakan di bulan Agustus ini?<br />
<br />
<div style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTblQCtTVTqIRVs4Pu4djnGiggVVKO_NIYwv7xEL-mekyELfn-lWZe7Kbiq3JpnwRVOOE2skPk4fQaZaDkVSwUT_IAPnHkHO0vyYMCI-zHt_VLe0UmFgnzCAu3j_vxtr7rshcIpynddPQ/s1600/sunset+REV.jpg" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTblQCtTVTqIRVs4Pu4djnGiggVVKO_NIYwv7xEL-mekyELfn-lWZe7Kbiq3JpnwRVOOE2skPk4fQaZaDkVSwUT_IAPnHkHO0vyYMCI-zHt_VLe0UmFgnzCAu3j_vxtr7rshcIpynddPQ/s320/sunset+REV.jpg" /></a><br />
<br />
Tulisan ini diikutkan dalam <a href="http://www.indahnuria.com/2015/08/giveaways-agustus-penuh-berkah-blessful.html" target="new">Giveaways Agustus penuh berkah - Blessful August Giveaways</a></div><br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZ5-woSqHzipe5GMYj4M5pcXZ-iKc1B8_fkqGhJyxs1tXXPDGUrt9r9TYe-JGcBDdHFkKko651ZlNdTJSPN2wDwMqpU9eABHF8wI6PpXXoE-hiozeodmWYrzBeTw0Wx9ikjrv4xvVHpjsx/s1600/tandatangan.png" imageanchor="The Others" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZ5-woSqHzipe5GMYj4M5pcXZ-iKc1B8_fkqGhJyxs1tXXPDGUrt9r9TYe-JGcBDdHFkKko651ZlNdTJSPN2wDwMqpU9eABHF8wI6PpXXoE-hiozeodmWYrzBeTw0Wx9ikjrv4xvVHpjsx/s320/tandatangan.png" /></a></div>Renihttp://www.blogger.com/profile/08876032784771841991noreply@blogger.com37tag:blogger.com,1999:blog-2928469104557142670.post-34159576035565490852015-03-23T13:27:00.000+07:002015-08-29T23:13:15.633+07:00Menjelang 5 tahun<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">Waktu memang berlari dengan cepat. Tiba-tiba saja, Dija hari ini genap berumur 5 tahun. Selamat ulang tahun Dija... semoga Dija akan tumbuh jadi anak yang sholihah, cerdas, sehat, ceria dan berbakti. Aamiin. Sudah banyak sekali aku mengikuti perkembangan Dija sejak masih bayi hingga kini berusia 5 tahun. Aku juga masih ingat, pernah membuat surat saat ulang tahun Dija yang ketiga beberapa tahun lalu.<br />
<br />
<a name='more'></a>Ups... maaf, kalau aku tiba-tiba ngobrolin tentang Dija, seakan-akan semua sudah tahu siapa Dija. Eh, tapi... kayaknya sudah banyak kan ya yang tahu tentang Dija? Oke, bagi yang sama sekali belum kenal Dija, silahkan mampir ke blog : <a href="http://princessdija.blogspot.com/" target="new">princessdija.blogspot.com</a>. Siapa saja yang mampir ke sana pasti akan terkesan dengan foto gadis mungil yang cantik. Itulah Dija! Cantik kan....<br />
<br />
Blog Dija juga bagus. Selama ini mbak Elsa ~yang biasa dipanggil Ibu oleh Dija~ cukup rajin mencatatkan perkembangan Dija dalam blog itu. Hanya sayangnya..., makin kesini sepertinya postingan tentang Dija makin berkurang. Mungkin mbak Elsanya sibuk atau sedang jenuh ngeblog ya?<br />
<br />
Secara keseluruhan, blognya Dija girly banget... seperti Dija. Nilai plus dari blognya Dija adalah banyaknya foto-foto keren di dalamny. Mbak Elsa sendiri mencatatkan perkembangan Dija dengan menggunakan kata "aku" seakan-akan Dija sendirilah yang menulis. Alangkah beruntungnya Dija... kelak kalau dia sudah lebih besar, dia memiliki catatan lengkap perjalanan hidupnya yang terdokumentasi dengan apik dalam blog. Asyiknyaa....<br />
<br />
Aku juga suka sekali jika mbak Elsa menambahkan catatan di bawah postingan tentang Dija. Biasanya, dalam catatan itu mbak Elsa akan mencatatkan segala hal tentang perkembangan Dija. Inilah nilai plus dari blog Dija. <br />
<br />
Oya, aku membuat rekap tentang beberapa hal tentang Dija menjelang usianyanya 5 tahun. Cekidot....<br />
<br />
<br />
1. Menjelang usia 5 tahun ini Dija juga banyak lo jalan-jalan, antara lain ke Borobudur, Prambanan, Keraton Yogyakarta dan Pantai Sine.<br />
<br />
2. Menjelang usia 5 tahun ini Dija telah melakukan beberapa pengalaman pertama :<br />
<ul><li>Dija pertama kali main air di pantai, tepatnya di <a href="http://princessdija.blogspot.com/2015/02/pantai-sine.html" target="new">Pantai Sine</a> Tulungagung. Pantainya yang sepi pengunjung membuat Dija bisa puas bermain, serasa main di pantai milik sendiri (^_^)</li>
<li>Dija pertama kali <a href="http://princessdija.blogspot.com/2015/01/little-ballerina.html" target="new">pentas Balet</a> bersama dengan 6 orang teman lainnya. Bertujuh mereka bisa tampil dengan baik. Great Job Dija!</li>
<li>Dija pertama kali naik kereta, saat hendak pergi <a href="http://princessdija.blogspot.com/2014/11/borobudur.html" target="new">ke Yogyakarta</a>.</li>
</ul>3. Menjelang usia 5 tahun ini Dija telah mengalami kemajuan kognitif Dija juga makin berkembang :<br />
<ul><li>Kemampuan membacanya semakin berkembang pesat</li>
<li>Sudah hafal beberapa bacaan sholat G</li>
<li>Jadi best student of the year saat kelulusan dari Play Group.</li>
</ul>4. Menjelang usia 5 tahun ini les yang diikuti Dija sudah menampakkan hasilnya :<br />
<ul><li>Dija sudah bisa berenang sejauh 2 meter tanpa tenggelam</li>
<li>Kemampuan balet Dija juga sudah bagus, malah sudah dipentaskan</li>
</ul>5. Menjelang usia 5 tahun ini perkembangan psikologis Dija yang kian maju pesat :<br />
<ul><li>Dija sudah bisa mandiri sejak di hari pertama masuk TK, tanpa menangis dan tanpa merengek minta ditemani seperti saat Play Group dulu</li>
<li>Inisiatif dan empati Dija sudah sering muncul, khususnya terhadap Ibu Elsa.</li>
<li>Dija juga patuh pada nasehat Ibu Elsa tanpa banyak protes</li>
<li>Dija tak segan minta maaf saat merasa bersalah.</li>
<li>Dija suka menolong temannya di sekolah.</li>
</ul><br />
Itu saja yang bisa kutulis tentang Dija dan blog Dija di hari ulang tahun Dija ke 5. Oya, aku paling suka melihat foto Dija di postingan <a href="http://princessdija.blogspot.com/2014/04/picking-mulberries.html" target="new">Picking Mulberries</a>. Menurutku Dija cantik banget dan terkesan kalem pake baju itu.<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZ5-woSqHzipe5GMYj4M5pcXZ-iKc1B8_fkqGhJyxs1tXXPDGUrt9r9TYe-JGcBDdHFkKko651ZlNdTJSPN2wDwMqpU9eABHF8wI6PpXXoE-hiozeodmWYrzBeTw0Wx9ikjrv4xvVHpjsx/s1600/tandatangan.png" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZ5-woSqHzipe5GMYj4M5pcXZ-iKc1B8_fkqGhJyxs1tXXPDGUrt9r9TYe-JGcBDdHFkKko651ZlNdTJSPN2wDwMqpU9eABHF8wI6PpXXoE-hiozeodmWYrzBeTw0Wx9ikjrv4xvVHpjsx/s320/tandatangan.png" /></a></div>Renihttp://www.blogger.com/profile/08876032784771841991noreply@blogger.com15tag:blogger.com,1999:blog-2928469104557142670.post-9508072929795002472015-03-04T11:47:00.001+07:002015-03-23T13:34:56.539+07:00 [Cerita Hijab Pertamaku] Ternyata tak sesulit yang kubayangkan<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">Sebenarnya, sudah sejak lama aku menyimpan keinginan untuk berhijab. Tapi selalu saja aku ragu-ragu untuk memulainya. Terlalu banyak alasan yang membuatku selalu menunda untuk mewujudkannya. Terus terang saja, kemantapan hati belum terlalu kuat saat itu sehingga aku selalu menunda dan menundanya.<br />
<br />
<a name='more'></a>Hingga akhirnya putri tercintaku, Shasa, mengatakan padaku bahwa ia ingin berhijab. Aku dan suami sih mengijinkan Shasa untuk menggunakan hijab, dengan pertimbangan Shasa sudah memikirkan masak-masak sebelum mengatakan keinginannya itu. Tak butuh waktu lama bagi Shasa untuk mewujudkannya, karena seragam sekolahnya sudah lengan panjang dan rok panjang. Tinggal menutupi kepalanya dengan jilbab. Sehingga, hanya selang beberapa hari kemudian, tepat pada Hari Raya Idhul Adha 1435H (5 Oktober 2014) Shasa mulai berhijab.<br />
<br />
Melihat Shasa sudah mulai berhijab, menggelitikku kembali untuk juga berhijab. Untuk itu, aku harus mulai melakukan persiapan, khususnya mempersiapkan seragam kantorku. Untungnya, di akhir tahun kemarin ada pembagian kain seragam dari kantor. Jadi, kain seragam terbaru dari kantor itu aku jahitkan dengan model panjang (blus panjang dan celana panjang). Persiapan jilbabnya, untuk sementara aku memutuskan memakai yang ada saja. Kebetulan Shasa juga sudah kubelikan banyak jilbab paris polos.<br />
<br />
Akhirnya, pada hari Senin tanggal 19 Januari 2015 aku sudah siap dengan "penampilan baru"ku. Namanya juga penampilan baru, pagi hari aku sudah grogi duluan saat mencoba memakai jilbabku. Jika biasanya (saat berlatih) aku memakai jilbab dengan mudah, tapi pagi itu aku memakai jilbabnya kok sepertinya salah-salah terus hehehe. Apalagi, bros yang aku coba pakai kok rasanya sulit banget terpasang. Bener-bener membuatku panik, sementara Senin adalah jadwal kami berangkat pagi karena aku harus ikut apel Senin di kantor dan Shasa ada upacara di sekolahnya.<br />
<br />
Setelah berulang kali mencoba memakai jilbab dengan baik dan benar (halah, bahasaku... hehehe), aku berhasil juga. Shasa yang sedari tadi menunggui aku yang sibuk berdandan tersenyum senang melihat penampilanku. Sementara saat aku keluar kamar, suami langsung menyambutku dengan pujian "Aduuuhh..., cantiknya istrikuuu...." Pujian itu selain membuatku tersipu juga membuatku semangat menjalani hari baruku.<br />
<br />
Reaksi dan komentar teman-teman atas penampilan baruku juga semakin membuatku nyaman dan PD. Beberapa teman mengatakan aku pantas memakai jilbab, ada yang mengatakan aku terlihat lebih muda dengan berjilbab, bahkan ada yang mengatakan aku tambah lebih langsing dengan berjilbab. Siapa yang tak senang dengan komentar-komentar positif seperti itu? #wink<br />
<br />
Sejak memutuskan berhijab, aku memilih untuk menggunakan jilbab dengan model sesimpel mungkin. Hal ini kulakukan dengan maksud agar memudahkanku dalam berwudhu. Keputusan ini kuambil karena di kantorku tempat wudhu untuk laki-laki dan perempuan tidak dipisah, selain itu tempat wudhu itu terbuka. Itu sebabnya aku memakai jilbab yang memudahkanku berwudhu tanpa harus melepas jilbab yang aku pakai. Aku hanya perlu melepas lencana Korpri dan papan nama yang menempel di dadaku saat berwudhu.<br />
<br />
<center><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHHjywYpml2Hn6oey4F_6s8CT0Rc_U_b3iijdgg1AtGpwhgz_P4cmSQWNziV7a1eT3-kHqxYMomcmEKU4pJFIpX-4i7eG9MxJGYc6rAJ16WOfx6P5lt5pwosjzWq-Re9yokpXUXWwWElU/s1600/Me-1.jpg" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHHjywYpml2Hn6oey4F_6s8CT0Rc_U_b3iijdgg1AtGpwhgz_P4cmSQWNziV7a1eT3-kHqxYMomcmEKU4pJFIpX-4i7eG9MxJGYc6rAJ16WOfx6P5lt5pwosjzWq-Re9yokpXUXWwWElU/s320/Me-1.jpg" height="200" width="134" /></a><br />
<span style="font-size: x-small;">Selfie di hari pertama berhijab<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitePN6UiYazS0ygf8nxKgUG4GkZbwvkCyKcQMQ7WWUMMttemXiW0TgACr6aCwCu5r_lj2fnykb6Dn15WqXuaqRfvH7e4urdOg5pHicRuqLiEtA2lPZF-OygwSUhHc4VVn-wYGSbeA7saY/s1600/with+shasa1.jpg" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitePN6UiYazS0ygf8nxKgUG4GkZbwvkCyKcQMQ7WWUMMttemXiW0TgACr6aCwCu5r_lj2fnykb6Dn15WqXuaqRfvH7e4urdOg5pHicRuqLiEtA2lPZF-OygwSUhHc4VVn-wYGSbeA7saY/s320/with+shasa1.jpg" height="165" width="200" /></a><br />
Aku dan Shasa memilih jilbab model simpel<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjG40RBXyS46WpIWSRZDdljnxkxhESWU1GVeQFBsh2qG5lShFhyphenhyphenGC3Xo-KHxgM7GJWkZioOyWj57Xn7BhyPC53FeleqYXULfFclx6GAKMi0-mKg4H6Nx9pJNpIf37mfsQTkZIbXI6AceNU/s1600/Aku-1.jpg" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjG40RBXyS46WpIWSRZDdljnxkxhESWU1GVeQFBsh2qG5lShFhyphenhyphenGC3Xo-KHxgM7GJWkZioOyWj57Xn7BhyPC53FeleqYXULfFclx6GAKMi0-mKg4H6Nx9pJNpIf37mfsQTkZIbXI6AceNU/s320/Aku-1.jpg" height="200" width="146" /></a><br />
Jilbab dengan sedikit gaya ini untuk kondangan</span></center><br />
Yang melegakan, ternyata di hari pertama (dan hari-hari selanjutnya) aku berhijab itu aku tak merasakan kegerahan. Ternyata berhijab tak sesulit yang aku bayangkan. Jika dulu kubayangkan berhijab itu ribet dan panas, ternyata tidak. Alhamdulillah... hal ini kian memantapkanku untuk berhijab. Doakan aku istiqomah yaa... (^_^)<br />
<br />
<center><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnpXABmwdcn4c6AOuwHKfcb_aww3AFa6Fx32Sw-0y1UQRqCZuSh9uzfQpL6WY3JkG-IgNDG0VfbJ5aes-HVpdtYAe2hxEwv4tQkeup1qFQmL2XpbUWBFuM4MU2ew1qW1Acvci02VgTMEw/s1600/GbrGA.jpg" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnpXABmwdcn4c6AOuwHKfcb_aww3AFa6Fx32Sw-0y1UQRqCZuSh9uzfQpL6WY3JkG-IgNDG0VfbJ5aes-HVpdtYAe2hxEwv4tQkeup1qFQmL2XpbUWBFuM4MU2ew1qW1Acvci02VgTMEw/s320/GbrGA.jpg" /></a></center><br />
Artikel ini diikutsertakan dalam "<a href="http://www.aisyahauliawahida.blogspot.com/2015/02/hijab-syari-story-giveaway.html" target="new">Hijab Syar'i Story Giveaway</a>"<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZ5-woSqHzipe5GMYj4M5pcXZ-iKc1B8_fkqGhJyxs1tXXPDGUrt9r9TYe-JGcBDdHFkKko651ZlNdTJSPN2wDwMqpU9eABHF8wI6PpXXoE-hiozeodmWYrzBeTw0Wx9ikjrv4xvVHpjsx/s1600/tandatangan.png" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZ5-woSqHzipe5GMYj4M5pcXZ-iKc1B8_fkqGhJyxs1tXXPDGUrt9r9TYe-JGcBDdHFkKko651ZlNdTJSPN2wDwMqpU9eABHF8wI6PpXXoE-hiozeodmWYrzBeTw0Wx9ikjrv4xvVHpjsx/s320/tandatangan.png" /></a></div>Renihttp://www.blogger.com/profile/08876032784771841991noreply@blogger.com66tag:blogger.com,1999:blog-2928469104557142670.post-60843064352240441152014-12-23T13:39:00.001+07:002015-03-04T11:47:44.516+07:00Mengenal lebih jauh tentang Argalitha<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">Bagi blogger yang hobby ngejar-ngejar hadiah gratis, pasti sudah gak asing lagi dengan nama Argalitha. Maklum aja sih, dia itu sudah "langganan" menang di berbagai acara giveaway/kuis dan sejenisnya. Tapi, selain hobby ngejar hadiah gratis, dia juga hobby bagi-bagi hadiah lewat berbagai giveaway/kuis di blognya. Seperti kali ini, Argalitha menggelar giveaway : Mengenal Argalitha lebih dekat.<br />
<br />
<a name='more'></a>Kalau Argalitha yang hobby ngejar hadiah gratis dan bagi-bagi hadiah kita sudah sama-sama tahu. Sekarang saatnya untuk mengenal lebih jauh tentang Argalitha ini. Menariknya, untuk mengenal Argalitha kali ini ada hadiah lo yang disediakan oleh Argalitha bagi yang beruntung hehehe. Jadi semangat nih untuk mengenal dia lebih dekat. Kalau gitu, yuk ah ngubek-ngubek blognya untuk tahu lebih banyak tentang dia.<br />
<br />
Daaaaannn..., ini dia "penemuanku" tentang sisi lain Argalitha. Taraaaa....<br />
<br />
1. Lewat tulisannya yang berjudul <a href="http://www.argalitha.pw/2014/08/rindu-masa-jadi-wartawan-sekolah.html" target="new"> Rindu Masa Jadi Wartawan Sekolah</a> aku mendapatkan banyak fakta dan data tentang dia, antara lain :<br />
<br />
<ul><li>Nama lengkapnya adalah Artha Maula Amalia</li>
<li>Lahir tanggal 25 Desember 1989</li>
<li>Alumni Siswi SMA 1 Pasuruan</li>
<li>Penyuka Komik Jepang</li>
<li>Karya fiksi pertamanya dimuat di Tabloid Gerbang bikinan para mahasiswa jurnalistik Ubaya (Universitas Surabaya)</li>
<li>Saat SMA berhasil mewujudkan impian menjadi jurnalis selama 2 tahun di Tabloid Gerbang</li>
</ul><br />
2. Lewat tulisannya yang berjudul <a href="http://www.argalitha.pw/2014/02/karena-jarang-mandi-dia-jarang-mandikan.html" target="new">Karena Jarang Mandi, Dia Jarang Mandikan Saya</a> fakta dan data tentang Argalitha yang berhasil kuperoleh adalah :<br />
<br />
<ul><li>Ternyata, dia hobby banget memberi nama untuk semua benda-benda miliknya. Alasannya sih pemberian nama itu menimbulkan rasa sayang. </li>
<li>Sepeda motor Supra-X 125 yang dibelinya pertengahan tahun 2013 diberi nama Semi (Sepeda Merah Item)</li>
<li>Gantungan kunci untuk sepeda motor itu namanya : Elpi dan Miu. </li>
<li>Dia sering lupa naruh makanan kucing di bawah jok.</li>
<li>Punya pacar yang nama panggilannya adalah "Li"</li>
<li>Ternyata... Argalitha suka malas mandi lho hehehe. </li>
</ul><br />
3. Lewat tulisan yang berjudul <a href="http://www.argalitha.pw/2014/09/giveaway-tentang-kehilangan.html" new="" target="">Giveaway tentang Kehilangan</a> aku menemukan fakta menyedihkan ini :<br />
<br />
<ul><li>Ternyata Semi, motor kesayangannya hilang dicuri pada September 2014 lalu</li>
<li>Padahal si Semi baru "diperlihara" Argalitha selama 14 bulan</li>
<li>Bahkan cicilannya baru lunas 2 bulan sebelum motor itu dicuri</li>
</ul><br />
Aduh... turut prihatin buat Argalitha, semoga bisa segera punya motor baru pengganti Semi dan predikat Ratu Angkot bisa segera ditanggalkannya.<br />
<br />
Heemm... rasanya sudah cukup banyak fakta yang kuungkap soal Argalitha hehehe. Aku jadi rasanya makin mengenal gadis manis yang pertama aku kenal waktu kodpar di Yogyakarta beberapa waktu lalu itu. Semoga suatu saat kita bisa ketemu lagi ya... dan bisa ngobrol-ngobrol lagi agar aku makin bisa mengenalmu. Dan, semoga kamu segera bisa mewujudkan impianmu sebagai abdi negara. Aamiin.<br />
<br />
<center>Mau kenalan sama argalitha, ikutan aja giveaway di <a href="http://www.argalitha.pw/2014/11/giveaway-mengenal-argalitha-lebih-dekat.html" target="new">www.argalitha.pw</a></center><br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZ5-woSqHzipe5GMYj4M5pcXZ-iKc1B8_fkqGhJyxs1tXXPDGUrt9r9TYe-JGcBDdHFkKko651ZlNdTJSPN2wDwMqpU9eABHF8wI6PpXXoE-hiozeodmWYrzBeTw0Wx9ikjrv4xvVHpjsx/s1600/tandatangan.png" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZ5-woSqHzipe5GMYj4M5pcXZ-iKc1B8_fkqGhJyxs1tXXPDGUrt9r9TYe-JGcBDdHFkKko651ZlNdTJSPN2wDwMqpU9eABHF8wI6PpXXoE-hiozeodmWYrzBeTw0Wx9ikjrv4xvVHpjsx/s320/tandatangan.png" /></a></div>Renihttp://www.blogger.com/profile/08876032784771841991noreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-2928469104557142670.post-37282840301774519572014-12-22T13:05:00.000+07:002014-12-23T13:39:36.740+07:00Plasenta Previa yang Kualami<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">Pada Hari Ibu ini, aku ingin mengenang saat-saat aku akan menyandang status sebagai ibu. Ya, momen yang istimewa itu dimulai beberapa saat sebelum aku <a href="http://bunda.chemistrahmah.com/" target="new">melahirkan</a> putri semata wayangku, 15 tahun lalu.<br />
<br />
Saat aku hamil dulu, sejak awal aku secara rutin kontrol ke dokter SPOG. Namun, karena aku ingin melahirkan ke bidan, maka kuputuskan untuk periksa ke bidan juga saat kandunganku masuk bulan-8. Jadi, sejak bulan ke-8 aku kontrol ke 2 tempat : dokter dan bidan.<br />
<br />
<a name='more'></a>Aku ingat, suatu kali saat aku periksa ke dokter saat kandunganku akan memasuki bulan ke-9, dokter mengatakan bahwa ternyata plasenta bayiku berada di bawah (belakangan kutahu istilah medisnya adalah <i>placenta previa</i>). Saat itu terus terang saja aku kurang paham apa maksud “plasenta di bawah”. Tapi saat itu aku hanya bertanya pada dokter apakah itu berbahaya dan apa bisa melakukan persalinan secara normal. Aku ingat, saat itu dokternya menjawab “masih bisa, tetapi mungkin saja nanti akan ada pendarahan.”<br />
<br />
Herannya, aku kok merasa tenang-tenang saja mendengar penjelasan dokter tersebut. Selanjutnya saat aku periksa ke bidang, kusampaikan ke bidan hasil pemeriksaan dokter berikut ucapannya itu. Saat itu, bidannya hanya tersenyum dan sambil memeriksa perutku mengatakan bahwa apa yang dikatakan dokter itu memang benar. Dan, lagi-lagi aku pun tenang-tenang saja mendengar penjelasan bidan itu. Mungkin karena dokter dan bidan mengatakan hal itu dengan demikian kalemnya, aku jadi tenang.<br />
<br />
Itu makanya, saat suamiku mengatakan teman-temannya sudah siap untuk menymbangkan darahnya untukku saat diperlukan, aku keheranan. Aku bertanya pada suamiku mengapa teman-temannya mau menyumbangkan darahnya untukku. Saat itu suamiku hanya menjawab karena dia menceritakan apa yang dikatakan dokter padaku soal ada kemungkinan aku mengalami pendarahan akibat persalinan itu. <br />
<br />
Namun, kembali aku menanggapi cerita suamiku dengan tenang. Aku saat itu menganggap bahwa pendarahan dalam persalinan itu hal biasa. Aku tak menganggapnya sebagai sesuatu yang penting yang perlu diantisipasi. Bahkan, entah mengapa, aku juga tak tergerak untuk mencari informasi lebih jauh soal plasenta previa dan juga bahayanya. So, karena ketidaktahuanku aku sama sekali tak merasa cemas dan kuatir menghadapi persalinanku.<br />
<br />
Alhamdulillah, proses persalinanku lancar. Aku patut bersyukur karena akhirnya aku bisa melahirkan secara normal dan tanpa mengalami pendarahan. Menurut keterangan bidan yang membantu proses persalinanku, placenta bisa “menyisih” dan tak menutupi jalan lahir saat itu. Padahal, bidan dan suamiku sudah siap jika sewaktu-waktu aku dilarikan ke rumah sakit jika memang diperlukan. Untungnya, itu tak terjadi.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpBYzJpooJrTNRQ4o4UOdBcw98zP0rxHc7sqc7dYDx8Q4g1bOc7YxoGAyoSRK_8r-pVDfnLCzzQzuoQ8bje8WM6YGhfSDwuJxHCTRA2NAK4GmfsQV5YJZakIjvu3YVaoTt-sivPF8HYkQ/s1600/my+baby.jpg" oncontextmenu="return false;" /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">anakku saat umur 4 hari</span></div><br />
Aku baru mengetahui bahaya pendarahan dalam persalinan dari cerita temanku yang baru saja melahirkan. Menurut ceritanya, bidan dan suaminya sempat takut temanku tak mampu bertahan akibat banyaknya darah yang keluar. Saat itulah aku baru tahu bahayanya pendarahan itu sekaligus aku baru paham mengapa teman-teman suamiku mau menyumbangkan darahnya untukku jika memang diperlukan. <br />
<br />
Aih, bodoh benar aku. Harusnya sebagai calon ibu yang hendak melahirkan aku mencari informasi banyak-banyak, apalagi jelas-jelas dokter mengatakan kalau placenta bayi di bawah. Harusnya aku tak cuek dan menanggapainya dengan santai, sehingga aku bisa menentukan tindakan antisipatif yang harus aku ambil. Untung saja Allah memudahkan proses persalinanku. Mungkin ini akibat doa-doa yang tak putus aku ucapkan selama masa kehamilanku dan selama proses persalinan berlangsung. Alhamdulillah.<br />
<br />
<center><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3o5qmP1c_Im4tL8_qzsHJnEGUV6FB_Nb_ld7GJfPNbTC_fFFJ5Xy-UCEDA3JlQO5MBJRdhRwYqHtOlye7MEm1SRHuTX5Ryo_MfneXrDKr5l2ipArv2UpZCUqyCZzAaX9-ExOjFCi8GWo/s1600/Banner-Giveaway-Bunda-Salfa.png" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3o5qmP1c_Im4tL8_qzsHJnEGUV6FB_Nb_ld7GJfPNbTC_fFFJ5Xy-UCEDA3JlQO5MBJRdhRwYqHtOlye7MEm1SRHuTX5Ryo_MfneXrDKr5l2ipArv2UpZCUqyCZzAaX9-ExOjFCi8GWo/s320/Banner-Giveaway-Bunda-Salfa.png" /></a></center><br />
<center><b>“<a href="http://bunda.chemistrahmah.com/giveaway-ceritaku-tentang-hamil-dan-melahirkan.html" target="new">Tulisan ini diikutsertakan dalam GA Hamil dan Melahirkan ala Bunda Salfa</a>”</b></center></div><br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZ5-woSqHzipe5GMYj4M5pcXZ-iKc1B8_fkqGhJyxs1tXXPDGUrt9r9TYe-JGcBDdHFkKko651ZlNdTJSPN2wDwMqpU9eABHF8wI6PpXXoE-hiozeodmWYrzBeTw0Wx9ikjrv4xvVHpjsx/s1600/tandatangan.png" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZ5-woSqHzipe5GMYj4M5pcXZ-iKc1B8_fkqGhJyxs1tXXPDGUrt9r9TYe-JGcBDdHFkKko651ZlNdTJSPN2wDwMqpU9eABHF8wI6PpXXoE-hiozeodmWYrzBeTw0Wx9ikjrv4xvVHpjsx/s320/tandatangan.png" /></a>Renihttp://www.blogger.com/profile/08876032784771841991noreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-2928469104557142670.post-3126995107315593382014-12-18T09:01:00.000+07:002014-12-18T09:02:08.480+07:00Saat Kata Tak Mampu Mewakili Rasa<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-OvB2hp-ij3QnqQAibbZNIXZH6kxpsLWCkgCCu0qdNAaso9WRVZhg6024xYGeMElqpZcWaTrL1vKh66plT3SRX6iu_44hhV2tW9CMUIk-fPuTONL-YLJ9fXgt_DJ0vDJp4rB8YbWqvF0/s1600/logo1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-OvB2hp-ij3QnqQAibbZNIXZH6kxpsLWCkgCCu0qdNAaso9WRVZhg6024xYGeMElqpZcWaTrL1vKh66plT3SRX6iu_44hhV2tW9CMUIk-fPuTONL-YLJ9fXgt_DJ0vDJp4rB8YbWqvF0/s320/logo1.jpg" /></a></div><br />
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">Setiap kali bicara tentang Ibu, entah mengapa aku selalu merasa kehilangan kemampuan untuk menyampaikannya lewat kata-kata. Sudah beberapa kali aku mencoba untuk bicara tentang sosok Ibu di dalam blog-blog milikku, dan selalu saja aku merasa bahwa kata-kata tak mampu mewakili rasa. Salah satunya adalah tulisanku yang berjudul "<b><i><a href="http://another-reni.blogspot.com/2014/12/my-mom-is-best-mom.html" target="new">My Mom is The Best Mom</a></i></b>".<br />
<br />
<a name='more'></a>Dibandingkan dengan tulisanku lain tentang Ibu, tulisanku yang berjudul "<i>My Mom is The Best Mom</i>" adalah tulisan yang paling 'berkesan'. Banyak alasan yang menjadikan tulisan itu berkesan. Alasan pertama adalah seperti yang aku sampaikan di atas : aku merasa gagal menggambarkan betapa luar biasanya Ibuku. Aku merasa masih sangat banyak hal luar biasa yang telah Ibu lakukan untukku yang belum mampu aku tuangkan dalam tulisanku itu. <br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrAIsjdhueoXbm2U736Jl5qiPnX-8ZZvgCrHdoft43EzWAqAV7foDQ07VaLsXYxdyp-wn0ZP4GeBgYb3m0rQHWNi1gAmZtpnI70ISBt66ONcFu-4GmUIaKIDwVGefTgZa7P7ZGROmpQKg/s1600/TheOthers.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrAIsjdhueoXbm2U736Jl5qiPnX-8ZZvgCrHdoft43EzWAqAV7foDQ07VaLsXYxdyp-wn0ZP4GeBgYb3m0rQHWNi1gAmZtpnI70ISBt66ONcFu-4GmUIaKIDwVGefTgZa7P7ZGROmpQKg/s320/TheOthers.png" /></a></div><br />
Kedua, tulisan itu aku buat dengan terburu-buru. Ceritanya, pagi itu di kantor aku membuka <i>Facebook</i> (setelah sekian lama tak membukanya). Setelah komen sana sini di <i>Facebook</i>, aku mendapat informasi dari Mak Mugniar tentang Kontes Unggulan : Hati Ibu Seluas Samudera yang diselenggarakan oleh Pakde Cholik. Masalahnya, kontes tersebut ditutup pada hari itu juga (3 Desember 2014) jam 12.00. <br />
<br />
Sayangnya, aku tak bisa segera mulai menyusun <i>draft</i> untuk kontes tersebut. Pagi itu aku ada agenda rapat dan juga ada pekerjaan yang juga harus aku selesaikan. Aku baru bisa menulis <i>draft</i>nya pada pukul 10.30 WIB. Aku hanya punya waktu 1,5 jam untuk menulis sekaligus mendaftarkannya sebelum pendaftaran ditutup.<br />
<br />
Dalam kondisi biasa saja aku kesulitan untuk mengungkapkan rasa cinta dan kagumku pada Ibu, apalagi dalam kondisi terburu-buru seperti itu. Syukurlah, akhirnya tulisanku jadi juga. Namun, aku tak juga bisa bernafas lega. <br />
<br />
Aku mendaftarkan tulisanku 29 menit sebelum batas akhir pendaftaran. Masalahnya, aku mencoba 2 kali mendaftar di kotak komentarnya, tapi keduanya tak muncul juga. Aku panik dan takut kalau usahaku sia-sia belaka. Aku berniat menghubungi Pakde Cholik <i>via</i> telpon, namun aku mencari-cari kontak Pakde Cholik di HPku kok gak ketemu, padahal aku sudah pernah menyimpannya di HPku. Aku kemudian mencoba untuk menghubungi Mbak Winny Widyawati untuk meminta kontak Pakde Cholik. Namun sama sepertiku, Mbak Winny juga tak berhasil menemukan kontak Pakde Cholik di HPnya. <br />
<br />
Setelah episode menegangkan terlewati, ternyata aku mendapati episode menyenangkan sekaligus mengharukan. Penyebabnya adalah aku menerima SMS dan email dari Pakde Cholik yang mengabarkan bahwa semua tulisan peserta Kontes Hati Ibu Seluas Samudera akan diterbitkan dalam sebuah buku antologi. Waa... siapa yang tak senang mendapat berita gembira seperti itu?<br />
<br />
Walau hati senang karena salah satu tulisanku akan muncul dalam sebuah buku antologi, namun ada rasa sedih juga sih. Sedih karena aku merasa tulisanku itu kurang sempurna, kurang maksimal dalam mengungkapkan betapa hebat dan luar biasanya Ibuku. Padahal, jika buku itu terbit nantinya, aku akan mempersembahkannya untuk Ibuku sebagai #KadoHariIbu.<br />
<br />
Semua alasan di atas itulah yang membuatku menganggap tulisanku yang berjudul "<i>My Mom is The Best Mom</i>" sebagai tulisanku yang paling berkesan tahun 2014 ini. Aku berharap kelak aku akan dapat mengungkapkan kekagumanku, rasa hormatku, rasa cintaku pada Ibu dengan lebih baik lagi. Semoga aku bisa menerbitkan lagi tulisanku dalam buku selanjutnya, entah itu buku antologi ataupun buku milikku sendiri. Aamiin.<br />
<br />
<center>“<a href="http://theordinarytrainer.wordpress.com/2014/11/24/a-self-reflection-lomba-tengok-tengok-blog-sendiri-berhadiah/" target="new">Postingan ini diikut sertakan dalam lomba tengok-tengok blog sendiri berhadiah, yang diselenggarakan oleh blog The Ordinary Trainer</a>”</center><br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZ5-woSqHzipe5GMYj4M5pcXZ-iKc1B8_fkqGhJyxs1tXXPDGUrt9r9TYe-JGcBDdHFkKko651ZlNdTJSPN2wDwMqpU9eABHF8wI6PpXXoE-hiozeodmWYrzBeTw0Wx9ikjrv4xvVHpjsx/s1600/tandatangan.png" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZ5-woSqHzipe5GMYj4M5pcXZ-iKc1B8_fkqGhJyxs1tXXPDGUrt9r9TYe-JGcBDdHFkKko651ZlNdTJSPN2wDwMqpU9eABHF8wI6PpXXoE-hiozeodmWYrzBeTw0Wx9ikjrv4xvVHpjsx/s320/tandatangan.png" /></a></div>Renihttp://www.blogger.com/profile/08876032784771841991noreply@blogger.com16tag:blogger.com,1999:blog-2928469104557142670.post-50927461337818940462014-12-16T10:55:00.000+07:002014-12-16T10:59:03.708+07:00Review : Egi Anak Bau Kencur<center>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRi22fs5PTng1j9xzjSgOxX6PjJdGSeul7mwy_4yjkfSHN9515NzXPGP1cGJpVNBBr4fdmcBTTg3ufNgTT30lSevysE8zWwd0ZwYCZmQ4pNpScBKL5ITpjfgwj7RHnqYoHnQSNyKFHF8Y/s1600/cover-full-egi-copy.jpg" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRi22fs5PTng1j9xzjSgOxX6PjJdGSeul7mwy_4yjkfSHN9515NzXPGP1cGJpVNBBr4fdmcBTTg3ufNgTT30lSevysE8zWwd0ZwYCZmQ4pNpScBKL5ITpjfgwj7RHnqYoHnQSNyKFHF8Y/s320/cover-full-egi-copy.jpg" /></a></center>
<br />
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
Erisa Gun Indrawan adalah nama lengkap Egi, seorang gadis manis yang tomboy dan sangat mencintai bola. Sepak bola dan futsal adalah hal yang sangat dicintainya. Statusnya sebagai anak tunggal dan kedekatannya dengan almarhum Papanya mungkin yang menjadi penyebab kecintaan Egi pada bola. Maklum saja, sang Papa merupakan anggota tim sepak bola. Tentu saja kecintaan Egi pada bola itu membuat Mamanya resah. Segala cara telah dilakukan Mamanya untuk menghalangi Egi bermain dan bertanding bola. Namun, kecintaan Egi pada bola membuat semua usaha Mamanya sia-sia belaka.<br />
<br />
<a name='more'></a>Egi yang sehari-hari hidup bersama dengan Mama ~yang berprofesi sebagai dokter~ dan neneknya itu lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bermain bola. Pelajaran sekolah sama sekali tak menarik perhatiannya. Tak mengherankan jika pada saat kelulusan SMP nilai-nilai Egi sangat jauh dari memuaskan. Dengan nilai yang hanya pas-pasan seperti itu sulit bagi Egi untuk memilih sekolah negeri yang bagus. Untungnya, dia masih bisa diterima di sebuah SMA Swasta, itupun peringkatnya ada di posisi 208 dari 209 siswa yang diterima. <br />
<br />
Egi sangat bersyukur masih bisa diterima di sekolah tersebut. Apalagi setelah dia dinasehati sahabatnya yang memintanya untuk bisa menjadi anak kebanggaan Mama serta neneknya. Semua itu memunculkan kesadarannya untuk lebih serius sekolah dan melupakan hobi bolanya. Dia ingin mengukir prestasi yang sebaik-baiknya di sekolah. Dia ingin membuat Mama dan Neneknya bahagia dan bangga padanya.<br />
<br />
Sayang, Egi akhirnya harus meninggalkan SMA yang dicintainya. Setelah Neneknya meninggal, Mamanya mengajak Egi pindah ke kota kelahiran Mamanya yaitu Malang. Sejak kepindahannya itu Egi terpaksa berpisah dengan sahabat tercintanya dan juga cowok yang diam-diam dicintainya.<br />
<br />
<br />
<center>
*****</center>
<br />
<span style="color: red;"><b><span style="font-size: small;">Kelebihan</span></b></span><br />
<br />
Salah satu daya tarik novel ini adalah pengarangnya ~Rhegita Resih Kemuning~ yang masih duduk di kelas 6 SD saat membuatnya. Sungguh menarik mengetahui anak sekecil itu sudah bisa menuliskan sebuah buku, apalagi bercerita tentang kehidupan remaja lengkap dengan romantikanya. Bahkan, endingnya menggambarkan Egi sudah lulus kuliah dan bekerja. Sungguh menarik membayangkan imajinasi penulisnya yang berkembang jauh di atas usianya saat itu.<br />
<br />
Daya tarik kedua adalah cover bukunya yang merupakan hasil coretan tangannya. Bahkan di dalam novel tersebut, pada beberapa halaman ada ilustrasi yang "menggambarkan" cerita secara lebih nyata lewat ilustrasi tersebut. Ternyata Rhegita bukan hanya pandai menulis tapi juga pandai menggambar. Selain itu penulis cukup PD untuk menampilkan gambarnya dan penerbitnya juga memberikan kesempatan yang luas pada Rhegita dalam berkarya dan mengembangkan diri. Keren pokoknya!<br />
<br />
Untuk ukuran anak kelas 6 SD, cerita dalam novel ini mengalir cukup lancar. Memang sesekali ada lompatan-lompatan kecil di tengah cerita, namun tak mengganggu keasyikan untuk membacanya. Memang ceritanya tak menyajikan konflik yang rumit, mengingat penulisnya yang masih kecil, namun justru itu membuat pembaca tak kesulitan dalam menikmatinya.<br />
<br />
Salah satu nilai tambah dalam novel ini adalah penulis berhasil menyelipkan pesan moral dalam ceritanya. Sekali lagi, mengingat penulisnya masih anak-anaknya, hal ini adalah luar biasa. Biasanya penulis-penulis remaja lebih banyak menonjolkan sisi romantikanya dan mengesampingkan pesan moral yang dapat dipetik oleh pembaca. Jarang sekali aku menemukan cerita remaja yang menyisipkan pesan moral dan hikmah untuk direnungkan pembacanya. Namun, Rhegita di usianya yang masih anak-anak, mampu memberikan nilai plus untuk novelnya ini.<br />
<br />
Hikmah yang dapat dipetik pembaca bermula saat munculnya kesadaran Egi akibat nilai ujiannya SMPnya yang buruk. Selanjutnya Egi bertransformasi dari anak yang hanya peduli pada bola menjadi anak baik yang berupaya bisa membanggakan Mama serta Neneknya. Bahkan di akhir cerita digambarkan Egi telah tumbuh sebagai wanita yang membaktikan dirinya bagi orang-orang lain yang membutuhkan. Keharmonisan hubungan kakak-adik Mono dan Mini juga patut diteladani, di tengah makin tipisnya ikatan kekeluargaan dewasa ini.<br />
<br />
<span style="color: red;"><b>Kekurangan</b></span><br />
<br />
Sebagai karya perdana aku patut mengacungkan jempol pada penulisnya, namun tetap saja tak ada gading yang tak retak. Ada beberapa hal yang perlu dibenahi. Yang pertama, pemilihan kata dan penempatan kata yang terkadang tidak tepat. Hal yang dapat kumaklumi karena penulisnya saat itu masih kelas 6 SD, apalagi kusadari bahwa aku belum tentu dapat membuat buku seperti ini. #sigh<br />
<br />
Yang kedua adalah aku sedikit terganggu dengan "penempatan" gambar bola di akhir beberapa kalimat. Jika gambar bola itu ditempatkan di setiap akhir bab, rasanya lebih pas karena dapat berfungsi untuk memisahkan cerita satu dengan lainnya. Tapi di sisi lain munculnya gambar bola itu menegaskan sosok Egi sebagai pecinta bola. <br />
<br />
Yang terakhir adalah penggunaan kata ganti orang pertama yang belum konsisten. Terkadang, penulis menggunakan kata "aku" tapi terkadang memilih menggunakan kata "Egi". Sehingga terkesan bahwa aku dan Egi adalah dua pribadi yang berbeda.<br />
<br />
Novel ini juga masih menyisakan satu pertanyaan di benakku, yaitu soal Tante Isna (sahabat Mama Egi). Di awal diceritakan bahwa Mama suka bercerita tentang kisah masa lalu Mama dengan Papa, dan juga sahabat mama yang bernama Tante Isna. Namun, Mama selalu memotong cerita ketika terucap nama Tante Isna. Sementara di akhir cerita Mama dan Tante Isna bertemu kembali setelah sekian lama berpisah. Tapi, tidak ada penjelasan apa yang terjadi di masa lalu antara Mama dan Tante Isna. Jadi, mengapa Mama selalu memotong cerita setiap menyinggung tentang Tante Isna? #tanyakenapa<br />
<br />
Terlepas dari kekurangannya, yang sejujurnya sangat aku maklumi karena penulisnya adalah anak kelas 6 SD, aku merekomendasikan buku ini untuk dibaca para remaja, apalagi harganya yang sangat terjangkau. Ada banyak pesan moral yang dapat dipetik darinya daripada sekedar membaca cerita-cerita remaja lainnya yang seringkali isinya hanya masalah cinta-cintaan saja.<br />
<br />
Dari segi "kemasan" aku suka dengan kertas yang dipakai, meski bukan kertas putih (mungkin untuk menekan biaya) tapi kertasnya lumayan bagus. Huruf yang dipilih juga memudahkan untuk membaca, apalagi spasinya cukup lebar sehingga tidak membuat mata cepat lelah.<br />
<br />
<span style="font-size: x-small;"><br />
<i><b>Data Buku</b></i><br />
Judul : Egi Anak Bau Kencur (warna-warni remaja masa kini)<br />
Penulis : Rhegita Resih Kemuning<br />
Penerbit : Mozaik Indie Publisher<br />
Cetakan : Pertama, Desember 2012<br />
Tebal : 131 halaman<br />
Harga : Rp. 35.000</span><br />
<br />
<center>
Tulisan ini diikutsertakan dalam <b><a href="https://www.facebook.com/notes/mozaik-indie-publisher/lomba-resensi-buku-mozaik/473350709471681" target="new">Lomba Resensi Buku Mozaik</a></b></center>
</div>
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZ5-woSqHzipe5GMYj4M5pcXZ-iKc1B8_fkqGhJyxs1tXXPDGUrt9r9TYe-JGcBDdHFkKko651ZlNdTJSPN2wDwMqpU9eABHF8wI6PpXXoE-hiozeodmWYrzBeTw0Wx9ikjrv4xvVHpjsx/s1600/tandatangan.png" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZ5-woSqHzipe5GMYj4M5pcXZ-iKc1B8_fkqGhJyxs1tXXPDGUrt9r9TYe-JGcBDdHFkKko651ZlNdTJSPN2wDwMqpU9eABHF8wI6PpXXoE-hiozeodmWYrzBeTw0Wx9ikjrv4xvVHpjsx/s320/tandatangan.png" /></a>Renihttp://www.blogger.com/profile/08876032784771841991noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2928469104557142670.post-2534106488808305272014-12-03T21:00:00.000+07:002014-12-04T10:59:10.421+07:00Shasa dalam kepingan-kepingan kenangan<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
Shasaku kini sudah remaja, sudah kelas IX SMP. Tahun depan dia sudah SMA. Aaahh... waktu terasa seperti berlari. Rasanya baru kemarin menimang Shasa-ku yang masih kecil, sekarang aku malah sudah kalah tinggi dengannya. Rasanya baru kemarin aku mengajarinya berjalan, sekarang malah dia sudah berlari lebih kencang daripada aku.<br />
<br />
<a name='more'></a>Aku ingat saat Shasa masih balita dulu. Shasa dulu senang banget duduk dan tidak mau merangkak. Jadi dulu untuk berpindah tempat, Shasa tak mau merangkak. Dia berpindah tempat dengan cara menggeser pantat dan kakinya (ngesot). Sampai akhirnya bisa berjalan, Shasa benar-benar tak pernah belajar merangkak hehehe. Sementara, Shasa baru bisa berjalan pada usia 14 bulan. <br />
<br />
Namun, Shasa sudah mulai belajar bicara sejak usia 7 bulan. Yaaa... Shasa memang cerewet sekali waktu kecil. Lucu sekali mendengar celoteh Shasa saat itu. Kemampuan verbal Shasa memang lebih berkembang daripada kemampuan motoriknya, kala itu.<br />
<br />
Soal makan, Shasa dulu tak pernah rewel dan merepotkan. Shasa tak pernah menolak makanan dan tak pernah "ngemut" makanannya. Makan Shasa pun cepat, karena dia selalu lahap kalau makan. Dulu tetanggaku heran waktu melihat Shasa makan sayur bayam dengan lahap, bahkan Shasa mengambil sendiri bayamnya pake tangan dan memasukkannya ke mulut hehehe. Jadi tak heran kalau saat kecil dulu Shasa montok sekali.<br />
<br />
Sayangnya..., dulu Shasa pemalu sekali. Saking pemalunya, dia selalu bersembunyi dibelakangku setiap bertemu orang. Kalau ada orang yang bertanya padanya, selalu menjawab dengan senyuman. Itu karena Shasa terlalu malu untuk bicara. Saking seringnya tersenyum untuk menjawab pertanyaan, sampai-sampai guru-guru TK mengatakan bahwa senyum Shasa adalah senjata yang luar biasa. Tapiii... senyum Shasa memang manis sekali (^_^).<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgj5hXrDPj3z3s17QGEdW5srUK4j_NcnBt3KarVwO6L7mNm6748n4PpdXDa5pmY3OiO3NkkwnXmboFXAQ4eNcyz2Xw1rnhsRg4aSn8aqvFED85UGpPAEI5d12eeYmfFca-fQ4JAAH_1AFo/s1600/baby1.jpg" oncontextmenu="return false;" /></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0pAyzP89IG2WH5WtqD6ZPFLdNPVMb_ENVaQupCeoRkpyssZzRIzO2SGCP_ke7iLxdpfMmTp2Yl9D2oF4XmQkl9XVfh2H9BL05PGpMI9rWHg5gfv2Gc_apQtDkHlWKB2ehHPFCVEQfTMc/s320/1.jpg" height="320" oncontextmenu="return false;" width="243" /></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyOJSk6mKcohyQxT4WlcupP2__05P0mq71x_go0HG_qFKV_K4kng8RDUCerxxsfmE9GvxgQpcHQYj65J97kKIgaIZozuarvFwNHLMZrSgtRdCoifVUKCuvYxHBF3xkPqBRHPWy4ymevCs/s320/Picture+088c.jpg" height="320" oncontextmenu="return false;" width="264" /></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8U3OyCxPQVzHKAKYsmfG18ugdMfz_JDyH34Hxhqadg3rJAgKIrl95n3lrH6erBcKh0a8Ksj-e8qm4mjbbHMXj9YVE4wtdQP_P9qVa0iZKLPrE-7fep00Fj2z-R2L2r4zY7RJH1R_TBUs/s320/Picture+033-1.jpg" height="320" oncontextmenu="return false;" width="220" /></div>
<br />
Karena sifat pemalunya itulah maka aku dulu memutuskan untuk memasukkan Shasa ke Play Group saat usianya 4 tahun. Untung pihak sekolah juga sangat mensupport aku dalam membantu membuat Shasa lebih berani. Ada pengalaman seru waktu pertama kali Shasa diikutkan lomba mewarna waktu TK dulu. Saat itu aku sedang batuk parah, namun Shasa hanya mau ikut lomba jika aku mendampinginya. Padahal aturannya kan orang tua tak boleh di dekat peserta lomba. Akhirnya, Shasa tetap ikut lomba tapi duduknya di paling pinggir, biar bisa dekat aku. Sementara aku duduk tak jauh dari Shasa, dan selama lomba berlangsung aku tak henti-hentinya batuk. Suamiku yang kasihan padaku melihat kondisiku itu tak bisa berbuat banyak, karena jika aku tak ada, bisa-bisa Shasa nangis dan tak mau melanjutkan lomba.<br />
<br />
Alhamdulillah, Shasa kini sudah jauh lebih berani meski sifat pemalunya masih saja ada. Mengenang kembali kenangan Shasa saat kecil dulu membuatku rindu untuk bisa menimangnya seperti dulu lagi. (^_^)<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="http://lavendergrass.blogspot.com/2014/11/give-away-saat-tumbuh-kembang-balitaku_18.html" target="new">Tulisan ini diikutsertakan dalam Give Away "Saat Tumbuh Kembang Balitaku Balitamu</a></div>
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZ5-woSqHzipe5GMYj4M5pcXZ-iKc1B8_fkqGhJyxs1tXXPDGUrt9r9TYe-JGcBDdHFkKko651ZlNdTJSPN2wDwMqpU9eABHF8wI6PpXXoE-hiozeodmWYrzBeTw0Wx9ikjrv4xvVHpjsx/s1600/tandatangan.png" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZ5-woSqHzipe5GMYj4M5pcXZ-iKc1B8_fkqGhJyxs1tXXPDGUrt9r9TYe-JGcBDdHFkKko651ZlNdTJSPN2wDwMqpU9eABHF8wI6PpXXoE-hiozeodmWYrzBeTw0Wx9ikjrv4xvVHpjsx/s320/tandatangan.png" /></a></div>
Renihttp://www.blogger.com/profile/08876032784771841991noreply@blogger.com15tag:blogger.com,1999:blog-2928469104557142670.post-69885916236888521592014-12-03T11:28:00.001+07:002014-12-16T10:48:00.947+07:00My Mom is The Best Mom<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">Seringkali kita mengecilkan arti orang lain pada saat kita sedang bersama mereka. Justru pada saat kita jauh dengan mereka atau bahkan saat kita kehilangan, baru kita menyadari arti mereka dalam hidup kita. Pada saat kita tak bersama mereka, justru kenangan-kenangan indah dan manis bersama mereka muncul dalam pikiran kita. <br />
<br />
<a name='more'></a>Itu pula yang pernah aku alami dan kurasakan pada Ibuku. Ibu adalah sosok wanita yang sangat keras, disiplin serta pekerja keras. Dulu, seringkali aku merasa bahwa apa yang dikatakan atau diperintahkan Ibu tak semuanya dapat aku setujui. Itu membuatku sering membantah kata-katanya atau melanggar larangannya dan tak mematuhi perintahnya. <br />
<br />
Dulu, Ibu sering memprotesku yang sibuk membaca majalah/novel di pagi hari. Bagi Ibu, pagi hari itu adalah saatnya bagiku untuk memegang sapu dan membersihkan rumah. Meskipun di rumah ada asisten rumah tangga tapi Ibu menugaskan aku untuk membersihkan rumah. Ibu tak suka melihat aku dan adikku yang terlihat duduk “bermalasan” membaca di pagi hari. Kalau Ibu sudah melancarkan protesnya dan mengganggu keasyikanku membaca, aku biasanya “nggrundel” dan dengan cemberut aku membersihkan rumah seperti yang diperintahkannya.<br />
<br />
Namun, setelah aku berpisah dari Ibu saat aku merantau ke Yogyakarta untuk kuliah, aku baru bisa memahami maksud baik dari perintah dan nasehat Ibu. Hidup sendiri di Yogyakarta membuatku mau tak mau harus belajar untuk bertanggungjawab atas hidupku sendiri. Aku harus pandai-pandai mengatur waktu dan melakukan hal-hal yang perlu untuk diprioritaskan terlebih dahulu. <br />
<br />
Jika aku hanya mementingkan melakukan hal-hal yang aku suka (membaca majalah/novel) pastinya pekerjaanku yang lainnya akan terbengkalai. Maklum saja, sebagai mahasiswa yang tinggal di tempat kost, aku bukan saja repot dengan tugas-tugas kuliah, tapi juga punya kewajiban lainnya. Aku harus bisa mengatur waktu untuk mencuci bajuku sendiri dan menyetrikanya. Hidup bersama dengan orang lain, aku tak bisa semaunya merendam pakaian yang hendak aku cuci. Ember cucian dan juga tempat menjemur yang terbatas membuatku harus mengatur waktu dengan baik untuk bisa berbagi dengan penghuni yang lain. Kalau aku meredam cucian berlama-lama, pasti penghuni kost lain akan protes.<br />
<br />
Aku juga harus membersihkan kamar kostku sendiri. Selain itu, di tempat kostku semua penghuni kost mendapat jadwal untuk membersihkan kamar mandi. Karena di tempat kost itu kamar mandinya hanya ada 2 dan dipakai bersama-sama oleh penghuni kost. Itu sebabnya semua penghuni kost punya kewajiban untuk membersihkannya. <br />
<br />
Untung saja Ibu dulu telah menggemblengku dengan melakukan pekerjaan-pekerjaan rumah tangga seperti itu. Andai saja dulu ibuku memanjakanku dan menyerahkan semua pekerjaan pada asisten rumah tangga, aku pasti akan kerepotan selama hidup di tempat kost. Diam-diam aku sangat bersyukur atas apa yang telah ibu ajarkan padaku selama ini. Dan, aku pun jadi menyesal sekali dulu sering membuatnya marah dan kesal karena aku sering membantahnya.<br />
<br />
<center><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWAguxexaNB_qH-q-4adnkGagwmEwYcQurhsav0BJcRVDgCVBoRAbbRlTWlZlHR3qR8_q64Mc5uHSmYrv2ymshNEgpx131y8qNbdgtjISR24IRiW5aj2gHyoZLUCrlMonnWN7U1eEUccE/s1600/MyMom.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWAguxexaNB_qH-q-4adnkGagwmEwYcQurhsav0BJcRVDgCVBoRAbbRlTWlZlHR3qR8_q64Mc5uHSmYrv2ymshNEgpx131y8qNbdgtjISR24IRiW5aj2gHyoZLUCrlMonnWN7U1eEUccE/s1600/MyMom.jpg" height="320" width="320" /></a><br />
<b><span style="font-size: x-small;">Aku dan "<i>My Hero</i>"</span></b></center><br />
Untunglah Ibu bukan wanita pendendam. Beliau memiliki hati seluas samudra dan tak pernah mendendam atas semua sikap dan perilaku-ku dulu. Buktinya, selama aku kuliah di Yogya Ibu tak henti menunjukkan cintanya padaku. Seringkali Ibu mengirimkan makanan padaku, yang dikirimkan via travel. Atau jika ibu sedang tak repot dengan pekerjaan kantor, Ibu selalu meluangkan waktu untuk mengunjungiku di tempat kost. <br />
<br />
Yang membuatku terharu, setiap kali ibu datang ke tempat kost, Ibu selalu saja menyempatkan waktu memeriksa kompor minyak yang biasa aku pakai untuk memasak air dan mie instan. Jika beliau melihat sumbu komporku sudah pendek, beliau tanpa banyak kata langsung saja membongkar kompor itu dan menarik sumbunya atau menggantinya dengan yang baru. Apa yang dilakukan Ibu itu tentu saja menarik perhatian teman-teman kostku yang lain. Ada yang berkomentar bahwa tak seharusnya aku mengijinkan Ibu melakukan itu. Ada yang berkomentar bahwa mereka iri dengan perhatian Ibu padaku.<br />
<br />
Itu adalah salah satu contoh kecil dari bentuk cinta dan perhatian Ibu padaku. Banyak juga pengorbanan yang dilakukan Ibu untukku. Aku sangat bersyukur memiliki Ibu seperti beliau dan tak pernah berhenti mencintaiku meski aku dulu seringkali membuatnya marah, kesal dan kecewa padaku. Aku sungguh-sungguh menyesali atas semua yang pernah kulakukan dulu untuk menentangnya.<br />
<br />
<b>I Love You Ibu.... You’re The Best Mom for Me</b>.<br />
<br />
<center><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjofQ87r37dEWanyaeW-TogIsR1fMh-_EpPVsTaXEU80RmNBiERqDLf_DtmBBLWJSWapFDwUcm0FgOKYs_gkYUuf03xAtgPqEhyphenhyphen_we6TQ0j3MWjdZXusk7m6Pr6i6_gNBTUqMdrmBBxpV0/s1600/Hati-Ibu-Seluas-Samudera-300x295.jpg" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjofQ87r37dEWanyaeW-TogIsR1fMh-_EpPVsTaXEU80RmNBiERqDLf_DtmBBLWJSWapFDwUcm0FgOKYs_gkYUuf03xAtgPqEhyphenhyphen_we6TQ0j3MWjdZXusk7m6Pr6i6_gNBTUqMdrmBBxpV0/s320/Hati-Ibu-Seluas-Samudera-300x295.jpg" /></a></center><br />
<b><a href="http://abdulcholik.com/2014/11/03/kontes-unggulan-hati-ibu-seluas-samudera" target="new">Artikel ini diikutsertakan pada Kontes Unggulan: Hati Ibu Seluas Samudera</a></b></div><br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZ5-woSqHzipe5GMYj4M5pcXZ-iKc1B8_fkqGhJyxs1tXXPDGUrt9r9TYe-JGcBDdHFkKko651ZlNdTJSPN2wDwMqpU9eABHF8wI6PpXXoE-hiozeodmWYrzBeTw0Wx9ikjrv4xvVHpjsx/s1600/tandatangan.png" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZ5-woSqHzipe5GMYj4M5pcXZ-iKc1B8_fkqGhJyxs1tXXPDGUrt9r9TYe-JGcBDdHFkKko651ZlNdTJSPN2wDwMqpU9eABHF8wI6PpXXoE-hiozeodmWYrzBeTw0Wx9ikjrv4xvVHpjsx/s320/tandatangan.png" /></a>Renihttp://www.blogger.com/profile/08876032784771841991noreply@blogger.com13tag:blogger.com,1999:blog-2928469104557142670.post-2029717365206454202014-10-25T08:30:00.000+07:002014-10-25T08:30:00.098+07:00Pengumuman Pemenang Giveaway Untuk Sahabat<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
Selamat pagi sobat blogger..., aku yakin beberapa blogger sudah nunggu datangnya hari ini kan ya? Terutama yang kemarin sudah ikutan Giveaway Untuk Sahabat. Seperti yang aku janjikan sebelumnya, pemenang Giveaway Untuk Sahabat akan aku umumkan pada tanggal 25 Oktober 2014. Yup, hari ini! Sebelum mengumumkan pemenangnya, sekali lagi aku ucapkan terimakasih banyak untuk sobat blogger yang telah berpartisipasi di GA sederhanaku. Tak lupa terimakasih untuk semua yang sudah membantu mendoakan Pak Natta. <br />
<br />
<a name='more'></a>Nah, kembali ke laptop.... Penasaran gak siapa pemenang Giveaway Untuk Sahabat? Ayo angkat tangan, jangan malu-malu hehehe. Agar tak memperpanjang rasa penasaran, mari kita simak bersama celoteh dari Sang Juri : <a href="http://www.uniekkaswarganti.com/">Mbak Uniek Kaswarganti</a>. Jangan kaget kalo celoteh dari Mbak Uniek ngaco, tapi yakinlah hatinya lembut kok (walau dia malu mengakuinya). Oke, inilah celoteh lengkap dari Mbak Uniek. Cekidot....<br />
<br />
<blockquote>
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">Saat diminta tolong oleh Mba Reni Judhanto untuk menjadi juri GA Untuk Sahabat ini sempat terlongong-longong juga. Lah napa? Lah iyaaa, Mba Reni apa gak punya kandidat yg lebih accountable gituh? Saya looh...sayaaa... yg dapet julukan mamak antagonis di seluruh penjuru mata angin oleh beberapa emak blogger, mana punya kapasitas untuk menjadi juri dengan tema selembut dan sehikmat ini.<br />
<br />
Duuuuh... Tapi ini namanya tantangan kan yaaa... mungkin memang sudah saatnya saya harus bertobat *hedeeehh apa maning kiye ;)<br />
<br />
Sebagai teman yang baik, akhirnya saya menyanggupi permintaan tolong ini. Yah tentunya dengan segala resiko si empunya gawe loh ya, ntar klo penilaian saya di luar kendali, mohon segera dikendalikan dan dilaporkan sebelum lewat 24 jam.<br />
<br />
Membaca komentar yang sejuk dan beberapa menyentuh kalbu di GA ini, saya terus terang jadi bingung sendiri, mau pilih yang mana, siapa, dengan apa, berbuat apaaaa.... Saya sendiri terus terang hampir tidak pernah punya sahabat. Yah, well, mungkin karena bawaan antagonis saya sejak orok. Padahal hati saya selembut kapas loh... (kapas bekas buat bersihin kosmetik).<br />
<br />
Maaf ya klo ngelantur nih jurinya. Tapi ini sudah saya sampaikan ke Mba Reni, saya gak bisa klo bikin tulisan serius. Tetep aja diminta kasih pengantar. Hiks. Ampuni Mba Reni ya wahai dompet kosong di akhir bulan ;)<br />
<br />
Nah, bagi yg belum terpilih, jangan kecewa ya. Semuanya pas dan mengena dengan GAnya. Tapi berhubung quotanya hanya untuk 2 pemenang, saya pilih para pemenangnya justru karena kisah yang mereka ceritakan itu biasa-biasa saja. Sering terjadi dimana-mana. Hanyaaa.... nggak tau ya, cerita itu kok bikin saya terharu tanpa dibuat-buat. Beneran, sy sering terharu pura-pura loh. Nah klo ini asli. Beneran. Saya salut dengan pemberi bawang putihnya AbiSabila dan si pemakai mangkuk somplak yang menyelamatkan kondisi Mak Ade Anita.<br />
<br />
Phewww... saya nggak mau baca lagi ah komen mereka, ntar nangis. Selamat deh pokoknya. Dan maaf ya untuk kata-kata saya yg tak karu-karuan di atas. Memang saya orangnya begitu. Maafkan yaaa....<br />
<br />
Selamat untuk para pemenang. Semoga kisah kebaikan untuk sahabat ini bisa membuat kita tersadar, bahwa sehebat-hebatnya kita, tak ada apa-apanya lah diri kita ini tanpa dukungan orang-orang di sekitar kita, terutama para sahabat. So... Keep loving, keep caring....<br />
<br />
Keep praying for Mba Hariyanti Sukma dan keluarga, semua yg terbaik dari Allah SWT untuk keluargamu, Mba.</span></span></blockquote>
<br />
Nah, sudah tahu kan siapa pemenang Giveaway hasil pilihan juri? Oke, aku ulangi yaa... 2 orang pemenang yang masing-masing berhak mendapat sebuah buku "Beningkan Hati Dengan Al-Qur'an" adalah :<br />
<br />
<center>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgU7YzarM3shf_ET0qmWbM-2v2VdsIL4W55lDjD-9KUHHnVqgvfU7at512cbY1x4M59XjyJOZ1Nvmf8PC43ubxzXYJjWIyetQ7WPzzI_VftS9O2Iy9qob5ViscXi-fjd7w2B9DECW7HnfE/s1600/Beningkan+hati.jpg" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgU7YzarM3shf_ET0qmWbM-2v2VdsIL4W55lDjD-9KUHHnVqgvfU7at512cbY1x4M59XjyJOZ1Nvmf8PC43ubxzXYJjWIyetQ7WPzzI_VftS9O2Iy9qob5ViscXi-fjd7w2B9DECW7HnfE/s320/Beningkan+hati.jpg" /></a><br />
<br />
<blockquote>
<span style="color: #660000;"><b>1. Abi Sabila</b></span><br />
<span style="color: #660000;"><b>2. Ade Anita</b></span></blockquote>
</center>
<br />
Selamat pada para pemenang dan bagi yang belum berkesempatan menang, jangan berkecil hati. Doakan aku bisa menggelar giveaway lagi lain kali ya? Siapa tahu selanjutnya giliran sobat blogger lain yang menang. So, tetap semangat yaaa...<br />
<br />
Untuk Abi Sabila dan Mak Ade Anita, kirim alamat lengkap ke inbox atau DM ke twitter aku ya (@ReniJudhanto). Aku tunggu... (^_^)</div>
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZ5-woSqHzipe5GMYj4M5pcXZ-iKc1B8_fkqGhJyxs1tXXPDGUrt9r9TYe-JGcBDdHFkKko651ZlNdTJSPN2wDwMqpU9eABHF8wI6PpXXoE-hiozeodmWYrzBeTw0Wx9ikjrv4xvVHpjsx/s1600/tandatangan.png" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZ5-woSqHzipe5GMYj4M5pcXZ-iKc1B8_fkqGhJyxs1tXXPDGUrt9r9TYe-JGcBDdHFkKko651ZlNdTJSPN2wDwMqpU9eABHF8wI6PpXXoE-hiozeodmWYrzBeTw0Wx9ikjrv4xvVHpjsx/s320/tandatangan.png" /></a>Renihttp://www.blogger.com/profile/08876032784771841991noreply@blogger.com9tag:blogger.com,1999:blog-2928469104557142670.post-67713989901065796982014-10-13T12:29:00.001+07:002014-10-17T22:22:55.167+07:00Update Peserta Giveaway Untuk Sahabat<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
Berikut ini adalah daftar peserta Giveaway Untuk Sahabat yang kugelar mulai tanggal 10 Oktober sampai dengan 17 Oktober 2014. Bagi yang namanya terlewat belum terdaftar segera memberitahuku ya...<br />
<br />
<a name='more'></a><ol>
<li>Abi Sabila</li>
<li>Zasachi</li>
<li>Winny Widyawati</li>
<li>Aida Maruf</li>
<li>Nurul Noe</li>
<li>Fenny Ferawati</li>
<li>Mugniar</li>
<li>Ika Koentjoro</li>
<li>Ade Anita</li>
<li>Mutia Ohorella</li>
<li>Mechta Deera</li>
<li>Rahmi Aziza</li>
<li>Irowati</li>
<li>Ade Delina Putri</li>
<li>Arga Litha</li>
<li>Umi Marfa</li>
<li>Hariyanto Wijoyo</li>
<li>Sari Widiarti </li>
<li>Heni Puspita</li>
<li>Yati Rachmat</li>
<li>Lies Hadi</li>
<li>Ani Rostiani</li>
<li>Abby Onety</li>
<li>Elsa</li>
<li>Fikri Jampang</li>
<li>Nia Fajriyani Sofyan</li>
</ol>
<br />
Tunggu pengumuman pemenangnya yang Insha Allah akan dipublish tanggal 25 Oktober 2014.</div>
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZ5-woSqHzipe5GMYj4M5pcXZ-iKc1B8_fkqGhJyxs1tXXPDGUrt9r9TYe-JGcBDdHFkKko651ZlNdTJSPN2wDwMqpU9eABHF8wI6PpXXoE-hiozeodmWYrzBeTw0Wx9ikjrv4xvVHpjsx/s1600/tandatangan.png" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZ5-woSqHzipe5GMYj4M5pcXZ-iKc1B8_fkqGhJyxs1tXXPDGUrt9r9TYe-JGcBDdHFkKko651ZlNdTJSPN2wDwMqpU9eABHF8wI6PpXXoE-hiozeodmWYrzBeTw0Wx9ikjrv4xvVHpjsx/s320/tandatangan.png" /></a>Renihttp://www.blogger.com/profile/08876032784771841991noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-2928469104557142670.post-48506678587357381212014-10-10T08:00:00.000+07:002014-10-25T00:13:52.909+07:00Giveaway Untuk Sahabat<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">Selamat pagi sobat blogger... Pagi ini aku akan menggelar sebuah giveaway untuk dan atas nama seorang sahabat blogger, Mbak <b><a href="http://yantisukma.blogspot.com/" target="new">Hariyanti Sukma</a></b>. Sebenarnya, sudah sejak beberapa bulan lalu mbak Sukma (begitu aku menyapanya) memberiku 2 buah buku hasil karyanya yang baru diterbitkan. Mbak Sukma menginginkan kedua buku yang diberikan kepadaku itu untuk dibagikan kepada orang lain melalui giveaway.<br />
<br />
<a name='more'></a>Namun, beberapa bulan terakhir akivitas bloggingku sedang menurun drastis. Penyebabnya adalah kesibukan di dunia kerja yang berhasil membuat moodku untuk menulis menguap. #Alesan. Itulah sebabnya, giveaway yang disponsori oleh Mbak Sukma tak kunjung kugelar. Maafkan aku ya mbak....<br />
<br />
Sebenarnya, rencanaku semula adalah memposting giveaway ini di blog baruku : Dari Buku. Rencananya aku akan menulis review buku "<b>Beningkan Hati dengan Al-Qur'an</b>" karya perdana Mbak Sukma ini sekaligus memposting giveawaynya. Apa daya, sampai sekarang buku mbak Sukma baru separo aku baca. Bahkan karena (lagi-lagi) alasan sibuk di dunia kerja, moodku membaca pun menguap. Sekali lagi, maafkan aku Mbak Sukma....<br />
<br />
Namun, Selasa yang lalu seorang teman memberiku kabar bahwa suami mbak Sukma sakit. Katanya, dia mengetahui hal itu lewat status yang ditulis Mbak Sukma di facebook. Aku yang memang jarang membuka facebook tentu saja kaget mendengar berita tersebut. Langsung saja aku cek <b><a href="https://www.facebook.com/hariyanti.sukma" target="new">timeline Mbak Sukma</a></b>, dan betapa terkejutnya aku membaca kabar tentang kondisi Pak Natta (suami Mbak Sukma).<br />
<br />
Itu sebabnya, aku terdorong untuk menggelar Giveaway ini saat ini juga. Aku tak ingin menundanya lagi. Giveaway ini kugelar untuk Mbak Sukma dan berharap agar semua peserta Giveaway ini dan semua yang membaca tulisan ini ikut membantu mendoakan agar Allah memberikan kesembuhan pada Pak Natta dan agar Mbak Sukma tabah dan sabar menghadapi cobaan ini.<br />
<br />
Cara mengikuti Giveaway ini sangat simpel, yaitu :<br />
<ol><li>Peserta yang boleh mengikuti giveaway ini memiliki alamat di Indonesia</li>
<li>Ceritakan pengalaman sahabat blogger tentang <span style="color: blue;"><i><b>apa yang pernah kamu lakukan untuk sahabat/teman dekatmu yang sangat berkesan bagi sahabat/teman dekatmu</b></i></span> atau sebaliknya <span style="color: blue;"><i><b>apa yang pernah sahabat/teman dekatmu lakukan untukmu yang sangat berkesan bagimu</b></i></span></li>
<li>Tulis jawabanmu di kotak komentar postingan ini, jangan lupa cantumkan nama dan kota domisili</li>
<li>Giveaway ini diselenggarakan mulai tanggal 10 Oktober sampai dengan 17 Oktober 2014.</li>
<li>Juri Giveaway ini adalah Mbak Uniek Kaswarganti.</li>
<li>2 orang pemenangnya Insha Allah akan diumumkan tanggal 25 Oktober 2014.</li>
<li>Masing-masing pemenang akan mendapatkan 1 buku Beningkan Hati dengan Al-Qur'an</li>
</ol><br />
<center><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgU7YzarM3shf_ET0qmWbM-2v2VdsIL4W55lDjD-9KUHHnVqgvfU7at512cbY1x4M59XjyJOZ1Nvmf8PC43ubxzXYJjWIyetQ7WPzzI_VftS9O2Iy9qob5ViscXi-fjd7w2B9DECW7HnfE/s1600/Beningkan+hati.jpg" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgU7YzarM3shf_ET0qmWbM-2v2VdsIL4W55lDjD-9KUHHnVqgvfU7at512cbY1x4M59XjyJOZ1Nvmf8PC43ubxzXYJjWIyetQ7WPzzI_VftS9O2Iy9qob5ViscXi-fjd7w2B9DECW7HnfE/s320/Beningkan+hati.jpg" /></a></center><br />
Nah..., simpel kan? Selamat mengikuti giveaway ini. Jangan lupa, selain berdoa agar bisa mendapatkan buku yang keren ini, berdoa juga untuk kesembuhan Pak Natta (suami Mbak Sukma) yaaa.... Terimakasih (^_^)<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZ5-woSqHzipe5GMYj4M5pcXZ-iKc1B8_fkqGhJyxs1tXXPDGUrt9r9TYe-JGcBDdHFkKko651ZlNdTJSPN2wDwMqpU9eABHF8wI6PpXXoE-hiozeodmWYrzBeTw0Wx9ikjrv4xvVHpjsx/s1600/tandatangan.png" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZ5-woSqHzipe5GMYj4M5pcXZ-iKc1B8_fkqGhJyxs1tXXPDGUrt9r9TYe-JGcBDdHFkKko651ZlNdTJSPN2wDwMqpU9eABHF8wI6PpXXoE-hiozeodmWYrzBeTw0Wx9ikjrv4xvVHpjsx/s320/tandatangan.png" /></a></div>Renihttp://www.blogger.com/profile/08876032784771841991noreply@blogger.com98tag:blogger.com,1999:blog-2928469104557142670.post-13464379781622069832014-09-28T19:08:00.000+07:002014-09-29T08:30:15.392+07:00Sikap Plin Plan Menyusahkan<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
Waktu kecil dulu, aku suka sekali dengan Chicha Koeswoyo (ups.. ketahuan deh kalo aku ini termasuk angkatan jadul hehehe). Ada banyak lagu Chicha Koeswoyo yang aku suka. Tapi, dari sekian banyak lagu, ada satu lagu berbahasa Jawa yang aku suka. Bahkan sampai sekarang penggalan syairnya masih ku ingat. Sayangnya aku lupa judul lagunya.., tapi penggalan syair yang masih ku ingat itu seperti ini.<br />
<br />
<a name='more'></a><div style="text-align: center;">
<b>Isuk dele, sore tempe</b><br />
<b>Caturan aja sak kepenake dewe</b><br />
<b>Kandha ora, jebul iya</b><br />
<b>Sak teruse ra ana wong sing percaya</b></div>
<br />
Hayooo, siapa yang tahu artinya? Mungkin bagi orang Jawa akan dengan mudah memahaminya. Nah, untuk yang tak paham Bahawa Jawa aku jelaskan satu per satu ya artinya. Cekidot...<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
Isuk = pagi<br />
Dele = kedelai<br />
Caturan = berbicara<br />
Aja = jangan<br />
Sak kepenake = sesuka hati<br />
Dewe = sendiri<br />
Kandha = bicara<br />
Ora = tidak<br />
Jebul = ternyata<br />
Sak teruse = seterusnya<br />
Ra ana = tak ada<br />
Wong = orang<br />
Sing = yang</div>
<br />
Jadi, penggalan syair itu arinya kurang lebihnya seperti ini:<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<b>Pagi kedelai, sore tempe</b><br />
<b>Kalau ngomong itu jangan sesuka hati</b><br />
<b>Bilangnya tidak, ternyata iya</b><br />
<b>Seterusnya tak akan ada orang yang percaya</b></div>
<br />
Aku suka lagu itu karena isinya nasehat pada kita untuk tidak jadi orang yang ngomong sesuka hati. Nasehat yang diambil dari sebuah <i>paribasan</i> (peribahasa dalam Bahasa Jawa) yang cukup terkenal di kalangan orang Jawa. Peribahasa itu adalah "<i><b><span style="color: blue;">isuk dele, sore tempe</span></b></i>". Arti dari peribahasa itu adalah "<span style="color: blue;"><b><i>o</i><i>rang yang tak punya pendirian alias plin plan</i></b></span>". <br />
<br />
Kita akan sangat mudah mencari contoh peribahasa itu dalam kehidupan sehari-hari. Mungkin sobat semua juga punya contoh masing-masing yang menggambarkan peribahsa itu. Namun, aku punya satu contoh dari kejadian yang dialami oleh temanku, sebut saja namanya Laksmi. Gara-gara "<i>isuk dele, sore tempe</i>" akhirnya Laksmi gigit jari. Penasaran? Baca aja cerita di bawah ini.<br />
<br />
Ceritanya, suatu hari Laksmi ingin sekali makan sate ayam yang letaknya cukup jauh dari rumah. Dia pun merayu suaminya agar mau mengantarkan dan menemaninya makan sate ayam itu. Luluh oleh rayuan istri tercinta, akhirnya sang suami pun mau mengantarkannya. Singkat kata, setelah menempuh perjalanan yang cukup lama sampailah mereka di tempat sate yang diidamkan Laksmi itu. Kebetulan kedatangan mereka ke tempat itu bertepatan saat jam makan malam, sehingga banyak pembeli yang datang dan antri di sana.<br />
<br />
Melihat antrian yang cukup panjang, Laksmi tiba-tiba tak berminat lagi makan sate ayam. Dia pun mengatakan pada suaminya bahwa dia tak minat makan sate karena malas melihat antriannya yang cukup panjang. Dia mengajak suaminya berlalu dari tempat itu. Tentu saja suaminya jengkel, karena sudah jauh-jauh datang ke sana tapi istrinya dengan enteng membatalkannya. Kemudian Laksmi malah mengajak suaminya membeli bakmi goreng langganan mereka. Suaminya makin jengkel, karena tempat bakmi goreng langganan mereka jauh sekali dari tempat sate ayam dimana mereka sekarang berada. Namun sekali lagi, karena perutnya juga lapar, akhirnya mereka berdua berputar haluan menuju tempat penjual bakmi goreng.<br />
<br />
Mereka kembali menempuh perjalanan yang cukup panjang. Sesampai di tempat penjual bakmi goreng langganan mereka, ternyata mereka harus kecewa. Tempat bakmi gorengnya itu tutup. Perut lapar dan rasa jengkel membuat suami Laksmi hilang kesabaran. Kali ini dia menolak ajakan Laksmi membeli makanan lain di dekat penjual bakmi goreng itu. Suaminya ngotot kembali ke rumah saja. Akhirnya, dengan perut lapar mereka berdua kembali ke rumah tanpa membeli makanan apapun. Dan, menu makan malam mereka adalah mie instan plus telor ceplok (^_^).<br />
<br />
Cerita di atas adalah contoh yang "sepele". Sebenarnya, ada satu lagi contoh yang sangat pas untuk peribahasa "<i>isuk dele, sore tempe</i>" ini, tapi contoh yang kedua ini "berat". Contoh yang kedua ini adalah kejadian yang sedang jadi perbincangan hangat beberapa hari terakhir ini. Hayooo.., siapa tahu kejadian apa yang aku maksud? Itu lhooo... tentang RUU Pilkada yang beberapa hari ini heboh. Masyarakat yang sebelumnya merasa mendapat harapan pelaksanaan pilkada langsung berubah menjadi kecewa saat keputusannya berbeda. Tapi, karena aku tak ingin membahas politik di sini, jadi aku tak akan memperpanjang lagi ceritanya. Cukuplah sepenggal cerita itu menjadi contoh nyata dari peribahasa yang sedang kita bicarakan.<br />
<br />
Itulah 2 contoh dari peribahasa "<i>isuk dele, sore tempe</i>", orang-orang yang omongannya selalu berubah-ubah. Orang-orang seperti itu seringkali menyusahkan, bukan saja menyusahkan orang lain namun juga dirinya sendiri. Orang lain akan jadi malas mendengar omongannya atau janji-janjinya, karena mereka sudah hapal dengan sikap plin plannya.<br />
<br />
Orang yang plin plan lama-lama tak akan lagi dipercaya oleh orang lain. Padahal kepercayaan itu mahal harganya, karena tak mudah memperolehnya. Jadi, harusnya jika kepercayaan itu sudah diperoleh sudah sepantasnya untuk dipertahankan dengan sebaik-baiknya. Jangan runtuhkan kepercayaan orang lain gara-gara sifat plin plan kita. Jadikan diri kita sebagai orang yang punya pendirian, yang omongannya dapat dijadikan pegangan atau dipercaya karena tak bolak balik ganti.<br />
<br />
Kita semua, bukan hanya pemimpin saja, harus memiliki karakter yang dapat dipercaya. Orang yang memiliki pendirian dan tak plin plan adalah orang yang memiliki karakter kuat. Orang-orang seperti ini tak akan dengan mudah terseret arus dan ikut-ikutan melakukan hal-hal yang tak berguna. Orang-orang yang memiliki pendirian akan lebih dihargai oleh orang lain.<br />
<br />
So, mulai sekarang jangan lagi kita bersikap plin plan. Karena sikap plin plan itu menyusahkan. Setuju, kan?<br />
<br />
<center>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9PrlKw2EfXdYzLSFcG4I7ijl_Tb4O6OvLkAAR_AO6UZ7_MUH7XAxakFmi2LbFoK07283EdJ-Z0XPF0RVAROPVVkKMhdPKZPUYBwinIQR87WGaof10ocemPk2K70Yow7HTu0lnNc1Iiss/s1600/banner.jpg" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9PrlKw2EfXdYzLSFcG4I7ijl_Tb4O6OvLkAAR_AO6UZ7_MUH7XAxakFmi2LbFoK07283EdJ-Z0XPF0RVAROPVVkKMhdPKZPUYBwinIQR87WGaof10ocemPk2K70Yow7HTu0lnNc1Iiss/s320/banner.jpg" /></a><br />
<br />
“<b><i>Tulisan ini disertakan dalam kontes <a href="http://tenteraverbisa.wordpress.com/2014/08/22/kontes-sadar-hati-berhadiah-tablet-pc/" target="new">GA Sadar Hati – Bahasa Daerah Harus Diminati</a></i></b></center>
</div>
”<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZ5-woSqHzipe5GMYj4M5pcXZ-iKc1B8_fkqGhJyxs1tXXPDGUrt9r9TYe-JGcBDdHFkKko651ZlNdTJSPN2wDwMqpU9eABHF8wI6PpXXoE-hiozeodmWYrzBeTw0Wx9ikjrv4xvVHpjsx/s1600/tandatangan.png" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZ5-woSqHzipe5GMYj4M5pcXZ-iKc1B8_fkqGhJyxs1tXXPDGUrt9r9TYe-JGcBDdHFkKko651ZlNdTJSPN2wDwMqpU9eABHF8wI6PpXXoE-hiozeodmWYrzBeTw0Wx9ikjrv4xvVHpjsx/s320/tandatangan.png" /></a>Renihttp://www.blogger.com/profile/08876032784771841991noreply@blogger.com15tag:blogger.com,1999:blog-2928469104557142670.post-88726760480024545552014-09-23T12:59:00.000+07:002014-09-23T14:25:30.487+07:00Sekolah impian dengan guru-guru yang peduli<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">Bicara tentang sekolah, aku paling terkesan dengan sekolah dasar-ku dulu. Penyebabnya adalah karena guru-gurunya hebat dan luar biasa. Aku dulu bersekolah di SD swasta milik Angkatan Darat. Alasan orang tuaku memilih SD itu adalah karena lokasinya yang dekat dengan rumah. Jadi, aku bisa berangkat dan pulang sendiri.<br />
<br />
<a name='more'></a>SD-ku dulu sebenarnya biasa saja. Lahannya pun kecil karena hanya ada 6 kelas saja. Guru-gurunya juga tak banyak, namun semua guru yang ada di sana bisa dekat dan akrab dengan murid-muridnya. Komunikasi yang hangat dan terbuka itu membuat masing-masing guru dapat mengenali secara mendalam masing-masing anak didiknya. <br />
<br />
Aku ingat sekali ada temanku, Hengky namanya, sering tanpa sadar melakukan “tik”. Tik adalah suatu gerakan motorik—lazimnya mencakup suatu kelompok otot khas tertentu—yang tidak berada di bawah pengendalian tubuh, berlangsung cepat, berulang-ulang, dan tidak berirama. Tik yang dilakukan Hengky ini adalah menjentikkan tangan di dekat telinga dan di saat yang bersamaan kepalanya geleng-geleng 2-3 kali.<br />
<br />
Guru di sekolah tahu bahwa Hengky bercita-cita jadi Polisi dan tentu saja tik yang dilakukan Hengky ini akan menjadi penghalangnya mencapai cita-citanya. Makanya, tanpa sungkan guru meminta siapa saja yang melihat Hengky melakukan tik itu untuk mencubitnya dan meminta Hengky untuk tidak boleh marah. Setelah sekian lama selalu dikejutkan oleh cubitan dari teman-temannya saat sedang melakukan tik, akhirnya Hengky berusaha untuk mengontrol dirinya. Pada akhirnya, Hengky benar-benar bisa sembuh total dari tik-nya tersebut. Dan, kini Hengky telah berhasil menjadi Polisi bahkan sudah menjabat sebagai Kapolres di suatu tempat di Sumatra Selatan sana.<br />
<br />
Itu salah satu contoh kecil bagaimana guru-guru di SD ku dulu benar-benar paham dan peduli anak didiknya. Bukan hanya karakter, mereka juga hafal betul kelemahan dan kekuatan fisik anak didiknya. Contohnya, mereka hafal bahwa setiap kali aku minum es pasti aku akan langsung jatuh sakit, sehingga mereka tak segan menegurku saat aku aku ketahuan (meski sudah berusaha sembunyi-sembunyi) saat beli es di kantin sekolah.<br />
<br />
Saat aku duduk di kelas 4, dimana jiwa “peer group” sedang sangat berkuasa, aku dan teman-teman cewek bermusuhan dengan semua teman cowok di kelas. Perseteruan seru itu membuat guru-guru pusing juga. Akhirnya suatu kali Bu Guru member kami sekelas “ceramah gratis” tentang buruknya permusuhan dengan teman sendiri. Terus, aku (mewakili murid cewek) dan Edi (mewakili murid cowok) dipanggil maju di depan kelas. Aku dan Edi diminta untuk bersalaman dan berdamai. <br />
<br />
Guru SD ku juga mempunyai cara unik dalam belajar dan menyelami karakter anak didiknya. Saat kelas 2, aku ingat sekali pas pelajaran matematika guru “merubah” kelasku menjadi pasar lengkap dengan sayur mayur, tahu, tempe dll. Kami secara bergantian disuruh memerankan penjual dan pembeli yang melakukan transaksi. Selain belajar berhitung (tambah kurang) guru kami juga menanamkan pendidikan karakter melalui kegiatan itu. <br />
<br />
Lain lagi pada saat aku duduk di kelas 5 dan kelas 6, kami beberapa kali ditugasi untuk membuat makanan atau minuman ringan secara berkelompok. Esok harinya makanan atau minuman kami itu dijual di kantin sekolah kami dan kami juga yang ditugasi sebagai penjualnya pada hari itu. Kami pernah juga diajari membuat balsam dan telur asin. Kata guruku ketrampilan itu bisa dipakai untuk hidup kelak. Hebat ya? Padahal jaman aku SD dulu multiple intelligent belum dikenal seperti sekarang.<br />
<br />
Berkaca pada pengalaman SD ku dulu, aku mengira guru-guru SD Shasa (putri semata wayangku) akan sama hangatnya. Aku yang dulu mengira akan bisa sering-sering berkonsultasi dengan guru SD Shasa, ternyata harus kecewa. Saat Shasa baru duduk di kelas 1, aku dengan semangat 45 mencoba untuk berkonsultasi tentang perkembangan Shasa (seperti yang selalu aku lakukan saat Shasa TK). Sayangnya, tanggapan dari guru Shasa kurang hangat. Semua pertanyaanku hanya dijawab seadanya. Pernah aku menyampaikan keluhan Shasa tentang posisi tempat duduk yang tak diputar, tanggapannya malah tak ramah.<br />
<br />
Jujur saja, menurutku sekolah impian adalah sekolah seperti SD ku dulu, yang guru-gurunya peduli pada anak didiknya. Aku berharap semua guru di sekolah bisa seperti guru-guru SD ku dulu. Semakin lengkap karena guru-guru SD ku dulu telah berinisiatif membuat kegiatan belajar mengajar yang menyenangkan. Menurutku bagi sekolah sangat penting mengenal anak didiknya agar dapat digali potensinya. Hal ini penting karena mengacu pada Multiple Intelligent maka setiap anak itu pandai. Sudah waktunya sekolah memberikan perhatian pada pengembangan anak didiknya yang tak hanya didasarkan pada kemampuan akademis semata.<br />
<br />
Sayangnya, saat ini sering aku dengar dari beberapa teman tentang guru-guru yang sekarang malah sibuk mengurus berkas-berkas sertifikasi. Semoga cerita seperti itu tak banyak terjadi. Aku masih berharap banyak guru yang masih peduli pada anak didiknya. Kepedulian untuk mengenali karakter dan potensi masing-masing anak didiknya, agar generasi muda kita dapat maju dan berkembang. <br />
<br />
Percuma jika sekolah punya gedung sekolah dan fasilitas yang bagus, program ektra kurikuler yang banyak jika guru-gurunya tak peduli pada anak didiknya. Bagaimanapun juga, anak didik yang pintar sekalipun tetap membutuhkan arahan dan bimbingan dari guru-guru untuk bisa lebih berkembang.<br />
<br />
Jadi kesimpulannya, sekolah yang baik (sekolah impian) adalah sekolah yang memiliki guru-guru yang peduli pada anak didiknya. Itu sekolah impianku. Bagaimana denganmu?<br />
<br />
<center><iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="360" src="//www.youtube.com/embed/qmcZpviA_wM?feature=player_embedded" width="600"></iframe><br />
<br />
<b><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: x-small;">Mommylicious #Parentingbook</span></span></b> <br />
<br />
Tulisan ini diikutsertakan dalam “<a href="http://murtiyarini.staff.ipb.ac.id/2014/08/31/give-away-sekolah-impian/" target="new"><b>Give Away Sekolah Impian</b></a>”</center><br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZ5-woSqHzipe5GMYj4M5pcXZ-iKc1B8_fkqGhJyxs1tXXPDGUrt9r9TYe-JGcBDdHFkKko651ZlNdTJSPN2wDwMqpU9eABHF8wI6PpXXoE-hiozeodmWYrzBeTw0Wx9ikjrv4xvVHpjsx/s1600/tandatangan.png" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZ5-woSqHzipe5GMYj4M5pcXZ-iKc1B8_fkqGhJyxs1tXXPDGUrt9r9TYe-JGcBDdHFkKko651ZlNdTJSPN2wDwMqpU9eABHF8wI6PpXXoE-hiozeodmWYrzBeTw0Wx9ikjrv4xvVHpjsx/s320/tandatangan.png" /></a></div>Renihttp://www.blogger.com/profile/08876032784771841991noreply@blogger.com14tag:blogger.com,1999:blog-2928469104557142670.post-3724310955280230742014-08-07T13:00:00.000+07:002014-12-03T11:27:21.693+07:00Senyum Dan Tawa Lebaran Ceria<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">Gak ada cerita yang gak seru selama lebaran. Gak ada juga cerita lebaran yang terlewati tanpa senyuman. Berkumpul bersama keluarga adalah kebahagiaan yang tak ternilai. Senyum dan tawa akan selalu mengiringi kebersamaan keluarga dalam setiap lebaran. Begitupun lebaranku kali ini.<br />
<br />
<a name='more'></a>Inilah momen yang membahagiakan pada lebaran kali ini :<br />
<br />
<b>1. Keisha, keponakanku yang menggemaskan sekaligus “menyebalkan”</b><br />
Harus diakui bahwa yang menjadi “bintang” dalam lebaran kali ini adalah Keisha, anak bungsu dari adikku. Dia makin pintar dan menggemaskan, sekaligus makin “menyebalkan. Kelucuan dan kepandaiannya memang membuat gemas, namun kenakalan dan sifat keras kepala-nya memang “menyebalkan”. Ada 2 foto Keisha yang membuatku tersenyum dalam lebaran kali ini. Foto pertama saat Keisha dan pakdenya (suamiku) berhadapan dengan saling menempelkan kacang mete di mulut masing-masing. Keisha melakukannya sambil tertawa geli apalagi waktu melihat pakde-nya mengikuti aksinya. Foto kedua adalah saat Keisha malah menjulurkan lidah sambil mengejek saat difoto. Keisha… kamu sungguh menggemaskan (sekaligus “menyebalkan”).<br />
<br />
<center><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAqxSXml2N13whmKk-vB3bP6GkJ-kOHC2gjTDcyglirnaMfRBbJ66sX8CgowIhBcpPhyphenhyphen4E6tBYPE2G5chzt6Z4OP0oH-eXDMuLKxHduDmdWSD8W1xPi-Bg107LzNCTu2Zi7UbyeB3TWm0/s1600/lebaran_2.JPG" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAqxSXml2N13whmKk-vB3bP6GkJ-kOHC2gjTDcyglirnaMfRBbJ66sX8CgowIhBcpPhyphenhyphen4E6tBYPE2G5chzt6Z4OP0oH-eXDMuLKxHduDmdWSD8W1xPi-Bg107LzNCTu2Zi7UbyeB3TWm0/s320/lebaran_2.JPG" height="219" width="320" /></a> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuvSP9uIzjrKB9xSvqEbcxJNXY-Hu31ZVIHN10MIjyRYS5FGpF5arSbJIF2aFNSNYkIo_Qj1-0JCljTiiKgwxgYLOhynfrurPTNz2pkl_G4L-AuFOIqe0RWiS5IooiiP5n84KHMMXy878/s1600/lebaran-2_2.JPG" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuvSP9uIzjrKB9xSvqEbcxJNXY-Hu31ZVIHN10MIjyRYS5FGpF5arSbJIF2aFNSNYkIo_Qj1-0JCljTiiKgwxgYLOhynfrurPTNz2pkl_G4L-AuFOIqe0RWiS5IooiiP5n84KHMMXy878/s320/lebaran-2_2.JPG" height="200" width="138" /></a></center><br />
<b>2. Foto narsis bersama adik tercinta dan Shasa</b><br />
Lebaran ini aku punya kaos “kembaran” dengan Shasa dan adikku tercinta. Gara-garanya Shasa sebelum lebaran minta kaos yang bergambar smiley, dan karena kaos itu dijual beli 2 gratis 1 maka aku memutuskan untuk membeli 2 supaya dapat gratisan 1 kaos. Murah meriah! Dengan kaos murah (beli 2 dapat 3) kami bisa seru-seruan foto narsis bergaya centil.<br />
<br />
<center><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtOnVCoc9wrOncPzf0aaU_99Iu4BWRrmWAh7GQIkNMIUo80Cd7TqYn3HlgMTm7YV7ZYdzVlqbaIQX00-GkSRRRXAnDnw2goBUyovd975cILL7ypUTCLDoQOFWR5FiUuDDhDRbr1Vrz2AU/s1600/1.jpg" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtOnVCoc9wrOncPzf0aaU_99Iu4BWRrmWAh7GQIkNMIUo80Cd7TqYn3HlgMTm7YV7ZYdzVlqbaIQX00-GkSRRRXAnDnw2goBUyovd975cILL7ypUTCLDoQOFWR5FiUuDDhDRbr1Vrz2AU/s320/1.jpg" /></a></center><br />
<b>3. Shasa ceria diantara sepupu tercinta</b><br />
Lebaran kali ini kami sempat mudik ke Jombang. Walaupun kami dihadang kemacetan yang luar biasa, namun Shasa dan 2 sepupunya tetap enjoy. Mereka menikmati kemacetan dengan ceria. Untuk membuang jenuh saat terjebak macet, mereka memilih foto selfie heboh di dalam mobil. Seru!<br />
<br />
<center><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEis7kS2hvYUzWI2WXFRTzVl_KZqQHJstWpd5ujhDArhSj6MsKAQGW8AU3KgO6kzCpcktFt_Zrrl-5eAgGNV9O9nRoNBgsFO4GpmHiFpknke0pxmPgUCnCkD1F7UV4WGAe-V4iQv9WusBUk/s1600/kusuma.jpg" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEis7kS2hvYUzWI2WXFRTzVl_KZqQHJstWpd5ujhDArhSj6MsKAQGW8AU3KgO6kzCpcktFt_Zrrl-5eAgGNV9O9nRoNBgsFO4GpmHiFpknke0pxmPgUCnCkD1F7UV4WGAe-V4iQv9WusBUk/s320/kusuma.jpg" /></a></center><br />
<b>4. Foto gaya ABG bersama mertua dan para ipar</b><br />
Acara seru di rumah mertua adalah saat foto bersama. Ada foto mertua berdua, mertua dengan ketiga anaknya, mertua dengan ketiga menantu, mertua dengan ketiga cucu, dan mertua bersama keluarga masing-masing anaknya. Seru banget apalagi setiap sesi foto selalu dipenuhi gelak tawa. Nah, pas kebagian foto mertua dan para menantu, aku didaulat duduk di tengah karena suamiku emang anak nomor 2 dari ketiga bersaudara. Fotoku di sesi ini gak kalah seru dong. #wink<br />
<br />
<center><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkCqvYiwDaDP8_wabf1QSFDnq2rAGHoeeCNrDtnrHhgMJ8ozQk5DAc9aCtn6Yc_B2shtnPkf1B18p6OZH8A1fK9s2_nY0Oo0wK2GvDdDG2chnJQbRd8dlo5T9VdEq8i4aK91uOUY8Uylg/s1600/menantu.jpg" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkCqvYiwDaDP8_wabf1QSFDnq2rAGHoeeCNrDtnrHhgMJ8ozQk5DAc9aCtn6Yc_B2shtnPkf1B18p6OZH8A1fK9s2_nY0Oo0wK2GvDdDG2chnJQbRd8dlo5T9VdEq8i4aK91uOUY8Uylg/s320/menantu.jpg" /></a></center><br />
<b>5. Kopdar dadakan yang membahagiakan</b><br />
Penutup lebaranku adalah kopdar dadakan yang membahagiakan. Sabtu, 2 Agustus 2014 aku mendapat kabar dari mbak Tarry kalau si gingsul (Niar Ningrum) ada di Madiun. Jadilah malam itu kami kopdar di rumah Ibuku dan tak lupa foto seru-seruan. Indahnya persahabatan para blogger.<br />
<br />
<center><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmHqwMAlADGosUI5S7LnFyvYWFocX3h2M8P8FSqoSZkYszSPskA5wf39qknprAsRNaEo0p6fWRJRHysfl_65c5bQxsSWoeV4ss9KfO_Cg6Lg61Q5QyFnQAhfm5ig78-XQQTIXZYDlXYMU/s1600/kopdar.jpg" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmHqwMAlADGosUI5S7LnFyvYWFocX3h2M8P8FSqoSZkYszSPskA5wf39qknprAsRNaEo0p6fWRJRHysfl_65c5bQxsSWoeV4ss9KfO_Cg6Lg61Q5QyFnQAhfm5ig78-XQQTIXZYDlXYMU/s320/kopdar.jpg" /></a></center><br />
Itulah cerita lebaranku yang penuh senyum dan tawa. Bagaimana ceritamu?</div><br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZ5-woSqHzipe5GMYj4M5pcXZ-iKc1B8_fkqGhJyxs1tXXPDGUrt9r9TYe-JGcBDdHFkKko651ZlNdTJSPN2wDwMqpU9eABHF8wI6PpXXoE-hiozeodmWYrzBeTw0Wx9ikjrv4xvVHpjsx/s1600/tandatangan.png" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZ5-woSqHzipe5GMYj4M5pcXZ-iKc1B8_fkqGhJyxs1tXXPDGUrt9r9TYe-JGcBDdHFkKko651ZlNdTJSPN2wDwMqpU9eABHF8wI6PpXXoE-hiozeodmWYrzBeTw0Wx9ikjrv4xvVHpjsx/s320/tandatangan.png" /></a>Renihttp://www.blogger.com/profile/08876032784771841991noreply@blogger.com13tag:blogger.com,1999:blog-2928469104557142670.post-61661447459492365852014-07-07T19:10:00.000+07:002014-07-07T19:35:04.345+07:00Yang Sangat Indonesia : Semangat Kekeluargaan dan Kebersamaan<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
Satu hal yang menurutku sangat Indonesia adalah semangat kekeluargaan dan kebersamaan. Itulah ciri khas Bangsa Indonesia yang sangat luar biasa dan patut untuk kita banggakan. Tingginya kepedulian sosial yang tumbuh dalam jiwa Bangsa Indonesia semakin menyuburkan semangat kekeluargaan dan kebersamaan. <br />
<br />
<a name='more'></a>Wujud semangat kekeluargaan dan kebersamaan salah satunya adalah gotong royong. Mungkin banyak yang mulai menganggap bahwa semangat kekeluargaan dan kebersamaan mulai menipis saat ini. Namun menurutku, semangat kekeluargaan dan kebersamaan itu masih melekat kuat dalam hati dan jiwa Bangsa Indonesia. Mau bukti?<br />
<br />
Salah satu contohnya adalah gotong royong membangun rumah warga. Membangun rumah warga yang dilakukan secara gotongroyong dan bergantian sampai kini masih membudaya di sebagian kecil masyarakat perdesaan. Mungkin untuk daerah perkotaan kegiatan gotong royong membangun rumah warga sudah tak pernah ditemui. Namun, bukan berarti masyarakat perkotaan tak lagi memiliki jiwa dan semangat gotong royong.<br />
<br />
Saat ini di daerah perkotaan kian marak berbagai kegiatan yang mengusung semangat kekeluargaan dan kebersamaan. Wujud kegiataan yang banyak dilakukan adalah berbagi pada sesama. Banyak sekali kegiatan berbagi yang kian menjamur akhir-akhir ini, baik itu kegiatan yang dilakukan oleh perseorangan, komunitas maupun perusahaan atau yayasan. <br />
<br />
Kita akan dapat melihat banyak sekali contoh nyata kegiatannya di masyarakat yang mengusung semangat kekeluargaan dan kebersamaan ini. Kita dapat melihat gerakan yang bertujuan berbagi buku pada anak-anak di berbagai daerah terpencil di Indonesia. Salah satu komunitas yang mempunyai kegiatan itu adalah Blogger Hibah Sejuta Buku (BHSB). Sampai dengan saat ini BHSB sudah membagikan buku ke berbagai daerah di Indonesia. <br />
<br />
<center>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmAw73W9FQ8nN5NxEzso9yZgyonTlzxvurvgfPw3k97_kxgap2bmUUknUX_TVR7EVI36-SLvuEYET6xPX0vfntrFOIqWNJGEmoVGFB5_YCE3Pq8nvj49Y_RqT0enMuf2sC8ZeQ5rHWaZ4/s1600/bhsb.JPG" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmAw73W9FQ8nN5NxEzso9yZgyonTlzxvurvgfPw3k97_kxgap2bmUUknUX_TVR7EVI36-SLvuEYET6xPX0vfntrFOIqWNJGEmoVGFB5_YCE3Pq8nvj49Y_RqT0enMuf2sC8ZeQ5rHWaZ4/s320/bhsb.JPG" /></a></center>
<br />
Terakhir, BHSB merayakan Hari Buku Nasional di Kediri dengan membagikan buku pada anak-anak korban letusan Gunung Semeru. Alhamdulillah, aku bangga bisa menjadi bagian dari BHSB dan telah ikut menyumbangkan beberapa buku. Semoga BHSB tetap dapat terus menjalankan aksinya agar kian banyak anak-anak di daerah terpencil yang bisa memperoleh buku bacaan dengan mudah.<br />
<br />
Selain BHSB ada juga gerakan Buku Untuk Anak Bangsa (BuAB). Gerakan ini diselenggarakan oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Australia. BuAB ini merupakan bentuk kepedulian para pelajar dan masyarakat Indonesia di Australia terhadap kelangsungan dunia pendidikan di daerah terpencil. Selain itu BuAB bermaksud menunjang usaha pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan nasional melalui optimalisasi sumber daya manusia yang gemar membaca.<br />
<br />
Masih soal buku, ada lagi gerakan yang dilaksanakan oleh Yayasan Pengembangan Perpustakaan Indonesia (YPPI). Yayasan ini memberikan bantuan pada masyarakat berupa sarana dan bahan bacaan untuk membuka sebuah tempat, khususnya di ruang publik, yang berfungsi untuk sarana rekreasi berupa aktivitas membaca. Untuk menyukseskan kegiatannya, YPPI bekerjasama dengan beberapa perusahaan yang peduli pada pendidikan anak, khususnya penyediaan buku bacaan bermutu.<br />
<br />
Semangat kekeluargaan dan kebersamaan juga terlihat dari semangat dalam berbagi ilmu dan pengetahuan pada anak-anak yang kurang beruntung. Kegiatan berbagi ilmu tersebut kian berkibar melalui gerakan Akademi berbagi, Indonesia Menyala, Kelas Inspirasi dan sebagainya. Besarnya semangat kekeluargaan dan kebersamaan itu membuat gerakan-gerakan tersebut di atas kian berkembang. Kian banyak sukarelawan yang bergabung dalam gerakan-gerakan tersebut.<br />
<br />
Selain itu ada juga komunitas yang melakukan gerakan donor darah gratis, ada juga Gerakan Mari Berbagi (GMB) yang merupakan gerakan moral untuk mengajak, mendorong dan memberi bukan mencaci maki tanpa solusi terhadap tantangan dan persoalan yang ada disekitar kita. GMB berupaya membuat perubahan mindset individu dan memberi pilihan pada para pemuda untuk memberikan kontribusinya terhadap masyarakat.<br />
<br />
Masih sangat banyak gerakan atau kegiatan yang mengusung semangat kekeluargaan dan kebersamaan. Ada banyak contoh yang bisa kita sebutnya, seperti sahur <i>on the road</i> yang meski sudah dilarang tapi masih saja banyak yang melakukannya. Kita juga tak akan lupa bagaimana sigapnya kita semua dalam memberikan bantuan saat ada bencana yang menimpa saudara-saudara kita se-Tanah Air. <br />
<br />
Spontanitas atas nama semangat kekeluargaan dan kebersamaan selama ini selalu berhasil menggerakkan semua elemen masyarakat untuk ikut memberikan bantuan, sebatas kemampuan masing-masing. Aku, sebagai bagian dari KEB telah beberapa kali juga ambil bagian untuk memberikan bantuan bagi korban bencana alam. Walau mungkin bantuan yang kuberikan tak seberapa, namun sungguh senang rasanya bisa ikut membantu.<br />
<br />
Tentu saja masih banyak sekali contoh kegiatan nyata di luar sana yang bisa menggambarkan semangat kekeluargaan dan kebersamaan di hati seluruh Bangsa Indonesia. Semangat yang tumbuh karena kesadaran bahwa kita semua adalah satu keluarga besar dalam wadah Negara Indonesia. Kebersamaan yang akan terasa semakin indah jika disertai dengan perasaan sebagai satu keluarga besar. Dan aku, sangat bahagia bisa menjadi bagian darinya. <br />
<br />
Itulah yang sangat kurasakan dari negaraku tercinta, Indonesia.<br />
<br />
<i><span style="font-size: x-small;"><u><b>Sumber foto BHSB</b></u><br />
http://seputaraceh.com/read/11901/2012/09/28/program-hibah-buku-untuk-aceh<br />
http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2013/06/20/semesta-berbagi-bersama-blogger-hibah-sejuta-buku-di-pulau-tegal-570517.html<br />
http://blog.adikcilak.com/2012/12/08/blogger-hibah-sejuta-buku-di-taman-baca-monprei-peureulak-aceh-timur/<br />
http://anazkia.blogdetik.com/2013/09/14/blogger-hibah-sejuta-buku-dan-kekuatan-blogger/</span></i><br />
<br />
<center>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDsbCvdeRXalBb4mg74hzPinmMOWeH85wkSk_4vmHOYQKQldg2tyG44JZLw_YdUO2EO4Wpx5Xn-60ewjT7Eua7GCP9AqhE0n4vinh0J-AtX6G5CPviocG5P5bpabN2S3NXnMvL6TpYj6c/s1600/Banner-GA-BlogCamp-5-tahun-300x189.png" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDsbCvdeRXalBb4mg74hzPinmMOWeH85wkSk_4vmHOYQKQldg2tyG44JZLw_YdUO2EO4Wpx5Xn-60ewjT7Eua7GCP9AqhE0n4vinh0J-AtX6G5CPviocG5P5bpabN2S3NXnMvL6TpYj6c/s320/Banner-GA-BlogCamp-5-tahun-300x189.png" /></a><br />
<br />
<a href="http://abdulcholik.com/2014/07/01/kontes-unggulan-aku-dan-indonesia/" target="new"><b>Artikel ini diikutsertakan pada Kontes Unggulan: Aku dan Indonesia. </b><br />
</a></center>
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZ5-woSqHzipe5GMYj4M5pcXZ-iKc1B8_fkqGhJyxs1tXXPDGUrt9r9TYe-JGcBDdHFkKko651ZlNdTJSPN2wDwMqpU9eABHF8wI6PpXXoE-hiozeodmWYrzBeTw0Wx9ikjrv4xvVHpjsx/s1600/tandatangan.png" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZ5-woSqHzipe5GMYj4M5pcXZ-iKc1B8_fkqGhJyxs1tXXPDGUrt9r9TYe-JGcBDdHFkKko651ZlNdTJSPN2wDwMqpU9eABHF8wI6PpXXoE-hiozeodmWYrzBeTw0Wx9ikjrv4xvVHpjsx/s320/tandatangan.png" /></a></div>
Renihttp://www.blogger.com/profile/08876032784771841991noreply@blogger.com14tag:blogger.com,1999:blog-2928469104557142670.post-55768134422638989502014-06-29T22:20:00.000+07:002014-06-29T22:42:05.995+07:00Pentingnya Peran Masyarakat dalam Pengendalian TB<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa <a href="http://www.tbindonesia.or.id/" target="new">Tuberkulosis</a> atau TB saat ini masih menjadi masalah kesehatan di tingkat dunia. Bahkan kasus TB di Indonesia menduduki peringkat keempat terbanyak di dunia. Dari data yang ada menunjukkan bahwa TB merupakan penyakit yang menyebabkan kematian nomor satu diantara penyakit menular dan merupakan peringkat 3 dalam daftar 10 penyakit pembunuh tertinggi di Indonesia. <br />
<br />
<a name='more'></a>Besarnya tantangan dalam penanganan dan pengendalian <a href="http://www.tbindonesia.or.id/" target="new">Tuberkulosis</a> ini tentu saja tak akan mampu ditangani sendiri oleh Pemerintah melalui Kementrian <a href="http://www.depkes.go.id/" target="new">Kesehatan</a>. Perlu adanya peran aktif dari masyarakat serta semua pihak / instansi yang terkait. Dengan adanya dukungan dari berbagai berbagai pihak maka upaya penanganan dan pengendalian TB akan terasa jauh lebih mudah.<br />
<br />
Pemerintah telah berupaya untuk melibatkan dan memberdayakan masyarakat dalam pengendalian <a href="http://www.tbindonesia.or.id/" target="new">Tuberkulosis</a> ini. Pembentukan Kader TB atau program Community TB Care yang melibatkan peran aktif masyarakat menjadi ujung tombak penanggulangan Tuberkulosis di lapangan. Diharapkan melalui Kader TB atau program Community TB Care tersebut dapat meningkatkan pengetahuan dan kepedulian masyarakat/Komunitas terhadap Penanggulangan TB.<br />
<br />
Yang dimaksud Kader TB adalah anggota masyarakat yang bekerja secara sukarela dalam membantu Program Penanggulangan TB dan sudah dilatih. Semua anggota masyarakat yang bersedia, berminat dan mempunyai kepedulian terhadap masalah sosial dan kesehatan, khususnya TB dapat menjadi Kader TB.<br />
<br />
Metode /teknik yang dapat dilakukan dalam penanggulangan <a href="http://www.tbindonesia.or.id/" target="new">Tuberkulosis</a> dengan melibatkan peran aktif masyarakat antara lain :<br />
<ul>
<li>Pelatihan bagi kader–kader TB agar dapat melakukan perannya sebagai ujung tombak di lapangan dalam pelaksanaan program penanggulangan TB.</li>
<li>Penyuluhan kesehatan atau sosialisasi TB kepada masyarakat luas, pasien TB serta <i>Suspect</i> TB.</li>
<li>Melaksanakan AKMS (Advokasi, Komunikasi, Mobilisasi dan Sosialisasi) tentang penyakit TB kepada masyarakat luas</li>
<li>Melakukan <i>Homevisit</i> atau kunjungan rumah bagi <i>suspect</i> pasien TB yang dilakukan oleh petugas UPK JKM atau Kader TB.</li>
<li>Melakukan kampanye media seperti: penyebaran poster, <i>leaflet</i> dan media KIE (komunikasi, Informasi dan Edukasi lainnya).</li>
</ul>
Secara khusus, peran dan tugas yang diemban oleh Kader TB dalam penanggulangan TB adalah mengatasi masalah TB di wilayahnya antara lain:<br />
<ol>
<li>Memberikan penyuluhan tentang TB dan penanggulangannya kepada masyarakat. </li>
<li>Membantu menemukan orang yang dicurigai sakit TB dan pasien TB di wilayahnya</li>
<li>Memotivasi orang yang dicurigai sakit TB untuk melakukan pemeriksaan dahak ke unit pelayanan kesehatan terdekat untuk memastikan apakah positif menderita TB atau tidak.</li>
<li>Membantu Puskesmas atau sarana kesehatan lainnya dalam membimbing dan memberikanmotivasi kepada PMO (Pengawasan Menelan Obat) untuk selalu melakukan pengawasan menelan obat.</li>
<li>Bertindak sebagai Koordinator PMO bagi penderita TB, dan jika pasien tidak memiliki PMO, maka seorang kader bisa menjadi PMO</li>
<li>Melakukan kegiatan AKMS (Advokasi, Komunikasi, Mobilisasi dan Sosialisasi), mampu memberikan jawaban kepada masyarakat segala hal yang terkait dengan TB</li>
</ol>
Melihat peran dan tugas yang diemban para Kader TB tersebut di atas, menunjukkan dengan jelas bahwa keterlibatan dan peran aktif masyarakat akan membuat program penanggulangan <a href="http://www.tbindonesia.or.id/" target="new">Tuberkulosis</a> akan lebih berhasil apalagi jika melibatkan berbagai sektor. Program penanggulangan TB yang berbasis masyarakat (komunitas) merupakan wujud partisipasi masyarakat (civil society) dalam penanggulangan TB. Kader TB dalam program Community TB Care yang merupakan ujung tombak di lapangan perlu untuk ditingkatkan agar pengendalian TB makin berhasil. <br />
<br />
<i><span style="font-size: x-small;"><b>Referensi:</b><br />
http://blog.tbindonesia.or.id/<br />
http://jkmtb.blogspot.com/<br />
http://www.tbindonesia.or.id/opendir/Buku/buku-saku-tb-revfinal.pdf</span></i><br />
<br />
<center>
<b>Tulisan ini disertakan dalam <a href="http://blog.tbindonesia.or.id/?p=294" target="new">Blog Writing Competition</a> Serial #7 dalam rangka Hari Tuberkolosis</b></center>
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZ5-woSqHzipe5GMYj4M5pcXZ-iKc1B8_fkqGhJyxs1tXXPDGUrt9r9TYe-JGcBDdHFkKko651ZlNdTJSPN2wDwMqpU9eABHF8wI6PpXXoE-hiozeodmWYrzBeTw0Wx9ikjrv4xvVHpjsx/s1600/tandatangan.png" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZ5-woSqHzipe5GMYj4M5pcXZ-iKc1B8_fkqGhJyxs1tXXPDGUrt9r9TYe-JGcBDdHFkKko651ZlNdTJSPN2wDwMqpU9eABHF8wI6PpXXoE-hiozeodmWYrzBeTw0Wx9ikjrv4xvVHpjsx/s320/tandatangan.png" /></a></div>
Renihttp://www.blogger.com/profile/08876032784771841991noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2928469104557142670.post-21660558357204576632014-06-15T17:25:00.000+07:002014-06-17T07:15:12.325+07:00Dampak Tuberkulosis<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">Mari kita bahas soal <a href="http://www.tbindonesia.or.id/" target="new">Tuberkulosis</a> lagi. Jika pada 5 tulisan sebelumnya kita sudah membahas tentang TB, mulai dari gejalanya sampai pengobatannya, sekarang mari kita lihat dampak Tuberkulosis. Kali ini, yang kita soroti adalah dampak TB terhadap beban ekonomi dan kematian.<br />
<br />
<a name='more'></a>Masih ingat kan bahwa Indonesia menduduki peringkat keempat dengan jumlah kasus <a href="http://www.tbindonesia.or.id/" target="new">Tuberkulosis</a> terbanyak di dunia setelah India, Cina, dan Afrika Selatan? Menutu <a href="http://blog.tbindonesia.or.id/?p=290" target="new">data</a> bahwa di Indonesia, setiap tahun terdapat 67.000 kasus meninggal karena TB atau sekitar 186 orang per hari. TB adalah pembunuh nomor satu diantara penyakit menular dan merupakan peringkat 3 dalam daftar 10 penyakit pembunuh tertinggi di Indonesia (SKRT 2004).<br />
<br />
Masih ingat kan bahwa kuman TB mudah timbul di tempat-tempat yang kotor, lembab dan padat penduduk? Itu sebabnya penderita <a href="http://www.tbindonesia.or.id/" target="new">Tuberkulosis</a> adalah kaum yang tidak mampu. Bagi mereka, divonis menderita TB ibarat sudah jatuh tertimpa tangga. Mengapa begitu? Mari kita bahas lebih lanjut.<br />
<br />
Kita telah tahu bahwa <a href="http://www.tbindonesia.or.id/" target="new">Tuberkulosis</a> membutuhkan kepatuhan dalam pengobatannya yang memakan waktu 6 bulan lamanya. Memang pemerintah telah menyediakan obat gratis bagi para penderitanya, namun untuk pemeriksaan laboratorium dan biaya transportasi ke pusat layanan kesehatan milik pemerintah tentu juga membutuhkan biaya. Nah, bagi masyarakat tidak mampu dampak penyakit TB itu bagi mereka antara lain :<br />
<br />
<ol><li>Tingkat ekonomi yang sudah rendah akan semakin rendah</li>
<li>Berkurangnya pemasukan yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, karena sebagian pemasukan digunakan untuk pengobatan</li>
<li>Berhentinya pemasukan, apabila ternyata penderita TB adalah tulang punggung keluarga selama ini</li>
<li>Besarnya hutang yang ditanggung oleh keluarga penderita TB, karena selama 6 bulan mereka membutuhkan uang untuk biaya pengobatan dan juga biaya hidup sehari-hari</li>
<li>Beban ekonomi akan semakin berat menyebabkan tingkat <a href="http://www.depkes.go.id/" target="new">kesehatan</a> makin menurun, terlebih jika anak-anak dari penderita TB kemudian sakit akibat gizi buruk</li>
<li>Mereka kian sulit beranjak keluar dari garis kemiskinan, akibat anak-anak mereka yang putus sekolah akibat ketiadaan biaya</li>
</ol><br />
Dampak lain selain beban ekonomi seperti di atas adalah kematian. Ada beberapa penyebab kematian pada penderita TB antara lain karena :<br />
<ol><li>Perasaan pasrah karena mereka sulit berobat akibat keterbatasan biaya untuk pengobatan dan kesulitan akses menuju tempat pengobatan. Mereka memilih untuk mendiamkan saja penyakit itu.</li>
<li>Perasaan putus asa karena besarnya biaya pengobatan yang dibutuhkan dalam rentang waktu yang lama serta efek samping yang tidak menyenangkan selama masa pengobatan, sehingga mereka memutuskan untuk menghentikan pengobatan.</li>
<li>Perasaan tertekan yang muncul karena penderita TB dan juga keluarganya dijauhi oleh masyarakat, sehingga mereka memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.</li>
</ol><br />
Dengan meninggalnya pasien <a href="http://www.tbindonesia.or.id/" target="new">Tuberkulosis</a>, bukan berarti masalah mereka sudah selesai. Yang jelas, mereka punya banyak hutang yang menuntut untuk dilunasi. Keadaan akan lebih buruk apabila ternyata ada anggota keluarga yang tertular TB, akibat pengobatan yang dijalani penderita tidak tuntas.<br />
<br />
Jika hal itu terjadi, maka mereka seolah terjerat dalam "lingkaran setan" yang tak kunjung selesai. Mereka yang terjebak TB dan tak mampu berobat dengan layak, akan sulit untuk keluar dari belitan penyakit tersebut. Kondisi mereka yang sudah buruk dan memprihatinkan akan jauh lebih buruk lagi.<br />
<br />
Untuk itulah, perlu bantuan dari Pemerintah (Kementrian <a href="http://www.depkes.go.id/" target="new">Kesehatan</a> ) dan juga masyarakat sekitar agar para penderita TB mendapatkan kemudahan akses untuk berobat hingga benar-benar sembuh. Perlu dukungan dari berbagai pihak untuk membantu penderita TB dari keluarga tidak mampu melewati masa-masa berat itu.<br />
<br />
<i><span style="font-size: x-small;">Referensi: <br />
http://blog.tbindonesia.or.id/?p=290</span></i><br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;"><b>Tulisan ini disertakan dalam <a href="http://blog.tbindonesia.or.id/?p=290" target="new">Blog Writing Competition Serial #6</a> dalam rangka Hari Tuberkolosis</b><br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZ5-woSqHzipe5GMYj4M5pcXZ-iKc1B8_fkqGhJyxs1tXXPDGUrt9r9TYe-JGcBDdHFkKko651ZlNdTJSPN2wDwMqpU9eABHF8wI6PpXXoE-hiozeodmWYrzBeTw0Wx9ikjrv4xvVHpjsx/s1600/tandatangan.png" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZ5-woSqHzipe5GMYj4M5pcXZ-iKc1B8_fkqGhJyxs1tXXPDGUrt9r9TYe-JGcBDdHFkKko651ZlNdTJSPN2wDwMqpU9eABHF8wI6PpXXoE-hiozeodmWYrzBeTw0Wx9ikjrv4xvVHpjsx/s320/tandatangan.png" /></a></div></div>Renihttp://www.blogger.com/profile/08876032784771841991noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-2928469104557142670.post-5103138266037629072014-05-31T15:20:00.000+07:002014-06-15T17:34:27.355+07:00Kolaborasi Pengendalian Penyakit TB dan HIV<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<i>Hi friends</i>, ini adalah tulisanku yang kelima tentang <a href="http://www.tbindonesia.or.id/" target="new">Tuberkulosis</a>. Tulisan pertama berjudul "<a href="http://another-reni.blogspot.com/2014/04/kenali-tb-dan-obatilah.html" target="new">Kenali TB dan Obatilah</a>" lebih membahas secara umum tentang penyakit Tuberkulosis. Tulisan kedua berjudul "<a href="http://another-reni.blogspot.com/2014/04/berobatlah-obat-tb-itu-gratis.html" target="new">Berobatlah, Obat TB Itu Gratis!</a>" menyampaikan informasi bahwa Pemerintah telah menyediakan obat TB bagi para penderitanya, sebagaimana diketahui pengobatan TB tidaklah murah mengingat masa pengobatan yang lama.<br />
<br />
<a name='more'></a>Tulisan Ketiga berjudul "<a href="http://another-reni.blogspot.com/2014/05/penderita-tuberkulosis-bisa-sembuh.html" target="new">Penderita Tuberkulosis Bisa Sembuh</a>" membahas bahwa meskipun angka kematian penderita TB cukup besar, namun jika penderita mau disiplin dan mengikuti semua proses pengobatan dengan benar maka mereka bisa disembuhkan. Sementara tulisan keempat berjudul "<a href="http://another-reni.blogspot.com/2014/05/tb-resistan-obat-mencegah-lebih-baik.html" target="new">TB Resistan Obat: Mencegah Lebih Baik Daripada Mengobati</a>" lebih banyak menyampaikan informasi tentang sulitnya pengobatan bagi para penderita TB resistan obat, sehingga akan lebih baik mencegahnya daripada mengobati.<br />
<br />
Kali ini, dalam tulisan kelima, aku akan membicarakan tentang "Kolaborasi Pengendalian Penyakit TB dan HIV". Mungkin banyak orang yang merasa aneh ya, mengapa penyakit Tuberkulosis ada hubungannya dengan HIV. Terus terang awalnya aku juga merasa seperti itu, namun setelah aku membaca beberapa artikel aku mulai mengerti keterkaitan antara kedua penyakit itu. Pengen tahu juga, gak? Serius? Oke... kalau begitu, lanjutin aja baca tulisanku di bawah ini. <br />
<br />
<b>Sedikit tentang HIV</b><br />
<br />
HIV (<i>Human Immunodeficiency Virus</i>) adalah semacam virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan merupakan pencetus munculnya penyakit AIDS (<i>Acquiredimmuno Deficiency Syndrome</i>). <br />
<br />
Berdasarkan informasi yang kuperoleh di <a href="http://www.tbindonesia.or.id/tb-hiv/" target="new">sini</a>, ternyata untuk wilayah Asia perkembangan <i>epidemi</i> HIV di Indonesia saat ini termasuk yang tercepat. Jika dilihat dari data, diperoleh fakta bahwa jumlah kumulatif kasus HIV di Indonesia mulai tahun 2005 sampai Juni 2013 sebanyak 108.600 kasus. <br />
<br />
<center>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgS9NiE7ErCRnRXzjfbKfbQewYR_WvtyxFKjAdzrwdOFCOu-YV4Ao1ok6jDP1aDh8W-d19hTEbTEKuVfGaVnULsMid8gjkGtkFRN02WSCaZHihy5q3vF4TOD4bo0Vsv4Bvkh9vqdEse2YA/s1600/hiv.JPG" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgS9NiE7ErCRnRXzjfbKfbQewYR_WvtyxFKjAdzrwdOFCOu-YV4Ao1ok6jDP1aDh8W-d19hTEbTEKuVfGaVnULsMid8gjkGtkFRN02WSCaZHihy5q3vF4TOD4bo0Vsv4Bvkh9vqdEse2YA/s320/hiv.JPG" height="200" width="400" /></a><br />
<span style="font-size: x-small;">Jumlah kasus HIV dan AIDS s.d Maret 2012 (<a href="http://eprints.undip.ac.id/37462/1/DESY_AYU_G2A008048_LAP.KTI.pdf" target="new">credit</a>)</span></center>
<br />
Bila melihat angka di atas dapat dikatakan bahwa sebenarnya Indonesia memiliki <i>prevalensi</i> (jumlah orang dalam populasi yang menderita suatu penyakit atau kondisi pada waktu tertentu) HIV yang rendah. Namun fakta lain menunjukkan bahwa beberapa daerah di Indonesia justru merupakan wilayah dengan <i>epidemi</i> terkonsentrasi. Sebut saja Papua, daerah ini merupakan wilayah dengan <i>epidem</i>i yang meluas dimana <i>prevalensi</i>nya sebesar 2,4%. Saat ini, ada 12 provinsi yang telah diidentitikasi sebagai daerah prioritas untuk <i>intervensi</i> HIV. <br />
<br />
<b>Ko-infeksi TB-HIV</b><br />
<br />
Pasien penderita infeksi HIV/AIDS mempunyai daya tahan tubuh yang sangat rendah. Hal ini karena virus HIV yang ada di tubuhnya menyerang sistem kekebalan tubuh. Akibatnya, selemah apa pun penyakit yang menyerang maka sistem kekebalan tubuhnya tidak bisa menangkal. Apalagi jika yang menyerang adalah bakteri TB yang sangat kuat. <br />
<br />
Menurut Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementrian <a href="http://www.depkes.go.id/" target="new">Kesehatan</a> Prof Tjandra Yoga Aditama bahwa ternyata hubungan antara HIV dan <a href="http://www.tbindonesia.or.id/" target="new">Tuberkulosis</a> berawal dari TB Latent. Yang dimaksudkan dengan TB latent itu adalah kondisi di mana seseorang mempunyai bakteri mycobacterium tuberculosis yang menyebabkan TB pada tubuhnya, namun bakteri tersebut tidak aktif atau tertidur. <br />
<br />
Penderita infeksi HIV-positif yang juga terinfeksi dengan <a href="http://www.tbindonesia.or.id/" target="new">Tuberkulosis</a> memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengembangkan penyakit TB dibandingkan orang dengan HIV-negatif. Ko-infeksi (adanya 2 atau lebih infeksi yang terjadi secara bersamaan dengan agen kausa yang berbeda) antara TB dan HIV akan menjadikan penyebab kematian utama pada orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Hal ini menjadi tantangan global bagi seluruh dunia <a href="http://www.depkes.go.id/" target="new">kesehatan</a>. <br />
<br />
Munculnya <i>epidemi</i> HIV dan AIDS di dunia tersebut jelas-jelas menambah permasalahan dalam penanganan penyakit TB. Laporan WHO menyebutkan bahwa pada Tahun 2012 ada sebanyak 8,6 juta orang terjangkit TB dan dari jumlah sebesar itu yang meninggal dunia sebanyak 15% atau 1,3 juta. Lebih jauh lagi dijelaskan bahwa, dari 1,3 juta yang meninggal itu ternyata 24.6% nya atau sebanyak 320.000 dari 1,3 juta merupakan orang dengan HIV-AIDS (ODHA).<br />
<br />
<center>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxY1wvTdyHE8vXHtWcoCryP6esazhGU0rPhaCED2ADpPEj9-4vvpGZ3KtzsdBtIrTsnHzBK75g36yvgPbWa8FsA8EVFSlYskjGs-38rJcWR3pKGOdsxGzPPELwUC1tBWlxnKFZhiZFAQU/s1600/hiv-tb.JPG" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxY1wvTdyHE8vXHtWcoCryP6esazhGU0rPhaCED2ADpPEj9-4vvpGZ3KtzsdBtIrTsnHzBK75g36yvgPbWa8FsA8EVFSlYskjGs-38rJcWR3pKGOdsxGzPPELwUC1tBWlxnKFZhiZFAQU/s320/hiv-tb.JPG" /></a><br />
<span style="font-size: x-small;">ilustrasi oleh penulis</span></center>
<br />
<b>Kolaborasi Pengendalian Penyakit TB dan HIV</b><br />
<br />
Untuk mengatasi ko-infeksi TB dan HIV itu maka perlu dilakukan kegiatan kolaborasi TB-HIV di Indonesia. Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan bersama program pengendalian TB dan program pengendalian HIV. Tujuan dari kegiatan kolaborasi ini adalah untuk mengurangi beban TB dan HIV pada masyarakat yang diakibatkan oleh kedua penyakit tersebut.<br />
<br />
Wujud dari kegiatan ini adalah mengupayakan percepatan diagnosis dan pengobatan TB pada pasien HIV dan sebaliknya mempercepat diagnosis dan pengobatan HIV pada pasien TB. Bahkan Permenkes No. 21 Tahun 2013 tentang Penanggulangan HIV AIDS di Indonesia secara tegas menempatkan pasien TB sebagai salah satu pasien yang perlu mendapatkan perhatian untuk dilakukan penawaran tes HIV. Selain itu dipandang perlu melakukan percepatan pemberian ARV (antiretroviral) bagi pasien ko-infeksi TB-HIV.<br />
<br />
Upaya pemerintah untuk mempercepat diagnosis TB pada ODHA pun telah ditingkatkan. Pada tahun 2013 pemerintah sudah mengoperasikan mesin Xpert MTB/RIF pada 17 RS atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Selanjutkan pada tahun 2014 pemakaian mesin Xpret MTB/RIF ini direncanakan ada pada setiap provinsi.<br />
<br />
<b>Tantangan Utama Kolaborasi TB-HIV</b><br />
<br />
1. Meningkatkan jejaring layanan kolaborasi antara program TB dan program HIV di semua tingkatan, komitmen politis dan mobilitasasi sumber dana.<br />
Kondisi geografis Indonesia merupakan suatu tantangan tersendiri dalam mewujudkan kolaborasi pengendalian TB-HIV. Jumlah penduduk yang besar dan tersebar luas di puluhan ribu pulau di Indonesia menuntut usaha yang ekstra dari pemerintah agar bisa memberikan pelayanan kepada mereka semua.<br />
Itu sebabnya perlu dukungan dari semua elemen masyarakat dan juga para pengambil kebijakan (elit politik) untuk mau terlibat dalam kegiatan ini. Pemanfaatan sumber daya yang ada perlu diusahakan semaksimal mungkin.<br />
<br />
2. Meningkatkan akses tes HIV atas inisiasi petugas kesehatan yang ditujukan bagi pasien <a href="http://www.tbindonesia.or.id/" target="new">Tuberkulosis</a> dan bagimana membangun jejaring pelayanan diagnosis dan pengobatan.<br />
Mungkin untuk saat ini kemudahan akses tes HIV memang baru didapatkan di kota-kota besar saja. Menjadi tantangan yang tak mudah bagi pemerintah untuk bisa memberikan kemudahan akses pada semua penduduknya di semua pelosok tanah air untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak dan tepat.<br />
Selain itu memang pemerintah harus bisa membangun jejaring pelayanan kesehatan di semua aspeknya dan di segala pelosok Indonesia, supaya diagnosis dan pengobatan dapat berjalan seiring sejalan sehingga pasien yang didiagnosis penyakit tertentu dapat segara menjalani pengobatan yang tepat.<br />
<br />
3. Memastikan bahwa pasien yang terdiagnosis TB dan HIV harus mendapatkan pelayanan yang optimal untuk TB dan secara cepat harus dirujuk untuk mendapatkan dukungan dan pengobatan HIV AIDS dalam hal ini termasuk pemberian pengobatan pencegahan dengan Kontrimoksasol dan pemberian ARV.<br />
Sebagaimana kita ketahui bahwa pengobatan TB saja sudah memakan waktu yang cukup lama dan selama masa itu penderita mengalami efek samping yang tidak menyenangkan. Apalagi jika ditambah dengan pengobatan HIV. Otomatis "beban" yang dirasakan penderita akan jauh lebih berat. Itu sebabnya pemerintah harus mampu mengupayakan pencegahan sekaligus pengobatannya, termasuk di dalamnya memberikan obat gratis.<br />
Selain pemerintah, masyarakat (keluarga dan lingkungan) dituntut untuk mau peduli dan ikut mendorong penderita agar disiplin menjalani pengobatan sampai dinyatakan sembuh. Sebuah tantangan yang tak mudah namun harus mampu dilakukan demi kebaikan bersama.<br />
<br />
4. Memastikan pendekatan pelayanan kepada pasien TB-HIV dengan konsep "one stop services"<br />
Hal ini sangat perlu diupayakan oleh pemerintah, agar para pasien TB-HIV mendapatkan kemudahan dalam pengobatan. Apabila pasien harus sibuk kesana kemari untuk menjalani pengobatan maka dapat dipastikan pasien menjadi malas. Selain kemudahan, faktor kenyamanan perlu juga diperhatikan. Padahal, pasien-pasien yang malas berobat itu tak akan mungkin bisa disembuhkan dan terlebih lagi mereka akan menularkan penyakitnya pada lingkungannya.<br />
<br />
5. Monitoring dan evaluasi kegiatam kolaborasi TB-HIV<br />
Salah satu kelemahan sistem yang ada selama ini adalah kegiatan yang dilaksanakan tidak dibarengi dengan monitoring dan evaluasi yang teratur. Padahal dengan adanya monitoring dan evaluasi, maka dapat diukur tingkat keberhasilan suatu kegiatan. Dengan monitoring dan evaluasi yang tertib dan teratur maka akan memudahkan pemerintah untuk melakukan kegiatan lanjutan yang diperlukan.<br />
<br />
6. Ekspansi ke seluruh layanan kesehatan di Indonesia.<br />
Untuk bisa mewujudkannya, Pemerintah harus bekerja sama dengan masyarakat dan pihak swasta di seluruh pelosok Indonesia. Apabila ekspansi ke seluruh layanan kesehatan yang ada di Indonesia terwujud maka pemerintah akan jauh lebih mudah dalam melakukan kolaborasi pengendalian penyakit TB-HIV.<br />
<br />
<i><span style="font-size: x-small;"><b>Referensi :</b><br />
http://www.tbindonesia.or.id/tb-hiv/<br />
http://artikeltentangkesehatan.com/tbc-dan-hubungannya-dengan-hivaids.html<br />
http://health.detik.com/read/2014/03/03/182539/2514116/763/ini-lho-hubungan-antara-tb-dengan-hiv-aids</span></i><br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<b>Tulisan ini disertakan dalam <a href="http://blog.tbindonesia.or.id/?p=286" target="new">Blog Writing Competition Serial #5</a> dalam rangka Hari Tuberkolosis</b></div>
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZ5-woSqHzipe5GMYj4M5pcXZ-iKc1B8_fkqGhJyxs1tXXPDGUrt9r9TYe-JGcBDdHFkKko651ZlNdTJSPN2wDwMqpU9eABHF8wI6PpXXoE-hiozeodmWYrzBeTw0Wx9ikjrv4xvVHpjsx/s1600/tandatangan.png" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZ5-woSqHzipe5GMYj4M5pcXZ-iKc1B8_fkqGhJyxs1tXXPDGUrt9r9TYe-JGcBDdHFkKko651ZlNdTJSPN2wDwMqpU9eABHF8wI6PpXXoE-hiozeodmWYrzBeTw0Wx9ikjrv4xvVHpjsx/s320/tandatangan.png" /></a></div>
Renihttp://www.blogger.com/profile/08876032784771841991noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-2928469104557142670.post-16858873756521288152014-05-20T19:43:00.000+07:002014-05-31T06:29:43.084+07:00Membangun Koneksi Lintas Waktu Melalui Museum Nasional<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgO2HAlg7RW4DYMhM6Iaczy115TiJD2it1wffWzGbMvGgL5jIHn3xJOmDt8Msb7c3L9hL_CY279yGll06Eb_gem7e2xJ49qMC6if4ycf7EkdH_xxFFMif97rf2UPepxwdsrmlwJzmIIAhc/s1600/museum.png" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgO2HAlg7RW4DYMhM6Iaczy115TiJD2it1wffWzGbMvGgL5jIHn3xJOmDt8Msb7c3L9hL_CY279yGll06Eb_gem7e2xJ49qMC6if4ycf7EkdH_xxFFMif97rf2UPepxwdsrmlwJzmIIAhc/s320/museum.png" /></a><br />
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<i>International Council of Museums</i> (ICOM) menetapkan tanggal 18 Mei 2014 sebagai <i>International Museum Day</i>. Tema perayaan <i>International Museum Day</i> kali ini adalah "<i>Museum Collections Make Connections</i>". Berbagai museum-museum lain di seluruh dunia melakukan berbagai kegiatan atau event yang bertujuan untuk melakukan sosialisasi, promosi, sekaligus memberi hiburan kepada masyarakat luas.<br />
<br />
<a name='more'></a><b><a href="https://www.blogger.com/www.museumnasional.or.id" target="new">Museum Nasional</a></b> sebagai salah satu anggota ICOM pun tak luput ikut juga mendukung dan berpartisipasi. Maka, dalam rangka <i>International Museum Day</i> sekaligus perayaan hari jadi ke-236 Museum Nasional yang jatuh pada tanggal 24 April, Museum Nasional menggelar berbagai kegiatan dengan mengangkat tema “Museum Nasional Dulu, Kini dan Masa yang akan Datang”.<br />
<br />
Berbagai kegiatan yang digelar oleh <b><a href="https://www.blogger.com/www.museumnasional.or.id" target="new">Museum Nasional</a></b> itu antara lain:<br />
<ol>
<li>Partisipasi Pameran Promosi Museum Nasional dalam rangka <i>Jakarta Festival Museum Day</i>: merupakan ajang promosi bagi museum yang berada di Provinsi DKI Jakarta sekaligus forum komunikasi antar museum.</li>
<li>Pameran “Potret Museum Nasional Dulu, Kini dan Akan Datang”: untuk memberikan gambaran seutuhnya tentang Museum Nasional sejak dari saat berdirinya hingga masa mendatang. </li>
<li>Pertunjukan Kesenian: yang akan dilakukan oleh masyarakat dan untuk masyarakat. </li>
<li>Pertunjukan Film: Akan menayangkan film – film pilihan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang mengandung nilai-nilai pendidikan, kemanusiaan, dan menjunjung tinggi moral dan akhlak.</li>
<li>Pertunjukan <i>Video Mapping</i></li>
<li>Demontrasi dan <i>Workshop</i> Kreatifitas Budaya (Batik, wayang, seni kriya): Untuk demo kreativitas budaya akan ditampilkan peragaan pembuatan wayang dan batik, demikian pula pada aktivitas <i>workshop</i> yang akan diikuti oleh para siswa. Untuk <i>workshop</i> seni kriya akan menampilkan mencungkil kayu sebagai tambahan pengetahuan siswa – siswi.</li>
<li>Lomba Penulisan Essai: dengan tema ”Museum Nasional Masa Lalu, Kini, dan Akan Datang”, yang mengacu pada tema “<i>Museum Collections Make Connections</i>”.</li>
<li>Lomba Pembuatan Komik: dengan tema ”Museum Nasional Masa Lalu, Kini, dan Akan Datang”, yang mengacu pada tema “<i>Museum Collections Make Connections</i>”.</li>
<li>Seminar “Kekunaan" Singhasari: dengan menghadirkan pembicara-pembicara yang ahli di dalam Sejarah Kuno Indonesia atau pun ahli kepurbakalaan baik dari dalam maupun luar negeri.</li>
<li>Gebyar Festival 236 Tahun MNI dan Hari Museum Internasional: Pada acara puncak ini akan dilaksanakan suatu pergelaran kesenian baik tradisional, modern ataupun perpaduan dari keduanya. Aktivitas penting pada hari ini adalah pemberian hadiah bagi para pemenang lomba kreativitas festival. </li>
</ol>
Dari berbagai kegiatan tersebut di atas, tampak nyata bahwa Museum Nasional kini tengah berusaha untuk merangkul dan melibatkan semua elemen masyarakat (baik yang tua maupun yang muda) melalui berbagai koleksi yang ada dalam museum tersebut. Diharapkan, melalui berbagai kegiatan itu masyarakat kian mengenal Museum Nasional, berikut berbagai koleksi di dalamnya. Selanjutnya, diharapkan bahwa koleksi-koleksi yang ada dalam museum tersebut akan mampu menghubungkan masyarakat sekarang dengan masa lalu.<br />
<br />
<span style="color: #274e13;"><b>Museum Nasional Masa Lalu, Kini dan Akan Datang</b></span><br />
<br />
Dapat dikatakan bahwa Museum Nasional merupakan salah satu lembaga pelestarian warisan budaya tertua yang ada di Indonesia. Keberadaan <b><a href="https://www.blogger.com/www.museumnasional.or.id" target="new">Museum Nasional</a></b> diawali dengan berdirinya suatu himpunan yang bernama <i>Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen</i> (BG) yang didirikan oleh Pemerintah Belanda pada tanggal 24 April 1778. Lembaga ini merupakan sebuah lembaga independen yang didirikan dengan tujuan untuk memajukan penelitian dalam bidang seni dan ilmu pengetahuan dengan semboyan “<i>Ten Nutte van het Algemeen</i>” (Untuk Kepentingan Masyarakat Umum).<br />
<br />
Pada tahun 1862, Pemerintah Hindia-Belanda memutuskan untuk membangun sebuah gedung museum baru di Jalan Medan Merdeka Barat No. 12, setelah sebelumnya menempati rumah di Jalan Kalibesar dan di Jalan Majapahit No. 3. Keputusan untuk membangun gedung museum baru itu dilakukan karena semakin lama koleksi BG semakin banyak sehingga memerlukan tempat yang lebih besar. Baru pada tahun 1868 gedung museum ini dibuka untuk umum.<br />
<br />
<center>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguY4XLSNBbtuZZBaCOILMKhBoafHsviVsf-u_K6x5wBSDN5kyLfoRJX3N6HZKYkjqhsGbsa9i8KSI2r_pMMVVOZ2GBEZRWTvwaSQ4RuFkBjy1qIyXYNQJLQKAwBF0xEuKng5Ac41We6YA/s1600/museumlama.jpg" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguY4XLSNBbtuZZBaCOILMKhBoafHsviVsf-u_K6x5wBSDN5kyLfoRJX3N6HZKYkjqhsGbsa9i8KSI2r_pMMVVOZ2GBEZRWTvwaSQ4RuFkBjy1qIyXYNQJLQKAwBF0xEuKng5Ac41We6YA/s320/museumlama.jpg" /></a><br />
<span style="font-size: x-small;">Museum Royal Batavian Society of Arts and Sciences Batavia (sekarang Museum Nasional) pada tahun 1900-an (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Museum_Nasional_Indonesia" target="new">credit</a>)<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_exj8fe3JeAJdWXLEQh22DyWZ2B9YHcvlHFmSLfWfwso7SfhO5MM-Sk1UphjcB49Vs9ILLCHqzLG4yxzsKwgbmx5NKGSdGaFH4Ya0JPjLmv0h2x1Cs4ovAYsIz73s9l9u32IFZiTUgFo/s1600/museum.JPG" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_exj8fe3JeAJdWXLEQh22DyWZ2B9YHcvlHFmSLfWfwso7SfhO5MM-Sk1UphjcB49Vs9ILLCHqzLG4yxzsKwgbmx5NKGSdGaFH4Ya0JPjLmv0h2x1Cs4ovAYsIz73s9l9u32IFZiTUgFo/s320/museum.JPG" /></a><br />
Bangunan lama Museum Nasional <a href="http://zonatampan.blogspot.com/2009/01/museum-gajah.html" target="new">credit</a></span></center>
<br />
Sejak awal didirikan, para ahli atau kuratornya sudah menjalin koneksi dengan para ahli atau kurator dari berbagai negara. Mereka selalu bertukar informasi tentang koleksi yang mereka miliki juga tentang perkembangan hasil-hasil penelitian yang kemudian berlanjut kepada pertukaran objek hasil penelitian.<br />
<br />
Koneksi yang telah dibangun sekian lama sejak masa didirikannya museum itu membuat Museum Nasional mengelola banyak sekali benda warisan budaya masa lalu. Bukan saja warisan budaya Indonesia, melainkan juga warisan budaya negara-negara lain baik Asia Tenggara, Asia, Australia, bahkan Eropa.<br />
<br />
Koleksi yang dikelola Museum Nasional ada juga yang berupa koleksi keramik asing. Koleksi tersebut meskipun berasal dari mancanegara, tetapi seluruhnya ditemukan di wilayah Nusantara. Hal ini menunjukkan bukti sejarah yang sangat penting tentang adanya koneksi atau hubungan antara Indonesia dengan negara lain, baik dalam aspek sosial-budaya, politik, maupun ekonomi.<br />
<br />
Selain itu, koleksi yang dimiliki oleh <b><a href="https://www.blogger.com/www.museumnasional.or.id" target="new">Museum Nasional</a></b> merupakan salah satu koneksi yang masih ada, yang menghubungkan masyarakat masa kini dengan masa lalu. Itu sebabnya Pemerintah perlu untuk menyelamatkan dan melestarikan benda warisan budaya bangsa Indonesia yang ada di dalam museum. Saat ini koleksi yang dikelola berjumlah 141.899 benda, terdiri atas tujuh jenis koleksi yaitu prasejarah, arkeologi, keramik, numismatik-heraldik, sejarah, etnografi, dan geografi.<br />
<br />
<center>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8JRufhdr3iYXMP1fSQyT1gNgbt6mQ0O21FLMrhob-yXJ1r8ymdOlo6qOwf98TmLRY8ajtS9NVjgjfR28fTFowKwO-Ht01u7WS1tOyCWGlIXOQMVqs0wCijbCLj8ytwmAmEllovWtDch4/s1600/10_content_204.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8JRufhdr3iYXMP1fSQyT1gNgbt6mQ0O21FLMrhob-yXJ1r8ymdOlo6qOwf98TmLRY8ajtS9NVjgjfR28fTFowKwO-Ht01u7WS1tOyCWGlIXOQMVqs0wCijbCLj8ytwmAmEllovWtDch4/s1600/10_content_204.jpg" height="213" width="320" /></a><br />
<span style="font-size: x-small;">Mahkota Sultan Banten (<a href="http://www.museumnasional.or.id/collections/etnography/sultan_banten_crown.html">credit</a>)<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8FepqDLrDupiRUb0GOlxfxFe5aPJ0ZZmi-KK1E0R2wU_i43NhlJBaF1fSe8KYQSO4qVHng7kwJDlk5tpjC5_-bMKfuNqIOlz8fV69KBKDFLXLpQWdIeDMMWZ7fyqtTG1nRtFDezEZt3E/s1600/435px-Bhairava_Adityavarman.jpg" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8FepqDLrDupiRUb0GOlxfxFe5aPJ0ZZmi-KK1E0R2wU_i43NhlJBaF1fSe8KYQSO4qVHng7kwJDlk5tpjC5_-bMKfuNqIOlz8fV69KBKDFLXLpQWdIeDMMWZ7fyqtTG1nRtFDezEZt3E/s320/435px-Bhairava_Adityavarman.jpg" /></a><br />
Arca Adityawarman sebagai Bhairawa, salah satu kekayaan koleksi masa Hindu-Buddha (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Museum_Nasional_Indonesia" target="new">credit</a>)<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9lOELPgN1H1u8PSMF2G0d5AjwBwGRS_daBEO09Z846gX_OFMedMGT5-TmJewB31B9B3mQjI19WEeFG9dpqlN7UJwXq6XM2SeLWyIkE2fuUru5WxiJ_GpMOui6FOHUZ0tsP73Z_8pi6CI/s1600/National+2.jpg" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9lOELPgN1H1u8PSMF2G0d5AjwBwGRS_daBEO09Z846gX_OFMedMGT5-TmJewB31B9B3mQjI19WEeFG9dpqlN7UJwXq6XM2SeLWyIkE2fuUru5WxiJ_GpMOui6FOHUZ0tsP73Z_8pi6CI/s320/National+2.jpg" /></a><br />
Koleksi topeng (<a href="http://www.indonesia.travel/id/destination/412/museum-nasional-museum-gajah" target="new">credit</a>)<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIU4sHADMuVAeFicPf6gyz6jb2Mvjojjd2TS3czklGUq3dIlspUU_YtIppltkreKg4Mlr8op9URDYKXEh6WQC8WkMTxvJbcNhIF6UjplyT4RaHZCmvKXbeCQ881KVUCVAukMYUhIyelNE/s1600/museum-nasional-12.jpg" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIU4sHADMuVAeFicPf6gyz6jb2Mvjojjd2TS3czklGUq3dIlspUU_YtIppltkreKg4Mlr8op9URDYKXEh6WQC8WkMTxvJbcNhIF6UjplyT4RaHZCmvKXbeCQ881KVUCVAukMYUhIyelNE/s320/museum-nasional-12.jpg" /></a><br />
Perahu tradisional (<a href="http://thearoengbinangproject.com/museum-nasional-jakarta/" target="new">credit</a>)<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4prcefTpKZQ4OcV9H6cptHsny9v1kA-8IRdLXT8NHpA6-iL8nU7_4D6ITYZ8k26mb8Froo__keDts2nGZ2vo453-slbsX1YD0ju39BP9-8SSXaJob2MfCq7LMc3yn9xI6YO-OceksZ-s/s1600/museum-nasional-002.jpg" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4prcefTpKZQ4OcV9H6cptHsny9v1kA-8IRdLXT8NHpA6-iL8nU7_4D6ITYZ8k26mb8Froo__keDts2nGZ2vo453-slbsX1YD0ju39BP9-8SSXaJob2MfCq7LMc3yn9xI6YO-OceksZ-s/s320/museum-nasional-002.jpg" /></a><br />
Boneka Nini Thowok berumur sangat tua, dipakai dalam permainan untuk memanggil roh gaib (<a href="http://thearoengbinangproject.com/museum-nasional-jakarta/" target="new">credit</a>)<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmd2Np0xg68eqDgbANlTMtBIFfRCdlHqUxozJtQz6DORzyv5RedHM7fhm-tWSL_lquHf-9iKliKKV0eU_eLyFASwsTewDrNphqVKPiftFaAYOp_HH6c5agRQe3N9M5B-o-hfclOd47uLM/s1600/National+4.jpg" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmd2Np0xg68eqDgbANlTMtBIFfRCdlHqUxozJtQz6DORzyv5RedHM7fhm-tWSL_lquHf-9iKliKKV0eU_eLyFASwsTewDrNphqVKPiftFaAYOp_HH6c5agRQe3N9M5B-o-hfclOd47uLM/s320/National+4.jpg" /></a><br />
Peraduan kuno (<a href="http://www.indonesia.travel/id/destination/412/museum-nasional-museum-gajah" target="new">credit</a>)<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMZPodxYgduaSJDqrWtSk8Nyx6M4gnTwFVoaUKbFj_pMOlNAl96CHQ6_RvDqwBR4JsPFwLGDOs2HgbAitAFlnFPoChYiKCvrCVGBEEfnXM2lXmq6mSYkAjjSSgp5k4lJa4W8JVHYJPBZ0/s1600/National+5.jpg" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMZPodxYgduaSJDqrWtSk8Nyx6M4gnTwFVoaUKbFj_pMOlNAl96CHQ6_RvDqwBR4JsPFwLGDOs2HgbAitAFlnFPoChYiKCvrCVGBEEfnXM2lXmq6mSYkAjjSSgp5k4lJa4W8JVHYJPBZ0/s320/National+5.jpg" /></a><br />
Seperangkat Gamelan Jawa (<a href="http://www.indonesia.travel/id/destination/412/museum-nasional-museum-gajah" target="new">credit</a>)<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLD0LH4LdEcWK8eW_dY8VsdD6ZS6KliTIXKa0y3OwbSVkMs_L1RZ6SBGarJYP6SIb31DuvUD-0SimrmEFLILwW10Y5H-1WDQN5MM3XGZKjBShTicWO_OnPzvioru3tL48eBtzdxtOohCE/s1600/National+9.jpg" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLD0LH4LdEcWK8eW_dY8VsdD6ZS6KliTIXKa0y3OwbSVkMs_L1RZ6SBGarJYP6SIb31DuvUD-0SimrmEFLILwW10Y5H-1WDQN5MM3XGZKjBShTicWO_OnPzvioru3tL48eBtzdxtOohCE/s320/National+9.jpg" /></a><br />
Koleksi gerabah / guci antik (<a href="http://www.indonesia.travel/id/destination/412/museum-nasional-museum-gajah" target="new">credit</a>)<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbLOgPAKEB3zu8gVFGAbHE3iaphyHIB9D42iYRgBhxzEAX5LNIDcYavXFQCWYes9le8pcRSEP4-8XOL5yLft7DGpgQzRECM80c9N44uQf4bMwM2ed3yHlgiFtQPhB0N2vLiRV5qI73Fvs/s1600/National+12.jpg" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbLOgPAKEB3zu8gVFGAbHE3iaphyHIB9D42iYRgBhxzEAX5LNIDcYavXFQCWYes9le8pcRSEP4-8XOL5yLft7DGpgQzRECM80c9N44uQf4bMwM2ed3yHlgiFtQPhB0N2vLiRV5qI73Fvs/s320/National+12.jpg" /></a><br />
Koleksi keris (<a href="http://www.indonesia.travel/id/destination/412/museum-nasional-museum-gajah" target="new">credit</a>)</span></center>
<br />
Kini, Museum Nasional bukan hanya berfokus membangun koneksi dengan para ahli atau kurator dari berbagai museum di berbagai negara untuk meningkatkan jumlah koleksi mereka. Namun, Museum Nasional kini juga tengah membangun koneksi dengan masyarakat selaku pengunjung museum, agar makin banyak masyarakat yang datang berkunjung ke museum.<br />
<br />
Itu sebabnya, kini <b><a href="https://www.blogger.com/www.museumnasional.or.id" target="new">Museum Nasional</a></b> tengah berupaya keras menanggalkan kesan angker dan kumuh pada bangunannya. Sudah sejak beberapa tahun terakhir ini Museum Nasional sedang giat mengembangkan bangunan sekaligus mempercantik gedungnya. Bahkan kini hadirnya patung karya perupa Nyoman Nuarta di halaman Museum Nasional telah membuat wajah baru Museum Nasional terasa lebih "modern".<br />
<br />
<center>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIDTKZ3DdOLATocIghKu4qBHd4NllzO-UcB1Fm7GAPer176r9rNGSYhjATQUe5RTC6-npVI8c2F2v_VSfUK7gWxrEEqgyewzbZZ9G5APak8bD8NbO0sjJ2E-jN4Wc6BBbKNi0WJZF6zWc/s1600/museumbaru.jpg" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIDTKZ3DdOLATocIghKu4qBHd4NllzO-UcB1Fm7GAPer176r9rNGSYhjATQUe5RTC6-npVI8c2F2v_VSfUK7gWxrEEqgyewzbZZ9G5APak8bD8NbO0sjJ2E-jN4Wc6BBbKNi0WJZF6zWc/s320/museumbaru.jpg" /></a><br />
<span style="font-size: x-small;">Bangunan Baru Museum Indonesia (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Museum_Nasional_Indonesia" target="new">credit</a>)<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2sGlanoh03iKP3HTP3x5gTcMng5fMhOT38lXM4hrVJNFtC_jPn4yqu-X5LPedIXt9_rhg5oWaxCQZfRaBW4_NHThlNltoROr0zi-2OMyoHgrWTq6zWvHVcchk2A5B1DIk0xAmsBfN-bo/s1600/museum1.png" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2sGlanoh03iKP3HTP3x5gTcMng5fMhOT38lXM4hrVJNFtC_jPn4yqu-X5LPedIXt9_rhg5oWaxCQZfRaBW4_NHThlNltoROr0zi-2OMyoHgrWTq6zWvHVcchk2A5B1DIk0xAmsBfN-bo/s320/museum1.png" /></a><br />
Beberapa bangunan baru membuat Museum Nasional lebih luas dan megah (<a href="http://www.wisatamuseum.com/id/nasional-hours.php" target="new">credit</a>)<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnpKxTa1i2QItccdDYXyAj-cEPjYccOZjIaLZ21TL7F3beaLPmRFATm0VIs3tYxrVM5GPDmB-clirUa84C-ahpCEz8EkNFyKUeESsAYtLQG_EjqMJg_XHYi9rtXI6IVEOMZasC4W6CV6M/s1600/Gedung+Arca.jpg" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnpKxTa1i2QItccdDYXyAj-cEPjYccOZjIaLZ21TL7F3beaLPmRFATm0VIs3tYxrVM5GPDmB-clirUa84C-ahpCEz8EkNFyKUeESsAYtLQG_EjqMJg_XHYi9rtXI6IVEOMZasC4W6CV6M/s320/Gedung+Arca.jpg" /></a><br />
Tampilan Gedung Arca yang megah (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Tampak_depan_Gedung_Arca_Museum_Nasional.jpg" target="new">credit</a>)<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjoOml6QiyIN5d7VGDxv6s87bSKIhtMFIBsbSmcY7ZuiBmQ-LtXQrOOhKmCpikw0sHUe_z0NporFBIB7gVBkb93vdRegyfDhqXaQ7T53dLzgZSELbRIs3t1-B0GWMFSWQWd-JK793sTjc/s1600/museum1.JPG" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjoOml6QiyIN5d7VGDxv6s87bSKIhtMFIBsbSmcY7ZuiBmQ-LtXQrOOhKmCpikw0sHUe_z0NporFBIB7gVBkb93vdRegyfDhqXaQ7T53dLzgZSELbRIs3t1-B0GWMFSWQWd-JK793sTjc/s320/museum1.JPG" /></a><br />
Patung karya Nyoman Nuarta yang membuat Museum Nasional tampak "modern"<a href="http://www.museumnasional.or.id/" target="new">credit</a></span></center>
<br />
Di masa yang akan datang, diharapkan pengelolaan Museum Nasional akan jauh lebih modern lagi. Sehingga pemeliharaan dan pengamanan barang koleksi benar-benar dapat dilaksanakan dengan baik. Selain itu pengelolaan museum juga jauh lebih modern dan tertata, sehingga mampu menarik lebih banyak pengunjung. Memanfaatkan internet untuk sosialisasi kegiatan dan juga barang-barang koleksi museum akan lebih mendekatkan museum dengan masyarakat. Akan lebih bagus lagi jika museum mampu melibatkan berbagai elemen masyarakat atau berbagai lembaga untuk melakukan berbagai kegiatan di dalam museum.<br />
<br />
Mengingat bahwa Museum Nasional bukan saja sebagai pusat rekreasi tetapi juga sebagai sebuah lembaga studi warisan budaya dan pusat informasi edukatif kultural, maka sangat penting untuk mengenalkan museum pada anak-anak dan generasi muda. Melalui benda-benda warisan budaya masa lalu, para generasi muda akan banyak belajar demi masa depan yang lebih baik tanpa melupakan sejarah masa lalu.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
***** </div>
<b><br />
</b> <b>Museum Nasional</b><br />
<br />
Jl. Merdeka Barat 12, Jakarta Pusat (lihat Peta Wisata Jakarta)<br />
Telp 021 3868172, Fax: 021 3447778<br />
Situsweb: www.museumnasional.or.id<br />
GPS: -6.176162,106.822418.<br />
<b><br />
</b> <b>Jam buka:</b><br />
Selasa s/d Jumat 08.00-16.00<br />
Sabtu – Minggu 08.00-17.00<br />
Ruang Khasanah Emas ditutup satu jam sebelum waktu tutup museum<br />
Senin, hari besar nasional museum tutup<br />
<b><br />
</b> <b>Tiket Masuk:</b><br />
Dewasa Rp 5.000; Anak-anak Rp 2.000<br />
Pengunjung Rombongan (minimal 20 orang) Dewasa Rp 3.000; Anak-anak Rp 1.000<br />
Wisatawan mancanegara Rp 10.000<br />
<u><b><br />
</b></u> <i><span style="font-size: x-small;"><u><b>Referensi:</b></u><br />
http://www.museumnasional.or.id/<br />
http://236museumnasionalindonesia.com/<br />
http://id.wikipedia.org/wiki/Museum_Nasional_Indonesia/<br />
http://thearoengbinangproject.com/museum-nasional-jakarta/</span></i><br />
<br />
<center>
<a href="http://236museumnasionalindonesia.com/"><br />
<img alt="Hari Museum Internasional ke 236" class="alignnone" src="http://236museumnasionalindonesia.com/wp-content/uploads/2014/05/Widget-236-Square.jpeg" height="250" width="250" /><br />
</a></center>
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZ5-woSqHzipe5GMYj4M5pcXZ-iKc1B8_fkqGhJyxs1tXXPDGUrt9r9TYe-JGcBDdHFkKko651ZlNdTJSPN2wDwMqpU9eABHF8wI6PpXXoE-hiozeodmWYrzBeTw0Wx9ikjrv4xvVHpjsx/s1600/tandatangan.png" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZ5-woSqHzipe5GMYj4M5pcXZ-iKc1B8_fkqGhJyxs1tXXPDGUrt9r9TYe-JGcBDdHFkKko651ZlNdTJSPN2wDwMqpU9eABHF8wI6PpXXoE-hiozeodmWYrzBeTw0Wx9ikjrv4xvVHpjsx/s320/tandatangan.png" /></a></div>
Renihttp://www.blogger.com/profile/08876032784771841991noreply@blogger.com14